Hellena adalah gadis cantik yang hidup dalam belenggu masalalu, Ia berusaha bangkit dan melupakan kekasih yang sangat ia cintai itu. Kemudian Hellena bertemu dengan Daniel yang diam diam menyukainya dan berusaha membuat Hellena jatuh cinta padanya dan mencintainya bukan sebagai bayangan dari masalalu melainkan sebagai sepasang kekasih yang pantas untuk mencintai dan dicintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ivanyou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengubah masalalu?
Kelas Geologi pada sore hari ini dilaksanakan selama 2 jam, sehingga cukup menguras tenaga tapi mata kuliah ini sangat menyenangkan terutama pembahasan teori. Hellena melirik arloji ditangannya, hanya tinggal 5 menit saja mata kuliah ini berakhir dan dia bisa bergegas pulang dan berhibernasi, sungguh hari yang sangat melelahkan.
"Kuliah hari ini kita akhiri sampai disini, minggu depan kita masih membahas materi yang sama. Selamat sore dan terima kasih."
"Terima kasih banyak, Pak" Balas beberapa mahasiswa sambil berhamburan keluar kelas. Hellena mengemaskan laptop dan juga beberapa buku ke dalam tasnya. Dua buku tebal tiba-tiba ada di mejanya. "Geologi? Fisika Batuan?" Monolognya didalam hati. Sudut matanya melirik sosok seseorang yang ada didepannya sejak tadi.
"Bang Daniel?" Beonya sekali lagi.
"Ini buku yang kamu perlu. Jadi, batas pinjam bukunya satu minggu, jadi nanti kalo kamu mau balikin bukunya ke aku karena bukunya atas nama aku."
Hellena masih tidak bisa berkata-kata dengan apa yang terjadi saat ini. Pertama, bagaimana lelaki ini bisa ada disini dan tahu dimana kelas geologi. Kedua, kenapa dia bersusah payah meminjamkan kedua buku ini untuknya? Ketiga, kenapa Hellena harus sekaget dan sebisu ini?
"Kenapa harus repot-repot?" Hanya kalimat itu yang bisa gadis itu katakan setelah beberapa detik membisu.
"Ga repot."
Daniel juga sama canggungnya sekarang, entah apa yang ada dipikiran lelaki itu dengan segala gebrakannya untuk Hellena padahal dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan perempuan akhir-akhir ini selain Renata dan Zefanya dan dibeberapa kondisi profesional yang mengharuskan dia berinteraksi dengan lawan jenis. Jangan berburuk sangka dulu, Daniel hanya tidak suka berinteraksi karena beberapa gadis terlalu mencolok saat mendekatinya dan membuat Daniel cukup risih tapi kenapa dia juga harus bersusah payah meminjamkan buku itu atas namanya? Untuk seorang gadis yang notabene adalah adik tingkatnya dan masih mahasiswa baru pula.
"Kalau kamu ga mau, gapapa aku ambil lagi. Besok aku balikin ke perpustakaan." Ucap Daniel sambil meraih kedua buku itu lagi tapi Hellena dengan cepat menahannya.
"Kedua buku ini Hellena pinjam dulu, nanti Hellena balikin sama Abang lagi."
"Oke." Sahut Daniel dingin dan pelan. Mereka berdua keluar dari kelas bersamaan tanpa ada obrolan apapun lalu Daniel berjalan ke kiri mendahului Hellena dan sedikit membuat Hellena kebingungan untuk menunjukkan sikap yang baik terhadap senior. Bagaimanapun ini adalah interaksi yang sangat canggung untuk keduanya, atau hanya Hellena yang merasakan canggung? Daniel pulang mengendarai motornya menuju sekolah adiknya untuk menjemput Zefanya.
"Tindakan gue tadi bener apa salahnya?"
Sesampai dirumah, Hellena meletak martabak yang dia beli tadi ke piring. Martabak adalah salah satu makanan yang ia sukai sejak dulu terutama jika topingnya diberi keju. Dia membawa martabak itu ke ruang tengah sebagai teman menonton televisi.
Drrttt, ponselnya bergetar. "Hallo, Mama. Kenapa baru nelpon kakak sekarang? Ga kangen?"
"Kangen banget, Kak. Mama sama Papa baru balik dari Surabaya jengukin opa kamu disana. Jonathan dimana?"
"Mama, kangen." Sambung Jonathan tiba-tiba nimbrung lalu mencomot satu potong martabak. Dia baru selesai mandi dan bergegas ke bawah setelah mendengar Hellena menerima telepon dari Valen, Mama mereka.
