"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 : Serangan Balik Gagal
...Note : Mandala Gank, Gangster yang berkuasa di Sektor Timur bagian utara meliputi seluruh Shouten dan wilayah Utara Houshen....
...Tapp!! Tapp!! Tapp!!...
...Bruakk!! Bugg!!...
..."Hantam!! Jangan sampai lolos!!"...
..."Kelas sebelahnya, coba cek!!"...
...Mereka terus menjamah setiap perimeter yang ada. Menyeret para pria yang mereka temui, dan menghajarnya habis-habisan. Para gadis hanya meraung histeris melihat adegan mengerikan tersebut....
..."Ayo beri perlawanan yang lebih menyenangkan!!" Pekik orang yang paling kuat diantara gerombolan siswa Shouten tersebut....
...Mereka tertawa terbahak-bahak, melihat penderitaan siswa Houshen yang mereka anggap musuh....
...Bakk!!......
...Sebuah kepalan tangan berlabuh di kening pemuda tersebut. Ia tersungkur ke tanah, tanpa kesadaran dengan darah mengalir dari mulut dan sela-sela hidungnya....
..."Home Run!!" Pekik sang pemukul dengan berapi-api....
...****************...
...Bangunan SMP...
...Arya dan siswa kelasnya, beserta siswa kelas IX-B juga C yang tersisa berkumpul di kelasnya. Siswa Shouten yang tadi berada di depan kelas mereka lari kocar kacir menuju dalam lorong kelas yang mengarah pada ruang siswa Kelas IX D, E, F....
..."Mereka lari masuk lebih dalam ke Area SMP, dan disana masih banyak siswa Shouten yang berkeliaran" Ujar Adit....
..."Dan pasti, cepat atau lambat mereka akan kembali kemari. Dan dengan jumlah yang semakin meningkat" Timpal Arya....
..."Jadi, apa yang akan kita lakukan??" Sahut Novan....
...Adit dan Arya berpikir sejenak, kemudian pandangan antara keduanya bertemu. Mereka merumuskan satu rancangan. Beberapa siswa akan pergi ke ruang kelas D, E, F dan G, H, I , sementara beberapa siswa lainnya menjaga area lorong menuju lobby....
..."Prioritas utama, hancurkan mereka yang masih ada didalam, usir hingga keluar. Selamatkan dan cari sebanyak banyaknya siswa, untuk suatu serangan balik. Tim penjaga kuharap kalian menjaga lorong agar tidak ada lagi siswa Shouten yang masuk, dan apabila siswa Shouten yang berhasil dipukul mundur mencoba keluar, biarkan saja" Jelas Arya....
..."Baik!!"...
..."Tim penyerang dipimpin oleh Arya, tim penjaga dipimpin olehku. Bergerak cepat!!" Tambah Adit...
...Arya dan kawan-kawannya yang berjumlah kurang lebih 36 siswa laki laki menyerbu masuk dalam lorong ruangan Kelas D, E dan F....
...Denah SMP ruangan SMP berbeda jauh dengan SMA. Lorong pertama setelah Lobby adalah ruangan kelas sembilan. Oleh karenanya, kelas Arya dan sebelahnya adalah yang pertama kali terdampak atas serangan tersebut....
..."Teman-teman, bersiaga... Aku melihat siluet kerumunan didepan sana!!" Seru Novan yang berada paling depan....
..."kalian semua bersedia kan?? ingat jatuhkan secara cepat!!" Arya mengayunkan kakinya lebih cepat dari sebelumnya....
..."Aku datang"...
......................
...Dibalik lorong, tepatnya didepan kelas IX-D, terdapat kerumunan pelajar yang tengah merundung beberapa siswa kelas delapan....
...Arya yang sudah geregetan segera menerjang tanpa aba-aba. kerumunan tersebut menjadi panik karena mendapat serangan kejutan....
..."Woii, siapa kalian??"...
..."Aku adalah Malaikat mautmu sialan!!" Pekik Arya....
...Ia menghantam satu persatu siswa Shouten yang ada di hadapannya. Tak ketinggalan Novan juga ikut menyerang dengan membabi buta....
...kelompok tersebut berhasil dipukul mundur ke dalam, mereka kocar kacir menuju dalam lorong kelas delapan dan menaiki tangga menuju kelas G, H, I....
...Sementara Arya dan kawan-kawannya mencoba mengecek kondisi para siswa kelas delapan yang masih tersisa....
..."Ada berapa yang bisa melanjutkan serangan??" Seru Arya....
