NovelToon NovelToon
Daisy Lovely

Daisy Lovely

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Henry menyandarkan tubuhnya di sofa, ia memikirkan yang hari ini terjadi pada Erica, setelah pertemuanya dengan Yasmine mendadak kesehatan Erica menurun, biasanya dia tidak pernah menaruh rasa penasaran seperti ini tapi ....

"Mah "

"Oh Henry ? Kenapa ada disini?"

Pagi-pagi sekali Henry sudah berada di kantor Nathalie. dia ingin mendengar beberapa hal dari Mamanya mengenai Erica

"Ada yang ingin aku tanyakan "

"Apa itu penting? Sampai kau datang kemari?"

"Sebenarnya aku hanya penasaran saja "

"Katakan "

Henry mengikuti langkah Nathalie yang sedang menyeduh teh hijau , lalu mereka duduk bersama di sofa

“Sebenarnya seperti apa Erica itu ?”

“pertanyaan macam apa itu ?” Tanya Nathalie balik

“kemarin dia terlibat pertengkaran dengan seorang wanita, “

“maksudmu Yasmine ? mama sudah mendengarnya dari Ben”

“aku ingin tahu keluarga Erica seperti apa ?”

“kenapa ? kau mulai tertarik dengan Erica, kau mulai menyukainya?” tanya Nathalie senang

“tidak, bukan begitu maksudku , hanya saja , Erica nampak tertekan semenjak bertemu dengan wanita itu “

“ya , Erica memang tidak dekat dengan Yasmine , mereka saudara tiri, ayahnya menikah lagi setelah Ibunya meninggal dan Erica keluar dari rumah karena tidak bisa tinggal dengan Ibu dan adik tirinya, mereka sangat jahat “

“jahat ? sepertinya mama tahu banyak mengenai mereka ?”

“tentu saja , Ibu Erica adalah teman SMA mama, dan ….”

“dan ??? apa ?” Tanya Henry semakin penasaran

“sebenarnya , apa kamu ingat kejadian beberapa tahun lalu saat Mama tiba-tiba serangan jantung di mobil ?”

“ya, aku ingat”

“Erica yang menyelamatkan Mama”

“apa?”

“Mama banyak berhutang pada Erica dan juga  Ibunya, dulu Liana sangat baik padaku , dia selalu membantuku ,apapun itu ,  kemudian kami hilang komunikasi saat mama keluar negri lalu menikah dengan Papamu , Mama baru bertemu denganya kembali sebelum kejadian naas itu , Hen … jika mama boleh minta , tidak bisakah kau membuka hatimu untuk Erica ?”

“apa maksud mama ?”

“aku ingin kalian hidup bersama , aku ingin kamu melindungi Erica , menjaganya . Mama tahu sulit  tinggal bersama dengan orang yang tidak kita cintai , tapi apa kamu tidak bisa membuka dirimu untuknya , sedikit saja …”

“Mahh …”

“ck .. baiklah , jangan lakukan jika kau tidak ingin , tapi Henry … sekalipun tidak dengan Erica , mama tidak akan pernah setuju jika suatu hari nanti kamu masih ingin kembali dengan Theresa, Mama tahu kamu masih terus saja memikirkannya , Mama mengerti . . .  lupakan dia perlahan , jatuh cintalah pada wanita yang tepat “

Henry terdiam , sampai kapanpun ia akan menunggu Theresa, bukan untuk kembali menjalin cinta denganya tetapi untuk mengakhiri hubungan denganya. perasaan yang tulus sudah hancur ketika Theresa memutuskan memilih karirnya di banding hidup bersamanya.

“kalau begitu Aku akan ke kantor “

“hmm, hati-hati di jalan , jika kau penasaran tentang Erica kau bisa tanyakan langsung padanya"

Nathalie  menatap sang putra berlalu dan menghilang di balik pintu, Henry menuruni anak tangga sambil menelpon Benny, mereka membicarakan beberapa hal sampai mata Henry melihat seseorang yang seharusnya tidak di lihatnya saat ini, Erica. Dengan mempercepat langkahnya Henry menghampiri Erica yang sedang menjelaskan sesuatu pada beberapa rekan kerjanya , ia meraih tangan Erica.

“sedang apa kamu disini ?”

Tanya Erica yang terkejut melihat kehadiran Henry yang menatapnya dengan tajam.

“aku yang harusnya tanya kenapa kamu disini? Jangan bilang kamu mau bekerja hari ini ? kamu masih perlu istirahat, kenapa malah kemari ?”

“ada banyak yang harus aku kerjakan , aku … aku akan kembali setelah pekerjaanku selesai”

“pulang sekarang “

Semua orang terkesan dengan perhatian yang di curahkan oleh Henry pada Erica, mereka mengagumi hubungan keduanya , yang ada di pikiran mereka adalah rasa iri karena mendapat pasangan yang sangat pengertian seperti Henry , tidak seperti yang di kabarkan selama ini Henry sangat manis walaupun terlihat dingin , pandangan mereka terhadap Henry seolah langsung berubah saat melihat dengan mata sendiri bahwa Henry adalah pria yang sangat penuh perhatian, dan juga sangat tampan tentunya .

