seorang wanita cantik berusia 28 tahun telah di terima sebagai polisi lalu lintas, ia bernama Yashfi. Namun, ia sangat ingin menjadi seorang detektif kepolisian. Saking besar kemauannya, ia selalu ingin mencari tahu dan membongkar pelaku dari kasus besar yang ditangani oleh para detektif kepolisian. Disaat yang sama, ia harus berpatroli mengawasi jalanan. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan pencuri yang selalu berhasil lolos dari kejaran masa. Pencuri itu bernama Topan, ia dijuluki si tangan tak terlihat karena berhasil merampas harta korban tanpa ada yang menyadarinya. Yashfi yang sangat benci kejahatan berusaha menangkap para penjahat termasuk Topan. Sampai dimana, Yashfi mendengar tentang psikopat dan ia bertekad menangkap penjahat itu dan karena suatu hal ia bekerja sama dengan Topan si pencuri yang sangat ingin ia tangkap. Dalam pencarian itu, mulai tumbuh rasa diantara dua orang yang berbeda jalan dan tujuan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabrina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja Sama dengan Pencuri
Topan segera kabur dan Yashfi meliat sesuatu yang berada di balik semak-semak.
"Untung aja gue bisa kabur. Coba kalau tadi diam disana terus, itu cewe pasti udah tangkap gue." ucap Topan.
Saat Topan kembali ke rumah, ia melihat Juki sedang dipukuli oleh Sandi.
"Tenang, bang. Jangan seperti ini, ada apa ini?" tanya Topan dengan sangat bingung.
"Diam lo... jangan ikut campur urusan gue." jawab Sandi dengan sangat marah.
"Ampun, bang!!" teriak Juki.
"Jangan sakitin kak Juki, om." ucap lirih Alea dengan penuh ketakutan.
"Berisik!" teriak Sandi.
Yashfi melihat bahwa benda yang tersembunyi adalah kartu identitas milik Topan.
"Akhirnya kita bertemu lagi, Tuan pencuri." ucap Yashfi sambil tersenyum.
Yashfi berjalan menyusuri gang rumah Topan, ia melihat keributan yang terjadi dan berusaha menghentikan itu. Topan sangat kaget degan kehadiran Yashfi.
"Berhenti atau saya tembak!!" teriak Yashfi dengan mengarahkan pistol ke Sandi.
"Lo siapa, huh? Lo gak tahu apa-apa, jadi jangan ikut campur urusan gue." ucap Sandi dengan sangat marah.
"Aku.. aku siapa, ya? Aku cuma polisi yang akan menangkapmu atas kasus penyerangan terhadap anak dan memaksa anak di bawah umur untuk bekerja di jalanan." jawab Yashfi dengan mengeluarkan borgol.
Sandi tidak ingin terlibat lebih jauh dengan polisi sehingga ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu.
"Kalian baik-baik saja? Apa ada luka?" tanya Yashfi sambil memeriksa tubuh Juki.
Juki dan Alea masih ketakutan karena mereka tahu bahwa Sandi akan datang kembali.
"Bagaimana bisa kamu berada disini?" tanya Topan dengan sangat bingung.
"Bang Topan kenal sama polisi ini? Apa dia teman abang?" tanya Juki dengan sangat penasaran.
Topan hanya diam dan Yashfi tersenyum tipis.
"Sudah, itu kita bicarakan nanti. Sekarang kita harus bawa diake rumah sakit. Aku khawatir jika dia mengalami luka dalam." jawab Yashfi dengan sangat panik.
"Tapi kami gak punya uang. Bagaimana bisa kak Juki dibawa ke rumah sakit?" tanya Alea dengan sangat bingung.
"Jangan pikirkan masalah itu, yang penting sekarang kita bawa dia." jawab Yashfi.
"Tidak perlu, aku baik-baik saja." ucap Juki.
Yashfi membawa mereka semua dan Juki telah diberi obat. Lalu, Yashfi membawa mereka membeli baju dan makan siang yang enak.
"Wah... enak sekali, belum pernah aku makan makanan seperti ini. Apa nama makanan ini, bang?" tanya Juki yang menoleh ke arah Topan.
Topan sendiri baru pertama kali makan steik jadi dia tidak tahu nama makanan itu.
"Hmm.. sudah jelas ini daging sapi. Apa kau bodoh tidak tahu sapi?" tanya Topan dengan menutupi rasa tidak tahunya.
Yashfi hanya tersenyum sendiri.
"Ini namanya tenderloin steik. Daging sapi yang diberi bumbu dan ada kentang juga sayuran." ucap Yashfi sambil melihat ke arah Topan.
"Oh... aku baru dengar namanya. Pasti mahal ya.." jawab Juki.
"Jangan dibahas." ucap Yashfi.
"Kalian sudah lama tinggal dengan orang yang tadi?" tanya Yashfi dengan sangat penasaran.
