NovelToon NovelToon
Cinta Arumi

Cinta Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Bagaimana jika takdirMu telah diatur?
Akan kah kita bisa mengubahnya?

Arumi,,
Gadis muda yang berusaha untuk mengubah arah hidupnya setelah banyak mengalami sakit dan kerasnya hidup.

namun akankah arah yang dia tuju dapat dicapai atau malah harus menerima suratan takdir yang sudah digoreskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peringatan Sera

Jika Arumi akan mengira bahwa kisah pilunya sudah berakhir dan tinggal menyambut hari cerah, tentu itu salah besar.

Air yang tampak tenang, bisa saja berubah menghanyutkan.

***

Nenek yang sudah membaik kini telah kembali kerumah, namun karena umurnya yang sudah menginjak delapan puluhan, ia tidak lagi bebas untuk beraktivitas seperti biasa.

Arumi senantiasa menemani nenek ketika pulang sekolah. ibu Sarah yang notabene nya selalu tidak menganggap keberadaan Arumi jadi serba salah.

Ia bahkan sudah mengurangi waktu nya jika hanya untuk bersenang-senang dengan Sera dan ibunya.

Namun naas, hal itu disadari oleh Sera, ia menemui Arumi tanpa sepengetahuan siapapun.

***

Saat Arumi sedang berjalan menuju mobil yang menjemputnya, ia dicegat oleh Sera. Meminta waktu sebentar pada pak Danu untuk menunggunya, lalu menarik Arumi bergegas ketempat yang sepi.

Ditempat itu sudah menunggu dua orang gadis yang sudah bisa dipastikan kan adalah teman-teman Sera.

Tubuh Arumi didorong hingga bersandar ditembok, sambil tangan Sera menyentuh leher Arumi seolah ingin mencekiknya.

"ternyata peringatan ku waktu itu kamu abaikan begitu saja ya, "

"apa yang membuat mu begitu percaya diri, bukan kah waktu setahun belum cukup untukmu berada di rumah mewah itu? "

"sadari dirimu, kau bukan Cinderella rumi!! "

Sambil menonjok-nonjok bahu Arumi, Sera menggila, ingin ia jambak rambut rumi namun masih harus ditahannya demi citra baiknya.

" Aku beri kamu waktu lagi, jika tidak bibimu tidak akan baik-baik saja"

"oh ia, coba saja kamu mengadukanku, "

"aku akan menghancurkan semua keluargamu"

Sepeninggal mereka, jantung Arumi sama sekali tidak aman, kaki nya tidak mampu menopang bobot tubuhnya hingga ia harus berpegang pada tembok.

Ia lalu menghirup nafas kuat-kuat seolah seluruh pasokan energi nya telah diserap oleh Sera.

Setelah berhasil menguasai keadaan, Rumi berjalan kembali ke mobil pak Danu seolah tidak terjadi apa-apa.

Didalam mobil, Arumi termenung,

"Sera benar, aku lupa diri, aku terbuai oleh kebaikan Ardian, ".

Pak Danu yang menyadari ada yang tidak beres lalu bertanya,

"nona, apa semua baik-baik saja,?

Arumi yang ditanya begitu tak mampu menahan air matanya, ia menyalahkan dirinya yang terlalu sensitif.

Namun sebelum disadari oleh pak Danu, ia segera menyibukkan diri untuk mengalihkan pikiran nya.

"Semua aman pak, tadi temanku hanya membahas acara besok"

Arumi jelas tidak bisa membagi masalahnya dengan siapapun.

***

Seperti yang sudah lalu-lalu, acara perayaan hari jadi sekolah pun dilaksanakan, keluarga besar Ardian turut hadir sebagai tamu istimewa.

Banyak para siswa yang kagum pada sosok Ardian yang ternyata anak pemilik yayasan. Mereka tidak menyangka kakak kelas yang selama ini mereka pikir hanya orang biasa, ternyata mampu menutupi dirinya yang seorang konglomerat.

Sedangkan Arumi tidak terlihat diantara kerumunan para siswa, ia memilih berada di ruang seni untuk mengasingkan diri dari Keramaian.

Bukan hanya saat ini ia mencoba menghindari Ardian, namun pagi tadi pun saat ia menolak untuk diantar oleh Ardian dengan alasan akan membuat Ardian lelah. Ia memilih untuk diantar jemput oleh pak Danu saja.

Beruntung memang arah tujuan mereka berbeda, sehingga memudahkannya untuk membuat alasan.

Disekolah, para pengunjung menikmati lukisan yang dibuat oleh tim Arumi. mereka tak henti-hentinya mengagumi karya menakjubkan tersebut.

Nenek yang melihatnya juga terlihat kagum pada lukisan yang beraneka ragam disetiap dinding yang diberi garis pembatas.

"sungguh bakat yang luar biasa, kita harus mensponsori nya apabila ia akan mengambil jurusan seni nanti. "

Nenek mengatakan itu tanpa tahu siapa pelukis yang sedang dikaguminya.

Ardian yang berada disamping nya lalu berbisik ditelinga nenek.

