NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Assalamualaikum" ucap Ratna meletakkan sepeda tidak jauh dari gerobak kemudian mencium tangan pak Sugeng dan Bu Sri. "waalaikum salam" jawab pak Sugeng dan Bu Sri bergantian. Ratna masuk rumah dan langsung menuju kamar dengan perasaan bahagia karena mendapat teman baru. "Ratna cepat makan dulu sudah siang" ucap Bu Sri sambil mengikati kayu. "Iya Bu" jawab Ratna dari kamarnya. "Bapak juga makan dulu" ucap Bu Sri pada bapak. "Iya Bu nanti saja" jawab bapak yang tengah istirahat di teras sambil tiduran. "Huuf bapak ini kebiasaan tidur di teras" ucap Bu Sri. Bu Sri bergegas berdiri setelah dirasa cukup mengikati kayu kemudian menuju dapur mencuci tangan dan mengambil piring untuk segera makan siang. "Bapak dan anak disuruh makan saja tidak makan-makan" ucap Bu Sri bergumam sendiri di meja makan. Setelah menyelesaikan makan siangnya Bu Sri bergegas menuju kamar Ratna, menyuruh Ratna agar segera makan siang namun begitu begitu pintu kamar terbuka Bu Sri justru melihat Ratna tengah tertidur pulas. "Astaga anak ini disuruh makan malah tidur" ucap Bu Sri mengambil ponsel yang masih dalam keadaan menyala lalu mematikan dan meletakkan di meja. Bu Sri kemudian meninggalkan Ratna dan menghampiri bapak di teras ternyata bapak juga tertidur dengan wajah ditutupi topi jerami miliknya. Bu Sri menggeleng-geleng kepala dan kembali masuk ke dalam rumah.

★★★

"Alhamdulillah sebentar lagi kita sampai di rumah" ucap seorang perempuan paruh baya yang berada di sebuah mobil sewaan. Perempuan itu bernama Siti Badriah biasa dipanggil Bu Siti "iya Bu Bhima sudah tidak sabar ingin menunjukkan wajah baru pada teman-teman terutama pada Ratna" ucap Bhima dengan mata berkaca-kaca. »*Bhima Shadiqqin biasa dipanggil Bhima. *Teman Ratna dari kecil. *Selalu berangkat bersama saat masih sekolah«. "Ratna, teman sekolah kamu, anaknya pak Sugeng" ucapnya. "iya Bu Ratna yang biasa berangkat bareng" ucap Bhima lagi. "Kamu suka sama teman sekolah kamu yang bernama Ratna" ucap Bu Siti. Bhima Hanya diam tertunduk malu, tak berkata apapun dan menyandarkan kepalanya di bahu Bu Siti. Bu Siti merangkul dan mengusap lembut rambut putranya. "Yang penting kamu selamat dan bisa kembali ke rumah, kita akan memulai dan menata kehidupan dari awal lagi, maafkan ibu atas peristiwa itu" ucap Bu Siti sambil meneteskan air mata. "Ibu menangis, sudahlah Bu yang berlalu biarlah berlalu tidak usah di ingat-ingat lagi" ucap Bhima beranjak duduk dan mengusap air mata Bu Siti yang membasahi pipinya.

"Bu sudah sampai depan rumah kita turun sekarang" ucap Bhima Pada ibunya. "Alhamdulillah akhirnya sampai juga" ucap Bu Siti bergegas turun dari mobil bergantian dengan Bhima. Bu Siti langsung menuju rumah dan membuka pintu sementara Bhima menurunkan tas ransel yang ada di bagian belakang mobil dan membawanya ke teras rumah. "Bhima ajak pak Adi masuk, ibu buatkan teh dulu" perintah Bu Siti. "Pak Adi disuruh masuk dulu sama ibu" ucap Bhima. "Iya Bhim saya tunggu disini saja" ucap Pak Adi duduk di bangku teras rumah. "Saya masuk dulu Pak" ucap Bhima sambil memasukkan satu persatu tas yang dibawanya ke dalam rumah.

