Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.
Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.
Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan kedua
Sedang asyik menikmati makan siang ya semangkuk mie ayam dengan topping dua buah ceker kesukaannya tak lupa kerupuk mawar menjadi pendamping
Tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara decitan ban mobil yang tiba-tiba berhenti tak jauh dari tempat dia berada , spontan menoleh ke arah sumber suara dilihatnya seorang pria turun motornya bergegas menghampiri samping pintu pengemudi mobil menggedor membuka paksa pintu mobil dan berusaha memecahkan kaca dengan tangannya karena pengemudi mobil yang tak mau keluar
Pada akhirnya kaca pun pecah dan pintu berhasil dibuka ,
Pria itu menarik lengan pengemudi mobil yang ternyata adalah seorang wanita , sementara pria yang membuka pintu yang lain dan mencari-cari barang incarannya , membuka tas selempang hand bag kardus di jok depan belakang dia tak menemukan apa yang ia cari
Sementara pria yang menarik lengan pengemudi tadi berusaha memaksa agar si wanita menyerahkan barang yang dimaksud
Si wanita mencoba Bertahan dan tidak menunjukkan apa yang diminta meskipun rasa takut menyelimuti dirinya , sedangkan si pria keluarkan sesuatu dari balik bajunya yang ternyata adalah sebuah pisau belati dan mengancam akan menyakiti wanita tersebut apabila tidak segera menyerahkan apa yang dia mau
Namun tiba-tiba sesuatu melesat dan menancap di telapak kangen pria yang memegang belati tadi, Iya Pun Meraung kesakitan dan melepaskan genggaman pada lengan wanita
Sementara pria yang satunya lebih naas lagi karena sesuatu yang seperti tadi menancap di betis sementara barang yang ia cari tidak ditemukan ,
Menengok ke sana kemari memperhatikan sekitar namun tidak menemukan orang yang mencelakainya Mereka pun Saling pandang dan segera angkat kaki dari tempat itu , dikarenakan dan kakinya terluka keduanya memacu sepeda motornya dengan Limbung .
Pengemudi wanita terkaget namun merasa lega, ada seseorang yang telah menolongnya.. Tapi siapa? Menengok kesana kemari ia hanya melihat orang orang yang sama sama ketakutan melihat kejadian itu tanpa berani berbuat apa apa..
Namun dari cara dia menolongnya kemungkinan dia bukan orang sembarangan, tapi tidak mau menunjukan jatidirinya..jadi ia menolongnya dari jarak jauh.. Satu satunya petunjuk adalah benda yang mengenai tangan perampok tadi( sebut saja demikian), sebuah sumpit dari bambu.. Aneh, ada orang menggunakan sumpit sebagai senjata... "Tapi dimana orangnya yah?" wanita itu bertanya dalam hati...
Merasa penasaran akhirnya ia memutuskan utk meminggirkan mobil nya dan keluar mencari tuan penolongnya.. Dengan satu petunjuk, sumpit bambu yang tadi digunakan oleh sang penolong mengusir sang perampok..
Sebagai wanita yang berpengalaman, tentunya dia tahu harus mencari kemana sesuai petunjuk yang dia dapat, ia pun mulai melangkahkan kakinya mencari dari satu tempat ke tempat lainnya dengan teliti namun dengan hati hati, mengingat baru saja terlepas dari sesuatu yang mengancam keselamatannya.
Sementara itu di tempat Adi sedang makan..
"Bang, boleh minta sumpitnya lagi?" pinta Adi kepada abang mi ayam
Meskipun terheran, pada akhirnya abang mie menyerahkan juga sepasang sumpit bambu yang baru..
'Emangnya sumpitnya ikut dimakan atau gimana sih?" gerutu si abang mi tentunya dalam hati, takut kedengaran sama pelanggan barunya..
Tanpa dia ketahui bahwa sumpit yang lama telah digunakan untuk menolong seseorang..
Adi pun melanjutkan makannya seolah tidak terjadi apa apa, setelah memastikan orang yang dia tolong selamat dari perampok perampok tadi.. Kali ini dia memutar tubuhnya membelakangi gerobak tukang mie
Baru menghabiskan setengah mangkuk mi di hadapannya, seorang perempuan duduk di ujung bangku satunya dan segera memesan semangkuk mi, sambil menunggu pesanan ia mencoba memperhatikan pria yang sedang asyik makan di sebelahnya, namun belum bisa memastikan dan belum berani menegurnya.
Setelah pesanan datang, si wanita segera menyantap dan memperhatikan..
"Tak salah lagi, ini persis sama dengan yang tadi di gunakan oleh tuan penolongnya" ia membatin
"Mungkinkah tukang mie ini yang menolongku? Tapi aku ngga yakin dia.. Ataukah pria yg sedang makan ini?" ia masih berdiskusi dengan dirinya sendiri..
Wanita itu masih menyelidik,, terlihat disamping pria yang mebelakanginya itu ada sepasang alat bantu jalan persis sama seperti kepunyaan seseorang, ia kembali teringat kejadian beberapa waktu lalu tepatnya malam hari saat mobilnya tiba tiba mogok di tengah jalan.. Mungkinkah ini pria yang sama? Pikir dia..
