Hellena adalah gadis cantik yang hidup dalam belenggu masalalu, Ia berusaha bangkit dan melupakan kekasih yang sangat ia cintai itu. Kemudian Hellena bertemu dengan Daniel yang diam diam menyukainya dan berusaha membuat Hellena jatuh cinta padanya dan mencintainya bukan sebagai bayangan dari masalalu melainkan sebagai sepasang kekasih yang pantas untuk mencintai dan dicintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ivanyou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seharian bersama
Hellena berencana untuk menghabiskan waktunya sendirian hari ini untuk bepergian keluar, kebetulan sekarang akhir pekan dan dia juga sudah sembuh jadi setelah beberapa hari hanya dirumah tanpa melakukan aktivitas apapun, Ia memutuskan untuk membalaskan dendam dengan cara berburu makanan.
"Okay, sebelum keluar rumah harus merias diri." Ucapnya sambil menatap dirinya didepan cermin dengan rambut panjang basah yang tergerai.
Dia hanya menggunakan riasan tipis lalu memadupadankannya dengan pakaian berkonsep lolipop, terlihat sangat menggemaskan. Hellena memakai parfum aroma jasmine, lalu berjalan keluar dengan begitu ruang. Langkahnya terhenti saat melihat sosok Daniel yang ada di ruang tamu bersama Jonathan tentunya.
"Abang ngapain disini?!" Ketusnya dengan mata yang memicing tak suka.
"Kamu mau kemana?"
"Pergi."
Hubungan Daniel dan Hellena sedikit membaik, setidaknya gadis itu mau membalas pesannya walau harus di spam dulu. Hellena melenggang pergi begitu saja tanpa menghiraukan Daniel maupun Jonathan yang menatapnya heran. Jonathan pergi menuju kamarnya, namun sebelum itu Ia menepuk pundak Daniel memberikan semangat.
"Abang ikut."
"Enggak, aku maunya sendirian. Pulang aja sana, tidur di rumah atau nongkrong."
Daniel merampas pelan kunci mobil yang ada ditangan Hellena lalu membukakan pintu agar gadis itu masuk bersamanya. Jika sudah begini tidak mungkin sendirian, mereka akan menghabiskan akhir pekan berdua. Daniel mengendarai mobil tapi dia juga tidak tahu tujuannya kemana.
"Kita mau kemana?"
"Udah Hellena bilang tadi pulang aja kerumah jangan ikut, bikin ribet."
"Kita mau kemana, adik kecil?" Tanya Daniel sekali lagi membuat Hellena sedikit jengah.
"Timezone."
Bibir yang sengaja digigit agar tidak dikira menertawai Hellena, tidak salah untuk orang dewasa pergi ke tempat bermain jika hanya sendirian seperti rencana awalnya, karena diwaktu seperti ini akan banyak pasangan yang sedang berkencan. Seharusnya Hellena bersyukur berkat Daniel, dia tidak akan dipermalukan sebagai jomblo.
Area parkir depat sudah penuh, membuat mereka harus mencari area yang kosong yang cukup jauh sehingga membuat mereka harus berjalan nantinya. Hellena turun dari mobil disusul oleh Daniel dibelakangnya. Gadis kecil yang tingginya hanya sedada Daniel terlihat sangat lucu dengan tampilan ini, pakaian berkonsep lolipop dengan bando merah muda di kepalanya.
"Abang beli tiketnya dulu."
Hellena mengangguk kecil sambil memperhatikan sekitar dia sudah lama tidak bermain ditempat sepertinya, terakhir kali dia bersama Arash dan sekarang adalah pertama kalinya ia akan bermain tanpa Arash. Sungguh menyesakkan data. Matanya melirik kedatangan Daniel yang sedari jauh sudah tersenyum padanya.
"Mau main apa dulu?"
"Itu aja, gimana?" Usul Hellena sambil menunjukkan jarinya pada permainan Bumper cars yang tak begitu jauh dari mereka berdiri.
Hellena sangat menikmati setiap permainan yang dia coba begitupun dengan Daniel tapi bagi lelaki itu yang sangat membuatnya senang adalah saat melihat tawa lepas dari gadis lolipop didepannya ini. Es beku yang tak kian mencair akhirnya perlahan mengeluarkan embun.
Setelah puas bermain, mereka pergi untuk membeli es krim dan beberapa roti selai dan tidak lupa gulali besar berwarna biru yang ada ditangan Hellena, Daniel kebagian untuk membawa dua cup berondong jagung milik Hellena. Benar-benar definisi membalaskan dendam yang sukses. Mereka menikmati semua makanan yang dibeli walau minim interaksi, mereka terutama Hellena yang begitu menikmati apa yang dia lakukan hari sabtu yang biasanya hanya digunakan untuk tidur sepanjang hari.
"Kamu setelah ini mau kemana lagi?"
"Ga ada, pulang aja kayaknya."
Daniel memeriksa ponselnya setelah mendapat beberapa notifikasi pesan dari grup tongkrongannya lalu menyimpannya lagi ke dalam saku jaketnya. "Kalau kita pergi ke jajanan street food yang lagi rame itu, kamu mau ga?"