"itu Arumi yang melukisnya nek, nenek juga bisa memintanya untuk melukis potret diri nenek" ujar Ardian.

"omo, benarkah? "

nenek lalu tertawa, "kenapa tidak memberitahu ku sedari dulu?,"

"nenek akan memberikannya hadiah nanti" ucap nenek sambil berjalan mengakhiri kegiatannya.

Jika nenek sudah pulang, maka Ardian akan tetap tinggal sebentar lagi. Ia harus bertemu Arumi yang meninggalkannya tadi pagi begitu saja.

Ia ingin menanyakan apa yang membuat istrinya itu tiba-tiba berubah begitu.

Diperjalanan menyusuri tangga demi tangga, senyum diwajahnya bahkan tak luntur sedikit pun. Ia tidak sabar menanti pertemuannya dengan istrinya yang semakin hari semakin lucu saja dimatanya. Sikap cueknya namun perhatian, sungguh bisa mengalihkan dunia seorang Ardian.

Tempat yang ia tuju sudah pasti adalah ruang seni, tempat dimana mereka pertama kali bertemu. Juga tempat yang menjadi favorit Arumi selama disekolah.

Sebelum masuk, ia memastikan sekeliling, apakah ada orang yang melihat nya atau tidak. Takut jika ada yang menyadari, akan menjadi masalah untuk Arumi nanti.

Ia pun perlahan membuka pintu, Arumi yang berdiri sambil memandang ke bawah dari jendela kaca tidak menyadari akan kehadirannya.

Kesempatan itu Ardian gunakan untuk memeluknya dan membawanya menjauh ke sudut ruangan.

Arumi walau sempat sedikit terkejut, namun berhasil menguasai diri, tubuh dan pikirannya bahkan sudah hafal wangi Laki-laki yang setahun ini menjadi suaminya.

Arumi tetap tersenyum menyembunyikan masalahnya, sebisa mungkin Ardian tidak boleh menyadarinya.

Namun bukan Ardian namanya jika tidak menyadari keanehan Arumi,.

"kau melupakanku tadi pagi, tidak sarapan, bahkan tidak menungguku"

"apa yang kau sembunyikan, "

"Cerita padaku, aku akan membantu"

Mendengar perkataan Ardian, Arumi lantas berbalik, menatap mata indah itu dengan berani.

Jika selama ini ia tidak pernah menatap mata itu secara langsung, kali ini ia memberanikan diri untuk menyampaikan permintaanya.

Namun sedetik kemudian ia malah terpana, sungguh hati tidak bisa dibohongi, tatapan itu, tatapan teduh yang ingin ia nikmati setiap hari.

Tapi tidak, ia harus bisa mengendalikan asmara yang bergejolak, "

ingat kesusahan mu selama ini rumi, dulu bahkan lebih sakit dari ini"

Sekarang setelah ada perhatian sedikit saja langsung membuat jiwanya goyah dan semakin serakah dan tidak tahu diri.

"Kamu ingat perkataanku dihari pernikahan kita kan, "

Arumi sejenak menjeda ucapannya, menelisik lebih jauh respon yang akan diberikan sang lawan bicara.

"kita hanya akan bersama selama satu tahun, dan ini sudah lewat satu bulan, "

bahkan suaranya hampir saja bergetar namun masih bisa dikendalikan dengan baik.

"Mari lakukan saja seperti itu"

Arumi tak lagi mau menatap Ardian, ia yakin akan goyah jika menatap mata itu.

Lama ia memandangi lantai sampai suara nafas Ardian terdengar.

Aneh, selama beberapa detik itu Ardian seolah mematung memikirkan semua kalimat demi kalimat yang terdengar seperti candaan di telinganya.

"sudah selesai pantunnya? "

Malah dibawa bercanda dong, sungguh rasa emosional Arumi yang sudah menumpuk tiba-tiba saja menguar begitu saja lenyap entah kemana.

Arumi menarik nafas nya, ia benar-benar lupa bagaimana seorang Ardian yang tidak akan terpengaruh pada hal aneh seperti ini.

Laki-laki itu lalu tertawa melihat ekspresi frustasi yang ditunjukkan Arumi.

"tiada angin tiada hujan, tiba-tiba saja kamu bicara sperti itu"

"kamu pikir aku tidak curiga? "

Ia pun menyentuh kening Arumi, "nilai akademikmu oke, tapi kenapa tidak pintar tentang perasaan"

"malam nanti nenek ingin bicara padamu, jangan buat janji kemanapun malam ini, oke? "

Ia lalu berjalan menuju pintu dan keluar begitu saja.

Arumi yang ditinggal malah panik, ia bisa melihat gurat kemarahan di wajah laki-laki itu. Ia bermaksud mengejarnya, namun sesuatu menghentikan langkahnya.

.

.

.

.

.

Bersambung...

1
Sulce Siwabessy
ygvterbaik
namjoon_skyi
Kasian pembaca yang gak sabar nunggu cerita ini terus thor, update dong!
yeppo: tetap ditunggu ya kak.
akan update kok ☺
total 1 replies
yeppo
perjuangan awal arumi untuk menggapai cinta yang diharapkan nya.
s'moga berujung indah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!