Haura, gadis manja yang menikah dengan Alkana, laki-laki yang lebih tua beberapa tahun darinya. Laki-laki yang sudah ia impikan untuk menjadi suaminya sejak kecil.
Alkana menikahi Haura karena permintaan sang Mami. Bahkan ia sempat sesumbar tidak akan menyukai perempuan yang dalam bayangannya dulu hanyalah anak culun yang mengekorinya kemanapun pergi.
Namun, setelah akad Alkana malah menjilat ludah sendiri. Ia akui ia sudah jatuh hati sejak melihat Haura stelah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa. Haura kini menjelma menjadi gadis cantik.
Bagaimana perjalanan pernikahan mereka disaat ada sosok Melodi yang hanya diakui Alkana sebagai sahabat namun, memendam perasaan pada Alkana dan tidak terima bahwa wanita lain yang jadi pendamping hidup lelaki pujaannya?
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HIPDD 11 Haruskah berakhir seperti ini?
Haura, Istri Kecil Dari Desa (11)
Di kantor, Alkana tampak gelisah. Ia tiba-tiba ingat Haura. Kegelisahan itu tertangkap jelas oleh kakaknya.
" Kenapa? Inget istri?," tanya Rega dengan nada mengejek.
Rega masih ingat saat Alkana menolak pernikahan ini. Tapi, ternyata penolakan itu hanya di mulut. Sejak pertama melihat pengantinnya, Rega belum pernah melihat Alkana yang terlihat tak suka pada pernikahan ini.
Yang ada malah terlihat menikmati pernikahan yang awalnya terjadi karena ancaman dari sang mami.
" Perasaanku gak enak. Lala tidak menjawab panggilanku. Padahal, dia selalu mengangkat telpon sesibuk apapun dia. Apalagi ini kan sudah bukan jam kuliahnya. Dia udah pulang dari tadi,"
Alkana terus mencoba menghubungi sang istri. Ia belum tenang jika belum bisa menghubungi istrinya. Padahal sebentar lagi ada meeting.
Rega masih tak percaya sang adik yang biasanya kalem itu bisa sepanik ini.
" Kamu sudah mencintainya?," Rega malah mengabaikan kepanikan sang adik.
" Ck, masih harus nanya?," Alkana hanya menatap sinis sang kakak.
" Santai.." Rega tergelak saat sang adik malah nyolot.
" Cuma kaget aja. Padahal, dulu ada yang koar-koar gak suka sama calonnya sampai harus di ancam Mami,"
Alkana hanya menatap sinis. Sudah ia duga pasti kakaknya itu akan menjadikan kejadian di masa lalu sebagai bahan olokan.
" Bang, ini serius. Lala enggak pernah begini,"
"Ya, sudah cari sana. susul ke kampus. Meeting biar Abang yang handle,".
" Thanks. Aku pergi dulu,"
Rega hanya menggelengkan kepalanya saat dengan secepat kilat Alkana berlari keluar ruangan.
" Anak itu benar-benar khawatir. Ck, aku juga kan jadi kangen bidadari ku," gumam Rega yang merapikan berkas di atas meja dan langsung keluar menuju meja sekretarisnya dimana sang sekretaris sudah siap.
...******...
" Bos, ponselnya terus bunyi dari tadi," seorang laki-laki yang diberi tugas menculik Haura menyerahkan ponsel milik Haura pada Bosnya.
" Letakkan wanita itu di kamar," ucap sang Bos.
Laki-laki yang usianya seumuran Rega itu melihat sinis ke arah ponsel yang menyala. Tertera nama 'suamiku' sebagai pemanggil.
Untuk beberapa saat,Ponsel itu hanya di biarkan terus berdering.
" Kalian semua keluar! Jaga-jaga di depan,"
Semua anak buah yang ada di kamar pun keluar. Mereka sudah melakukan tugasnya masing-masing.
Haura sendiri hanya terbaring tak berdaya di atas ranjang.
" Cantik," Elusan di pipi Haura tidak membuat Haura terusik.
Obat tidur yang diberikan padanya memang dosisnya cukup tinggi.
klik
Ponsel Haura yang masih terus di hubungi Alkana kini sudah terhubung. Alkana bersyukurlah.
" Sayang, kamu dimana? Sebentar lagi aku sampai,"
Tak ada jawaban,namun panggilan suara itu sedang di alihkan ke panggilan Video oleh Haura. Itu yang di percaya Alkana. Sampai detik itu .
" Halo, sobat. Dah lama ya sejak terakhir kali kita bertemu,".
Alkana membulatkan matanya saat ia justru melihat wajah laki-laki yang tak pernah ingin ia lihat.
" Bagaimana bisa ponsel istriku ada padamu?,"
Perasaan Alkana kian tak menentu.
"Wow, wow. Sabar. Istrimu sedang tidur. Kamu mau melihatnya?," ucap Sang pria lalu menampilkan Haura melalui kamera belakangnya.
Deg
Alkana membukakan matanya saat ia melihat Haura dalam kondisi tak sadarkan diri. Kedua tangannya di ikat ke sisi ranjang.
Posisinya yang terlentang membuat Alkana semakin emosi karena ia mulai bisa menerka apa yang akan dilakukan laki-laki yang paling ia benci itu pada sang istri.
