NovelToon NovelToon
Langit Nada Cinta

Langit Nada Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa / Bad Boy
Popularitas:107.9k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Jangan pernah sesumbar apapun jika akhirnya akan menelan ludah sendiri. Dia yang kau benci mati-matian akhirnya harus kau perjuangkan hingga darah penghabisan.

Dan jangan pernah meremehkan seseorang jika akhirnya dia yang akan mengisi harimu di setiap waktu.

Seperti Langit.. dia pasti akan memberikan warna mengikuti Masa dan seperti Nada.. dia akan berdenting mengikuti kata hati.
.
.
Mengandung KONFLIK, di mohon SKIP jika tidak sanggup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Main rahasia.

"Yah, tidak kah Ayah lihat kalau Om Langkit dan Om Ranca seperti memberi perhatian khusus untuk Dinar dan Nada??" Tanya Mama Dindra sembari bersandar manja di dada bidang suaminya yang masih terlihat begitu gagah.

"Aahh.. perasaanmu saja, Ma." Jawab Ayah.

"Kalau Om Ranca dan Om Langkit suka dengan putri kita, bagaimana Yah??" Tanya Mama Dindra lagi.

"Tidak akan..!! Jangan harap mereka berdua bisa mendekati putriku. Kenapa kau tak paham juga, Ma. Laki-laki itu semuanya buaya. Apalagi mereka berdua, ya ampun Maaaa...!!! Dari wajahnya saja sudah mesum. Ayah tidak akan mengambil resiko apapun untuk kedua anak perempuan ku, titik..!! Kau jangan membujuk ku lagi, Ma."

"Kalau mereka jodohnya?????"

"Amit-amit jabang bayi. Nggak Ma, jangan..!!!" Ayah sampai memeluk erat Mama Dindra dan mengecup keningnya. "Ayah nggak mau, anak-anak nangis karena merasakan sifat kakunya laki-laki."

Mama Dindra mendongak menatap wajah suaminya. "Bukankah bagaimana cara ayah memperlakukan anak perempuan nya, begitu pula anak perempuan akan menerima ganjarannya."

Ayah balik menatap wajah Mama Dindra. "Apakah selama menikah dengan Ayah, sikap dan tutur kata ayah menyakitimu, Ma?"

Mama Dindra menggeleng dengan senyumnya. "Ayah paling galak, tapi tidak ada yang mengalahkan Ayah hingga detik ini." Jawab Mama Dindra.

Ayah pun kembali memeluk Mama Dindra dengan sejuta rasa di hati.

Mama Dindra bersandar tenang, namun di hatinya memang sungguh penuh dengan sosok seorang Navec. Mungkin karena usia pernikahan mereka yang jauh lebih lama dari kedua mantan suaminya yang terdahulu.

\=\=\=

Bang Ratanca mendatangi kampus Nada, ia membawakan coklat untuk gadis itu, coklat yang ia hias dengan pita merah yang manis.

"Tumben, ada apa Abang kesini?" Tanya Nada.

"Pengen lihat kampus kamu aja." Jawab Bang Ratanca santai saja kemudian menyeruput es jeruk sampai wajahnya memercing, mungkin karena minuman tersebut rasanya masih terlalu asam. "Hmm.. apa kau dan Dinar punya selera yang sama?"

"Nggak donk. Dinar tidak suka coklat, dia suka strawberry cheesecake." Kata Nada, ia membuka coklat tersebut dan langsung menggigitnya. "Ini coklat mahal kan, Bang?"

"Nggak juga, kalau untuk kamu."

Nada tersenyum mendengarnya, pipinya memerah kemudian ia menggigit lagi batang coklat tersebut.

"Dinar sudah punya pacar?" Tanya Bang Ratanca lagi.

"Sudah. Tapi jangan bilang Papa ya, Bang. Kami di larang Ayah untuk pacaran, apalagi sama tentara." Jawab Nada.