“30 menit , setelah itu aku akan kembali “

“aku akan menunggumu “

“bu…bukankah kau akan pergi ke kantor ?”

“aku akan pergi setelah mengantarmu kembali ke rumah “

“ba..baiklah”

Henry berlalu lalu duduk di sofa tak jauh dari tempat kerja Erica ,matanya terus menatap wanita itu kemana pun perginya , Erica tak lepas dari pandanganya ,beberapa kali Benny menghubunginya untuk segera ke kantor namun selalu di tolak , dia tahu urusan kantornya jauh lebih penting di banding duduk berdiam diri disini tapi dia memilih untuk tetap tinggal.

Sebenarnya apa yang aku lakukan ? Kenapa aku malah duduk disini, menunggunya? Lalu berencana mengantarnya pulang agar istirahat , ada apa denganku ? apa benar aku sudah tertarik denganya ? tidak mungkin..

Henry kembali memperhatikan Erica dari kejauhan , di ikutinya setiap langkah Erica di pandanginya wanita yang bukan siapa-siapa itu dari ujung kaki hingga rambut lalu pandangan matanya terhenti saat Erica sedang menjelaskan sesuatu pada rekan kerjanya .

Bibir itu , lalu mata itu ? lucu sekali seolah-olah matanya ikut bicara begitu bibirnya mengucapkan sesuatu .

“bukankah Erica sangat cantik ?” bisik Nathalie

“huhh… Mama !”

“kenapa kamu belum kembali ?”

“aku menunggunya ,” Henry menunjuk ke arah Erica

“Erica ? kenapa? Oh iya kenapa dia kantor , seharusnya dia di rumah kan ..?”

“karena itulah aku menunggunya , aku akan mengantarnya pulang , apa pekerjaanya sangat banyak ? “

“dia memang sedang dalam project yang harus di selesaikan “

“tidak bisakah orang lain menyelesaikannya , apa Mama tidak bisa membantunya ?”

“wahh.. sekarang kau minta Mama menggantikannya ?”

“hm, apa tidak bisa ?”

“baiklah, pergi sana bawa istrimu pulang , mama yang akan kerja , sudah puas hati sekarang ?”

Henry hanya tersenyum kecil lantas memeluk Nathalie , di belainya rambut wanita paruh baya itu dengan lembut.

“Mama tahu kan kenapa aku seperti ini , aku tidak peduli yang lainnya tapi jika menyangkut dengan kesehatan aku akan lakukan apapun”

“mama tahu , terima kasih karena sudah memperhatikan Erica , dia akan selesai sebentar lagi, Mama akan memintanya di rumah seminggu”

"seminggu ? aku rasa dia tidak akan mau lakukan itu, hari ini saja dia kemari"

"benar , dia memang sedikit keras kepala"

Henry menunggu di tempatnya tadi saat itu Nathalie menghampiri Erica lalu bicara beberapa hal , tak lama Erica menghampiri Henry dengan senyum kecil di wajahnya , Henry bangun dari duduk berjalan ke mobil di ikuti Erica di belakangnya.

Erica hanya terdiam ketika satu mobil bersama Henry, tidak ada obrolan yang bisa mereka bicarakan saat ini, hanya rasa canggung yang menyelimuti, keduanya sama-sama gengsi untuk memulai pembicaraan hingga mereka sampai di rumah , begitu Erica turun dari mobil Henry pun langsung kembali pergi .

Dia memintaku kembali ke rumah , lalu Bu Nathalie memberikan cuti sampai seminggu kedepan, lalu aku melakukan apa ? hidupku kan membosankan, hmm… lagipula memangnya siapa dia memintaku untuk tinggal di rumah , dia juga pasti yang minta agar Bu Nathalie memberiku cuti selama itu , sudah begitupun tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya sepanjang jalan , benar-benar membuatku binggung.

Erica meminum obatnya dan kembali tidur, tidak ada yang dapat di lakukannya , rumah sudah ia bereskan dan dalam keadaan bersih , di rumah ini hanya 1 ruangan yang tidak pernah di masukinya dan tidak pernah di bersihkannya , ruang kerja . Sejak kedatanganya ke rumah ini, dia tidak berani menyentuh apapun di ruang kerja yang di tempati Henry ia takut melakukan kesalahan ketika membersihkan ruang kerja itu , lagi pula pasti banyak barang pribadinya disana.

Pagi ini Erica membuat sup hangat untuk sarapan pagi , seperti biasa dia hanya membuatnya untuk diri sendiri karena Henry tidak pernah mau makan bersamanya , tetapi keanehan terjadi pagi ini , Henry membuat kopi dan memperhatikan meja makan disana ada semangkuk sup dan nasi lalu ada beberapa potong tempe yang masih hangat , tiba-tiba perutnya memberikan sinyal menginginkan hidangan yang berada di meja saat ini, Henry melihat sekeliling tak menemukan Erica disana , bahkan di kamarnya pun tidak ada karena beberapa waktu lalu dia baru saja dari kamar.

