NovelToon NovelToon
Kosmos: Odise Dimensi

Kosmos: Odise Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sci-Fi / Penyeberangan Dunia Lain / Hari Kiamat / Peradaban Antar Bintang
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: D. Septian D

Memasuki pertengahan era millenium, dunia berada didalam huru-hara kontradiksi kepentingan para ilmuwan antara memilih demi planet bumi atau antariksa?

Alexey, seorang ilmuwan muda, mendalami sebuah penelitian setelah kasus ayahnya yang hilang secara misterius yang mengarahkan dirinya menuju dimensi kosmos dan akibatnya pada fisika modern.

Bersama dalam satu tekad demi jawaban ilmu pengetahuan astrofisika, namun segelintir ilmuwan mengakhiri ambisinya. Hingga mereka berada dalam puncak konflik, yang mengakhiri segala-galanya.

Apa jawaban untuk mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D. Septian D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4: Keputusan Prioritas

Hari kedua Konferensi COSPAR, di Kota Paris, Prancis.

Di ruang aula pertemuan. Rapat pertemuan kembali bergulir. Hal yang dibahas pada rapat tersebut terkait apa dan alasan yang harus dijadikan prioritas tujuan kedepannya. Akan tetapi konferensi telah terbelah menjadi dua semenjak hari pertama.

Dr. Chen membuka rapat dengan suara tegas.

"Rekan-rekan semuanya, hari ini perlu adanya langkah yang berani untuk menangani krisis yang pastinya akan terjadi nantinya dan pencegahannya di bumi. Penelitian luar angkasa memang penting, tetapi tidak bisa menjadi prioritas utama.”

Dr. Parker segera menanggapi. “Dr. Chen, eksplorasi ruang angkasa memberi kita wawasan yang berharga. Data yang kami peroleh dari misi luar angkasa telah membantu memprediksi perubahan iklim dan bencana alam di bumi.”

“Perlu Anda ketahui, Dr. Parker. Berapa banyak dari data itu yang benar-benar digunakan untuk memperbaiki keadaan di bumi? Bukankah sebagian besar anggaran justru habis untuk proyek ambisius yang tidak ada efeknya secara langsung?” sanggah Dr. Dimitri dengan nada skeptis.

Dr. Gerald yang duduk dibarisan depan, samping Dr. Parker, mengangguk setuju. Kemudian berkata, “Saya setuju dengan Dr. Parker. Kita tidak bisa mengabaikan pentingnya penelitian luar angkasa. Namun, ada cara untuk menyeimbangkan keduanya.”

Dr. Gerald dari Inggris membela pendapat dari Dr. Parker, namun Dr. Gerald mencoba menengahi kedua pihak. Sikap yang sama hendak diutarakan oleh Dr. Fritz yang berasal dari Uni Eropa namun ia mengurungkan niatnya untuk ikut berargumen dan memilih untuk diam.

Lanjut Dr. Chen, “Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa pihak lebih mementingkan ego dan prestise mereka daripada keberlangsungan hidup manusia di bumi.”

“Ini bukan tentang ego, Dr. Chen. Ini adalah visi jangka panjang untuk memastikan kelangsungan hidup umat manusia. Jika hanya terfokus pada bumi, kita kehilangan peluang besar planet kita dari ancaman luar angkasa.” Jawab Dr. Parker dengan respon yang tajam.

Dr. Dimitri tertawa kecil. “Ancaman dari luar angkasa? Bukankah lebih banyak ancaman yang datang dari bumi sendiri? Perubahan iklim, bencana alam, kelangkaan sumber daya dibalik kota-kota yang megah itu? Semua itu lebih mendesak daripada apa yang anda amati.”

Dr. Fritz yang awalnya hanya berdiam diri, tiba-tiba membuka suara.

“Mungkin Dr. Chen benar, sebagai ilmuwan yang tahu ilmu juga harus memperhatikan etika dunia. Afrika adalah salah satu korban besar yang ditutupi selama ini. Gurun Sahara meluas hingga ke wilayah Afrika Tengah dikarenakan efek rumah kaca dan globalisasi. Mungkin ada baiknya kita memfokuskan pada generalisasi dan pembaruan untuk bumi selama beberapa dekade kedepan.”