Tak mau gegabah ia pun menunggu sambil meneruskan makanya.
Beberapa saat kemudian, pria itu telah selesai makan . Dan meminta segelas air minum dan berbalik..
Alangkah terkejutnya si wanita ketika mengenali wajah pria itu, terkejut sekaligus senang..
"Bang Adi, ternyata kau disini.." sapa wanita yang ternyata adalah Sulastri..
Sama sama terkejut, Adi pun menyapa Sulastri dan mengurai senyuman untuk memudarkan rasa terkejut nya.. Tak disangka wanita yang ia tolong adalah wanita yang sama yang ia tolong malam itu..
"Terimakasih bang, barusan abang telah menolong saya lagi, dan lagi lagi saya berhutang budi padamu, entah dengan apa saya bisa membalasnya.." ungkap Sulastri dengan mata berkaca-kaca.
" Apa yang kau katakan nona, saya tidak melakukan apa apa.." Adi mencoba mengelak
" Saya tahu, kau lah orangnya yang telah menolong saya dari para pengejar saya tadi dengan sumpit ini kan?" desak Sulastri..
"Mereka lari setelah kaki dan tangan mereka tertancap sumpit seperti yang saya pegang ini".. Lanjutnya
Kali ini Adi tercengang dengan ucapan Sulastri yang ternyata pandai menyelidik.
Ia pun tak lagi mengingkarinya..
Tukang mie yang mendengar percakapan kedua jadi terperanjat dan jadi tahu mengapa pria tadi meminta sepasang sumpit lagi, dia pun merasa senang atas kebaikan pria itu yang suka menolong.
"Kali ini kau jangan menolak saya ya bang, saya ingin membalas kebaikan abang semampu saya.." pinta Sulastri..
" Saya masih belum tahu akan kemana non, sebaiknya nona jangan pikirkan saya".. Balas Adi
"Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, dan akan terasa ringan jika masalah kita dibagikan dengan orang lain, terutama orang orang terdekat kita, barangkali saya bisa membantu abang.." desak Sulastri sambil menggeser duduknya lebih dekat.
"Tapi kita bukan siapa siap nona, kita baru saling kenal, saya takut nantinya menambah pikiran nona" ..tolak Adi
"Kalau dipikir-pikir kita sudah dipertemukan dua kali tanpa disengaja.. Mungkin ini kehendak yang kuasa untuk mempertemukan kita, bisakah kita menjadi teman?" tanya Sulastri
" Saya bukan orang baik nona, sebaiknya jangan.."...
"Tapi saya mau berteman..okey?".. Sulastri mendesak...
Adi terdiam cukup lama.. Pada akhirnya iapun mengangguk tanda setuju..
"Kalau begitu jangan panggil saya nona okey? tak enak dengerin nya.. Panggil saja namaku.. Sulastri.." pinta Sulastri..
Adi kembali mengangguk..
...********...
Selesai makan Sulastri menawarkan untuk mengantarkan Adi kemana pun ia inginkan, tetapi dengan ramah Adi menolak dengan alasan dia masih ingin berada di taman itu untuk beberapa lama lagi..
Sulastri pun tak berani memaksakan diri, apalagi kepada orang yang dua kali telah menolongnya dengan cara yang tidak biasa. Ia pun berpamitan pergi dari tempat itu, dan tanpa disadari oleh Adi dia telah menyelipkan sesuatu di kantong jaket tipis yang dikenakan oleh Adi..
Adi pun memintanya agar selalu berhati-hati..
...****"****...
...Di tempat lain.. Di sebuah gedung kosong...
"Gobloookk!!!.. Begitu saja tidak becus!! Kalian bisanya apa huh!!!.." bentak seseorang dengan suara lantang..
wajahnya tak terlihat karena membelakangi author..hehe.. Sementara didepannya dua orang pengendara motor yang tadi hendak merampok Sulastri terlihat pucat ran menunduk takut dan menahan kesakitan pada tangan dan kakinya.. Sumpit masih belum tercabut dari tempatnya..
"Tadinya sudah berhasil bos.. Tapi ada yang menolong dia.." bantah orang yang terkena sumpit di tangannya
"Betul bos.." satunya lagi menimpali..
"Aku tidak mau tahu.. Pokoknya, bagaimanapun caranya, barang itu harus kalian rampas dari tangannya.. Mengerti??!!!!!.." tandas orang uang dipanggil bos..
"Bb. ..;Baik bos" jawab mereka serempak, anehnya gagapnya pun serempak..😄😄
Pri yang dipanggil dengan sebutan BOS pun pergi meninggalkan keduanya tanpa pedulikan anak buahnya itu sedang meringis kesakitan..
...**********...
Siapa sebenarnya pria yang dipanggil BOS itu, apa sebenarnya yang sedang mereka cari???
Kalau kalian tanya, author pun belum tahu jawabannya..
Makanya jangan lupa ikutin terus update nya yah pemirsah... Jangan lupa di like kalau kalian suka dengan ceritanya...
...*bersambung*...