Hellena memang sudah merencanakan hal itu beberapa hari yang lalu bersama Yosea tapi sahabatnya itu mendadakan membatalkan rencana mereka karena harus pulang dulu ke Yogyakarta kemarin dan baru pulang minggu besok. Itulah alasannya mengapa berencana untuk pergi sendirian tadi sebelum Daniel ikut bersamanya.
"Oke." Sahutnya menyetujui ajakan Daniel, mereka bergegas menuju tempat itu. Terlihat dari kejauhan banyak orang yang ada di lokasi street food, mereka harus mencari tempat itu memarkirkan mobil. Jikalau mereka menggunakan motor, tentu akan sangat mudah untuk mencari lahan parkir tapi juga tidak mungkin mengajak Hellena menggunakan motor menggunakan pakaiannya yang seperti itu, tidak cocok menggunakan motor Daniel.
Gurita pedas saus gochujang membuat Hellena tidak tahan untuk membeli, membuatnya tanpa sadar menggenggam tangan Daniel membawa lelaki itu ikut bersamanya membeli setiap jenis jajanan pedas disini. Mata Daniel tidak bisa lepas dari pandanganya pada genggaman tangan mereka, Hellena menggenggam tangannya dengan begitu erat.
Jajanan yang mereka beli seperti gurita pedas, odeng kuah tomyam, sosis keju, pentol kuah, pentol mercon lalu es teh jumbo yang akan menjadi pelengkap mereka agar nanti tidak kepedasan. Hellena menikmati setiap gigitan jajanan yang masuk ke dalam mulutnya sambil menggelengkan kepalanya riang gembira.
"Enak banget kuah tomyamnya, Abang mau ga? Coba deh ga pedas kok."
Hellena memberikan satu suapan odeng ditangannya kepadanya Daniel. Acungan jempol darinya setuju bahwa odeng kuah tomyam menjadi salah satu jajanan yang enak. Sebenarnya dia tidak terlalu tahan pedas tapi kali ini dia harus bisa menahannya agar tidak terlihat lemah didepan Hellena.
Daniel bersyukur tadi menanyakan tempat yang sedang viral akhir-akhir ini kepada temannya di grup. Dari sekian banyak opsi yang ada, Daniel memilih saran dari Ravelo, alasan yang membuatnya memilih itu karena tempat ini sangat disukai perempuan, kebetulan Ravelo dan pacarnya minggu lalu pergi kesini.
Jajanan banyak yang mereka beli akhirnya habis, benar-benar makanan yang enak terutama untuk kaum pecinta pedas seperti Hellena. Wajah yang penuh dengan keringat serta bibir yang sedikit merah akibat pedasnya cabai disetiap makanan yang masuk kedalam perutnya. Daniel tiba-tiba pergi meninggalkan Hellena, gadis itu hanya duduk memperhatikan sekitar dan menunggu kedatangan Daniel. Ternyata lelaki itu membeli tisu untuk Hellena, lalu kembali duduk disampingnya.
"Dia adalah Daniel." Ucap Hellena dalam hati saat menerima tisu yang Daniel beli. Dia berusaha menyakinkan diri agar tidak menyakiti Daniel karena anggapannya bahwa lelaki disampingnya ini adalah bayangan dari Arash. Dia tidak membenci Daniel sedikitpun, dia hanya belum terbiasa bersama dengan lelaki lain yang memiliki sifat yang sama seperti Arash.
Mereka pulang setelah hampir seharian berada di luar rumah. Hellena merasa sangat kelelahan hingga membuat matanya yang tidak tertahankan lagi mulai ingin terlelap. Daniel yang menyadari itu, sedikit memelankan kecepatan mobil agar Hellena bisa merasa nyaman. Benar saja, belum sampai lima menit dia sudah berada di alam mimpi. Senyuman tulus melingkar begitu indah dibibir Daniel, tangannya merapikan anak rambut yang menghalangi mata Hellena lalu memperbaiki posisi bando yang juga sedikit ke belakang.
"Thank you banget, hari ini begitu memihak gue ternyata." Gumam Daniel dalam hatinya lalu kembali fokus memperhatikan jalan didepan.
Sesampai di pekarangan rumah, Daniel tidak berusaha untuk membangunkan Hellena, dia membiarkan gadis itu menyadari bahwa mereka sudah ada didepan rumahnya. Hampir sepuluh menit hingga akhirnya Hellena bangun dengan mata yang sedang sadar lalu melirik pada Daniel yang juga sedang memperhatikannya.
"Kita udah sampai sejak kapan, Bang? Kenapa ga bangunin Hellena?"
"Belum lama kok, yaudah yuk turun."
Daniel memberikan kunci mobil kepada Hellena lalu menyuruhnya masuk ke dalam rumah. "Abang pamit pulang ya, langsung tidur tapi bersihin badan dulu biar ntar tidurnya enak." Ucap Daniel penuh perhatian.
Hellena memperhatikan punggung yang sudah tak terlihat serta suara motor yang tidak terdengar bisingnya lagi. Ia masuk, mengganti pakaiannya dengan piyama lalu membersihkan wajahnya dari riasan lalu memakai setiap perawatan kulit wajah yang selalu dia gunakan setiap malam dan juga untuk tubuhnya. Hari yang melelahkan tapi sangat menyenangkan.