Selena adalah seorang wanita yang dikenal sebagai single mom padalah dirinya belum menikah. Selena menanggung status itu karena ia menjadi ibu seorang Lionel Arkana yang merupakan anak dari sang kakak yang meninggalkan anaknya begitu saja dan kabur bersama pria lain setelah disakiti suaminya, Devon Robert Leodinas.
Ya, Lionel yang kini menjadi anaknya adalah anak dari Devon Robert Leodinas dan Bianca Acella kakaknya.
Selama eman tahun, Selena pusatkan semua hidupnya untuk Lionel putra tersayangnya.
Namun, bagaimana jadinya jika Devon Robert Leodinas seorang bapak biologis Lionel tiba-tiba kembali dan menghantui Selena setelah enam tahun menghilang?
Akan kah Devon tahu jika seorang anak yang memanggil Selena Momy adalah anaknya sendiri? Dan akankah Devon tahu jika ternyata ia mempunyai seorang anak dari mantan istrinya yang tak lain adalah kakak Selena?
UPDATE SETIAP HARI SENIN SELASA & RABU ‼️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibun Neina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Devon Robert Leodinas
Devon Robert Leodinas.
Siapa yang tidak kenal dengan seorang Devon Robert Liodinas? Pria karismatik bermata terang dan tajam bak elang, pemililik rahang tegas yang dipahat dengan sempurna oleh tuhan, dan tubuh yang begitu kekar gagah atletis. Semua wanita di penjuru New York tentu tahu siapa seorang Devon Robert Leodinas. Tidak ada yang tidak menginginkan keturunan Leodinas itu. Semua wanita cantik berani bertekuk lutut di hadapan Devon hanya untuk mendapatkan perhatiannya saja.
Ya, seorang duda yang tak terlihat duda itu, yang namanya begitu tersohor karena merupakan satu-satunya penerus serta pemilik Leodinas yang sangat maju di US— memiliki pandangan mata yang memabukkan bagi setiap perempuan yang memandangnya. Setiap langkah Devon selalu menjadi pusat perhatian saking karismatiknya pria itu dimata orang-orang.
Selain mempunyai daya pikat yang mengagumkan dan memabukkan, Devon juga memiliki daya pikat menakutkan yang tidak bisa dilawan oleh musuh-musuhnya. Setiap keputusan dalam bisnis dilakukan dengan tegas dan tanpa basa basi. Untuk setiap lawan atau kawan yang mengkhianatinya, Devon tidak akan berpikir dua kali untuk menghabisinya. Dibalik ketampanannya, selalu ada kekejaman yang tidak akan mentoler siapapun jika seseorang itu merugikannya.
Sedangkan Leodinas, merupakan perusahaan maju nomor satu di US. Gedungnya dapat dijumpai dimana-mana. Sahamnya terdapat hampir disemua perusahaan, baik perusahaan berkembang ataupun perusahaan maju. Gedung Leodinas berdiri tinggi, kokoh, dan megah. Setiap ruangannya diisi furniture-furniture mahal yang semakin menggambarkan begitu berlimpah kekayaan yang dipunyai Leodinas. Dan Devon Robert Leodinas merupakan satu-satunya penerus perusahaan besar itu. Devon, adalah putra tunggal seorang Leodinas yang kini sudah pensiun dan menyerahkan segala kekuasaannya kepada putra satu-satunya.
Devon tersenyum miring saat mobil bugatti chiron merah miliknya baru saja berhenti tepat di depan taman yang tak jauh dari salah satu apartemen yang menjadi incaran Devon selama ini.
Mobil itu berhenti untuk sesaat memperhatikan orang-orang yang berada di taman. Dan saat tatapan Devon mendapati seorang wanita yang menjadi objeknya hari ini, Devon menyeringai miring. Matanya menatap lurus dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Dapat.
Ya, dapat.
Akhirnya, Devon kembali mendapati sosok wanita itu. Sosok wanita yang tidak pernah bisa ia hilangkan baik dari pikiran ataupun hatinya. Wanita itu kekal. Kekal dihati Devon dan tidak tergantikan oleh wanita manapun yang bertekuk lutut di hadapannya.
"Tuan, bukan kah itu Selena?." Ucap Ray, sekretaris Devon yang kini ikut memperhatikan seorang wanita yang sedang tuannya tatap.
Devon kembali tersenyum miring, matanya tak lepas memandang Selena yang sedang duduk di kursi taman, mengenakan dress maroon selutut yang terlihat pas ditubuhnya yang indah.
Cantik. Drees maroon itu adalah dress favorit Devon. Dan Selena tahu itu. Devon selalu senang saat Selena mengenakan dress itu karena Selana akan terlihat polos, sederhana, serta lekuk tubuhnya yang indah akan terbentuk oleh dress itu. Oh Selena, rasanya Devon jadi tidak sabar untuk kembali menghirup wangi tubuh wanita itu yang memabukkan. Ahh, akankah wangi itu sama? Atau semakin manis setelah lama Devon tinggal pergi? Wangi manis stawberry di tubuh Selena yang putih, bibir ranum yang manis, serta senyum yang begitu melelehkan. Semua itu, sudah menjadi candu untuk Devon. Selena adalah candu hidupnya.
Devon mengerang, membayangkannya saja membuat Devon seketika tidak sabar.
"Benar, dia Selena." jawab Devon, terpesona dengan perubahan total Selena yang selama enam tahun ini tidak bertemu. Ternyata, dia tumbuh menjadi wanita dewasa yang semakin cantik.
