Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu di butik
Hari ini melani datang ke butik nya untuk menemuai klien yang akan memesan baju di butik nya.
Melani berangkat mengendarai mobil nya, melani menggunakan mobil baru , mobil yang baru dua hari lalu dia beli.
Sampai di butik sekitar jam 10 pagi melani disambut oleh para karyawan nya.
"Mbak Mel sebentar lagi ibu Linda sampai, beliau lagi dalam perjalanan" Seru putri dari meja kasir nya.
"Nanti kalau beliau sudah datang langsung saja antar ke ruangan ku ya Put." Melani bicara dengan sangat ramah.
Melani memang sangat ramah dan peduli dengan para karyawan nya. Semua yang bekerja di butik nya sudah dia anggap seperti keluarga sendiri.
"Iya mbak, kali ini sepertinya kita bakalan dapat orderan besar mbak. Bu Linda suka dengan desain baju kita mbak, dia bahkan merekomendasikan butik kita di kalangan teman bisnis dan sosialita nya" Ucap putri penuh semangat.
"Pokok nya kita harus tetap mengutamakan kualitas bahan dan jangan sembarangan pilih bahan, serta kerapihan dalam menjahit harus di perhatikan" Melani menasehati para karyawan nya.
"Baik mbak" Jawab nya serempak.
Melani naik menuju lantai dua dimana terdapat ruang kerja nya. Butik melani saat ini memang semakin berkembang dan sering menerima orderan gaun yang harga nya sangatlah mahal, satu gaun bisa sampai mencapai dua digit. Tapi butik melani juga menyediakan harga yang aman di kantong para pelanggan nya.
Tak berselang lama Bu Linda sampai di butik melani dengan di antar sang sopir. Putri langsung mengantar bu Linda ke ruang kerja melani.
Tok tok tok
"Masuk" Seru melani dari dalam.
Klekkk
Putri membuka pintu dari luar dan masuk bersama ibu Linda.
"Mbak melani ini ibu Linda sudah datang." Seru Putri sambil senyum ke arah bu Linda.
Melani langsung mendongak kan kepala nya, melihat tamu yang baru saja masuk ke ruang kerja nya.
"Maaf Bu , saya tidak tahu kalau ibu sudah sampai. Mari silahkan duduk bu" ucap melani merasa tidak enak hati.
"Iya gak apa apa mbak..." Bu linda menjeda kalimat nya.
"Melani.. nama saya melani bu , dan ibu pasti ibu Linda?" Ucap melani dengan sedikit sungkan.
"Iya mbak melani" Bu linda menjawab dengan senyum manis.
"Panggil melani saja ya bu" pinta melani biar terlihat lebih santai.
"Baiklah melani, saya suka dengan desain gaun yang saya lihat tempo hari dari salah satu karyawan mu. Saya mau pesan gaun tersebut untuk acara pernikahan anak teman arisan saya " Ucap bu Linda mengutarakan maksut nya.
"Oh iya bu, akan kami siapkan pesanan ibu. Kalau boleh tahu kapan ya bu acara nya?" tanya melinda memastikan.
"Acara pernikahan nya satu bulan lagi Mel, saya mau baju itu dua hari sebelum acara" Ucap bu melinda dengan senyum ramah.
Kalau cuma satu gaun tak akan memakan waktu lama, kemungkinan tiga hari pun sudah selesai.
"Baik bu nanti akan kami siapkan, mari kita ukur dulu bu " Seru melinda langsung mengambil alat ukur nya.
"Tidak perlu saya sudah membawa catatan ukuran nya mel," Ucap bu melani sambil mengeluarkan kertas dalam tas mahal nya.
Melani hanya menanggapi dengan senyum manis nya, mungkin bu linda sudah terbiasa beli baju di butik sehingga dia sudah catatan ukuran nya sendiri. Melani menerima kertas yang di ulurkan bu linda.
Saat membuka catatan nya melani kaget dan bingung.
"Bu Maaf, kenapa catatan nya sebanyak ini. Ada 20 ukuran bu " Tanya melani yang tampak bingung.
"Iya mel memang 20, saya memesan 20 gaun untuk seragam teman teman arisan, kita mau kompak seragaman mel" Seru bu linda sambil terkekeh.
"Hahhhh 20 gaun bu ? ibu serius?" Tanya melinda tak percaya .
"Iya serius Mel, gimana? kalian sanggup kan?" Seru bu linda dengan serius.
Melani terdiam sejenak, 20 gaun dalam satu bulan kira kira selesai tepat waktu apa tidak. Melani harus bisa mengambil orderan dari Bu Linda. Jika Bu Linda puas dan suka dengan gaun dari butik nya, bu linda pasti akan jadi pelanggan tetap.
