Kubawakan Surga Dunia Untukmu

"Jangan ganggu hidup gw lagi ,kalau lo datang cuma untuk menabur garam membuat luka hati gw lebih sakit ,Lo cewek egois ,serakah yang pandai meremukkan hati seseorang" ucap Andra serius .

"Kita tidak punya hubungan apa apa sekarang,baik sahabat atau teman, Saat bertemu di jalan bersikap lah sebagAi orang yang tak saling kenal,Pergi dan berbahagialah bersama cowok pilihan lo itu,"

" Andraaa ... " Pekik Maya seraya berlari menuju lift diujung lorong apartementnya,Andra menutup pintu unitnya.mengatur deru nafas dan sesak di dadanya.ia dapat melihat bagaimana air mata berlinang dipelupuk mata cewek itu. Langkahnya  setengah berlari dengan telapak tangan mengatup mulutnya,menandakan ia tengah menangis.

Sesakit ini melepas gadis pujaan hatinya.Dulu ia yang selalu menghapus serta menenangkan Maya saat dirinya Menangis terluka.

Kini dia sendiri yang membuatnya menangis.

*** 

Hari pertunangan hari ini berlangsung lancar dan khidmat .

Semua tamu tampak bersemangat dan penuh antusias dari kedua belah keluarga.

Dekorasi yang indah dan suasana yang hangat menambah kekhidmatan acara tersebut.

Ketika Maya dan Ikhsan saling bertukar cincin, tampak jelas kebahagiaan di wajah mereka.

Maya begitu cantik mengenakan Kebaya putih dengan riasan wajah natural mengekspos kecantikan alaminya,lekuk tubuhnya begitu sempurna di balut pakaian yang di kenakannya.

Orang tua dan keluarga turut merasakan kebanggaan dan haru, menyaksikan momen ini. Setelah acara selesai, semua orang berkumpul untuk merayakaN makan malam yang lezat dan berbagi cerita.

Keceriaan dan harapan untuk masa depan yang cerah untuk Maya dan ikhsan.

Ikhsan menatap calon istri nya dengan penuh cinta,haru dan sangat bahagia.

 “Sungguh, hari ini rasanya seperti mimpi. Aku masih tidak percaya kita akhirnya sampai di sini.”

Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu.

Sejak pertama kali kita bertemu, aku tahu akan mencintaimu sedalam ini. Aku tidak sabar untuk melanjutkan perjalanan ini bersama.” Ikhsan begitu bahagia tak terhitung berapa kali ia menciumi telapak tangan Maya saat makan bersama di hadapan dua keluarga .

"Kamu cantik sekali malam ini sayang?" Bisiknya ke telinga Maya .

Maya mengangguk tersenyum dan menepuk pelan lengan Ikhsan.

Seharusnya ia merasa bahagia karena telah resmi menjadi tunangan Ikhsan.Berkali kali ia meyakinkan diri,untuk tidak memikirkan hal yang dapat merusak mood nya di hari bahagia ini.

Maya memandangi keduanya tangannya lama.Indah sekali deretan kuku palsu yang ia kenakan ,ditambah sebuah cincin telah melingkar cantik di jari manisnya.

Ia bahagia ...

Sejenak ia teringat kejadian tempo hari saat pertemuanya dengan Andra.

Ia spontan mencari dan mengamati setiap tamu undangan yang hadir di hadapannya dengan diam diam.

Mencari sosok sang Mantan sahabat yang telah mengikrarkan sebuah ultimatum untuk nya agar tidak menganggunya lagi,sakit rasanya mendengar langsung dari mulut orang yang pernah menemani hari hari nya .Andra Mengusirnya dengan kasar ,ia menangis sepanjang perjalanan kerumah,tak henti henti mengutuk dirinya yang begitu bodoh memperkeruh hubungan persahabatan yang telah terjalin begitu lama.

Beruntung Matanya tidak sembab,karena esok paginya ia pergi bekerja bersama Ikhsan.

Tentu saja Maya tidak cerita tentang pertemuan singkat ia dengan Andra,

Ikhsan menyadari perilaku calon istrinya yang tengah gusar celingukan, ia sudah tau siapa orang yang Maya cari.

" Kamu cari siapa sayang ? " Tanya nya dengan dagu setengah terangkat meprovokasi kekasihnya itu.Jelas ikhsan tak mau kecolongan lagi. Di genggamnya erat tangan Maya ,menegaskan kepemilikannya.

"Kamu sekarang milikku jangan coba coba memikirkan cowok lain selain aku Maya " bathinnya

"Enggak cuma pengen tau siapa aja yang datang di pertunangan kita" jawabnya pelan.

Andra menatap lekat mantan sahabatnya yang telah resmi menjadi calon istri oranglain.

