NovelToon NovelToon
Benua Naga Hitam

Benua Naga Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: YT FiksiChannel

CERITA PERANG MANUSIA MELAWAN IBLIS.

Augreen adalah seorang sampah dari keluarga Ran yang diusir karena tidak memiliki inti energi, sesuatu yang paling penting bagi seorang manusia untuk mengolah energi alam. Setelah tiga tahun berlalu Augreen kembali dengan satu tujuan, yaitu membuktikan kepada keluarga Ran bahwa dia bukanlah seorang sampah.

Setelah membuktikan dirinya kepada keluarga Ran. Augreen akan memenuhi tugas yang diberikan oleh gurunya sebelum sang guru meninggal dunia, yaitu memenggal kepala kaisar iblis dan itu menjadi tujuan terbesarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YT FiksiChannel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saling Membunuh

Setelah pertarungan yang sangat sengit dan menghancurkan itu, terlihat suasana tempat pertarungan sudah sangat berantakan akibat banyaknya bangunan yang hancur.

Tercatat sebanyak 11 rumah anggota klan dan tembok jalan, termasuk rumah anak kecil sebelumnya hancur lebur rata dengan tanah terkena dampak pertarungan Augreen dan Zero yang sangat brutal.

Ditumpukan bebatuan bangunan terlihat Augreen terbaring lemah tak berdaya dengan belasan luka sayatan yang masih baru menghiasi tubuhnya. Terlihat luka tebas menganga di dadanya, sebuah luka yang membuat orang takut dan bergidik ngeri. Disebelahnya terlihat Zero yang terkapar dengan tubuh yang tertusuk pedang dan masih dalam keadaan tertusuk belum dicabut, beruntung bagi Zero karena tusukan itu tidak mengenai area vitalnya.

"Kenapa kamu tidak membunuhku, padahal kamu memiliki banyak kesempatan untuk membunuhku tadi?" Tanya Augreen melirik Zero yang memandang langit dengan tatapan kosong tanpa jiwa.

Augreen menyadari bahwa seharusnya dia telah lama mati terbunuh jika Zero serius untuk membunuhnya, itu terbukti dengan Zero yang memiliki banyak kesempatan untuk menikam jantungnya atau menyayat lehernya, namun Zero tidak melakukan itu.

Zero tertawa sembari memegang pedang Augreen yang menusuk tubuhnya, lalu balik bertanya dengan suara lirih. "Lalu kenapa kakak tidak menusuk jantungku disaat-saat terakhir?"

Augreen terdiam mendengar pertanyaan yang tidak terduga tersebut. Faktanya Augreen sebenarnya sangat serius untuk membunuh Zero, namun entah mengapa ketika mendapat kesempatan, Augreen malah merasa ragu disaat-saat terakhir dan membuat tusukannya melenceng dari jantung Zero.

"Itu karena tanganku terpeleset." Jawab Augreen berbohong, sebuah kebohongan yang sangat jelas terlihat dimata Zero.

"Haha."

Zero tertawa terbahak-bahak mendengar kebohongan yang nyata dari kakaknya tersebut yang sangat buruk dalam berbohong. Augreen hanya menunjukkan wajah jelek dan menahan tawanya, lalu pada akhirnya ikut tertawa mengikuti Zero setelah tidak mampu menahannya lebih lama lagi. Dalam waktu singkat mereka berdua melupakan masalah yang terjadi diantara mereka dan terhenti ketika lukanya terasa sangat sakit.

Rumah dokter keluarga Ran.

Hunt yang merupakan kakek Augreen dan Zero langsung mengunjungi kediaman dokter keluarga ketika mendapat kabar bahwa Zero terluka sangat parah akibat bertarung dengan seseorang yang tidak dikenal.

