Meninggalkan tanah air di usia yang muda tidaklah mudah. Untungnya Tobias masih memiliki ibu yang sangat cantik dan pergi bersama ibunya.
Tobias memulai karir sepak bolanya di tim junior sebuah klub yang tempat latihannya tak jauh dari rumahnya.
Mampukah Tobias tumbuh menjadi seorang pemain sepak bola yang hebat dan menjadi seorang legenda di dunia sepak bola dan tanah airnya?
Saksikan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Tertinggal Jumlah Gol
Dengan tertinggal 2 gol, Union Berlin berusaha sebaik mungkin dalam mengorganisasikan serangan mereka.
Mereka benar benar mengikuti perintah dari pelatih Andre dengan memberikan umpan umpan terobosan pada bagian tengah.
Akhirnya pada menit ke 70, Union Berlin U - 19 berhasil memperkecil skor melalui gol yang di cetak oleh Tobias.
Dimana skema serangan yang sangat familiar ini kembali terulang.
Di awali dengan pencurian Maloney di sisi kanan pertahanan Union Berlin, kemudian Maloney menggiring bola ke depan dan melewati garis tengah lapangan.
Maloney yang di kira para pemain Niendorf akan memberikan operan pada Schulz di sisi kanan itu ternyata memberikan umpan terobosan pada Pratsler yang membelakangi gawang.
Pratsler dengan kontrol bola yang baik mampu menerima umpan terobosan keras dari Maloney.
Mengandalkan balance nya, Pratsler mengendalikan tubuhnya saat mendapatkan tekanan di punggungnya dari Gueye.
Sebelum Timm, bek tengah lainnya dari Niendorf melakukan kerja sama dengan Gueye untuk merebut bolanya, Pratsler memberikan umpan balik pada Tobias yang melangkah mendekat dan tepat berada di garis kotak penalti.
Tobias langsung melepaskan tembakan menyusur tanah ke sisi kanan gawang penjaga gawang Jendrez.
Tanpa menyentuh bola sedikit pun, Jendrez hanya bisa melihat bola yang berhasil bersarang di gawang yang di jaganya.
Tobias yang berhasil mencetak gol tidak melakukan perayaan tapi berlari ke dalam ke gawang secepat mungkin.
Waktu yang tersisa masih ada 20 menit dan mereka tentu berharap bisa segera menyamakan kedudukan dan kalau bisa mereka ingin sekali melakukan pembalikan besar.
Setelah menyimpan bola dititik tengah, para pemain melakukan tos pada Tobias seraya menunggu pemain Niendorf yang berjalan ke wilayah tengah lapangan.
Andre yang melihat Tobias mencetak gol juga melompat.
"Stuff, Willi, apakah baik bagi kita untuk memperkuat serangan dan memberikan lebih banyak ruang untuk Tobias?"
"Kita bisa memasukan Cinar untuk menjadi gelandang serang dan biarkan Ofpermann bergerak sendirian di tengah."
"Andre, ini terlalu berbahaya."
"Ofpermann sendirian akan kesulitan saat bertahan."
"Terkecuali jika kita menggantikan Meyer juga dan memasukan gelandang bertahan untuk berduet dengan Ofpermann."
"Biarkan bek tengah menjadi Maloney, Kanther dan Lindemann saja."
Pelatih Andre dan kedua asistennya berdiskusi mengenai apa yang harus mereka lakukan.
"Kalau begitu, siapkan Cinar san Alex Pratsler."
Willi memanggil kedua pemain tersebut dan meminta keduanya bersiap.
Di lapangan, pertandingan masih berjalan dan memasuki menit ke 75.
Cinar dan Alex sudah berdiri di pinggir lapangan dan bersiap menggantikan pemain kapan saja.
Sayangnya bola tidak keluar lapangan dan tidak adanya pelanggaran sehingga keduanya masih menunggu di pinggir lapangan.
Pada menit ke 77, Union Berlin kembali mencetak gol dan berhasil menyamakan kedudukan.
Ini membuat Andre dan stafnya tertegun karena mereka takut keputusan mereka salah dengan menggantikan pemain dan merubah formasi.
"Apakah perlu di rubah?"
"Tidak perlu, moral para pemain di lapangan sedang meningkat. Tambah kekuatan penyerangan dan biarkan mencetak gol lagi dan kami akan meraih 3 poin di laga ini." Andre memutuskan dan sorot matanya sangat kejam.