"Insya Allah kami sanggup bu, semoga semua bisa selesai tepat waktu" Jawab melani dengan senyum manis nya.
"Baiklah terimakasih melani, sebagai tanda jadi ini saya bayar 75 persen terlebih dahulu dan untuk 25 persen nya setelah barang jadi" Ucap bu melani sambil mengeluarkan uang dalam tas nya.
"Iya bu terimakasih" Jawab Melani dengan senyum ramah nya.
"Baiklah mel, ibu pamit dulu ya dan terimakasih atas waktu nya" Ucap bu Linda sambil berjabat tangan dengan melani.
"Sama sama bu " Jawab melani ramah.
Melani mengantarkan bu Linda ke luar butik , melani mengantar sampai ke depan butik. Setelah bu linda pergi melani masuk kembali ke dalam butik.
"Sepertinya mulai hari ini aku harus sering ke butik, aku tidak mau membuat bu Linda kecewa. Ini kesempatan ku untuk memperkenalkan butik ku ke kalangan orang orang kaya " Melani tersenyum sendiri memikirkan omongan nya.
Setiap ada pesanan Gaun memang masih melani yang mengerjakan pemotongan bahan dasar,pemilihan bahan dan sentuhan pernak pernik atau hiasan baju masih tetap melani yang menentukan atau mengerjakan nya dan untuk menjahit nya sudah bisa melani serahkan kepada penjahit di butiknya. Penjahit yang bekerja di butik melani semua adalah penjahit yang berpengalaman.
"Put seperti nya mulai hari ini kita harus lembur karena bu Linda memesan Gaun terbaru dari butik kita sebanyak 20 put dan kita hanya punya waktu satu bulan " Ucap Melani kepada Putri yang baru saja melayani pembayaran pelanggan.
"Hahhh yang benar Mbak? 20 gaun? satu gaun itu saja seharga 25 juta kak, 20 gaun jadi 500 juta kak. Wahh luar biasa kak, benar kata mu mbak kita harus mulai lembur" Ucap Putri dengan semangat.
Tiba tiba dari arah pintu masuk, masuk sepasang suami istri yaitu Raka dan Vera. Melani yang melihat kehadiran mereka bersikap biasa saja dan pura pura tidak mengenal nya.
Tetapi saat melani ingin meninggalkan meja kasir ,Vera tanpa sengaja melihat nya. Vera tersenyum sinis ke arah melani.
"Ohh keluar dari rumah mas Raka ternyata karena sudah kerja di butik ini? Kerja cuma di butik saja sombong banget" Cibir vera sambil tersenyum sinis ke arah melani.
Raka yang menyadari kehadiran melani pun tidak perduli dengan cibiran yang di berikan Vera. Raka benar benar tidak perduli lagi dengan melani.
"Biarkan saja dia sayang, tidak usah kamu anggap kehadiran nya. Kita disini kan mau belanja baju untuk mu, kalau dia mana mampu beli baju di butik? mungkin hanya bisa beli harga tiga puluh ribuan di pasar" Ucap Raka dengan sombong nya.
Putri dan melani sangat geram dengan cibiran sepasang suami istri itu. Ingin rasa nya Putri menampar mulut kurangajar itu.
"Kalau mau belanja silahkan belanja , jangan bikin masalah disini" Ucap melani tegas.
"Cuma karyawan baru saja sombong banget sih mel" Seru Vera sedikit menaikan suara nya.
"Maaf pak bu, tolong jangan bikin keributan disini. Karena bisa menganggu pelanggan yang lain" Seru putri dengan sopan, padahal putri sangat benci dengan dua orang dihadapan nya.
Putri memang tahu siapa kedua orang yang baru datang ini, melani memang menceritakan alasan apa yang membuatnya keluar dari rumah suami nya.
"Ehh kamu itu cuma karyawan disini gak usah menasehati ku" Bentak Vera tak terima dengan ucapan putri.
Melani sangat kesal dengan sikap arogant Vera yang tak tahu tempat.
" Kalian datang kesini mau belanja atau mau cari ribut? Kalau mau belanja silahkan pilih yang mana? atau kamu gak punya duit untuk beli baju di butik ini" Seru melani membuat Vera mengerutkan kening nya.
"Mas kita tunjukan pada nya kalau kita itu punya banyak uang dan akan borong di butik ini" Ucap Vera mulai terpancing ucapan melani.
"Oh silahkan Sayang " Jawab Raka sambil merangkul pinggang Vera.
Raka dan Vera mulai memilih pakaian yang akan mereka beli. Vera sudah mulaimengambil beberapa potong blouse dan gaun.
Melani hanya tersenyum melihat nya, sepertinya hari ini vera bisa menghabiskan uang Raka.
******
Nanti di lanjut lagi ya.
aina,mantan ipar jadi sahabat yg baek,