Sementara Hanzo (kepala keluarga Ran) langsung memerintahkan prajurit penjaga keluarga untuk mencari orang yang menyerang Zero hingga membuatnya terluka sangat parah. Mereka tidak sadar orang yang dimaksud ternyata sudah berada di kediaman tuan tua (kediaman kakek Hunt) untuk menerima pengobatan secara pribadi dari nyonya tua (nenek Lidya) yang merupakan pensiunan dokter.

Kakek Hunt menendang pintu kamar perawatan hingga hancur.

"Apa yang terjadi kepadamu, Zero?" Pekik kakek Hunt langsung bertanya kepada Zero yang terbaring lemah.

"Kakek?" Zero yang terkejut pintu kamar ditendang hingga hancur semakin terkejut kakeknya tiba-tiba datang mengunjungi.

"Kenapa kakek ada disini, bukankah kakek sedang pergi menjemput jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana yang akan berkunjung ke keluarga Ran kita?" Tanya Zero heran dan berusaha berdiri dari tidurnya, namun dihentikan oleh kakek Hunt yang sangat khawatir.

"Jangan banyak bergerak nak, lukamu nanti bisa terbuka." Ucap kakek Hunt penuh perhatian kepada Zero.

"Jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana sudah berada di kediaman kepala klan, kakek langsung datang kesini setelah mendengar terjadi sesuatu kepadamu." Jelas Hunt mengenai kedatangan jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana ke keluarga mereka.

"Lupakan itu." Tepis kakek Hunt.

"Katakan apa yang terjadi kepadamu, siapa orang yang berani menyerang dan membuatmu seperti ini cucuku? Katakan kepada kakek, kakek akan membunuhnya!" Ucap kakek Hunt dengan sangat marah dan sedih melihat kondisi Zero Ran yang sangat memprihatinkan dengan tubuh penuh balutan perban yang terlihat diwarnai warna merah darah.

"Tidak apa-apa kakek, ini terjadi karena aku terlalu lemah." Ucap Zero dengan tersenyum menenangkan kakek Hunt yang terlihat sangat marah tersebut.

"Kakek, orang yang membuatku seperti ini sangat ingin bertemu denganmu kakek, kemungkinan dia saat ini menunggu kakek di rumah. Sebaiknya kakek segera pulang ke rumah, jika tidak... nenek akan... akan terjadi sesuatu kepada nenek." Zero memberitahu bahwa ada seseorang yang ingin menemui kakek Hunt.

Kakek Hunt malah terlihat santai dan tidak panik sama sekali.

"Siapa orang itu? Sepertinya dia memiliki banyak keberanian?" Ucap kakek Hunt tenang.

"Kakek kembalilah ke rumah, jangan sampai nenek terluka." Pinta Zero dengan lemah.

"Haha, dia tidak akan bisa melakukan apapun kepada nenekmu itu. Dia butuh 100 tahun untuk membunuh nenekmu." Kakek Hunt tertawa dan berujar dengan yakin.

"Tapi aku sangat penasaran siapa bajingan ini, dia sungguh berani." Kakek Hunt penasaran disaat yang sama.

Tiba-tiba kakek Hunt menghilang meninggalkan debu dalam sekejap mata. Zero tersenyum kecil dan berkata. "Ada pepatah yang mengatakan (Rasa penasaran lebih berbahaya daripada seorang pembunuh.) dan sekarang aku mengerti maksudnya."

Dokter keluarga yang baru datang ingin menyapa kakek Hunt dibuat bertanya-tanya kemana perginya tuan tua (kakek Hunt) tersebut, pasalnya dia tidak melihat kakek Hunt pergi keluar dari kamar perawatan Zero.

"Tuan muda, dimana tuan tua?" Tanya dokter tersebut kepada Zero akhirnya.

"Dia sudah pergi." Balas Zero apa adanya.

"Dokter Hamdi apakah aku bisa pergi dari ruang perawatan yang mengerikan ini?" Tanya Zero kepada dokternya tersebut, pertanyaan itu bertujuan sebagai pengalihan saja agar sang dokter tidak banyak tanya.

