Takdir yang tak bisa di pungkir, semua adalah ketentuan Allah Swt
begitupun dengan kehidupan seorang wanita independen dan mandiri yang dijalani oleh Neneng seorang guru bahasa di sebuah lembaga pendidikan
apa saja perihal yang dihadapi oleh seorang Neneng??
ikuti kisahnya di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niethayoel342, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Yah, Aa minta duit buat motor rusak mau dibenerin
jangan bilang ibu lah Aa malu, lihat ibu aja sombong mentang-mentang so bisa sendiri dari dulu ibu gitu.
Satu pesan masuk di layar handphone suamiku dan tak sengaja notifikasinya terbaca. Astagfirullahaladziim, ternyata selama ini anak sambung dari suamiku yang ku anggap sudah seperti anak kandung sendiri menyimpan rasa tidak suka yang begitu dalam kepadaku. Kesalahan apa yang sudah aku lakukan?bahkan kewajiban yang harusnya suamiku yang memikulnya, aku tanggung sendiri demi memenuhi kewajiban kepadanya. Tidak menyangka, ya Allah. Airmataku menetes begitu saja tanpa terasa.
Ya, dia anak sambug dari suamiku. Namanya Azmi usianya sekarang 19 tahun. Entah bagaimana dan harus darimana saya menggambarkannya. Seringkali dia menyela ku sebagai ibu sambungnya. Padahal tidak sedikitpun kasih sayang ini dibeda bedakan di antara anak anakku yang tiga orang. Yang harusnya bukan tanggungjawabku dalam membiayainya ini dilimpahkan kepadaku.
Aku mengenal suamiku secara tidak sengaja dan aku tidak merebutnya dari mantan istrinya. Sama sekali tidak! Tapi kenapa aku selalu berada di posisi salah dan tidak ada sedikitpun yang melihat bahwa aku benar Ya Rabb?!
Suamiku masih tertidur pulas pagi pukul 06.30 WIB aku bergegas mengantarkan Teteh Fani ke sekolah SD nya dan tak lupa dengan si motor matic saksi perjalanan Yamaha Fino berwarna merah. Keranjang dagangan jajanan siswa pun sudah siap di motor. Si bungsu sudah ku titipkan kepada nenek nya yaitu ibuku. Si sulung sudah berangkat ke sekolah SMP nya. Mashaallah ya pagi pagi ini sungguh luar biasa. Kebayang donk, segimana repotnya aku?!! Suamiku kalau dibangunin yaaa dengar responnya.
"yah,, anterin ibu atuh ini barang bawaan banyak. Belum nganterin si teteh.Ibu udah kesiangan absen di sekolah, malu.." bisikku seraya membangunkannya pelan.
Dia terbangun sambil berkata " SENDIRI!!! HARUS YA REPOT SEMUANYA! DINGIN GINI! MANA NGANTUK!!!" bentaknya.
Allahu akbar, kalau bukan pagi pagi sudah aku balas dia. Hanya saja ini masih pagi, takut mood ku jadi berkurang dan membuang energi secara sia sia. Kutinggalkan dia di kamar sambil ku banting pintu. Ya Allah,, maaf ya Teteh Fani ibu kelepasan tutup pintunya. Kataku kepada si cantik Teteh Fani.
Begitu dan begitu setiap paginya. Motor Fino matic kesayanganku ku gas pelan pelan. Pikiranku melayang sambil terus menahan tangis dan sakit hati serta kecewa yang teramat dalam. Apa ini nasibku??? Di takdirkan bersama seorang imam??
Dosa besar apa yang sudah aku lakukan sehingga aku mendapatkan ujian yang begitu panjang ini?
apakah Tuhan mengizinkan aku untuk bisa berpisah darinya? Atau Tuhan sedang mempersiapkan kebaikan yang jauh lebih baik dari ini??
Airmata terus mengalir tertiup tiup angin. 20 menit aku sampai di depan parkir tempatku bekerja. Kuparkir si Fino merahku dengan pelan. Kulanjutkan bersiap menyimpan daganganku di kantin kantin sekolah, kemudian bersiap masuk kelas bertemu dengan murid muridku tak lupa sebelum masuk kelas touch up dulu bedak dan lipstick murah meriah di tempel dengan sempurna. Ehemm,, siap masuk kelas.
Ku biarkan rasa kecewa pagi tadi diganti dengan senyuman dan semangat dihadapan semua orang. Harus terlihat baik baik saja meskipun dunia kita sedang tidak baik baik saja. Teruslah seperti itu setiap harinya. Berpura pura tenang padahal hati dan pikiran terus berperang.
Semangat untuk aku !!!
...****************...
