Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fang Yuan Meninggal
Menyaksikan hal tersebut Fang Yuan pun sedikit mengernyitkan dahinya, entah rahasia apa yang dimiliki oleh muridnya itu sehingga bisa dengan mudah mencerna kekuatan dahsyat yang terkandung di dalamnya. Kristal biru sendiri berisi kekuatan yang setara dengan bumi dan langit dunia fana, namun Liu Feng dapat menyerap dan menguasainya tanpa menimbulkan gejala apapun.
Fang Yuan tahu, bahkan jika itu para penghuni alam dewa sekalipun mereka tentunya akan memiliki reaksi beragam karena menanggung kekuatan yang dapat mempengaruhi goncangan alam semesta. Kristal Biru dianggap sebagai akar roh yang memiliki jiwa tersendiri, berdiri diatas unsur tunggal yang dikatakan dapat membentuk senyawa tersendiri.
"Tentang teknik kultivasi yang kamu pelajari, tolong jangan dibicarakan di depan siapapun. Hal itu akan menimbulkan kekacauan di tempat dimana berikutnya kamu berada nanti" kata Fang Yuan mengingatkan.
"Baik Guru, meski aku tidak tahu apakah aku bisa mencapai puncak kultivasi Alam Dewa atau tidak, tetapi aku akan berusaha untuk tidak mengecewakan Guru" kata Liu Feng dengan sungguh-sungguh.
"Bagus, perlu diingat jika kultivasimu akan membentuk akar roh tertentu saat kamu menghirup esensi Qi alam dewa pada pertama kalinya" ucap Fang Yuan menjelaskan.
Fang Yuan menghela napas dalam-dalam, lalu kembali melanjutkan perkataannya.
"Hal ini tentu seperti bayi yang dilahirkan di alam dewa, mereka yang menghirup udara kehidupan pertama kalinya akan mengaktifkan bakat alami yang sudah ditakdirkan di kehidupan alam tersebut. Ini juga berkaitan dengan bakat khususmu yang ternyata berjodoh dengan Kristal Biru, benda tersebut pada akhirnya akan mengantarkanmu pada posisi dimana aku sendiri tidak dapat membayangkannya. Tetapi hal itu juga tentunya tidak mudah, kekuatan besar tidak serta merta dicapai begitu saja. Seperti perjalananmu di dunia fana ini, semuanya penuh dengan airmata, keringat serta darah yang mengiringi cerita kehidupanmu".
Setelah Liu Feng mengetahui jati diri gurunya, serta tindakan licik Kaisar Zhong Ming yang tidak mendasar maka Liu Feng berpikiran jika gurunya merupakan sosok Dewa yang teraniaya. Bukan karena ia lemah, namun karena ia terlalu percaya pada Kaisar Dewa yang nyata-nyata berbuat tidak terpuji untuk melenyapkan Fang Yuan.
Berkat kejadian ini, Liu Feng jadi semakin paham jika di dunia kultivator tidak hanya dibutuhkan kekuatan tetapi juga sifat licik untuk mencapai tujuan. Kini Liu Feng bisa memiliki alasan yang tepat terkait perjalanannya ke alam kehidupan berikutnya yang tidak hanya mengejar kekuatan.
"Sekarang buka mulut mu..!" pinta Fang Yuan sambil menjentikkan jarinya.
Setetes darah yang memiliki aura keagungan luar biasa bergerak dengan cepat memasuki mulut Liu Feng yang tidak menghindarinya, ia tahu jika gurunya akan memberikan petunjuk lainnya terkait alam Dewa yang masih penuh misteri baginya.
Saat setetes darah itu sampai di tenggorokannya, dengan cepat darah itu membelah diri menjadi jutaan sel darah lainnya yang menyebar ke seluruh tubuhnya, baik organ dalam maupun anggota tubuh lainnya merasakan perasaan hangat yang diikuti dengan energi besar di dalam tubuh. Kekuatan besar yang baru saja merasukinya itu membuat ukuran meridian serta dantiannya membesar dan tulang-tulangnya pun seperti terbentuk lebih kokoh lagi.
"Kekuatan darah yang sangat kuat" batin Liu Feng sesaat merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Setelah beberapa saat, Liu Feng pun berhasil menstabilkan kekuatannya meski lautan energinya seperti hendak ingin meledak. Namun tidak seperti biasanya, ia tidak melakukan terobosan seperti yang ia alami sebelumnya jika mendapatkan sumberdaya langka.
"Kekuatanmu aku segel melalui garis darah yang sudah memasuki tubuhmu. Kekuatan tersebut baru bisa kamu gunakan seutuhnya jika waktunya sudah tiba atau saat kamu dalam posisi terdesak" jelas Fang Yuan yang memahami kondisi muridnya saat ini.
"Selain itu, darah yang mengalir di dalam dirimu saat ini akan menunjukkan identitas barumu saat di alam dewa. Kamu sekarang secara resmi berasal dari Klan Fang, dimana para Tetua akan bisa mengetahui identitasmu berdasarkan esensi darah yang aku tanamkan dalam dirimu" sambung Fang Yuan menjelaskan lebih detail, memberikan identitas baru kepada muridnya tersebut.
