NovelToon NovelToon
Payungmu Di Hujan Terakhir

Payungmu Di Hujan Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dina Aolia

Nuka, siswa ceria yang selalu memperhatikan Aile, gadis pendiam yang mencintai hujan. Setiap kali hujan turun, Nuka menawarkan payungnya, berharap bisa melindungi Aile dari dinginnya rintik air. Suatu hari, di bawah payung itu, Aile akhirnya berbagi kenangan masa lalunya yang penuh luka, dan hujan pun menjadi awal kedekatan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Aolia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbongkarnya kejahatan

Proses membongkar kejahatan ayah Aile, Dedi, berjalan lambat namun pasti. Setelah Aile akhirnya memberanikan diri untuk mengungkapkan kebenaran pada Nuka, mereka mulai merencanakan langkah demi langkah. Nuka selalu berada di samping Aile, memberikan dukungan moral yang dia butuhkan. Namun di balik semua itu, perasaan Nuka mulai terguncang dengan rahasia yang terus menguat.

Hari itu, mereka tiba di kantor polisi, membawa bukti dan keterangan dari Aile. Meski Aile sangat gugup, Nuka berusaha menenangkannya. Mereka memberikan semua informasi yang Aile ketahui, termasuk kejadian saat ayahnya menabrak seseorang dengan sengaja. Polisi mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut. Semakin jauh proses berjalan, semakin besar ketegangan yang Aile rasakan.

Setelah memberikan semua bukti, salah seorang polisi yang menangani kasus tersebut memanggil Nuka dan aile, namun karna aile yang kelelahan, ia lebih memilih menunggu di luar. Di dalam ruangan itu polisi menunjukkan beberapa dokumen dan identitas korban untuk meneliti lebih lanjut kaitan kasus pembunuhan yang di lakukan Dedi. Saat Nuka melihat dokumen itu, seluruh tubuhnya terasa membeku.

Foto korban yang terpampang di sana adalah wajah yang tak asing lagi baginya. Seorang wanita tua, dengan senyum lemah di foto lama itu—wanita itu adalah neneknya. Nenek yang dia pikir meninggal akibat kecelakaan bertahun-tahun yang lalu, ternyata merupakan korban pembunuhan. Pembunuhan yang dilakukan oleh ayah Aile.

Dunia Nuka seketika runtuh. Pikirannya dipenuhi oleh ingatan-ingatan masa kecil tentang neneknya, tentang kehangatan dan cinta yang selalu dia berikan. Namun kini, semua kenangan itu dibayangi oleh kenyataan yang menyakitkan: neneknya dibunuh, dan pelakunya adalah ayah dari gadis yang kini dia anggap dunianya. Perasaan campur aduk memenuhi dirinya. Dia bingung, marah, terluka, dan merasa dikhianati oleh keadaan. Tapi yang terburuk adalah dia harus menyembunyikan perasaannya dari Aile.

Saat Nuka keluar dari ruangan itu, Aile langsung mendekat, melihat kebingungan dan ketegangan di wajah lelaki itu. "Nuka? Kamu nggak apa-apa? Apa yang mereka tunjukkin ke kamu?" tanya Aile penuh kekhawatiran.

Nuka hanya menatapnya dengan tatapan kosong. Dia ingin bicara, tapi kata-kata terasa tersangkut di tenggorokannya. Dia tak bisa memberi tahu Aile tentang apa yang baru saja dia temukan. Itu terlalu berat, terlalu rumit. Tanpa sepatah kata pun, Nuka berbalik dan berjalan keluar dari kantor polisi.

"Nuka! Tunggu! Ada apa?!"panggil Aile, tapi Nuka terus berjalan, meninggalkan Aile yang semakin kebingungan.

Pikiran Nuka berputar-putar. Bagaimana mungkin dia bisa melanjutkan hubungan ini setelah mengetahui kebenaran yang menyakitkan itu? Bagaimana dia bisa melihat Aile sama seperti sebelumnya, sementara ayah gadis itu adalah pembunuh neneknya? Semua hal yang dulu tampak jelas dalam hidupnya kini terasa buram dan tak terjangkau.