Sia-sia sudah usaha Devon berusaha melupakan Selena selama enam tahun ini. Karena pada akhirnya, Devon selalu kembali pada titik yang sama. Selena si cinta hidup dan matinya.
Devon mengusap wajahnya kasar. Benar, sekarang ia tidak bisa mengelak lagi. Devon benar-benar mencintai Selena. Dan alasan mengapa Devon pergi ke LA selama enam tahun ini tak lain adalah untuk melupakan Selena, satu-satunya wanita yang sangat Devon cintai. Katakan ia serakah karena meski ia mencintai Selena, Devon tidak bisa menutup mata jika Bianca cukup menggoda hingga Devon melakukan kesalahan dengan menikahi Bianca bukannya Selena yang membuat Devon semakin jauh untuk menjangkau Selena.
Devon bodoh. Sangat bodoh. Ia mengakui itu. Selama enam tahun ini, Devon begitu tersiksa karena tidak bisa melihat atau bahkan menemui Selena dari dekat karena kesalahannya. Devon sadar bahwa ia telah begitu menyakiti Selena karna keputusannya yang menikahi Bianca padahal dengan Selena lah Devon menjalani hubungan sebelumnya. Brengsek bukan? Dan alasan ini lah yang membuat Devon pergi dari New York. Yaitu, karena perasaannya sangat tersiksa tidak bisa memiliki Selena.
Namun kali ini, Devon tidak ingin menyerah. Meski Devon tahu ia telah melakukan kesalahan fatal yang akan membuat Selena membencinya, tidak ingin di dekati olehnya, kali ini Devon tidak akan menyerah. Devon akan bersikap egois dan memperjuangkan Selena kembali sebagai mana mestinya. Tidak peduli dengan respon Selena yang mungkin saja akan memakinya. Mode gila Devon telah kembali. Mau tidak mau, suka tidak suka, Selena harus menjadi miliknya bagaimanapun juga. Karena hanya dengan Selena lah, Devon merasakan segalanya.
“Jadi alasan Tuan ingin kembali ke New York setelah sekian lama tidak kembali kesini adalah Selena?.” tanya Ray, membuyarkan lamunan Devon.
Devon mengangguk, “Ya. Karena dia yang selalu membuatku tidak tenang setiap kali jauh darinya.” jawab Devon tanpa mengalihkan tatapannya dari Selena.
Ray mengangguk mengerti, karena selama enam tahun ini, Ray menjadi saksi tersiksanya tuannya itu jauh dari wanita bernama Selena yang baru pertama kali Ray lihat. Karena sebelumnya Ray tidak pernah tahu perempuan yang berhasil memenangkan hati Tuannya yang mahal selain Bianca. Tapi ternyata, bukan Bianca mantan istrinya yang memenangkan hati seorang Devon Robert Leodinas, melainkan adik iparnya yang bernama Selana yang berhasil memenangkan hati Devon.
“Sekarang, apa rencana mu Tuan?.” tanya Ray lagi.
Devon tersenyum smirk, “Apapun yang membuat Selena ku kembali menjadi milikku.”
“Tapi.. maaf tuan bagaimana jika Selena sudah menjadi milik orang lain?.”
”Apa?!.” Devon menatap Ray tajam, rahangnya mengeras tegas tak terima. “Jaga bicaramu. Selena tidak mungkin melakukan itu padaku.” peringat Devon geram.
"Ya tuan, tapi.. sedang apa dia di taman bermain jika bukan bersama pasangannya. Aku selalu lihat di film-film jika seorang wanita diam ditaman bermain di sore hari, itu artinya dia sedang menunggu kekasihnya datang.”
“F*ck! Sialan kau Ray! Mengapa kau menjadi menyebalkan seperti ini? Otakmu sonetron sekali. Diam saja jika tidak tahu apa-apa!.” umpat Devon kesal. Namun walau begitu, Devon tetap memikirkan apa yang dikatakan Ray. Sesaat, Devon terdiam. Mulai bertanya-tanya. Benar kata Ray, mengapa Selena berada di taman bermain anak-anak dan sedang apa Selena di sana?
Devon kembali memperhatikan Selena baik-baik.
Dan benar saja, disana Devon mendapati pamandangan yang belum di dapati sebelumnya karena terlalu fokus pada Selena, hingga tidak memperhatikan hal-hal yang lain. Ternyata Selena sedang duduk memperhatikan seorang anak lelaki berpipi bulat yang sedang naik perosotan. Anak itu tertawa, membuat Selena ikut tertawa. Tawa yang indah, tawa yang selalu Devon rindukan. Namun, siapa anak lelaki itu? Mengapa dia bersama Selana? Dan mengapa.. sorot mata perempuan itu seperti sorot mata seorang ibu yang sedang melihat anaknya dengan penuh sayang?
Deg
Tunggu. Jangan bilang..
kl ga egois mh ga mngkin dlu nkah sm kk'ny selena,sdngkn dia sndri pnya hbungn sm selena....trs skrng tba2 dtng,trs sok mrsa mmiliki selena lg...ga tau diri kn km devon???
trnyta ada yg lbh smbong dr devon,sialnya dia clon istri ktanya...
Kira2 devon bkln tkluk ga y???
udh mmpir nih...slm knl....
jd selena dlu pcaran sm devon???trs knp nkahnya sm bianca???