Selain sebagai seorang Tetua di Sekte Gunung Pedang, Fang Yuan juga merupakan keturunan dari salah satu Klan Fang yang cukup diperhitungkan di Alam Dewa. Hanya saja, baik Sekte Gunung Pedang maupun Klan Fang tidak ada yang mengetahui keberadaan Fang Yuan yang tersegel di Dunia Fana hingga kini. Adapun Dewa kematian dan dewa kehidupan yang sebelumnya bertaruh bersama terhadap Liu Feng, mereka sudah terikat sumpah untuk tidak saling membocorkan terkait apa yang mereka lakukan, termasuk rahasia keberadaan Dewa Kehampaan yang menjadi musuh bagi Kaisar Dewa tersebut.
"Guru, aku bersumpah tidak akan mengecewakanmu" ucap Liu Feng dengan sungguh-sungguh dan ia pun segera berlutut.
Namun saat ia hendak berlutut lebih dalam, tiba-tiba tubuhnya berubah menjadi transparan dan melihat segala sesuatunya berputar dengan cepat.
"Aku akan menggunakan kekuatan terakhirku untuk mengirim mu ke Alam Dewa" ucap Fang Yuan yang terdengar samar-samar di telinga Liu Feng.
Fang Yuan tersenyum bahagia, meski pada akhirnya ia sendiri akan kehilangan nyawanya namun ia sangat puas dengan pencapaian yang telah dicapai oleh Liu Feng selaku muridnya selama ini. Selain itu, berkat Liu Feng juga Klan Fang di Benua Biru dapat memiliki posisi yang sejajar dengan Klan Liu selaku penguasa Benua Biru.
"Gu... Guru..." suara Liu Feng tercekat, ia melihat tubuh gurunya yang ikut memudar dengan perasaan rumit.
Pada detik berikutnya jiwa Liu Feng terpisah dari raganya, bayangan tubuh astralnya tersebut meninggalkan tubuh yang selama ini ia tempati sebagai penguasa Dunia Fana, Benua Biru yang telah membesarkan dirinya dan juga membawa kisah cinta terindahnya bersama Fang Yin wanita satu-satunya yang selalu menemani dirinya sepanjang masa.
*****
Alam Dewa, Sekte Gunung Pedang....
Pada saat ini, di sebuah Aula Utama Sekte terjadi peristiwa aneh. Giok Jiwa milik Tetua Fang Yuan bergetar hebat tanpa ada yang bisa mengetahuinya. Sebagian para Tetua saling pandang, mereka yang sudah sepuluh tahun waktu Alam Dewa tidak melihat Fang Yuan kini tiba-tiba dihadapi pemandangan aneh.
"Apa yang terjadi?"
"Giok jiwa milik saudara Fang bergetar kuat"
"Pastinya ada hal buruk yang menimpa dirinya"
"Gawat, cepat laporkan kepada Ketua Sekte"
Beberapa orang Tetua yang juga merupakan sahabat Fang Yuan pun saling berkata dengan perasaan rumit, mereka jelas memahami jika giok jiwa merupakan suatu benda yang berhubungan dengan jiwa seseorang.
Namun detik berikutnya terdengar sebuah suara ledakan.
"Boomm"
Bersamaan dengan hal tersebut, empat orang Tetua Sekte Gunung Pedang menyaksikan giok jiwa milik Tetua Fang Yuan hancur berkeping-keping menjadi butiran debu. Hal ini menandakan jika Tetua yang bergelar Dewa Kehampaan itu telah tewas tanpa ada yang tahu bagaimana dan dimana ia tewas.
"Apa???"
Para Tetua yang menyaksikan ini terkejut bukan main, orang yang mereka anggap sebagai sosok terkuat sekaligus sosok yang diperkirakan akan menjadi Ketua Sekte Gunung Pedang berikutnya akan meninggal dalam kondisi seperti ini.
Terutama Tetua Li Chung, ia yang selama ini bersahabat baik dengan Fang Yuan adalah orang yang paling tidak bisa menerima kondisi seperti sekarang ini. Ia juga tidak percaya begitu saja jika sahabat yang ia banggakan akan berakhir seperti ini tanpa ada yang tahu kejadian sebenarnya.
Selama sepuluh tahun terakhir, Fang Yuan menghilang secara misterius. Para Tetua hingga Ketua Sekte Gunung Pedang sekali pun menganggap jika dirinya berada di Dunia Kehampaan yang selama ini sudah menjadi rahasia terbesarnya. Para petinggi Sekte juga beranggapan jika Fang Yuan sedang melakukan kultivasi tertutupnya untuk meningkatkan kekuatan yang pada akhirnya akan menguntungkan Sekte Gunung Pedang.
terima kasih Thor..
mudah2xan crazy up..
semangat