NovelToon NovelToon
Diary Aluna

Diary Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Phatel

Aluna adalah gadis yang tumbuh di keluarga sederhana. Kesehariannya kerap kali diwarnai dengan cemoohan dan makian dari keluarganya sendiri.

Bagaimana ia menghabiskan hari-harinya yang penuh air mata?

Semuanya ia luapkan dalam Diary yang ia simpan baik-baik dalam lemari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phatel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gak Mau Pulang

Aluna setengah menyeret kakinya ketika memasuki kamar tempat dimana sang nenek kini tengah sibuk memasukkan pakaian kotor milik Aluna dan juga miliknya sendiri.

"Neneeeek." rengek Aluna menghampiri sang nenek. Wanita tua yang rambutnya masih belum sepenuhnya dikuasai uban itu menatap cucunya dengan kedua alis terangkat. Merasa heran karena tiba-tiba Aluna yang tadinya masih ceria bermain di halaman jadi tampak sedih.

"Ada apa?" tanya nek Siti.

"Kenapa gak jadi pulang besok aja sih nek? Kenapa harus pulang hari ini? Aku kan masih mau main-main disini. Kalau di rumah tante..." Aluna menggigit bibir bawahnya. Gadis itu tiba-tiba merasa takut melanjutkan ucapan ketika menyadari mata nek Siti mulai membola.

"Kenapa diam?" selidik nek Siti. Kali ini ia menyipitkan mata ke arah sang cucu.

"Kalau di rumah tante, aku disuruh-suruh kerja terus. Aku disuruh cuci baju, cuci piring, nyapu rumah. Terus aku juga gak pernah diizinin main sama teman-teman di sebelah rumah. Tiap kali aku lagi asik main, pasti tante Nur teriak-teriak manggil aku suruh pulang." terang gadis itu panjang lebar. Sepertinya, ini adalah kali pertama Aluna bisa menyuarakan uneg-unegnya sebebas itu.

"Sama saja." timpal sang nenek kembali melanjutkan aktivitasnya untuk memasukkan barang-barang mereka ke dalam tas jinjing berukuran sedang berwarna hitam. "Mau kamu tinggal dimana saja, tugas-tugas seperti itu memang selalu akan kamu kerjakan.

Kamu tinggal disini juga kamu tetap akan disuruh melakukan pekerjaan seperti yang kamu bilang tadi." lanjut nek Siti lagi. Bibir Aluna mengerucut merasa kesal mendengar penuturan neneknya. Gadis itu tidak menyangka bahwa sang nenek sebegitu tidak sukanya berlama-lama di rumah besannya tersebut.

"Tapi nek, disini semua orang sayang aku." ucap Aluna jujur. Gadis itu menundukkan kepala karena takut akan tatapan tajam sang nenek. "Kalau di sana... Aku dimarahin terus, dipukul terus, dimaki terus. Gak ada yang sayang aku nek, disana." lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.

"Jadi selama ini kamu anggap kasih sayang nenek dan ayah kamu apa?" Kami kan sayang sama kamu." jawab nek siti datar. Sebenarnya ia paham perasaan cucunya, namun nek Siti takut. Ia takut jika mereka berada disitu lebih lama, maka nantinya Aluna tidak akan mau lagi ikut pulang ke kota dengannya. Sedangkan baru satu malam saja mereka berada disitu, Aluna sudah menolak untuk diajak pulang.

"Sana kamu mandi dulu!" titah nek Siti kemudian. "Nanti setelah mandi kamu tidur siang dulu, biar nanti di jalan kamu gak ngantuk." Bukannya menuruti perkataan sang nenek, Aluna malah berlari keluar kamar dan menghampiri kakaknya yang ada di teras.

"Kak, ayo main ke rumah paman Dian. Aku mau main sama Muli dan Dika." ujar Aluna menarik lengan kakaknya. Alia menurut saja dan mereka pergi tanpa pamit terlebih dahulu pada orang rumah.

***

"Aduh, lepas dulu! Jangan tarik-tarik dong! Nanti aku jatuh." kesal Alia yang hampir saja terjatuh karena kakinya tersandung.

Saat ini kedua bocah itu sudah sampai di teras rumah paman mereka yang bernama Dian. Ia adalah adik kandung almarhumah ibu mereka yang sudah menikah dan memiliki sepasang anak yang bernama Dika dan Muli. Dika merupakan sepupu laki-laki mereka yang usianya satu tahun lebih muda dari Aluna, sedangkan Muli usianya tiga tahun lebih muda dari Aluna.

"Buruan kak, ntar kita ketahuan sama nenek." Aluna menyeret kakaknya buru-buru memasuki rumah sang paman.

"Sabar woi!" hardik Alia yang mulai merasa kesal dengan tingkah laku adiknya.

"Assalamualaikum." Aluna mengucapkan salam sambil menerobos masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam." jawab Dika yang berlarian kecil dari arah dapur. Bocah laki-laki itu nyengir kuda melihat kedua kakak sepupunya. Menampilkan gigi-giginya yang berlepotan coklat. Sepertinya bocah itu sedang membatalkan puasanya diam-diam.

"Iiiihhh. Gak puasa kamu dek?" tanya Alia menduduki sofa yang ada di ruang tamu.

"Puasa dooong." jawab Dika tegas.

"Terus itu kenapa bisa ada coklat di gigi kamu kalau emang beneran puasa?" tanya Alia lagi.