Proses gol terjadi dengan sangat mudah dan efektif.
Dimana Ofpermann dan para pemain melakukan penguasaan bola dan oper operan yang sangat efektif.
Dimana operan itu di akhiri dengan umpan terobosan di antara Fionouke dan Gueye.
Di situ tiba tiba Werner lepas dari kawalan Fionouke dan tidak melakukan aksi pribadinya dan hanya menyentuh bola dengan kaki kirinya untuk membalikan bola agar kembali ke luar kotak penalti.
Di sana, Tobias langsung melepaskan tembakan dengan sangat keras ke tiang kanan gawang bagian atas dari penjaga gawang Jendrez.
Bola hampir saja menyentuh mistar dan itu sangat tipis sekali.
Tobias kembali memberikan kontribusinya dengan mencetak 2 gol pada pertandingan.
Ini membuatnya bahagia dan Tobias akhirnya melakukan selebrasi singkat dengan cara mengibaskan rambutnya saat berlari dengan senyum cerah terpasang di bibirnya.
"Tobias, aku tahu kamu akan selalu muncul di posisi yang tidak akan di duga duga." Werner yang memberikan assist merangkul Tobias.
"Haha. Aku tahu itu dengan jelas. Karena jika aku tidak berlari kesitu, kamu tidak akan bisa lepas dari dua pemain itu. Jarak keduanya sangat dekat."
"Memang, babak kedua ini sayap kami di lumpuhkan." Schulz yang berlari dari jauh tiba tiba berkomentar.
"Ayo tetap fokus dan berusaha untuk mencetak gol lagi dan menangkan pertandingan ini." Tobias memeluk teman temannya dan segera berjalan kembali ke wilayah nya dengan yang lainnya.
Sebelum kick off di mulai, Union Berlin dan Niendorf melakukan pergantian.
Niendorf melakukan pergantian di lini tengah sementara Union Berlin masih meneruskan rencana Andre dan kedua staf pelatihnya.
Meyer dan Sander di tarik di gantikan dengan Cinar dan Alex.
Cinar mengisi posisi gelandang serang dengan Tobias dan Pratsler di depan sebagai penyerang tengah.
Alex akan berduet dengan Ofpermann dan 3 bek di belakangnya akan bekerja sama.
Formasi Union Berlin saat menyerang adalah 3 - 2 - 4 - 1 tapi saat bertahan akan menjadi 5 - 4 - 1.
Dimana kedua gelandang bertahan akan sejajar dengan ketiga bek tengah dan 4 pemain dari sayap kiri sampai kanan dengan dua gelandang serang akan turun.
Tapi yang turun bukan Tobias melainkan Pratsler.
Ini juga untuk membingungkan pemain lawan dengan perubahan posisi pemain yang harus di kawal nya.
Pertandingan kembali di mulai dengan cara Niendorf yang menambah kekuatan di lini tengahnya itu memulai konfrontasi yang berani.
Mereka memulai penguasaan bola tekanan tinggi dan menaikan garis pertahanan mereka.
Ini membuat Union Berlin bertahan.
Sepertinya Niendorf juga tak ingin meraih hasil imbang di pertandingan ini.
Dengan bertambahnya lini tengah di sisi Niendorf, Niendorf memiliki kekuatan mutlak pada lini tengah tapi mereka juga sama kurangnya di sisi pertahanan.
Kedua tim sama sama mengambil resiko di pertandingan ini yang membuat para penonton yang tidak banyak di tribun itu harus kagum dengan keberanian kedua pelatih.
Kedua tim saling jual beli serangan dalam waktu waktu dekat ini yang membuat jantung para pelatih berdebar debar.
Mereka tidak tahu siapa yang lebih dulu akan terjatuh pada perubahan formasi dan perjudian mereka ini.
Andre dan Andreas Prohn, kedua pelatih itu tidak duduk dan berdiri di area komando dan terus mengamati dengan sesekali memberikan perintah dengan teriakan yang sangat keras.
Wasit Daniel Fleddermann juga tersiksa karena banyak sekali pelanggaran kecil tercipta.
Apalagi dirinya bolak balik wilayah dengan sangat cepat karena tempo permainan yang sangat meningkat lebih cepat.
Prittt!~
Pritttt!~
Tiupan peluit sesekali selalu terdengar dan itu hanya berselang 45 detik atau 1 menit setelah pelanggaran sebelumnya.
Membuat para penonton di tribun juga berdiri.