Andra berdiri di sudut ruangan, matanya tak pernah lepas dari pasangan yang baru bertunangan itu. Dia merasakan campur aduk perasaan kesedihan, kemarahan, dan rasa tidak rela. Hatinya terasa berat, dan pikirannya penuh dengan kenangan masa masa indah bersama Maya.

“Bagaimana bisa dia melanjutkan hidup begitu cepat? Melupakan ku dan segala kenangan kita."

Arumi yang berada tak jauh dari tempat duduk Maya dan ikhsan mencoba mendekati Maya dan ikut duduk bergabung di meja keluarga inti kedua nya,

Mama Ikhsan mengajak ngobrol Arumi,memperkenalkan nya kepada keluarga Maya.

" Ini teman Masa kecil Ikhsan ,kita sudah mengenalnya cukup lama " Ucap Mama Ikhsan .

" Wahh ..  hai Arumi . Maya juga ada sahabat deket tapi seperti ia ga dateng , itu keluarganya di depan" Seru Mama Maya menunjuk ke Ayah dan Ibu Andra yang tengah berbincang dengan tamu undangan lain.

Arumi menatap nanar keArah Ikhsan dan Maya yang dari tadi saling menggenggam tangan,tak jarang Maya tertawa kecil setiap Ikhsan membisikan sesuatu di telingan Maya.Apa yang ikhsan katakan hingga Maya tertawa dan tersipu malu seperti itu.

Segera ia memalingkan wajah saaT tatapan mata nya bertemu dengan Maya.

Maya hanya tersenyum ,Manis sekali . Arumi membalas senyuman dengan datar tanpa ekspresi dan kembali terlibat dengan obrolan dengan Mama Ikhsan.

" Itu Arumi ,kamu sudah pernah bertemu sebelumnya kan ? " Ikhsan menjelaskan ketika melihat Maya tengah memperhatikan seseorang.

"Aku menolak di jodohkan dengannya,karena ada kamu yang Sudah mendapatkan hatiku,mau diliat dari sisi manapun aku akan tetap memilihmu" jelasnya ia tidak mau Maya ada salah paham terhadapnya.

"Kenapa tidak mau ? Dia cukup cantik .Mama mu begitu menyayanginya ,berkali kali beliau memujinya di depan ku " .

"Sayanggg ...aku cuma mau sama kamu,mau secantik apapun cewek yang akan mama ku jodohkan,aku akan tetap menolaknya ,aku mau nya sama kamu." Tegas Ikhsan.

Maya memilih tetap menggoda calon suaminya itu,menyenangkan menyaksikan ekspresi wajah Ikhsan yang berusaha keras menyakinkannya.padahal Maya berniat hanya ingin mengerjai tunangannya itu saja.

Sambil mengumpulkan keberanian, Andra mendekati Ikhsan yang sedang berbincang dengan calon istrinya itu. Ia tersenyum canggung, mencoba menyembunyikan emosi .Namun ia urungkan ,dia memilih berlalu pergi meninggalkan acara.

Menghubungi teman temannya dan mengajak menghabiskan malam ini bersenang senang di club Regi melampiaskan amarah di hati nya.

Andra berusaha menahan air mata yang hampir jatuh. Ia tahu bahwa sudah saatnya untuk merelakan masa lalu dan melanjutkan hidupnya sendiri.

Dia membalikkan badan dan berjalan menjauh, meninggalkan ruangan dengan rasa berat di hati. Namun, dalam diri ada keyakinan bahwa ini adalah hal  yang tidak  benar untuknya,menyerah begitu saja bukan tujuannya.

Dia akan melangkah ke depan dan membuka babak baru dalam hidupnya melepaskan Maya.Itu yang selalu dia harapkan ,kenyataannya sulit sekali.

###

Malam semakin larut saat Andra masih menenggak botol minuman di club Regi .Ditemani Pandu,Jimmy dan Regi .

" Lo udah mabuk berat Ndra .." Seru Regi dengan tangan meraih paksa botol di tangan Andra yang sudah hampir habis. Miris sekali melihat sohibnya yang playboy patah hati dan tak berdaya seperti ini.

Dengan wajah yang rupawan seharusnya bisa ia gunakan untuk mencari cewek pengganti Maya.Menjadi pelipur lara nya ,

Sebuah nama yang konsisten ia ucapkan sepanjang perjalanan mengantar Andra pulang.Pandu tak ikut minum ,mengingat kondisi Andra yang memperihatinkan bak orang kesetanan .Selama berteman dengannya ,jarang ia melihat sang sohib bisa mabuk separah ini.Harus ada orang yang sadar dan Waras yang akan menjaganya ,

Bisa bisa ia berakhir di kali ciliwung akibat aksi nekad nya karena patah hati.Bukan bunuh diri tentu nya ,tapi karena nyungsep tak tau arah jalan pulang.

" Lo cuma milik gw Maya".

"Gw bersumpah lo akan jadi milik gw selamanya. " Desis nya dengan mata terpejam.