Aluna mengikuti sang kakak dan duduk di samping gadis itu. Mencoba mengusir kecanggungan di antara mereka.

"Pasti kamu barusan batalin puasa kan?" selidik Aluna menyipitkan matanya.

"Enggak kok." Dika menyangkal tuduhan kedua kakaknya itu. Tak lama muncul seorang gadis kecil yang wajahnya begitu mirip dengan Dika. Bukan hanya giginya, namun tangan, dan mulutnya juga belepotan coklat.

"Kaaaak. Bukain!" pintanya manja. Gadis itu kemudian menyodorkan sebungkus coklat batangan yang baru pada kakaknya.

"Eh, Muli kok gak puasa?" Alia menghampiri Muli dengan kedua tangan di pinggang.

"Kan udah siang. Kata kak Dika udah boleh buka puasa." jawab Muli polos. Lagi-lagi Dika hanya nyengir kuda tanpa rasa bersalah.

"Ckckckck. Udah mulai nakal ya kamu, Dik. Pakai ngajak Muli pula." Alia menjewer manja telinga kanan Dika membuat bocah itu cekikikan karena merasa geli.

"Loh, ada kak Alia sama kak Aluna toh." sapa seorang wanita berhijab yang merupakan ibu dari kedua bocah yang baru saja berbuka puasa tersebut.

"Halo tante." Aluna segera bangkit dari sofa dan menyalami wanita itu. Alia juga turut menyalami.

"Halo ponakan-ponakan tante yang cantik." sapanya ramah.

"Paman Dian mana tante?" tanya Aluna.

"Ada di kamar. Biasalah paman kalian itu, kalau udah bulan Ramadhan ya, kerjaannya molor seharian. Nanti bangun-bangun tinggal tunggu beduk buka puasa aja." guyon sang tante membuat kedua gadis itu tertawa.

"Mau main sama Dika dan Muli ya?

Tapi ini loh, ngeyel banget mereka. Udah dibilangin buka puasa masih lama, eh mereka malah tetap buka puasa duluan." ujar sang tante sambil menggelengkan kepala.

"Tau nih. Sia-sia tiap hari ikut ngaji, ilmunya gak diterapkan di kehidupan sehari-hari." ketus Alia. Gadis itu merasa kesal karena Dika tidak menyelesaikan puasanya.

"Udah berapa hari puasa kamu bolong?" tanyanya pada Dika.

"Baru hari ini kok." jawab Dika enteng.

"Mana ada baru hari ini. Udah seminggu ini kok selalu batalin puasa di siang bolong. Hukum aja adik kamu Alia!" sang tante justru menyodorkan putranya agar dihukum oleh keponakannya itu.

"Ah mama jahat." Dika berlari menuju kamarnya. Berusaha mengeluarkan jurus ngambek agar selamat dari sang kakak.

"Eh, mau kabur kemana kamu? Sini ikut kakak!" Alia kembali menjewer telinga sang adik.

"Aaaaaaa. Jangaaaan!" Muli berusaha melepaskan kakaknya dari penyiksaan. "huhu huhu.... Lepaaaas!" pintanya mulai menangis. Melihat hal itu, Alia jadi merasa takut. Ia takut jika sang tante akan marah padanya karena telah membuat anaknya menangis. Gadis itu melirik pada tantenya yang kini mulai memutar kedua bola matanya. Wanita itu merasa pusing akan tingkah kedua anaknya. Perlahan Alia melepaskan tangannya dari telinga Dika dan membiarkan kedua bocah itu masuk ke kamar. Dika segera membanting pintu dan menguncinya dari dalam.

"Dikaaa. Jangan banting-banting pintu begitu!" peringatkan sang mama.

"Alia, Aluna, yuk ikut ke dapur. Tante lagi buat kue kering loh." sang tante mengajak kedua gadis itu menemaninya membuat kue di dapur. Aluna merasa begitu bersemangat, tentu saja ia tak keberatan. Dengan begitu ia bisa lebih lama berada di rumah sang paman agar terhindar dari nek Siti yang terus saja mengajaknya untuk kembali ke kota.

¤¤¤

Bersambung...

1
Mutiara 123
kok papa amel gak hadir harusnya kn jdi wali , lebih di bikin seru papa aluna marah gitu liat anaknya di gituin,,,
Mutiara 123
hla sdh 2 thn kemudian kok si aluna masih ttp kls 5 sd ya thoor,,
DiPhatel: iya kah? Waduhh, makasih ya kak. nnti coba saya revisi lgi
total 1 replies
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
baju baru alhamdulillah.. tuk dipakai di hari raya.. 🎶🎶
DiPhatel: fufufufu. Jarang" ini Aluna dpat baju baru loh
total 1 replies
🌸𝗢𝗹𝗶𝘃𝗶𝗮 🍾⃝ ͩSᷞʜͧᴇᷡᴀ🌸
𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐥𝐨𝐡 😭 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐢𝐧𝐢
DiPhatel: makasih ka udh mampir
total 1 replies
☠️⃝⃟𝑽𝑨𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉𝓐𝔂⃝❥
aku mampir
DiPhatel: makasih kaaa
total 1 replies
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
hallo aris
DiPhatel: Hai kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
pocipan mampir ..
yu slg follow
nanti aku akan masukan kalian ke gc Cmb ya...
yu slg belajar mksh
DiPhatel: makasih kakak
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
DiPhatel: Makasih kakaaa
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
rapi.. not bad lah
DiPhatel: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!