"Saya dari umur 3 tahun tinggal dengan om Sandi. Sekarang saya sudah 9 tahun. Kalau Alea sekarang berusia 6 tahun. Dia baru setahun tinggal bersama kami." jawab Juki.
"Selama itu, apa yang dilakukan Sandi terhadap kalian?" tanya Yashfi dengan penuh sedih.
"Dia memarahi kami bahkan tak segan memukul jika kami tidak membawa uang untuknya. Tapi kemarin kak Topan memberi uang kepada kami. Sayangnya, uang kak Juki direbut anak lain. Jadi, kak Juki dipukuli saat pulang ke rumah." jawab Alea dengan penuh ketakutan.
"Ternyata begitu." ucap Yashfi.
"Percuma, Sandi tetap akan datang lagi. Dia punya banyak anak buah. Aku bahkan tidak bisa melawannya." ujar Topan dengan sangat bingung.
"Aku juga punya banyak polisi untuk melawan dia." ucap Yashfi dengan penuh percaya diri.
"Mereka tidak bisa lepas dari Sandi karena mereka memiliki hutang budi." ujar Topan sambil terdiam.
"Hutang budi? Ini adalah cara mengikat seseorang dengan keterbatasan." ungkap Yashfi sambil memikirkan rasa sedih dihatinya.
Topan hanya memandang dan memikirkan ucapan Yashfi. Mereka kembali ke rumah dan Topan dibawa oleh Yashfi.
"Ayolah.. lepaskan aku!" pinta Topan.
"Enak saja, kamu itu pencuri jadi tetap harus ditangkap." ujar Yashfi dengan menyalakan mobil.
Hari sudah hampir tengah malam, Yashfi ingin membawa Topan ke kantor polisi. Tapi di jalan, ia melihat seseorang yang sedang berlari ketakutan.
"Kenapa wanita itu? Seperti sedang dikejar seseorang." ucap Yashfi dengan sangat penasaran sambil memberhentikan mobil.
Yashfi berlari menemui wanita itu dan Topan juga ikut lari mengejar Yashfi.
"Ada apa?" tanya Yashfi dengan sangat khawatir.
"Tolong, saya dikejar psikopat gila itu. Dia ingin membunuh saya. Saya lelah berlari, tolong lindungi saya. Saya takut.. " ucap wanita itu dengan sangat ketakutan.
"Apa? Dia berada di sebelah mana? " tanya Yashfi dengan sangat penasaran.
"Entahlah, tapi sepertinya ada di ujung jalan sana." jawab wanita itu dengan sangat panik dan menunjukkan ke belakang.
"Baliklah, kamu masuk ke dalam mobil. Topan, tolong jaga dia. Aku tidak akan menangkapmu malam ini. Cepat bawa dia masuk mobil! " teriak Yashfi dengan sangat terburu-buru.
"Tapi.. " ucap Topan yang terpotong.
"Sudahlah, kumohon.. " pinta Yashfi.
Topan menyuruh wanita itu masuk dan mengunci mobil polisi sampai mereka kembali.
"Jangan dibuka jika bukan kami berdua. Mengerti? " tanya Topan sambil meyakinkan wanita itu.
"Baik.. " jawab wanita itu dengan penuh cemas.
Topan berlari mengejar Yashfi yang sedang mencari psikopat itu. Yashfi terus melihat sekitar jalan yang ada lampu penerangan. Hanya saja lampu penerangan itu sudah mati dan dibelakang tiang listrik ada psikopat yang dicari oleh Yashfi. Ia menggunakan masker dan kacamata hitam juga memakai hoodie hitam.
"Ternyata ia hanya sendiri dan seorang polisi wanita yang memegang senjata. Aku harus membuatnya pingsan." ucap psikopat itu sambil melihat sekitar.
Saat Yashfi lengah, psikopat itu langsung bergerak dan ingin memukul Yashfi dengan balok kayu yang tebal. Untungnya, Topan datang tepat waktu menyelamatkan Yashfi. Topan menarik tangan psikopat itu dan menendang balok supaya ia bisa menghajar psikopat itu dengan tangan kosong.
"Topan!! " ucap Yashfi dengan sangat terkejut.
Pertengkaran terjadi dan Yashfi membantu Topan untuk mengalahkan penjahat tersebut. Saat Yashfi mengeluarkan pistol dari sakunya, psikopat itu langsung kabur.
"Hey!! " jerit Yashfi sambil menembak ke arah psikopat itu.
Hanya saja tembakan itu mengenai tangannya dan dia terus berlari menjauh. Yashfi berusaha mengejar kembali tapi ditahan oleh Topan.
"Berhenti! Ayo kita kembali dan menenangkan wanita itu!" ucap Topan sambil memegang erat tangan Yashfi supaya berhenti lari.
"Lepaskan! Aku harus kejar penjahat itu! " ucap Yashfi dengan sangat bernafsu.
salken
yu gabung d Cbm...
caranya follow akun ak dl ya
nnti ak masukin kaka ke gc Cbm
d sn kita belajar bareng
yu gabung...