NovelToon NovelToon
As You Wish

As You Wish

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Unik Muaaa

"Lo gak seistemewah itu."
"Kalau begitu jangan ikut campur urusan gue!."

^-^

Karelio Nathanael
Mantan terberengsek sekaligus mantan terindah bagi Desya.
Mereka sudah berstatus mantan, tetapi tetap saja cowok itu berkeliaran di sekitar Desya seakan Desya adalah pusat hidupnya.

Adesya Sakura Atmaja
Julukan Queen Bee juga sesuai dengan arti nama Adesya 'anak perempuan raja', Bukan hanya dari keluarga old money, Desya juga cantik dan mempunyai otak yang diatas rata-rata sehingga dia selalu dieluh-eluhkan.

Desya mempunyai saudara kembar yang supportif dan menjadi garda terdepan untuknya.

Elio merasa Desya, perempuan yang terlalu sempurna untuk Elio yang bukan siapa-siapa.
________
Dan cerita ini tentang Desya dan orang-orang yang memiliki peran penting dihidupnya. Bahkan sosok Elio yang hanya mantan, susah untuk dihilangkan dari ingatan karena susah untuk di enyahkan.

"As you wish, terserah kamu mau apa!."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Basket

SMA Antariksa

Mempunyai tiga lapangan olahraga, satu lapangan indoor dan dua lapangan outdoor dengan satu lapangan ditumbuhi rumput, diasanya digunakan oleh tim sepak bola untuk latihan, pertandingan dan tempat praktek pelajaran olahraga.

Seperti saat ini, Desya dan yang lainnya sedang melakukan push up dibawah pengawasan guru olahraga. Pak Didi setiap praktek pelajaran olahraga pasti di lapangan outdoor, kecuali baru turun hujan, baru mereka menggunakan lapangan indoor didalam gedung olahraga.

"Syah!."

"Sya ... Syayang!."

"Cwit, Cwit ... Kata Faro jam pulang sekolah nanti pasti hujan, mau gak dianter Babang pakai mobil?."

"Kasihan Faro, Des!. Dia sampek gak pacaran sejak tau lo putus ama Oliolio."

Teriakan dari tim basket putra dipinggir lapangan yang sedang bersiap untuk latihan tidak henti-hentinya menggoda Desya dan siswi yang lain, pelototan dari Pak Didi hanya tiga sampai lima menit berhasil membungkam mereka.

Faro, kapten basket putra SMA Antariksa. Faro awal-awal Desya putus dengan Elio, Faro salah satu siswa yang gencar mendekati Desya disetiap kali ada peluang, keseringan setelah mereka selesai latihan basket. Ya, Desya adalah kapten tim basket putri, mangkanya orang-orang selalu menjodoh-jodohkan Desya dan faro, terlebih sang mantan juga ketua tim basket putra di sekolahnya. Tetapi beberapa minggu ini pria itu bersikap acuh dan terlihat jaga jarak dengan Desya. Bukannya Desya merasa kehilangan tetapi Gigi dan Yunita yang merasa aneh pada Faro yang gencar mendekati Desya, tiba-tiba ngilang ditelah bumi, Desya sendiri malah cuek-cuek saja.

"Des, sadar gak sih lo selalu dikelilingi para cogan kapten atlit?."

Desya menoleh kesamping, Yunita sedang menatap kearah para anggota tim basket yang sedang di setrap oleh pelatih mereka. Pantas saja ocehan mereka tidak lagi terdengar.

"Kembaran lo kapten sepak bola, mantan lo juga kapten basket, kali ini yang ngejar juga kapten basket" Siska teman sekelas Desya menimpali.

"Dan denger-denger yang ngasih lo coklat sama bunga dua minggu lalu si Kevano, kapten karate" Rian ikutan nimbrung.

"Tuhkan para kapten dengan spek wajah OMG semua Des!" Siska memekik.

"Ya kali gue ama Rian mau ngejar Desya, muka kita pas-pasan gini apa yang mau dibanggain coba."

Eh, Putra teman sekelas Desya ikutan nimbrung dengan suara lirih karena didepan Pak Didi sedang memberi wejangan sebelum menutup pembelajaran hari ini.

Bug ....