“Tolong ditinjau kembali keputusan anda, Dr. Fritz. Benua Afrika berubah signifikan karena masalah lokal di negeri mereka. Bukankah upaya telah dilakukan dengan berbagai cara setelah perang sipil meredam disana?. Maksud saya, tindakan dinegeri-negeri mereka terjadi karena ulah alasan politis mereka. Desas-desus bahwa Rusia dan China memainkan peran dibalik layar atas Afrika yang akhirnya bermuara pada perubahan iklim akibat kepentingan mereka sendiri.” Ucap Dr. Jim dengan lugas.

Dr. Jim adalah ilmuwan yang berasal dari Korea Selatan. Ia menolak keputusan Dr. Fritz yang berat sebelah. Sementara mendengar argument Dr. Jim, Dr. Chen langsung memalingkan wajahnya.

“Mungkin sudah waktunya untuk COSPAR merubah pandangan penelitiannya yang harus mendahulukan etika terhadap dunia.” kata Dr. Chen sambil menyeringai.

“Jika arah penelitian saat ini tidak mampu mengakomodasi kebutuhan untuk warga bumi secara langsung, memanglah wajib bagi ilmuwan dunia kembali mengabdi untuk planet bumi. Sudah saatnya perubahan tanpa unsur argument politik yang diluar ranah COSPAR.” Sambung Dr. Dimitri.

Argumen Dr. Jim diserang balik oleh ilmuwan dari China dan Rusia.

Tidak lama kemudian, Dr. Sofia berdiri dari tempat Ia duduk. “COSPAR seharusnya ranah untuk kepentingan ilmiah dan luar angkasa. Pertimbangan dan argument untuk keputusan kedepannya tidak menunjukan visi COSPAR yang sebenarnya.” kata Dr. Sofia.

Diskusi tetap berlanjut dengan argument yang semakin tajam, masing-masing pihak ingin mempertahankan kepentingan mereka diatas COSPAR. Dr. Fritz kemudian mengetuk meja untuk keputusan COSPAR.

“Kepentingan untuk kedepan mempertimbangkan tentang visi dan misi penelitian dan berbagai aktivitas untuk kelangsungan hidup umat manusia dalam beberapa dekade kedepan. Oleh karena itu, penting bagi ilmuwan merawat dan menjaga kondisi bumi adalah hal yang terbaik dilakukan yang utama sebelum pada aktivitas luar angkasa.” Kata Dr. Fritz dalam keputusannya.

Dr. Fritz lebih tertuju pada argumen dari Dr. Chen. Sementara forum mayoritas setuju pada Dr. Chen dan Dr. Dimitri. Ilmuwan dari Amerika Serikat tersebut merasa tidak dihargai dengan argumentasinya.

“Apakah ini upaya untuk mengubah arah pandangan COSPAR?” ucap Dr. Parker dengan sinis.

Namun tidak berselang lama Dr. Parker memutuskan untuk keluar dari ruang konferensi.

Sementara itu rapat konferensi terus tetap berjalan meskipun ia telah keluar. Dr. Jim dan Dr. Sofia juga memutuskan untuk ikut keluar dari ruangan.

Konferensi COSPAR berjalan tiga hari, ketiga ilmuwan tersebut memutuskan untuk tidak mengikuti arah COSPAR.

Pertanda persaingan tidak lama lagi dimulai.

1
anggita
like👍+☝tonton iklan. semoga novelnya lancar banyak pembaca.
NautamaDaiku
mampir juga ka
Leekay_Clowpd
keren kak ^^, apa kakak ada rencana buat ikut space explorer nanti?
Leekay_Clowpd: tentu, kebetulan juga aku punya cerita space explorer, sekalian nyari inspirasi ^^
D. Septian: Kemungkinan, bantu support ya/Plusone//Good/
total 2 replies
D. Septian
terjadinya*
Scar
Mantap banget! 🙌
D. Septian: Bakal update kok😉
total 1 replies
kappa-UwU
Ga sabar jilid berikutnya
D. Septian: Sip, saran dan dukungannya ya👍
total 1 replies
Muhamad Ali
Maknyus! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!