Elsa dan Miller selalu menempuh percintaan nya dengan banyak Duka dan Luka.
sampai teman yang di dekatnya ikut merasakan pusaran cintanya yang tak kunjung menemukan arti bahagia.
Mereka berawal dari teman kecil sampai membawanya ke jenjang percintaan nya yang lebih serius, namun seketika ada suatu kejadian yang dimana membuat mereka ikut merasakan kejahatan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.
Di pagi hari dengan teriknya panas matahari yang menyengat masuk dari arah jendela. Meli perlahan membuka kelopak matanya untuk melihat sinar dalam pandangan matanya
Dia melihat jam bahwa jam nya sudah setengah jam lewat dari alarm yang di setting nya. "Fuck Gue bakal telat!!" Mata nya membulat dan meli bangun secara dadakan menuju kamar mandi.
Tidak lama Ibu Ros melihat kelakuan putri sulungnya itu tengah terburu-buru berlari menuruni tangga dan mengambil roti selai dimeja saat melewatinya
"Meli sarapan dulu!" Pekik ibu Ros saat melihat gadis itu mengambil sepatu dari rak sepatu di dekat pintu keluarnya
"Maaf mom, aku lagi buru-buru" Jawab gadis cantik itu sambil menggigit roti dalam bibirnya yang tengah sibuk dengan urusan tali sepatunya
Meli memakan roti sambil berpamitan melambaikan tangan "Meli berangkat dulu" Ucapnya
Dia menyalakan mesin motornya yang telah dipanaskan oleh ayahnya pagi tadi sebelum beliau berangkat kerja.
Dengan hembusan angin yang sepoi-sepoi meli masih sibuk memakan roti selai dalam perjalanan nya
Ini adalah hari ke empat meli setelah kepergian Celia sahabatnya, dijalan dia tampak begitu ceria dengan menenteng tas biru Dongker bergambar Doraemon di lengan kirinya.
Tiba di kelas sekolah meli dikejutkan dua teman baru nya yang dimana mereka seorang wanita dan pria.
Mereka berkenalan di depan kelas dengan menyebutkan nama Ayunda Putri Auriga dan Ansel Orlando
Mereka berdua pindahan dari High School Karya Bhakti.
Melihat Ayunda di depan membuat menarik perhatian Meli "Ayunda" Ucap nya sambil melambai tangan.
Ansel cuek untuk menstabilkan reaksi nya agar tidak berlebihan dengan sumber suara yang baru saja dia dengar tapi Ayunda menaikkan alisnya dan melihat paras wajah meli yang anggun "Lah Meli" Heran Ayunda yang melihat.
Ansel dan Ayunda berjalan mengarah ke tempat dimana Elsa dan Miller duduk. tepat berada di samping meli
Mereka mengikuti pelajaran di kelas dengan sangat santai nya.
Meli mulai melirik-lirik wajah dari cowok itu. Saat Ansel melihat wajah meli, meli membuang wajahnya ke pandangan papan tulis dan menulis apa yang ada di depan sana.
Sifat Ansel mengingatkan dia kepada Miller yang kini masih berjuang dengan koma nya yang tak kunjung bangun.
Dan juga Ayunda tampaknya mereka adalah sepasang kekasih melihat reaksi dari Ayunda yang mencubit pinggang Ansel
"Kakak fokus!" Titahnya
Meli terkejut ternyata yang dipikiran nya itu melenceng jauh dari fakta "Loh kalian kakak adik?" tanya nya
"Kita Saudara kembar" Jawab singkat dari Ayunda
Jawaban nya membuat meli salah tingkah sehingga membuat Bu guru yang berada di depan memberikan tugas untuk meli untuk menjawab soal yang berada di papan tulis
Saat melewati Mey. Meli mendapatkan Sebuah bisikan halus jawaban soal darinya.
Meli mengacungkan jempol mengarah pada Mey. Saat sudah kembali dari depan kelas
Saat di kantin Mey melihat tingkah laku teman nya yang menusuk nusuk makanan yang berada di piring "Lagi kenapa kamu meli hari ini? Kepikiran kejadian kemarin lagi?" Ucap nya.
Setelah ditinggal dua teman baiknya pergi dan kedua teman berharga lainnya yang masih berada di rumah sakit membuat Meli dan Mey selalu bersama sama di Yadika School.