"Memangnya pacar Dinar tentara???"

Nada mengangguk mantap sembari meneguk lemon tea tanpa gula miliknya.

"Dinas dimana? Pangkatnya apa??" Selidik Bang Ratanca tidak sabar.

"Bagian perbekalan, Prada Untung Slamet"

"Untung Slamet??????" Kedua bola mata Bang Ratanca sampai membulat besar. "Coba saja, setelah ini dia masih Slamet atau tidak." Gumam Bang Ratanca.

//

"Manis??? Kamu suka???" Tanya Bang Langkit yang saat itu membawakan sekeranjang buah anggur shine muscat kualitas terbaik untuk Dinar.

"Suka. Suka sekali, Om." Jawab Dinar mengunyah anggur tersebut dengan lahap.

"Eehh.. Din, Ngomong-ngomong si Nada suka makanan apa?? Apa Nada suka bunga?? Apa Nada punya pacar??" Selidik Bang Langkit.

"Memangnya kenapa tanya begitu????" Dinar mulai cemberut saat Bang Langkit menanyakan hal itu dan Bang Langkit seketika kelabakan melihat wajah cemberut Dinar.

"Oohh.. nggak.. itu.. Maksudnya kalau Om Angkit beli makanan biar nggak kembar. Selera kalian, kan beda." Jawab Bang Langkit beralasan.

"Mbak Nada sudah punya pacar.. Bang Urip Dithoto."

"Haaahh.. Prada Ditho????" Bang Langkit mengusap wajahnya mendengar nama yang disebutkan Dinar adalah salah seorang anggotanya. "Bukan main. Ku tata betul-betul hidup kau ya..!!" Gumam Bang Langkit.

"Ada apa sih?? Om Angkit mencurigakan."

"Nggak ada apa-apa, cantiiikk..!! Tadinya om kesini juga cuma mau tanya. Kau mau lanjut kuliah dimana?" Bujuknya mengalihkan perhatian Dinar

"Sama seperti Mbak Nada, tapi beda."

Kening Bang Langkit sampai berkerut mendengarnya. "Apa tuh maksudnya??? Sama tapi beda."

"Mbak Nada di mesin pabrik, kalau Dinar di otomotif mesin kendaraan." Jawab Dinar

"Astaghfirullah..!!" Bang Langkit sampai mengusap dadanya. "Kalian jangan magang di Batalyon ya..!!"

...

Sore harinya Bang Ratanca menemui seorang Prada yang biasa di sapa Sammy di barak bujangan. Seringainya menatap geram ke arahnya.

"Ada hubungan apa kau dengan putri Pak Navec??"

"Siaaapp.. tidak ada, Danton." Jawab Prada Untung Slamet.

"Tidak ada???? Kau ini laki-laki atau bukan???? Apa kau mau namamu ku ganti jadi 'tidak slamet'???????"

"Ijin Danton, kami sadar diri. Kami hanya sekedar menyapa tanpa ingin ada interaksi." Prada Untung. Ia sudah ketar-ketir setiap melihat Letnan Ratanca menghisap rokok lalu menguarkan asapnya mengarah asal.

"Sikap lilin..!! Sekarang..!!!!!!" Perintah Bang Ratanca.

Prada Untung tak berani berkutik jika sudah berhadapan dengan garangnya Letnan satu ( muda ) Ratanca Anom Kawilarang.

//

"Bukan maaiiiinnn.. berani kau ya, mendekati Nada. Apa kau tau tau dia itu calon Nyonya Walangkit Gantring Subat???"

"Siap salah, Danton..!!"

"Macam-macam saja kau, le. Sesuai dengan namamu, Urip Dithoto.. Saya bantu kau tata hidupmu..!! Sikap tobat kau sekarang juga..!!" Perintah Bang Langkit.

"Siaaapp..!!!!"

...

