NovelToon NovelToon
Terjebak Pesona Paman Mantan Suamiku

Terjebak Pesona Paman Mantan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sunny Eclaire

"Dia membuang sebuah berlian, tapi mendapatkan kembali sesuatu yang kurang berharga. Aku yakin dia akan menyesali setiap keputusannya di masa depan, Illana."—Lucas Mathius Griggori.

Setelah cinta pertamanya kembali, Mark mengakhiri pernikahannya dengan Illana, wanita itu hampir terkejut, tapi menyadari bagaimana Mark pernah sangat mengejar kehadiran Deborah, membuat Illana berusaha mengerti meski sakit hati.

Saat Illana mencoba kuat dan berdiri, pesona pria matang justru memancing perhatiannya, membuat Illana menyeringai karena Lucas Mathius Griggori merupakan paman Mark-mantan suaminya, sementara banyak ide gila di kepala yang membuat Illana semakin menginginkan pria matang bernama Lucas tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunny Eclaire, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Tempat yang salah.

Gaun hitam dengan belahan paha tinggi serta punggung terbuka, kalung mutiara melingkar mengelilingi leher jenjang Illana sekaligus memperlihatkan lekuk tulang selangka yang indah, ditambah terurainya rambut hitam panjang bergelombang.

Illana terlihat seperti titik cahaya yang berhasil mengumpulkan banyak perhatian dari orang lain, ia tersenyum hangat sebagai pelengkap kesempurnaan dirinya.

Pria seusia, lebih muda, atau bahkan lebih tua, mereka akan menyapa, dan Illana harus bersikap ramah sekaligus berbasa-basi semampunya.

"Ayahku tidak bisa hadir malam ini karena memiliki sedikit kesibukan di Norwegia, ayah akan hadir pada waktu berikutnya." Ia membalas pertanyaan kolega Cameroon yang datang bersama sang istri. "Nyonya Moana sangat cantik."

"Astaga." Wanita berusia lima puluhan di depan Illana tersipu, pipinya semakin merona setelah mendengar pujian itu. "Ternyata benar, jika hanya dipuji oleh pria, menurutku biasa saja, tapi jika mendengar sesama perempuan mengatakannya—seperti banyak kupu-kupu berterbangan di perutku, bukan?"

Mereka tertawa pelan, masih saling melempar pujian antara Illana serta Nyonya Moana sebelum suara seseorang mengacaukan momen hangat tersebut.

"Ah! Tuan Steve dan istrinya."

Illana bergeming, tapi ia berhasil membaca situasi dan berjalan menjauh tanpa menoleh ke belakang. "Kita bisa mengobrol nanti, Nyonya Moana."

"Tentu saja, Illana."

Wanita itu memilih mencari letak kursinya, setiap meja bundar di sana memiliki kursi dengan pemilik yang telah diatur, Illana berharap ia takkan duduk dengan siapa pun yang tak diinginkannya.

"Aku beruntung karena kursi-kursi di sekitarku aman dari mereka yang tidak diharapkan." Masih kosong, sehingga Illana sempat memeriksa pemilik kursi saat memperhatikan tiga name tag lain pada permukaan meja, ia merasa cukup tenang seraya berharap suasana hatinya yang baik menemani wanita itu hingga acara berakhir.

Sementara dari pintu utama, Mark masuk menggandeng Deborah, mereka cukup mesra dan terus menunjukan kebahagiaan—seolah menjadi pasangan yang terlahir kemarin—tanpa peduli jika perceraian Mark sempat menjadi gosip menyenangkan bagi pihak tertentu.

"Mark! Kemarilah."

Mark bergabung dengan Steve, mereka membahas bisnis serta peluang kerjasama, ada banyak CEO berkeliaran pada acara amal malam ini, entah rival atau kolega, semua berkumpul di gedung megah ini.

Lucunya, saat seseorang dari mereka melihat kemunculan Lucas, mereka membubarkan diri dan mencari kursi masing-masing. Sebagian besar pebisnis memang segan terhadap pria mafia itu, seolah saat mereka bertatapan beberapa detik, Lucas bisa segera menyebutkan dosa besar atau kecurangan tersembunyi dari setiap orang. Ia seperti penguasa wilayah di kota ini.

Tidak banyak orang tahu jika hubungan persaudaraan antara Steve dan Lucas telah renggang sejak pengkhianatan yang dilakukan oleh Steve, alasan mereka selalu berhati-hati dan takjub terhadap bisnis besar yang dikelola Steve Griggori adalah karena pengaruh dari adik bungsunya itu, tapi bagaimana jika mereka mengetahui Lucas berhenti melindungi apa pun tentang kakak sulungnya?

"Ah! Aku tidak menyangka akan duduk di samping pemilik Cinnamon."

Suara itu membuat Illana menoleh, ia tersenyum menemukan seorang wanita berusia awal tiga puluhan sepertinya menarik kursi kosong di sebelah kanan.

"Kau takkan keberatan jika aku duduk di sini, bukan?"

"Tentu tidak, itu kursimu. Kau pemiliknya."

"Ah, sangat ramah. Ternyata kau begitu ramah Nona Illana, tidak seperti yang dikatakan banyak orang tentangmu."