"Bu ditunggu Pak Adi diteras" ucap Bhima sebelum masuk ke dalam kamarnya. "Iya Bhim" ucap Bu Siti melangkah ke depan dengan membawa satu gelas teh hangat dan cemilan. "Pak Adi maaf lama menunggu, ini ada teh hangat dan cemilan silahkan dicicipi dulu, saya kedalam sebentar" ucap Bu Siti meletakkan hidangan di meja dan bergegas masuk kembali ke dalam untuk mengambil ongkos sewa mobil. "Pak Adi ini ongkos sewa mobil bapak sesuai kesepakatan sebelumnya,coba dihitung dulu" ucap Bu Siti menyerahkan amplop putih berisi uang sewa mobil. "Iya Bu sudah pas terimakasih, misalnya butuh bantuan lagi jangan sungkan untuk menghubungi saya, saya siap mengantar" ucap pak Adi "iya Pak sekali lagi terimakasih sudah mau menjemput kami" ucap Bu Siti. "Bu sekarang saya pamit pulang dulu sudah sore" ucap pak Adi. "Silahkan, hati-hati pulangnya" ucap Bu Siti.

Bhima cepat mandi dulu ibu mau memasak untuk kita makan nanti" ucap Bu Siti "iya Bu Bhima istirahat sebentar saja capek duduk terus seharian" ucap Bhima dari dalam kamarnya.

★★★

"Assalamualaikum, Nur pulang" ucap nur meletakkan sepeda, kemudian masuk rumah dan langsung menuju kamar. "waalaikum salam" jawab Bu Sri dari arah dapur. "Nur kebiasaan deh Salim dulu sama bapak, ibu" teriak Ratna dari dapur saat membantu ibunya memasak. "Iya, Bu Salim" ucap Nur. Nur menghampiri Bu Sri dan mencium tangan beliau. "Nah itu baru namanya anak baik" ucap Ratna. Nur kemudian menghampiri pak Sugeng yang sedang memecahkan kayu. " Pak Salim" ucap Nur kemudian mencium tangan beliau. "Sudah kamu istirahat sana, atau makan dulu di dapur" ucap pak Sugeng setelah Nur mencium tangannya. " Iya Pak" jawabnya kemudian melangkah menuju meja makan. "Bu aku makan dulu ya lapar" ucap Nur "iya kalau lapar cepat makan" jawab Ratna sedikit penekanan. "Kamu sudah makan atau belum Rat kalau belum kamu juga cepat makan dulu" ucap Bu Sri. "Sudah Bu" jawab Ratna. "Setelah ini cepat kamu mandi sudah sore" perintah Bu Sri "iya" jawabnya singkat. "Setelah makan cepat mandi sudah sore" ucap Bu Sri memberikan satu gelas susu pada Nur yang sedang makan.

"Alhamdulillah sudah ada Bu susunya" ucap nur meneguk sedikit susunya. "Pelan-pelan" ucap Bu Sri" "iya Bu" Jawab Nur melanjutkan makan dengan perlahan.

"Pak sudah sore istirahat dulu" ucap Bu Sri. "Iya Bu sebentar lagi" jawab Pak Sugeng. "Ini pak kopinya diminum dulu" ucap Bu Sri. "Iya Bu, huuf capek juga belah kayunya" ucap pak Sugeng mengambil kopi dari tangan Bu Sri dan menyeruput sedikit demi sedikit "kalau minum ya duduk dulu to pak" ucap Bu Sri merasa tidak suka jika bapak meminum kopi dengan berdiri. "Ini Bu sudah letakkan saja di meja" ucap pak Sugeng. Bu Sri hanya diam saat mengambil kembali kopi bapak lalu meletakkan di meja.

"Pagi, sore, keramas terus, habisin stok sampo saja" ucap nur setelah melihat Ratna selesai mandi keramas sore hari. "usil, memangnya Kamu, sudah jarang mandi, keramas satu bulan sekali, sudah bau banyak kutu lagi" ucap Ratna meledek sang adik. "Enak saja bilang saya jarang mandi, ingat waktu hujan sore-sore kemarin memang nya Mbakyu mandi" ucap Nur mengejar sang kakak dan menarik handuk yang menutupi rambut basahnya. "Si bontot... Pak sibontot usil handukku dibuang" ucap Ratna mengadukan Nur pada bapak dan mengambil handuk yang jatuh.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!