Malam hari Bang Ratanca dan Bang Langkit kembali bertandang ke rumah Pak Navec untuk membahas pekerjaan kantor. Tidak banyak orang disana dan hanya ada bibi serta anggota yang berjaga di kediaman tersebut.

Pak Navec dan Bu Dindra sedang ada perjalanan dinas luar hingga harus meninggalkan kedua putri mereka dan menitipkan nya pada Bang Dalu selaku kakak tertua.

Seperti biasa. Fokus kedua perwira muda selalu berantakan setiap kali Dinar dan Nada ribut bercanda berdua. Mereka sibuk berlarian hingga akhirnya sampai di ruang tamu.

Tanpa sengaja, Nada duduk di pangkuan Bang Ratanca dan Dinar merosot sampai terjatuh menubruk perut Bang Langkit.

"Kau ini apa-apaan sih dek..!!!" Bang Langkit menarik Nada dari paha Bang Ratanca.

"Jangan kegatelan kau, ya..!!" Bang Ratanca pun gemas menarik Dinar dari paha Bang Langkit.

Tentu kejadian ini membuat Bang Dalu seketika menjadi murka. "Ada apa kalian main dan bikin ribut disini???? Apa kau tidak lihat Abang lagi kerja. Cepat masuk sekarang jugaaa..!!!!" Bentak Bang Dalu sampai urat lehernya nyaris putus. "Dan kalian berdua..!!! Jangan main mata dengan adik ku..!!"

"Siapa yang main mata???" Jawab Bang Langkit.

"Kau jangan terlalu curiga, Dal.. Gidal..!!" Imbuh Bang Ratanca.

Kesal Bang Dalu sudah di ubun-ubun. Kakinya pun sampai menendang meja melihat rusuhnya kejadian malam ini.

.

.

.

1
Erna Wati
lah jgn sampai si.Slamet nyalahkan ortunya knp ksh nama Slamet
Erna Wati
lah salam si Ranca dah wassalam dluan,aha ha
Novi Jahan
Luar biasa
Cut oka Elfina
.
NauraHaikal
ceritanya selalu bagus sangat suka dg karya2 author
Yayuk Bunda Idza
jadi penasaran kak Nara jarak usia Nada dan Dinar, trus Erlangga anak keberapa?
Yayuk Bunda Idza
ini yang q maksud, walau sudah bisa menyimpulkan, tapi tetap menyesakkan hati saat baca😭😭
Yayuk Bunda Idza
berjuang untuk cinta om Ran
Denis blora
kak Nara ♥️♥️♥️♥️♥️
putri
manteeeep
putri
🥰🥰🥰🥰🥰🥰👍👍👍👍
Mika Saja
perasaan bang RAN amburadul,,sy jg ikut merasakan amburadul nya,,,,entah bgaimn menata hati yg SDH dikoyak2 sprti ini Krn memng blm siap menghadapi cobaan ini,,,sabar Bang RAN,pasti ada jln nya ya
Setyaningsih
siap membaca semua karya kak Nara
NaraY_Kamanatha: Waaahh.. Alhamdulillah masih ada yang mau komentar. Terima kasih ya kak🥰🙏.

Padahal besok rencana gk up karena bab ini gk ada komennya😁
total 1 replies
Niken Ayu Wulandari
karya Nara tidak pernah gagal dr awal g pernah ketinggalan sukses terus
Denis blora
😭😭😭 Dinar
Maysuri
jngan siksa dr q unk mengeluarkan air mata lg thor.....sedih banget 😭😭😭
Sri Wahyuni Abuzar
tisuuuuu...tolooong tisuuuu aqu habis sudah tak bersisa...tapi air mata ku masih ngalir deres ini 😭😭😭😭😭😭😭
putri
🥲🥲🥲🥲🥲
Nining Dwi Astuti
😭😭😭😭
Mika Saja
mba Nara nyesek bener ya....... ternyta begini ceritanya mengapa bang RAN jd berubah sprti bitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!