...Sekitar tujuh orang dari kelas D mengacungkan tangannya, sisanya benar-benar terluka parah. Siswa E hanya enam orang, dan F lebih banyak yaitu 11 orang....
..."Baiklah kalau begitu kita bergerak ke atas!! Menuju kelas G, H, I" Perintah Arya....
...Mereka menutup pintu kelasnya masing-masing dan melanjutkan perburuan tersebut....
...Mereka menapaki tangga beriringan, dan benar dugaan mereka, para siswa Shouten sekitar 15 an orang sedang bergulat dengan siswa kelas 9 yang walaupun unggul jumlah, namun jelas kalah dalam kualitas....
..."Bantuan datang!!" Pekik seorang siswa kelas G ketika melihat Arya dan gerombolannya datang....
..."Sialan... dia" Seru salah seorang siswa SMA Shouten....
..."kenapa, kenapa dengan dia??" Sahut rekannya keheranan....
...Siswa tersebut hanya gemetaran, sementara Arya mengawali serangan pada kelompok tersebut....
..."Sekarang berbalik sialan!!" Seru Arya....
...Bugg!!...
...Arya meninju orang yang terlihat paling kuat diantara mereka. Ia terkapar di lantai keramik usai menerima bogem Arya....
...Teman-temannya tercekat, kaget akan kekuatan dan tenaga Arya yang tak seperti siswa SMP pada umumnya....
..."Kalian... kenapa diam?? Ayo keroyok Aku!!" Arya kembali menerjang ke kerumunan tersebut, disusul teman-temannya yang berada dibelakangnya dan para siswa G, H, I....
...Bugg!! Bagg!!...
..."Kaburr!!Mundur!!"...
...Siswa Shouten tersebut lari tunggal langgang menuruni tangga usai mendapat perlawanan dari Arya dan kawan-kawannya....
...Arya kembali menanyakan hal yang sama seperti saat di kelas D, E dan F....
...Usai mendapat tambahan pasukan mereka kembali turun ke bawah, menuju lorong selanjutnya untuk menumpas habis siswa Shouten yang semakin beringas....
..."Untung pengalaman bertarung mereka payah ya" Bisik Novan....
..."Benar, namun kita tak boleh lengah. Aku yakin ada orang yang memiliki kekuatan yang mengesankan diantara mereka" Sahut Arya....
..."Kuharap tuhan selalu melindungi kak Kiran" Harap Arya dalam hati....
...****************...
...Para siswa Shouten tersebut berlarian menuju lorong kelas delapan yang dipenuhi oleh siswa Shouten yang tengah bersenang-senang....
...Di koridor, puluhan siswa putra dari kelas tujuh dan delapan A hingga I, tengah berjongkok dengan tangan dibelakang kepala....
..."Kenapa kalian lari??" Sambut salah seorang diantara mereka....
..."Anak... anak anak kelas sembilan, mereka melakukan serangan balik" Jawabnya dengan tersengal-sengal....
..."Apa... bukankah itu tugas kelompok kalian??"...
..."Melawan anak SMP saja kalian tidak becus"...
...Cacian dan makian dilemparkan begitu saja pada mereka, tanpa memikirkan perasaan....
...Kelompok Shouten dalam jumlah besar tersebut menggiring siswa-siswa menuju luar, dan sekalian menangkapi siswa kelas sembilan....
..."Ayo bergerak!! Kita habisi mereka di lapangan!!" Seru orang yang paling besar diantara siswa Shouten tersebut....
......................
...Arya dan kawan-kawannya terus memacu langkahnya menuju lorong ruangan kelas delapan. Dibalik lorong sunyi nan hening tersebut, para siswa Shouten ternyata sudah mengintai mereka dibalik kegelapan....
...Bruakk!!!...
..."Akhh sial.. lepaskan Aku!!" Pekik Novan. ...
...Sebuah tangan mencengkram kerah baju Novan yang berada paling depan. Rombongan kelas sembilan tersebut termangu melihat seorang pemuda berbadan besar tengah mencekik kawannya....
...Novan meronta-ronta karena kekurangan oksigen. Pemuda berbadan besar tersebut melemparkan tubuh Novan ke arah kumpulan siswa kelas sembilan....
..."Hahaha, kecoa merepotkan.... semuanya kepung mereka" serunya....
...Siswa Shouten yang berjumlah besar mulai menerjang ke arah mereka. Arya segera menyambut mereka semua dengan tinju dan tendangan yang melayang bebas kearah mereka....
