WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 12 - KESEHARIAN
"Tuh kamu denger sendiri kan dek, Abang ini kuat. Jadi kamu gak usah nangis-nangis lagi." ucap Dylan.
"iya bang, lagian adik mana yang gak sedih kalo abangnya masuk rumah sakit terus diperban dimana-mana begini." jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Iya sih, tapi gak tiap hari juga dong. Kayak Abang kena penyakit apa aja."
"Ish Abang, ngomongnya ngelantur."
"Hei, udah-udah kenapa jadi berant gini?" kata Tante Bella sembari membawa nampan makanan Dylan dan nasi bungkus untuk Salma dan dirinya.
Lalu menaruh nampan itu dimeja khusus makan diatas ranjang Dylan dan meletakan nasi bungkusnya pada Salma. " Ayo dimakan Dylan, kmu juga Salma. Jangan sampe kita kena maag."
"Iya Tante..." ujar mereka serempak.
---------------------------------------------
"Mari nona, biar saya antar kan ke sekolah. Sesuai dengan pesan non Tasya." ungkap Pak Heru yang sedang duduk di meja makan menemani Lula memakan sarapannya.
Lula menenggak habis susunya tak lupa mengelap bibirnya dengan tisu lalu mendongak kepalanya menghadap pak Heru. "Ayuk pak, keburu telat nanti aku."
Mereka berdua berjalan beriringan memasuki mobil milik Sean. Jangan salah Sean memiliki puluhan banyak mobil di garasi khusus mobilnya.
"Silahkan masuk non." kata pak Heru yang membuka pintu mobil belakang. Lula langsung masuk dengan bingung.
"Kenapa aku diperlakukan seperti ini. Padahal aku kan bukan anak keluarga kaya." batin Lula
Tapi Lula tak peduli dengan bagaimana perlakuannya terhadap Lula. Yang terpenting saat ini adalah menunggu kakaknya pulang untuk meminta penjelasan.
---------------------------------------------
"Ah..ha..ha.." napas Sean terengah-engah, untuk kedua kalinya ia mencapai pelepasannya.
"Fu*k, aku belum pernah merasakan sensasi seperti ini. Sangat luar biasa." gumam Sean.
Berbeda dengan Sean yang sangat puas, Tasya sungguh tak menikmatinya, badannya serasa remuk, ia sangat kelelahan. " Cukup tuan, aku harus bekerja."
"Mandilah, pakaianmu sudah ada dalam kamar mandi. Supir akan mengantarmu." ucap Sean dingin, seolah-olah tak terjadi sesuatu pada mereka.
Tasya mengangguk-anggukkan dan berjalan menuju walk in closet Sean, tapi tiba-tiba lengannya ditarik dengan kencang kebelakang. "Ingat satu hal, jangan ada satu orang pun yang tau tentang hubungan kita." Sean berbisik lalu pergi meninggalkan Tasya yang termenung di dalam kamar.
"Tuhan sebenarnya apa salahku, kenapa hal ini menimpaku? aku benar-benar tak tahu apa salahku." gumamnya dengan air mata yang menetes dikedua mata indahnya.
---------------------------------------------
"Selamat datang Tuan Sean." ujar dua resepsionis itu dengan centil-nya, berharap Sean akan luluh terhadapnya.
Sean menengok ke arah mereka, dua orang wanita berlipstik merah menyala, dua kancing kemeja mereka sengaja dibuka, dan jangan lupakan alis mereka yang disulam bagai celurit. "Pagi." jawab Sean dingin.
"Tuh kan, Lo liat sendiri. Kayaknya pak Sean udah mulai suka deh sama gue." ujarnya
"Heh enak aja Lo, jelas-jelas itu gue ya yang disapa pak Sean." jawab wanita sebelahnya tak kalah menantang.
Mereka terus berdebat hingga tak menyadari banyak pasang mata yang melihat mereka dengan tatapan jijik.
Terdengar suara higheels menggema di lantai satu koridor, perempuan cantik dengan dress hitam selututnya yang menunjukkan bahu putih mulusnya, berjalan anggun memasuki lift.
Ting....
Pintu lift terbuka masuklah Tasya kedalam lift dan menekan lantai ruang kerjanya. Banyak pasang mata yang menatap 'lapar' Tasya, bahkan ada yang terang-terangan mengungkapkan perasaannya pada Tasya.
Pintu lift terbuka, buru-buru Tasya keluar lift dan menuju ruang Staff Keuangan. Ketika sampai di meja kerjanya, Tasya langsung disambut oleh teman seperjuangannya.
"Pagi Sya.."
"Morning teh geulis..."
"Pagi Ca"
"Tumben telat Lo Sya."
"Iya pagi, biasa soalnya nunggu Lula bangun lama banget." ujar Tasya berbohong. Mana berani ia mengatakan jika ia ber'malam' bersama bos nya.
Teman-temannya menganggukkan kepala. "Trus kenapa Lo jalan nyeret kaki gitu? habis jatoh?" tanya Dinda
"Ha..em..anu iya Din habis jatoh." jawab Tasya gugup.
"Udah-udah yuk buruan selesain tugas laporannya. Jangan sampai ngaret kata pak Dimas, sebelum makan siang kita semua harus ada di ruangan si pak Bos." kata Vino dengan mata yang lepas dari laptopnya.
"Huft... sebenarnya aku salah apa sih. Males banget berhubungan sama dia, orang yang udah berani-beraninya ngambil kesucianku. Argh!!!!!" gumam Tasya cemberut.
---------------------------------------------
"Hai anakku sayang."
"Hmm.. ada apa mom menelfonku? Aku sedang sibuk. Aku tak ingin diganggu mom."
"Astaga, mommy merindukanmu apa ini balasannya. Aku tau aku hanya adik dari mama kandungmu. Apa kau tak menganggap ku ibumu juga?" tanyanya dengan suara lirih.
"Tentu aku menganggap mu ibuku, kau adalah orang yang merawat ku ketika orang tuaku telah meninggal. Aku menyayangimu mom."
"Jika kau menyayangi mommy mu ini datanglah kerumah nanti malam. Tak perlu alasan. Bye! mom menyayangimu."
Tut...
Ponsel dimatikan sepihak. Lelaki itu hanya menghela napas lelah dengan kelakukan mommynya. Adik dari ibu kandungnya yang merawatnya dan memberikan kasih sayang pada dirinya.
---------------------------------------------
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN ❤️
KALO SUKA BOLEH YA SEKALIAN DI VOTE
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.