NovelToon NovelToon
Gadis Modern Dan Tuan Desa

Gadis Modern Dan Tuan Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rendi 20

Baca aja 👊😑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Candra kalah

.

Sontak saja Candra langsung terdiam mendengar ucapan Nyonya Melinda yang begitu menusuk di hati itu. Jangankan Candra, bahkan Kirana saja pun terdiam mendengarnya.

"Kamu miskin! Kamu anak desa yang tidak berpendidikan tinggi seperti putri saya! Orang sepertimu tidak layak berada di sekitar kami. Sana, kembali saja kamu ke desamu dan jangan pernah menemui putri saya lagi!" tegas Nyonya Melinda berteriak dengan perasaan yang berapi-api.

"Nyonya, saya ini memang lahir di desa! Saya akui saya ini tidak pantas berada di sekitar kalian karena saya orang susah dan miskin! Tapi ada satu hal yang harus Nyonya ketahui bahwa saya sangat-sangat mencintai putri anda melebihi hidup saya sendiri! Saya berjanji pada anda Nyonya! Putri anda tidak akan pernah menyesal jika menikah dengan saya!" Walaupun ucapan Nyonya Melinda begitu membuatnya sakit, tetapi Candra masih berusaha untuk meyakinkan Nyonya Melinda bahwa Kirana akan baik-baik saja jika menikah dengan dirinya.

"Kamu mencintai putriku melebihi hidupmu sendiri?" ulang Nyonya Melinda dengan senyuman sinisnya. Candra pun menganggukan kepalanya dengan penuh keyakinan.

"Pengawal!" teriak Nyonya Melinda dengan keras yang membuat puluhan pengawal yang berada di mansion segera datang.

"Ibu, apa yang akan ibu lakukan?!" pekik Kirana mulai ketakutan dan panik.

"Ustt! Tadi kamu dengar sendiri kan? Pria desa ini mencintaimu melebihi hidupnya sendiri. Jadi kita harus membuktikan ucapannya!" ujar Nyonya Melinda yang membuat Kirana langsung melototkan kedua matanya dengan sempurna.

"Jangan bilang Ibu akan—"

"Pengawal, hajar dia!" tegas Nyonya Melinda sembari menunjuk ke arah Candra.

Candra yang mendengar itu sedikit kaget. Namun, ia berusaha untuk tetap tenang.

"Candra, lari!" teriak Kirana ketika melihat puluhan pengawal ibunya mulai mendekati Candra.

"Tidak, Sayang! Aku akan melakukan apapun demi kamu!" tegas Candra.

Salah satu pengawal pun tiba di hadapan Candra dan pengawal tersebut langsung melayangkan pukulan ke arah Candra. Beruntung, Candra dapat menepis pukulannya. Ia lalu melayangkan pukulan balik ke arah si pengawal itu. Dan ...

Bug-!

Satu pukulan yang keras berhasil membuat pengawal itu tumbang dan tak sadarkan diri. Hal itu membuat Nyonya Melinda langsung terkejut.

"Apa ... Tidak mungkin," gumam Nyonya Melinda terlihat syok.

"Kalian tunggu apa lagi?! Cepat hajar dia!" teriak Nyonya Melinda pada para pengawalnya yang ikut terdiam melihat aksi Candra yang memukul salah satu pengawal hingga tumben dengan hanya satu pukulan saja.

Empat pengawal pun langsung berlari ke arah Candra dan hendak memukul kekasih Kirana itu. Namun, sebelum itu terjadi, Candra lebih dulu menumbangkan ke empat pengawal tersebut dengan beberapa pukulan saja.

"Lemah!" ledek Candra dengan senyuman sombongnya.

Melihat teman-temannya telah tumbang. Kini belasan pengawal kembali menghampiri Candra. Kali ini bukan jumlahnya saja yang banyak, tetapi para pengawal itu juga membawa tongkat dan senjata tajam untuk menghabisi Candra.

"Lari, Candra!!!!" teriak Kirana dengan histeris. Gadis itu panik bukan main melihat Candra dalam bahaya.

Namun ... Sungguh tak terduga. Belasan pengawal itu seketika tumbang hanya dalam waktu yang singkat. Candra benar-benar mahir dalam berkelahi, ia mampu mengalahkan belasan pengawal yang membawa senjata tajam dengan tangan kosong saja.

"Jangan khawatir, Sayang. Aku bisa menyelesaikannya," kekeh Candra yang entah mengapa begitu senang melihat Kirana begitu khawatir padanya.

Kirana pun tersenyum. Ia ikut senang melihat Candra tidak terluka sama sekali.

Namun ...

Kedua mata Kirana langsung melotot dengan sempurna ketika melihat seorang pengawal berlari dengan sangat kencang dari arah belakang Candra. Dan lebih parahnya lagi, pengawal itu membawa balok kayu dengan ukuran yang sangat besar.

"CANDRA!!!!!!"

BRUK-!!

"Akh-!" Seketika saja Candra jatuh terduduk sembari memegangi kepala bagian belakangnya yang kini terluka akibat dipukul dengan balok dari arah belakang.

Sontak saja, hal itu membuat pandangan Candra kabur dan menghitam.

Bersambung.

1
Filanina
Kirana itu anak tunggal?
Kok aneh menitipkan anak di rumah orang lain. Lebih wajar kalau ke rumah Kekek-neneknya atau paman-bibinya. Setidaknya ada hubungan kerabat.
Apalagi anak gadis.
—͟͞͞★Ṃ૯ᥣ༏ą—͟͞͞★: itu bukan nitip, tapi disuruh menetap ke desa biar Kirana berubah gak liar lagi klo tinggal di kota😑
total 1 replies
Filanina
kok agak rancu melawan ketidak nafsu makan...
Filanina
agak janggal nama bokapnya pake Tuan. Kayak cerita klasik aja.
Filanina
Haha... lebay
Filanina
baik, Thor. Semangat ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!