NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA AISYAH

MENGEJAR CINTA AISYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Aisyah mau kah kau menikah denganku?" Tanya Leon dengan harap-harap cemas. Aisyah tak segera menjawab dia bingung. Walaupun hatinya juga sudah terbuka untuk Leon.
Ada sesuatu yang sedang Aisyah selidiki yaitu kecelakaan ayah kandungnya.
Akan kah pernikahan Leon dan Aisyah terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Aisyah menjalani hari harinya seperti biasa. Namun ketika dia pergi ke kantor, seperti ada orang yang sedang mengawasinya dari jauh. Dia nampak gelisah dan takut. Akhirnya Aisyah memberanikan diri. Saat Aisyah menengok ke belakang, ternyata ada mobil sedan putih yang sudah lama terparkir sekitar rumah Aisyah.

Aisyah coba mendekati mobil itu namun mobil itu buru buru pergi dari sana. Entah siapa yang ada di dalam mobil itu Aisyah sendiri tidak tahu. Dirinya merasa tidak punya musuh selama ini.

Tak mau di pikirkan lagi Aisyah lanjut menuju kantor. Sepanjang jalan otaknya terbelah dua memikirkan ibunya dan Leon. "Mas Leon... Aku bingung."

CKITTT

Taksi yang di tumpangi Aisyah sampai di kantor. Aisyah segera turun dan menuju atas. Ketika Aisyah menaruh tasnya dia melihat ada bucket bunga mawar merah yang bertuliskan.

"Hai cantiknya mas, semangat kerjanya yah. Jangan telat makan yah cantik."

~ Dari Leon ~

Senyum Aisyah terbit pipinya merah merona. Dia menghirup bunga mawar itu. "Terima kasih mas."

Ternyata Leon sudah lebih dulu sampai disana. Aisyah duduk dan mulai mengerjakan tugasnya.

-

-

"Selamat pagi nona cantik, apa saya bisa bertemu Leon?" Tanya seorang pria yang tiba tiba muncul di hadapan Aisyah.

"Selamat pagi pak. Eum sebentar saya hubungi dulu."

Aisyah menghubungi Leon dari teleponnya. Leon menjawab dia akan menemui tamu itu. Untung saja bukan Elena lagi. Tapi seorang pria entah dia siapa. Tapi wajahnya hampir mirip dengan ayahnya yang sudah meninggal.

"Ahh itu hanya perasaanku saja!" Gumam Aisyah dalam hatinya. Dia mengantarkan tamu itu ke ruangan Leon. Dia keluar dari sana.

Dan kembali duduk di kursinya. "Kenapa wajahnya mirip ayah yah? Atau... Ahh kebetulan aja mungkin. Aku merindukan ayah. Makanya melihat wajahnya seperti melihat ayah!"

-

-

"Hai tuan Leon apa kabar?" Tanya seorang pria bernama Raka itu. Dia menjabat tangan Leon dengan senyuman.

"Halo tuan Raka." Ucap Leon membalas jabat tangan Raka. Ternyata Raka adalah teman sekaligus klien Leon di perusahaan itu. Mereka berbincang bincang tentang bisnis. Namun ketika di sela sela perbincangan itu, ada satu hal yang membuat Leon sedikit kesal.

"Sekertarismu cantik. Pasti dia belum menikah kan?" Tanya Raka tanpa basa basi.

"Maksudmu apa?"

Leon agak sedikit naik pitam. Dia tidak rela jika berliannya di ganggu orang lain. "Ah tidak, aku...hanya terpesona kecantikannya. Dan tutur katanya lembut sekali." Ucap Raka datar.

"Ehem... Iya dia memang cantik dan baik. Dia sudah punya calon suami. Sebentar lagi dia akan menikah." Ucap Leon dengan pedenya. Padahal Aisyah saja belum menjawab ajakan Leon.

Raka tidak membahas Aisyah lagi. Namun ketika dia menyeringai ada arti yang berbeda. Entah apa maksud dari lelaki ini.

Pertemuan mereka akhirnya selesai, dan Raka pamit dari sana. Ketika dia keluar ruangan Leon, dia berhenti sebentar di depan Aisyah.