"Huh, tuan muda aku periksa dulu, baru memutuskan." Dokter sedikit bingung, namun dia segera memeriksa Zero ketika menyadari Zero terlihat tidak senang.

Rumah tuan tua.

Kakek Hunt sudah sampai di kediamannya dalam sekejap mata, tanpa basa-basi kakek tua itu langsung masuk menemui sang istri dan bertanya mana orang yang membuat Zero terluka parah hingga berakhir di ruang perawatan.

"Kemana orang itu? Apakah kamu sudah membunuhnya?" Tanya kakek Hunt dengan sangat penasaran.

Kakek Hunt terkejut melihat tubuh nenek Lidya yang penuh dengan darah dan nafas nenek Lidya yang sangat lelah seperti baru menyelesaikan sebuah pertarungan sengit.

"Aku akan membunuhnya! Aku akan membunuh bajingan itu! Mana dia!" Pekik kakek Hunt dengan niat membunuh, Lidya sang istri ketakutan melihat kemarahan Hunt yang terlihat begitu besar dan meledak-ledak.

"Sayang apa maksud..." Nenek Lidya hendak menjelaskan.

"Lidya katakan dimana bajingan yang telah melukaimu dan Zero, aku akan membunuhnya saat ini juga!" Pekik kakek Hunt bertanya kepada nenek Lidya yang ketakutan.

"Melukai apa? Saya..."

"Apakah dia kabur ke arah..." Sela kakek Hunt bertanya dengan marah sembari menunjuk arah selatan.

Bang!

Nenek Lidia yang kesal karena perkataannya dipotong langsung mendaratkan tinju di pipi kakek Hunt. Tinju itu membuat kakek Hunt terhempas beberapa meter membentur pohon hingga tumbang.

"Lidya apa yang kamu... lakukan?" Tanya kakek Hunt tidak mengerti.

"Tenangkan dirimu dasar bodoh!!!" Teriak nenek Lidia dengan marah, kakek Hunt hanya bisa diam sembari mengelus pipinya yang sakit akibat pukulan keras sang istri.

"Meskipun dia terluka, tapi pukulannya masih sangat kuat?" Batin kakek Hunt.

"Lalu apa maksudmu?"

"Kamu ingin membunuh cucuku Augreen, karena bertengkar dengan cucuku Zero?" Tanya nenek Lidya dengan geram ketika mengingat kakek Hunt ingin membunuh 'orang itu' yang diduga Augreen dengan alasan melukainya dan membuat Zero terluka parah.

"Apa maksudmu, aku tidak ingin membunuh Augreen. Aku hanya ingin membunuh orang yang membuat Zero terluka parah..." Jelas kakek Hunt terburu-buru.

"Eh, tunggu dulu..." 

"Jangan bilang orang itu..." Kakek Hunt menyadari sesuatu dan segera memasuki rumah.

Ketika masuk kamar rumah kakek Hunt langsung bertemu dengan Augreen yang terbaring lemah di kasur dengan tubuh penuh perban dan tidak sadarkan diri (pingsan). Kondisi Augreen bahkan lebih parah dari Zero yang ditangani dokter keluarga.

"Augreen, cucuku?" Kakek Hunt kaget, lalu berlari menghampiri Augreen yang tidak merespon panggilannya.

"Augreen cucuku apa yang terjadi kepadamu?" Tanya kakek Hunt khawatir melihat kondisi Augreen yang terluka sangat parah, lebih parah dari luka yang dialami Zero.

Kakek Hunt segera mengelus kepala Augreen dan mengalirkan tenaga dalam untuk mempercepat pemulihan, namun sayangnya Augreen masih tetap tidak sadarkan diri. Nenek Lidya mendekat dan mengelus bahu kakek Hunt yang sangat khawatir tersebut.