...Namun mau sekeras apapun Arya berusaha melawan, para siswa Shouten yang lain segera mengeroyoknya....
...Kesenjangan jumlah antara mereka benar-benar kentara, dimana 1 siswa kelas sembilan harus berhadapan dengan 5 siswa Shouten....
...Arya dan kawan-kawannya perlahan semakin terdesak. Melihat Arya dalam kondisi sibuk meladeni perlawanan rekan-rekannya, pria tegap tadi melepaskan tendangannya dari belakang....
...Bugg!!...
..."Akhh!!"...
..."Novan!!"...
..."Sialan, dasar pengganggu!!" Umpat nya....
...Novan terkapar lemas usai berusaha melindungi Arya dari tendangan. Arya berusaha membantunya namun kelompok Shouten yang kesetanan kembali mencoba menyerang....
..."Arya... pergilah, cepat minta bantuan!!" Seru Novan yang mencoba bangkit....
..."Ta... Tapi... "...
..."Cepat, sebelum mereka mengepung kita!!" Sergah Novan....
...Arya mengangguk dan berbalik arah, dengan sisa tenaganya ia mengayunkan keduanya kakinya menuju lorong kelasnya....
..."Jangan lari, kejar!!" Pekik para siswa Shouten....
...Novan beranjak dari posisinya, menghalangi siswa Shouten yang berusaha menguntit Arya....
..."Dengan sisa tenaga kita, lawan mereka sekuat tenaga... Teman-teman!"...
...****************...
...Adit dan tim penjaga terus mengedarkan pandangan ke sekeliling. Tingkat kewaspadaannya sangatlah tinggi, karena lengah sedikit saja bisa berakibat fatal....
..."Ssttt!!.." Ia memberi isyarat diam pada teman-temannya saat melihat bayangan seseorang tengah berlari dari arah lorong....
...Ia memfokuskan pandangannya, kedua tangannya mengepal. Siap bereaksi jikalau ternyata yang berlari di depannya adalah musuh....
..."Arya??"...
...Ia termangu saat mendapati orang yang berlari dengan tergesa gesa tersebut adalah Arya, sendirian tanpa kawan....
...Arya berhenti tepat di depan Adit. Dengan mengatur ritme nafasnya, ia menjelaskan pada Adit dan tim penjaga keadaan didalam sana....
..."Cepat, kita harus pergi dari sini" Ucap Arya....
...Adit mengernyitkan dahinya, karena heran. Pergi kemana jika seluruh bangunan sekolahan sudah dikuasai oleh Shouten dan Mandala....
..."Kemana kita pergi??" Sahut Adit....
..."Bangunan SMA, kita mengendap-endap kesana" Jawab Arya...
..."Seluruh bangunan sudah dipenuhi oleh mereka, bagaimana caramu menyelinap kesana??" cecar Adit....
...Arya termangu memikirkan rencana selanjutnya. Jika di bangunan SMP saja sudah sebanyak itu, apalagi di bangunan SMA yang jelas menjadi prioritas utama Mandala....
..."Kau bisa menyelinap dari arah taman menuju ruang olahraga. Lalu bisa meminta bantuan pada kak Fian" Sahut Miko seraya menghampiri mereka....
..."Benar juga, taman memiliki dua pintu, pintu keluar menuju ruang olahraga. Kau berharap saja pelajar Shouten tidak ada yang nongkrong di taman" Jelas Adit....
...Arya kembali menemukan semangatnya, ia segera berpamitan pada mereka berdua dan berlari menuju taman....
..."Kau tenang saja, kami akan menahan mereka" Teriak Adit sembari melambaikan tangannya....
...Perlahan bayangan Adit dan kelompok penjaga menghilang bersama gema suara Adit. Arya terus berlari menuju taman SMA....
..."Seperti yang dikatakan Leon senpai, ia dan empat pilar sedang bersembunyi dan akan menyergap Mandala nanti"...
..."Astaga tapi kapan keluarnya"...
..."Aku hanya bisa meminta bantuan pada para wakil sekarang, Ada tiga opsi... Bang Fian, Kevin dan Melvin.. Aku harus mencari ketiganya" Gumamnya....
...Bruakk!!...
...Suara riuh dari taman menghentikan laju Arya yang hampir memasukinya, ia mengendap-endap dan melirik apa yang sedang terjadi di taman tersebut....
..."Tidak... tidak mungkin...."...
...----------------...