“Apa dia pergi tanpa sarapan lebih dulu ?”

Tiba-tiba pintu utama terbuka, Erica datang dengan plastik berisi sayuran di tanganya .

“sudah mau berangkat ?”

Tanya Erica sambil meletakan sayuran di dapur .

“dari mana kamu membeli sayuran itu ?”

“ah ini , setiap pagi ada pedagang sayur lewat depan rumah , jadi aku belanja saja “

“ohh … padahal kau bisa membelinya di supermarket “

“sama saja, sayuran di pedagang keliling juga gak kalah bagus kok, “

Henry mengangguk kecil memahami pemikiran Erica , lalu dia tersentak , tiba-tiba dia teringat sesuatu , selama ini dia sama sekali tidak memberikan sepeserpun uang untuk Erica , seharusnya sudah kewajiban dia memberikan uang pada istrinya , meskipun menikah tanpa cinta tetap harus memberikan apa yang seharusnya kan ? Henry bergegas ke kamar ia mengambil dompet yang ia letakan di meja kerjanya .

Bagaimana aku bisa lupa melakukan hal ini , aku tetap harus memberikan uang belanja kan meskipun kita tidak menikah sungguhan , dasar bodoh …

“hmm… Erica “

“iya ..”

Erica meletakan sendoknya saat sedang makan , ia pun berdiri berhadapan dengan Henry.

“ini ..”

Erica menerima kartu yang di berikan oleh Henry

“ini , untuk apa ?”

“kau , kau bisa gunakan untuk keperluanmu “

“tidak , aku sudah cukup dengan keuanganku sendiri “

“aku tahu kita menikah karena keadaan tertentu , meskipun terlambat tapi aku ingin kamu menerimanya , beli apapun yang kamu inginkan menggunakan kartu itu , aku akan senang jika kamu menerimanya “

Erica tersenyum, lantas menunduk sambil menahan tawanya yang hampir saja lepas.

“terima kasih , tapi aku sungguh tidak membutuhkan ini , jika pernikahan kita pura-pura kau tidak perlu melakukan ini, ini aku kembalikan”

“simpan saja , mungkin kamu akan membutuhkannya nanti “ ujar Henry memaksa

“baiklah , aku akan menyimpannya “

“aku akan kirim pin nya lewat chat “

Erica mengangguk, Henry berbalik badan akan segera kembali ke kamar untuk mengambil tas kerjanya .

“Hen..."

Langkah Henry terhenti , lalu memutar badanya berhadapan dengan Erica

“mau … mau sarapan bersama ?” ujar Erica

“huhh…??”

“aku dengar dari Ben, kalau kamu setiap pagi makan di kantin denganya . jika tidak keberatan kita bisa makan pagi bersama , atau jika tidak ingin bersama , aku akan menyiapkan makan pagi untukmu “

Henry segera mendekat lalu duduk di kursi meja makan , Erica dengan senang hati mengambilkan makanan lantas di sajikan di hadapan Henry, mereka pun menikmati sarapan pagi bersama. akhrinya setelah 2 minggu pernikahan mereka mulai dekat , Henry seolah mulai membuka diri untuk menerima kehadiran Erica begitupun sebaliknya Erica sangat senang dengan perubahan Henry yang semakin baik memperlakukannya .

“terima kasih sarapannya “

Erica mengangguk kecil , setelah selesai Henry langsung membereskan piring dan mangkuk membawanya ke westafel untuk di cucinya , dia juga mengambil mangkuk dari tangan Erica untuk di cuci juga.

"berikan padaku aku akan mencucinya "

"tidak , biar aku saja"

Seolah tak mendengar ucapan Erica , Henry langsung mengambil paksa mangkuk tersebut dan di cucinya . setelahnya dia bersiap , karena sarapan lebih dulu dia jadi berangkat agak siangan , sementara Benny di kantor sudah menunggunya .

"Hen , sarapan "

"kau pergi saja , aku sudah makan "

"apa ? kau makan tanpaku ? dimana kau makan ?"

"di rumah "

Benny menghentikan langkahnya , di rumah ?

"kalian makan bersama ? Hen ... kau makan dengan istrimu ? sungguh ? wahh ada apa ini ? apa akhirnya kau ..."

"jangan katakan omong kosong  !" cegah Henry

Sebagai sahabat Benny senang hubungan Henry dan Erica ada kemajuan, Benny sejalan dengan Nathalie yang ingin keduanya jatuh cinta dan hidup bersama, sayangnya hingga sekarang Benny masih terus melihat Henry memikirkan Theresa bahkan beberapa kali Benny mempergokinya mencari tahu keberadaan Theresa.

1
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
benih-benih cinta mulai tiba
Tini Timmy
lanjut kk
Tini Timmy
lanjut kk...
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak😊
Tini Timmy
lanjut....
Tini Timmy: Hai, okee siap kk
Chan_Chan: Hai kaka bab berikutnya udh updt ya 🙏
total 2 replies
Killspree
Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔
Chan_Chan: Hai kak,
aku updt tiap hari ya,
di tunggu Bab 3 hari ini. terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!