Selama beberapa hari berikutnya, Nuka mulai menjaga jarak. Aile mencoba menghubunginya berkali-kali, namun pesannya tak pernah dibalas. Nuka menghindari Aile di sekolah, mengabaikan setiap pertemuan yang biasa mereka lakukan. Dia mulai menjauh dari teman-temannya, bahkan dari kehidupan sosialnya. Semakin lama, Aile merasa semakin tersisih, dan tak mengerti mengapa.

Kabar tentang ayah Aile sebagai tersangka pembunuhan mulai tersebar di sekolah. Awalnya, hanya desas-desus, tapi kemudian konfirmasi dari polisi membuat semua siswa mengetahui kebenarannya. Tak butuh waktu lama bagi Aile untuk menjadi sasaran kebencian di sekolah. Banyak siswa yang mulai membicarakan keluarganya di belakang, menyebarkan rumor yang makin memperburuk suasana. Geng pembully yang dipimpin Lisa, Kevin, Cia, dan Bara kembali mencari Aile, membuat hari-harinya di sekolah menjadi mimpi buruk.

Setiap langkah Aile di koridor sekolah disambut dengan tatapan sinis. Cemoohan terdengar di setiap sudut, membuatnya merasa terasing dan tidak diinginkan. Di kelas, tempat duduk Aile selalu dipenuhi coretan hinaan atau benda-benda yang dilempar diam-diam. Meski Aile selalu mencoba kuat, dia tahu, perlahan-lahan, beban itu mulai terlalu berat untuk dia tanggung sendiri.

Yang membuat keadaan semakin sulit bagi Aile adalah perubahan sikap Nuka. Dulu, Nuka selalu ada di sampingnya, siap membantunya melewati apa pun. Namun sekarang, Nuka seolah menjauh tanpa alasan yang jelas. Dia tidak pernah lagi menyapa, tidak pernah mengirim pesan, bahkan tidak pernah datang ke kafe lagi untuk menemui Aile.

Aile merasa bingung dan tersakiti. Dia mencoba memahami apa yang salah, tapi setiap kali dia mencoba mendekati Nuka, pria itu selalu menghindar. Hingga akhirnya, suatu siang, Aile tak bisa lagi menahan rasa frustasinya. Saat jam istirahat, dia menemui Nuka di lapangan basket. Nuka sedang duduk di bangku, tampak jauh lebih murung dari biasanya.

Aile mendekat, dengan suara yang pelan namun tegas, "Nuka, kita perlu bicara. Kamu kenapa akhir-akhir ini? Kenapa kamu menjauh? Aku nggak ngerti apa yang salah."

Nuka tidak langsung menjawab. Dia menunduk, menghindari tatapan Aile, berusaha menahan gejolak perasaan yang ada di dalam dirinya.

"Aku nggak tahu, Aii...,"** jawab Nuka akhirnya, suaranya pelan dan serak. "Aku cuma... butuh waktu."

Aile mengerutkan kening, merasa semakin bingung. "Waktu buat apa? Kamu nggak bisa ninggalin aku gitu aja tanpa alasan. Aku butuh kamu, Nuka. Kamu bilang kamu akan ada buat aku."

Nuka menghela napas panjang, merasa semakin terpojok oleh situasinya sendiri. "Ini... bukan cuma soal kamu, Aile. Ini soal aku juga. Ada hal yang kamu nggak tahu, dan aku juga nggak tahu gimana cara ngasih tahunya."

Aile terdiam, mencoba mencerna kata-kata Nuka. Sesuatu yang tidak dia ketahui? Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebelum Aile sempat bertanya lebih jauh, bunyi bel sekolah terdengar, menandakan waktu istirahat telah usai. Nuka berdiri, menghindari tatapan Aile, dan berkata pelan, "Maaf, Aile. Aku butuh waktu. Kita bicara nanti."

Aile hanya bisa menatap punggung Nuka yang berjalan pergi, merasa semakin terpuruk. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi satu hal yang pasti, hubungan mereka tidak lagi sama seperti dulu.

1
Shion Fujino
Karya bagus yang tak bisa dilewatkan, love it!
cøøkie
Baper abis!
_senpai_kim
Penulisnya jenius!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!