SINOPSIS :
Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.
Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.
Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGINAP
#BAB 10 - MENGINAP
Sekarang kak Victor berdiri berhadapan dengan gadis cantik itu.
"Kok disini?" Tanya nya kepada gadis yang tengah berdiri memandangi nya itu.
"Aku telepon kamu dari tadi. Pesanku juga belum kamu baca. Jadi aku menelepon Kesy dan bilang kalau kamu disini" jawabnya.
Seketika kak Victor menghadapkan pandangannya kearahku yang sedang duduk. Lalu memandang gadis itu lagi. Kemudian duduk. Membuka botol minumnya lalu meneguk air mineral didalamnya.
Hampir semua mata teman temannya memandang gadis yang sekarang bersama dengan Kak Victor.
Lalu gadis itu menoleh kekanan dan kekiri melihat sekeliling. Mencari bangku yang masih kosong untuknya duduk. Tapi semua penuh.
Salah satu teman kak Victor bangkit berdiri lalu mempersilahkan Kak Valeri untuk duduk di kursinya.
"Silahkan duduk disini" kata pria itu yang kemudian duduk dilantai.
"Gimana si kamu Vic. Harusnya kamu yang berdiri buat cewek kamu duduk" kata salah satu temannya.
"Ah seperti gak kenal Victor saja si" kata teman nya yang lain.
Kulihat kak Victor tidak meresponnya. Dan masih memainkan botol minum yang dia pegang.
"Kakak kamu tuh dingin banget sama cewek. Padahal ceweknya cantik banget. Nyari yang gimana lagi si" tanya Leni heran.
Putri tidak merespon karena sudah kuberitahu kejadiannya kemarin. Tentang perjodohan itu.
"Eh jadi cowok tu harus begitu dong. Jangan semua cewek diterima. Jadi ada misterius misterius nya gitu.. hahaha.. keren banget pokoknya Victor tuh" Jawab Mira menanggapi.
"Ngomong ngomong kita masih punya waktu berapa jam lagi sih buat pelajaran selanjutnya?" Lalu aku melihat jam tanganku.
"Masih 3 jam lagi ya?" Kataku.
"Iya. Yuk ke kost Mira aja gimana si? Sambil numpang rebahan disana" kata Leni.
Lalu aku dan Putri pun manggut manggut menyetujui.
Kamipun berdiri. Dan aku mendekati kak Victor.
"Kak.. aku mau ke kos Mira dulu. Aku duluan ya kak Vale" kataku menyapa gadis yang sepertinya sedang kepanasan karena cuaca waktu itu memang sedikit panas.
"Iya Kes. Hati hati ya" kata kak Vale sambil mengipasi wajahnya dengan tangannya.
Akupun melambaikan tanganku kepada mereka. Lalu pergi.
Kak Victor berdiri. Menenteng tas dan botol minumnya.
"Mau kemana?" Tanya kak Valeri.
"Mau ganti baju" kata kak Victor tanpa menoleh kearahnya.
"Ikut" kata kak Valeri sembari berdiri dari kursinya. Yang sontak membuat semua teman kak Victor menoleh dan melihat kearah mereka berdua.
Lalu kak Victor berjalan. Yang kemudian diikuti kak Valeri.
Mereka berjalan menuju ruang ganti. Sesampainya di depan ruang ganti, kak Victor pun masuk.
Lalu menghentikan langkah kak Valeri yang ingin mengikutinya masuk.
"Mau ikut masuk?" Tanya nya.
Kak Valeri mengangguk. Mengiyakan.
"Jangan bercanda" kata kak Victor. Lalu berjalan meninggalkan gadis itu.
Ruang ganti itu memang khusus untuk anak anak club basket ketika berganti pakaian. Jadi bukan semacam toilet yang punya banyak pintu terkunci. Hanya ada 2 ruangan dengan pintu tanpa kunci dan tempat untuk mencuci tangan.
Baru meletakkan tasnya disalah satu ruangan, tiba tiba Kak Victor terkejut karena ada wanita yang tiba tiba masuk.
"Ngapain si?" Tanya kak Victor terkejut.
Lalu gadis itu tersenyum.
"Sudahlah. Lagipula sebentar lagi kita juga akan menikah. Aku takut sendirian diluar" katanya.
Kak Victor hanya terdiam mendengar jawaban kak Valeri.
Kamudian kak Victor membuka bajunya, hendak berganti pakaian.