"Percuma saja, dia kehilangan banyak darah." Ucap nenek Lidya sembari menghampiri sang suami dan cucunya yang terbaring lemah di atas kasur.

"Zero, cucu tersayang mu itu benar-benar kejam dan tak berperasaan. Dia begitu tega membuat kakaknya diambang kematian seperti ini." Ucap nenek Lidya.

"Yaa, Augreen juga tidak kalah teganya dengan membuat Zero terluka sangat parah hingga kritis seperti itu. Mereka berdua benar-benar membuat kepalaku pusing." Omel nenek Lidya tak habis pikir dengan jalan pikiran kedua cucunya tersebut, kakek Hunt terdiam dan tidak pernah menyangka kedua cucunya saling membunuh.

"Apa yang terjadi? Bukankah hubungan mereka baik-baik saja tiga tahun lalu?" Kakek Hunt bertanya-tanya.

"Itu tiga tahun lalu, selain itu perlu diingat apa yang menjadi penyebab Augreen diusir oleh anakmu yang bandel itu." Tanggap nenek Lidya cepat sembari menusuk jarum ke pergelangan tangan kakek Hunt.

"Kebetulan darahmu dan darah Augreen memiliki golongan yang sama, jadi aku minta sedikit darahmu untuk Augreen." Ucap nenek Lidya ketika melihat kakek Hunt kesakitan.

"Kamu seorang penyihir kenapa masih memakai benda kuno ini." Tanya kakek Hunt.

"Sebelum dokter penyihir menjamur, kami para dokter berjuang begitu gigih demi ilmu pengobatan dan benda medis yang kamu sebut kuno ini sangat berpengaruh. Setelah semua itu, kamu ingin membuangnya begitu saja?" Tanya nenek Lidya kesal.

"Tapi... argh." Kakek Hunt ingin protes, namun nenek Lidya menekan jarumnya hingga membuat kakek Hunt sangat kesakitan.

"Energi sihirku habis untuk menyelamatkan Augreen dari malaikat kematian. Apakah alasan itu cukup?" Ucap nenek Lidya dan bertanya sembari fokus melakukan transfusi darah untuk Augreen.

Darah segar segera mengalir dari selang antara dua orang tersebut.

"Ya. Cukup-cukup." Kakek Hunt mengerti.

"Ugh..." Ketika proses itu berjalan, Augreen yang berada di atas kasur tiba-tiba mengalami kejang-kejang.

"Augreen!!!" Kakek dan nenek itu seketika terlonjak kaget dan khawatir dengan keadaan Augreen yang kejang-kejang secara mendadak tersebut.

Bersambung.

1
YT FiksiChannel
Edit: ku bayangi dan kubanggakan diedit menjadi "aku sayangi dan aku banggakan"
YT FiksiChannel
milik dewa laknat
YT FiksiChannel
Jika ingin memotong menggunakan pedang, maka harus memakai pedang yang sangat tajam dan kekuatan tebasan yang luar biasa.
YT FiksiChannel
*ternyata dia pengganti Yun yang jatuh sakit
YT FiksiChannel
maaf ges, satu bab dulu, sibuk sekali hadi ini, gak sempet update 2 bab/Sob/
Ban Jar
liat nama MC aja udah malas mau buka alur cerita nya,
YT FiksiChannel
dengan sangat mudah
Buang Sengketa
mc sok tp lemah. bunuh adek n bapaknya sama seluruh yg mencemooh nya ja gak bisa, tp sombong. perlu di revisi lg ini
Buang Sengketa
udah 2x muncul Derrick. cerita aslinya apa judulnya ya?
YT FiksiChannel: biasa bang, belum move on dari cerita pertama yang jelek asli... judulnya "SISTEM MISI DAN HADIAH" bisa dibaca diatas
total 1 replies
YT FiksiChannel
Tujuan teknik sihir ini adalah dapat menyentuh dan melukai tubuh surgawi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!