"Gimana sekolah barumu, Dek?"
"Aman aja, Ma. Jonathan banyak teman disini jadi ga ada bedanya siswa pindahan atau bukan." Jelas Jonathan singkat.
"Gimana ga aman, Ma. Dia udah punya gebetan."
"Mana ada, Bohong Kak Hellen, Mah." Sangkal Jonathan berusaha mendapatkan pembelaan.
"Ya, gapapa kalo kamu mau pacaran udah cukup umur juga asalkan tau batasnya aja, Dek." Medengar jawaban Valen membuat Jonathan kegirangan hingga tersedak martabak. Hal itu tentu saja membuat Hellena dan Valen tertawa gemas melihat tingkah Jonathan.
"Mama sama Papa ada rencana mau ke Jakarta, ga?"
"Bulan November, mungkin. Papa kamu masih ada kerjaan yang ga bisa ditinggal. Mama juga masih ada beberapa kegiatan di yayasan kita."
"Hmm, gapapa sih, Ma. Aku sama Jonathan juga baik-baik aja disini."
"Beneran baik-baik aja? Kamu udah okay? Lupain ya Kak" Ucap Valen lembut penuh arti.
Hellena tahu betul apa yang Valen sampaikan padanya. Tidak ada seorang Ibu yang tidak mengerti perasaan anaknya terlebih kepada anak perempuan. Valen tahu bagaimana Hellena di masalalu dan segala kenangan yang membuat Hellena terpuruk setelah peristiwa naas itu. Hellena menanggapi ucapan Valen dengan senyuman, gadis itu harus kuat dan bangkit dari segala hal yang ada di masalalu.
"Yaudah, kalo gitu. Mama mau istirahat duluan ya? Kalian jangan kemaleman tidurnya dan jangan lupa berdoa juga ya." Setelah mengatakan itu Valen memutuskan sambungan telepon.
Hellena memakan martabaknya hingga habis sambil menatap layar televisi yang ada didepannya. Ia mengambil ponselnya untuk menghubungi Yosea, besok mereka berencana untuk pergi. "Besok, jadi?" Tanya Hellena tanpa basa-basi setelah Yosea menerima teleponnya.
"Iya, jadi tapi bukannya kamu bilang harus ke perpustakaan ya buat minjam buku lagi?"
"Bukunya udah ada."
"Udah minjem?"
"Iya, dipinjemin."
"Sama siapa?" Tanya Yosea detail.
"Perpustakaan kampuslah, sama siapa lagi." Jawab Hellena. Perpustakaan kampus? Jawaban yang benar, bukan? Karena buku seismologi, geologi maupun fisika batuan berasal dari tempat tersebut jadi memang benar ketiga buku tersebut dipinjam dari perpustakaan kampus.
"Besok selesai kelas, jam 2." Ucap Hellena lalu mematikan sambungan telepon setelah mendapatkan kata 'oke' dari Yosea. Yosea berkuliah Universitas yang sama dengan Hellena hanya saya dia di Fakultas Hukum sedangkan Hellena Fakultas Teknik.
TING. Sebuah notifikasi muncul dilayar atas ponsel Hellena, Ia mendapatkan satu buah 'like' di postingan lama media sosialnya dan yang membuat salah fokus adalah username yang memberika 'like' pada postingannya @alvnddniel, tentu saja itu milih Daniel? Kebetulan akun Hellena adalah akun publik dan usernamenya pun hanya @hellenaalexa jadi mungkin siapapun akan dengan mudah menemukan akunnya. Setelah memeriksa akun tersebut dan benar adanya itu milik Daniel, Hellena dengan cepat mengatur akunnya menjadi privat. Setidaknya walau akunnya mudah ditemukan, tidak sembarangan orang yang bisa melihat postingannya.
"Kenapa dia memberikan like pada postingan paling bawah? Apa postinganku muncul begitu saja? Ga mungkin deh."
Di lain tempat, Daniel memandang kesal kepada Zefanya karena ulah adiknya itu, tidak sengaja ia memberikan like pada postingan Hellena sewaktu ia melihat-lihat postingan gadis itu. Zefanya membuatnya kaget sehingga hal yang tidak diinginkan telah terjadi, nasi telah menjadi bubur. Daniel kembali membuka akun tersebut tapi akun tersebut sudah berubah dari publik menjadi privat.
"Hellena sadar kalau itu gue? Astaga!" Gerutu Daniel pada dirinya sendiri. Sudahlah, apa yang mau disesali waktu tidak akan bisa diulang lagi walau itu baru lima menit yang lalu.