" Aku akan membalasmu br3ngsek. Seujung kuku kau menyentuhnya, aku akan membalasnya berkali-kali lipat," Adam menekan pedal gasnya. Ia memang menemani Alkana saat Alkana bilang mencari istrinya dan sudah menemukan titik lokasi sang istri dari ponselnya yang masih menyala.
Adam tidak sengaja bertemu Alkana di kampus saat ia baru selesai bertemu salah satu dosen.
Melihat kekhawatiran Alkana, Adam menawarkan diri mengantarkan Alkana.
Adam yang saat itu menyupiri mobil Alkana di buat terkejut dengan umpatan sang sahabat.
Tanpa menunggu perintah, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia yakin kondisi sedang genting.
" Hahahah .... Bagaimana rasanya?hmm. Aku akan membalasmu melalui istrimu. Tak ku sangka dia sangat cantik. Padahal aku belum melihat bagian dalamnya,"
Rahang Alkana mengeras. Giginya bergemelutuk. Emosi melihat Laki-laki yang sedang berbicara dengannya mulai membuka kerudung Haura.
" Jauhkan tanganmu darinya b3d3bah!!!,"
Alkana semakin emosi saat kerudung itu terlepas dan rambut Haura terlihat. Di saat itu pula Haura mulai sadar.
Haura pusing namun, kedua tangannya tidak bisa ia gerakkan hingga ia mulai melihat sekitar dan...
Deg
" Siapa kamu?? Apa yang kamu lakukan???!!!," Haura berteriak ia mulai ketakutan.
Apalagi ia berada dalam posisi yang sangat berbahaya. Namun, ia tak bisa melakukan apa-apa.
" Jangan takut, cantik. Kita akan bersenang-senang," Haura semakin gemetar ketakutan saat tangan asing itu menyentuh area wajahnya.
Plakkk
Haura yang terus menerus memalingkan wajahnya saat di sentuh membuat emosi pemuda yang dari tadi sedang menikmati wajah Haura yang semakin terlihat cantik dimatanya.
" Kenzo s1alan!!! Awas kau!!!," Alkana tak terima saat tamparan itu meninggalkan luka di sudut bibir Haura.
" Hahahahha," Kenzo melihat ke arah ponsel yang terarah padanya dengan mode loud speaker. Ponsel itu kini di pegang salah satu anak buah Kenzo agar ia lebih leluasa melakukan sesuatu pada Haura.
" Ini tidak seberapa dibandingkan kesakitan yang di derita Kinara," raut wajah Kenzo yang bengis berubah menjadi sendu.
" Sudah aku katakan. Aku tidak melakukan apapun pada adikmu itu,"
" Kau menolak cintanya dan membuatnya frustasi dan mengakhiri hidupnya, B0doh!!!," teriak Kenzo dengan nafas yang memburu.
Alkana hanya menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu menahu soal apa yang menimpa Kinara. Namun, Kenzo menyalahkannya dan berulang kali mengatakan akan membalaskan rasa sakit Kinara.
" Aku akan membuatmu hancur saat melihat aku memasuki istrimu yang cantik ini,"
Lagi-lagi Alkana mengumpat. Ia melihat bagaimana Haura menangis dan terus memberontak sekalipun tidak berbuah apa-apa.
Posisinya sudah sangat sulit untuk bisa kabur. Sementara Alkana tidak bisa melakukan apa-apa padahal ia menyaksikannya. Ia pun tetap menyalakan ponselnya agar sambungan telpon terhubung sekalipun ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu sang istri.
" La, bertahanlah," gumam Alkana saat sambungan telpon langsung ia matikan.
Alkana tidak ingin kedatangannya ketahuan dan ia langsung melompat dari mobil agar bisa segera masuk ke dalam rumah yang ia yakini ada Haura di dalamnya.
...*****...
" Jangan menangis cantik," Kenzo mulai melepaskan pakaian Haura. Namun, karena gamis yang Haura pakai susah di buka. Kenzo mengambil gunting di dalam laci.
Srerrrrrrtttt
Tanpa pikir panjang, Kenzo menggunting gamis Haura hingga terbagi dua.
" Ck, merepotkan," kesal Kenzo saat ternyata didalam gamis itu masih ada setelan rumahan yang Haura pakai.
" Lepaskan aku!!! Hentikan!!!," teriak Haura kakinya yang ingin tendangkan ke arah Kenzo pun tak bisa menyentuh laki-laki yang sedang berusaha menodainya.
Kedua kaki Haura pun terikat.
" Buat video yang bagus!!," teriak Kenzo pada salah seorang anak buahnya yang lain yang dari awal memang sedang merekam perbuatan b3jat sang bos.
" Kamu ternyata cantik... Pantas Al menjadikanmu istrinya,"
""Awww."
Teriakan terdengar saat Kenzo membuat satu tanda di pundak Haura yang pastinya akan membuat Alkana murka.
" Kita pemanasan dulu...."
" Hentikan!!!," tangis Haura pecah. Ia semakin terisak. Apa yang ia jaga selama ini, haruskah berakhir seperti ini?
Hiks ...Hiks ...
TBC
jyn kasih celah al buat pelakor yg berkedok sahabat
buat reva semangat ya nanti ada saatnya km ketemu jodoh yg terbaik
next thor
baru begitu aj alkana udah cemburu apakabar haura gimana ga cemburu sm melodi