Suara tonjokan cukup keras dilengan Putra karena tonjokan Rian, hingga dia oleng dan hampir terjatuh, untung saja Putra bisa menyeimbangkan diri.

"Jangan bawa-bawa gue nyet, meski wajah gue pas-pasan, otak gue gak pas-pasan kayak lo, ogah gue disamain ama spesies lo yang hanya punya IQ 72 doang" Rian misu-misu. "Gue bukannya gak tertarik sama lo Des, tapi gue tahu kalau gue gak mungkin masuk kriteria lo. Lagi pula gue udah nyaman temenan ama lo, bangga pula temenan ama kapten basket putri dan Queen Bee sekolah kita" ucapnya dengan bangga.

Anak-anak yang mendengarnya tertawa dan mulai mengolok-olok Rian, yang membuat Desya ikut tertawa.

Mereka tertawa bebas karena Pak Didi sudah berjalan pergi, setelah memerintahkan mereka semua untuk berganti baju dan kembali kekelas melanjutkan jam pelajaran berikutnya, jadi mereka masih mengecilkan volume suara mereka.

"Pertandingan basket besok kayaknya Ares turun deh Des."

Putra mengalihkan topik pembicaraan kala melihat Ares yang baru saja berjalan kearah lapangan dengan baju basket yang dikenakannya.

Ares memang kapten sepak bola, tetapi karena keahliannya di olahraga basket, pelatih tim basket putra sering meminta Ares bermain, dan para anggota Tim basket tidak keberatan dengan hal itu, secara mereka mengakui kemampuan Ares dalam bidang olahraga.

"Kadang gue bingung, lo masuk klub mana" ucap Yunita, menepuk pundak Ares sebelum meninggalkan Desya dan Ares berdua.

Satu persatu teman sekelas Desya berjalan melewati Desya dan Ares yang berdiri ditengah koridor kelas.

Desya menatap Ares dengan tatapan malas dengan kedua bahu merosot.

Ares yang mendapat tatapan itu malah kekeh, merangkul pundak Desya untuk berdiri dipinggir koridor agar tidak menghalangi jalan.

"Kalo lo gak mau nonton gak papa twin" kekeh Ares, "lagi pula gue gak mungkin turun dari babak pertama sampai kedua full karena gue bukan anggota inti tim basket."

"Tapi lo kan sering dateng setiap gue tanding, Daddy, Mummy sama Enzo masih belum balik dsri Ausi" Desya mendongakkan kepala. "Kan kasian ama lo, kalau gak ada yang nontonin, mana babak final lagi."

Meski tinggi tubuh Desya diatas rata-rata teman perempuan di kelasnya, tetap saja dia masih kalah tinggi dengan Ares yang empat belas senti lebih tinggi darinya.

"Mau dateng buat nontonin gue apa mantan."

"Kok ngomong gitu sih Twin!" Protes Desya tak terima.

"Ya, siapa tau bilang mau dateng nontonin gue tapi sebenernya mau nyemangatin mantan, kan sekolah kita ngelawan SMA Kalingga."

Tatapan Desya berubah sengit, dia menatap sengit pada Ares yang tersenyum segaris seakan tak bersalah.

"Gak usah dateng Twin, pertandingan finalnya di SMA Kalingga. Gue gak mau mood gue ikutan rusak karena mood lo rusak."

Ares menek-nepuk pundak Desya sebelum berlari menjauh kearah lapangan bergabung dengan yang lain.

SMA Kalingga.

Desya sudah tau jika tim basket putra SMAnya akan melawan tim basket putra SMA Kalingga, sekolah sang mantan.

Setiap ada pertandingan apapun, Ares selalu menyempatkan diri untuk hadir disetiap pertandingannya, tidak mungkin kali ini Desya tidak datang, terlebih ini pertandingan final basket antar SMA tahun ini. Desya akan datang, meski harus kembali mengingat kejadian tujuh bulan lalu dilapangan itu.

^-^

1
evi nurazizah
lanjut thor
amora: semangat kk💪🤗
amora: semangat kk🤗
total 3 replies
bebby vie
rencana berapa episode Thor
Unique: Masih belum tahu 🤗 karena sejauh ini masih 1 konflik yang kebuka uppsss ... 🤭

Terima Kasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!