Aisyah sedikit terkejut tiba tiba tamunya Leon sudah ada di hadapannya. Dia yang di tatap seperti itu jelas saja risih. "Maaf pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Aisyah.

"Tidak, wajahmu mirip adikku yang sudah meninggal. Permisi." Raka pergi dari sana. Aisyah yang keheranan tak bisa menahan pria itu untuk bertanya lebih lanjut.

Tidak mau memikirkannya lagi hingga Aisyah sendiri telat makan siang. Tiba tiba Ray muncul dengan membawa keresek makanan dan itu ternyata untuk Aisyah.

"Buat aku?" Ucap Aisyah, dia melihat isi kantong kresek hitam itu. "iya boss yang suruh katanya pasti kamu telat makan." Ucap Ray datar. Dia langsung masuk ke ruangan bossnya.

Aisyah membuka isi kotak makanan itu dia memang sering telat makan. Tidak heran jika dia sering asam lambung. Padahal Leon sudah memperingatkan berkali kali.

-

-

Waktu sudah sore dan Aisyah bersiap siap pulang namun ketika dia membawa tasnya Leon keluar dari ruangannya. Dia tersenyum manis pada Aisyah.

"Asiyah eum apa boleh kita jalan jalan dulu?" Tanya Leon

Aisyah nampak berpikir sejenak sebelum menjawab, mungkin ini saatnya dia menunjukan kalau dia juga sudah menerima Leon.

"Eum boleh, kemana mas?"

"Kita berdua aja mau yah? Ada tempat yang ingin aku kunjungi. Dan...pokoknya kamu harus ikut." Ucap Leon.

Aisyah melihat raut wajah Leon seperti ada gurat kesedihan entah apa. Aisyah menarik nafas dalam dalam dan dia mengiyakan permintaan Leon.

Leon dan Aisyah saat ini sedang dalam perjalanan, Aisyah sendiri belum tahu Leon akan membawanya kemana. Namun setelah melewati gapura, dia melihat ada tulisan TPU Tempat Pemakaman Umum.

Sejauh yang Aisyah tahu, Leon adalah adik Shaka. Dia tidak tahu kisah kelam Leon seperti apa. Dia mengikuti kemana Leon pergi.

Ketika mereka turun, Leon berpesan tetap disampingnya. Aisyah menurut patuh. Keduanya berjalan menyusuri setiap makam. Dan sampailah mereka disini, di makam ibunya Leon.

"Assalamualaikum mah, Leon di sini. Leon kangen mamah. Oh iya mah kenalin ini Aisyah, insya Allah akan jadi calon istri Leon!" Ucap Leon di depan pusara mamahnya.

Hati Aisyah berdesir ketika Leon memperkenalkan dirinya pada mendiang mamahnya di atas pusara itu. "Assalamualaikum tante, saya Aisyah." kata Aisyah pelan.

Leon banyak berceloteh di makam mamahnya. Aisyah merasa sedih melihat Leon yang seperti ini. Ternyata di balik tampang Leon yang sedikit dingin dan arogan, hatinya lembut terlebih jika menyangkut mendiang mamahnya.

"Aisyah, mamah pergi sewaktu aku umur 5 tahun. Aku hanya punya waktu 5 tahun bersama mamah. Setelah itu papah Artur merawatku." Lirih Leon tatapannya masih ke batu nisan ibunya.

Aisyah tidak menyela omongan Leon. Ternyata kisah hidup Leon dan kakaknya sangat kelam. Tak terbayangkan dirinya ada di posisi Leon.

Leon menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat. Mungkin dengan cara ini, dia merasa jauh lebih tenang. Walaupun sekarang hubungannya bersama kakaknya juga papahnya sangat membaik, tetap saja hati kecil Leon merindukan mamahnya.

Aisyah menitikan air matanya, ternyata Leon serapuh ini. "Mas, yang sabar yah. Ujian yang Allah berikan akan selalu ada hikmahnya. Sekarang mas bisa lebih dekat dengan pak Shaka dan pak Artur." Ucap Aisyah dengan lembut.

1
Nuni
Luar biasa
LISA
Aq mampir Kak
ルビー・カイトル 【ruby kaitoru】
semangat thorrr/Determined/
Desty Cynthia: Semangat juga kaka🫰/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!