"Victorrr.." teriak kak Valeri, yang langsung membuat tangan kak Victor menutup mulutnya.
"Ssttt.. jangan teriak. Nanti difikir aku melakukan hal hal yang tidak tidak ke kamu" kata kak Victor.
Kemudian kak Valeri berbalik badan. Lalu kak Victor melanjutkan mengganti pakaiannya.
Setelah selesai kak Victor langsung keluar. Disusul kak Valeri.
Sontak semua mata anak club basket yang sedang beristirahat melihat kearah mereka berdua.
"Wheh, Vic.. ngapain?" Kata seorang dari mereka.
"Oh yang tadi teriak itu.. berarti..." kata yang lain.
"Wahhh emang Victor ini juara ya kalau tentang cewek. Hahaha" kata temannya yang lain yang sedang berdiri diujung.
Wajah kak Valeri tetiba berubah warna. Berbeda dengan kak Victor. Dia diam saja tanpa merespon dengan ekspresi yang datar seperti seakan akan tidak terjadi apa apa.
Lalu dia pergi keluar. Disusul kak Valeri.
"Tunggu Vic" kata kak Valeri.
Lalu kak Victor berjalan menuju ke parkiran. Setelah sampai di mobil, merekapun masuk.
"Mau kemana?" Tanya kak Valeri.
"Mau cari makan" jawab kak Victor singkat. Dengan tatapan fokus menyetir.
Kak Valeri tersenyum.
"Vic.. " katanya.
"Apa" jawab kak Victor datar.
"Semakin hari aku semakin menyukaimu" katanya dengan raut muka bahagia.
Kak Victor menoleh kearahnya dengan raut muka heran.
Tidak begitu lama, tibalah mereka di sebuah tempat makan sederhana.
"Kok restaurannya seperti ini?" Tanya kak Valeri.
"Kamu tidak mau makan? Kalau tidak mau aku akan panggilkan taxi untukmu" jawab kak Victor.
Lalu kak Valeri keluar dari mobil dan mengikuti langkah kak Victor.
Merekapun duduk dan memesan makanan. Memesan nasi campur dan es jeruk.
Ddrrttt.... dddrrtttt..... ada panggilan masuk diponsel kak Valeri.
Ternyata mama nya menelepon.
"Halo ma.. iya aku bersama dengan Victor sekarang. Kami sedang makan ma. Hehe. Iya ma.. aku bahagia. Aku nanti mau ikut dia kerumah dulu ma. Apakah aku boleh menginap di rumah tante Karin malam ini ma? Asik. Oke mama sayang. Tunggu sebentar.." lalu ponselnya ditaruh ditelinga kak Victor.
"Apa si?" Tanya kak Victor. Sambil kepalanya dijauhkan dari ponsel gadis itu.
"Itu mama mau ngomong sama kamu" katanya
Lalu kak Victor mengambil ponsel gadis itu dan ditempelkannya ditelinga kirinya.
"Oh iya tante. Ini Victor. Menginap?" Mata kak Victor langsung menatap gadis itu.
"Maaf tante, tapi kami kan... baik" belum selesai dia berkata, lalu ponselnya diberikan lagi ke kak Valeri.
"Halo mama.. iya mama.. hehe. Besok aku suruh Victor antar. Hehe. Dah ma" lalu ponselnya pun ditutup.
Raut muka Kak Valeri tersenyum senang. Berbeda dengan kak Victor.
Drrtt... ada pesan masuk ke ponsel kak Victor.
[ Malam ini Valeri akan menginap. Biarkan dia tidur dikamar Kesy. Jangan buat dia kecewa. Mama pulang besok siang]
Begitu pesan dari mama. Sebenarnya dirumah kami ada satu kamar kosong. Yaitu kamar kak Chairin. Tetapi mama tidak pernah mengijinkan siapapun untuk memakainya. Hanya dibersihkan dan diganti sprei dan gordennya setiap hari.
"Aku lelah. Dan aku mau pulang beristirahat. Dirumahku sangat membosankan. Lebih baik kamu kuantar kerumah temanmu dulu atau keteman Kesy" kata Kak Victor menawarkan.
Gadis cantik itupun menggeleng.
"Aku mau bersamamu hari ini" katanya.
Lalu kak Victor berdiri. Berjalan menuju kasir dan membayar bill.
Setelah itu mereka naik kemobil dan berjalan pulang.
******
bersambung~