Illana mencoba memikirkannya, ia tak mengenali wanita itu, dari banyak kolega yang pernah bertemu atau berbisnis dengan Illana, wajah tersebut pertama kali dilihatnya.

"Benarkah? Aku penasaran tentang perkataan orang lain, meski bukan masalah jika siapa pun menggunjing."

"Tentu saja aku akan mengatakannya langsung kepadamu, apalagi kita duduk di balik meja yang sama, ini seperti agenda minum kopi antara perempuan."

"Ya, kau benar Nona—" Ia sempat melirik name tag pada permukaan meja di depan wanita itu. "Nona Grace Eddison."

"Sebelumnya, mereka membicarakan tentang sikap angkuh serta dingin yang selalu kau tonjolkan di depan banyak orang, lalu perceraianmu akhir-akhir ini. Haruskah aku melanjutkannya? Kau yakin ingin mendengar lebih banyak?"

Illana mengangguk, ia siap menanggapi apa pun, dan percakapan di antara mereka mengalir seperti air. Setidaknya Illana merasa beruntung karena seseorang berhasil menyingkirkan sedikit rasa bosan ketika ia duduk di sampingnya.

***

Lebih dari setengah jam acara lelang amal berlangsung, dan pria dengan tatto matahari di tengkuknya memutuskan keluar dari gedung karena ingin menyesap rokok. Ia bersandar pada salah satu pilar tinggi yang berbaris menyangga atap gedung di bagian luar.

Lalu, sepuluh menit berikutnya seorang wanita menyusul keluar dengan tergesa, seolah ia sedang menghindar dari sesuatu yang mengejarnya.

Ia baru memelankan langkah setelah sampai di sisi mobil pada area parkir, tubuh wanita itu membungkuk, tangan kanan menyentuh pintu, sementara tangan kirinya menekan dada, sesuatu di dalam sana terasa sangat sakit sehingga membuatnya menangis.

Pria bertatto matahari memperhatikan dalam diam. Saat ia meyakini postur seseorang, ia membuang puntung rokok, menginjaknya dan bergerak menghampiri wanita itu seraya meloloskan jas maroon sebelum berpindah pada punggung terbuka pemilik gaun hitam.

"Illana, mengapa tak segera masuk ke mobilmu? Di luar udara cukup dingin, seharusnya masuk dan lindungi tubuhmu."

Illana terhenyak, ia tak sadar bahwa ada orang lain di sekitarnya. Saat ia menoleh, ia terkejut karena Lucas berdiri di belakangnya, tapi Lucas lebih terkejut karena perempuan itu justru sedang menangis.

"Illana, apa yang terjadi padamu sehingga menangis, huh? Seseorang di dalam sana telah melakukan hal ini?"

Illana enggan menjawab, melihat keberadaan Lucas justru membuat tangis wanita itu semakin deras, seolah rasa sakit yang dialaminya menginginkan perhatian besar dari orang lain.

Illana kembali membungkuk, suara tangisnya kini terdengar jelas.

"Hey, tenanglah." Lucas melihat ke arah lobi, tapi tak ada siapa pun datang menyusul wanita itu. "Tenangkan dirimu, meskipun aku tidak tahu alasan tentang situasimu, tapi aku berharap kau bisa sedikit menyembunyikannya, jangan sampai orang lain melihatmu seperti ini."

Illana tetap membisu, ia hanya mengeluarkan kunci dari dompet besarnya, dan Lucas mengerti keinginan wanita itu.

Ia membuka pintu untuk Illana, mengatur tangannya agar kepala Illana tak membentur apa pun, memperlakukan wanita penuh kesedihan tersebut dengan sangat baik.

Tanpa mengatakan apa pun, Lucas segera menginjak pedal gas, membawa raga Illana meninggalkan tempat ini, ia berhasil membaca situasi tanpa harus memaksa Illana menjelaskannya.

"Kau ingin pulang ke apartemenmu?"

Illana hanya menggeleng.

"Baiklah, aku akan membawamu menuju tempat yang bisa membuatmu merasa tenang. Tolong bersabar sejenak, Illana." Ia menarik beberapa lembar tisu di sana, mengulurkannya. "Juga, kau bisa sedikit menghapusnya tanpa harus merasa cemas terhadap apa pun. Mungkin karena terlalu banyak menemui hal-hal gila berbau kekerasan, serta situasi yang melanggar norma, aku sulit tergugah melihat seseorang menangis, tapi karena itu dirimu, aku mencoba bersikap semampunya. Semoga kau tidak merasa keberatan terhadapku."

***

1
D_wiwied
gercep sekali paman satu ini, takut illana berubah pikiran ya /Joyful/
D_wiwied: nah itu, suka2 authornya sih
Sunny Eclaire: mumpung author belum berubah pikiran kak /Facepalm//Proud//Joyful/
total 2 replies
D_wiwied
ga usah cemburu mark, salahmu sendiri yg melepas illana demi masa lalumu
Belinda Dayes
Duh, thor. Update dong, gak bisa tidur nih gara-gara penasaran 🙄
Niki Fujoshi
Pengalaman yang luar biasa! 🌟
ADZAL ZIAH
lanjut kak... dukung juga novel ku ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!