"Aku kangen Elsa dan Miller" Jawabnya singkat
Mey heran kepadanya padahal dia setiap hari berkunjung ke rumah sakit untuk menengok Elsa dan Miller dia memberikan reaksi wajah mengerucut
"Lu juga Napa cemberut" Tanya meli yang judes
"Enggak papa" Jawab Mey singkat
Meli berdiri untuk mengambil air minum di kelas nya "Mey tunggu gue ambil botol minum dulu ketinggalan" Katanya
Disana terlihat ada Ayunda dan Ansel yang tengah berlomba lari untuk mengarah ke kantin
"Ansel kantin katanya di pojok sana, kalau kalah bayarin makan!" Ucap Ayunda yang menantang
Ansel berdiri tegak tanpa mendengar ocehan adik kembarnya itu "Gue lagi males manjain lu" Ketus nya.
Ayunda sambil tersenyum manipulasi merubah peraturan sepihak, kalau kalah dirumah kau tidak boleh menonton film langgananku. "Pekiknya sambil berlari
Ansel merubah pandangan nya dan berlari ke arah kantin dan menyusul Ayunda
Plak
Plak
Plak
BRUK!!!
Ansel bertabrakan dengan Meli yang keluar dari kantin. Dengan wajah saling menatap. Meli mengalungkan tangan kanannya di leher Ansel
"Nice Catch Kakak!" Teriak Ayunda sambil nyengir domba.
"Najis lu jangan sentuh Gue!" Sarkas Meli yang tiba-tiba melepas pelukan dari Ansel
Bruk!!
Ansel melepas terlebih dahulu sehingga membuat meli terjatuh
"Ck"
"Lu orang aneh, ditolong bangkang"
Meli menaikan alisnya dan maki-maki ke Ansel "HAH Yang bener, lu aja modus megang-megang gue make meluk segala"
"Gue ga sengaja, ga bisa ngerem sumpah!"
Pertikaian kecil itu berakhir setelah Mey memisahkan mereka berdua. Meli melanjutkan perjalanan nya ke kelas untuk mengambil botol minum yang tertinggal dan Mey kembali ke pos tempat duduknya di kantin
"Beda banget kantin nya saat di sekolah kita yang kemarin" Ucapan pertama Ayunda yang sedang berdiri di depan pintu masuk kantin
"Cepat masuk" Ajakan Ansel
Ayunda dan Ansel pindah ke sekolah setelah Ansel tidak betah dengan sekolah sebelumnya yang terlihat sangat mewah dan megah.
"Dan lu juga gue sudah tau mau pindah ke sekolah biasa-biasa saja Napa ngikut?" Tanya Ansel setelah memesan makanan di salah satu kedai kantin.
Ayunda menjawab "Gue ga kuat dengan mata pelajaran nya yang susah dan tugas nya juga, lagi pula banyak orang yang engga suka tentang penampilan gue yang berkelas ini"
Tapi Ayunda melirik wanita disekitarnya tak disangka mereka di sekolah ini melihat banyak yang memakai makeup termasuk meli yang sedang dia perhatikan. "Sepertinya gue bakal berteman baik dengan meli" Ucap batin Ayunda.
"Kakak ga setuju kau berteman dengan cewek galak itu" Kata Ansel yang tiba-tiba tau isi pikiran Ayunda
"Loh kakak kok tau apa yang di omong gue dalam hati" Jawab tersentak Ayunda.
"Dari raut wajah lu yang ga biasa Mandang gadis itu" Ucap Ansel yang memandang wajah meli
Meli yang sadar melihat balik wajah Ansel dan menghampiri nya "Lu ngajak ribut Mulu ya, Napa lu liat-liat gue!" Bentaknya
Ansel menarik nafas dan memejamkan matanya dia berusaha untuk mengendalikan emosinya agar tidak terpancing "Gue mau bayar dulu" Ucap nya sambil berdiri
Mey membawa meli ke kelas sebelum mereka berkelahi "Mel lu sadar Mel, jangan sampai lu jatuh cinta dengan cowok yang sifatnya dingin! Belajar dari Miller udah membuat perasaan lu hancur." Mey yang salah paham
"HAH"
"Mana mungkin gue jatuh cinta sama kanebo kering itu" Jawab meli.
Gabung yu di Gc Bcm
kita di sini akan ada event dan reward special loh
serta kita di sini akan belajar bareng mengenai teknik menulis dasar yang baik dengan kaka mentor senior kita
caranya hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Thank you.