Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Lingxiu mendudukan tubuh Fengyi dan menjelaskan jika gurunya baik-baik saja. Lingxiu memberikan wejangan jika saat ini Fengyi sudah mendapatkan gelar Dewi tertinggi di Klan Langit tingkat satu, itu berarti dia harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kultivasi selanjutnya dalam waktu yang sangat cepat, berbeda dengan yang sebelumnya memiliki aturan waktu yang sangat lama.
“Guru telah mengorbankan dirinya, membantumu melewati petir sebagai bencana langit untuk melewati tingkatanmu, kau seharusnya tidak berulah lagi. Kau sangat tahu jika guru menyayangimu sebagai murid yang paling bungsu. Saat guru ingin menolongmu, dia telah berpesan untuk menyegel tempat ini menggunakan sembilan mantra, itu semua karena dirimu Fengyi, jadi….”
Fengyi yang mendengar itu tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak menemui Dewi Xuanwu. Dia berlari dari ruangan itu meninggalkan Lingxiu, dia berlari ke arah gua tempat Dewi Xuanwu biasanya bermeditasi. Gua yang berada di dekat taman bunga.
Saat Fengyi mendekat, dengan sendirinya tubuh Fengyi terdorong. Tempat itu telah di lapisi kekuatan agar siapapun tidak boleh memasukinya.
Fengyi teriak, dengan suara yang keras. Berharap Dewi Xuanwu mendengarnya.
“Guru maafkan aku....” teriak Fengyi dengan lantanh.
“Guru, aku berjanji tidak akan menyusahkanmu lagi, aku berjanji akan menjadi murid yang berbakti dan aku berjanji akan belajar dengan giat, tanpa guru harus hukum,” teriak Fengyi kembali.
“Guru, kau harus tetap sembuh. Aku akan belajar memasak makanan kesukaanmu,” teriak Fengyi, kemudian dia meninggalkan tempat tersebut, dengan penuh semangat.
Xuanwu yang mendengar teriakan Fengyi itu kemudian tersenyum samar.
Fengyi yang mendengar itu tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak menemui Dewi Xuanwu. Dia berlari dari ruangan itu meninggalkan Lingxiu, dia berlari ke arah gua tempat Dewi Xuanwu biasanya bermeditasi. Gua yang berada di dekat taman bunga.
Saat Fengyi mendekat, dengan sendirinya tubuh Fengyi terdorong. Tempat itu telah di lapisi kekuatan agar siapapun tidak boleh memasukinya.
Fengyi teriak, dengan suara yang keras. Berharap Dewi Xuanwu mendengarnya.
“Guru maafkan aku”
“Guru, aku berjanji tidak akan menyusahkanmu lagi, aku berjanji akan menjadi murid yang berbakti dan aku berjanji akan belajar dengan giat, tanpa guru harus hukum,” teriak Fengyi.
“Guru, kau harus tetap sembuh. Aku akan belajar memasak makanan kesukaanmu,” teriak Fengyi kembali, kemudian dia meninggalkan tempat tersebut.
Xuanwu yang mendengar teriakan Fengyi itu, tersenyum samar.
Fengyi berlari memasuki kamarnya dan mempersiapkan diri untuk memperlajari semua kitab yang diberikan oleh Dewi Xuanwu saat itu.
...----------------...
Di tempat lain, istana Zhing Ming.
Pangeran ke tiga, Chang Moi berjalan dengan mengendap. Dia memasuki tempat Chang Luo dipenjarakan. Dia mengelabuhi seluruh penjaga dan berhasil memasuki penjara bawah tanah tersebut. Di dalam dia melihat Chang Luo sedang bermeditasi.
“Kakak…. Kakak…” ucap Chang Moi dengan suara yang pelan.
Chang Luo membuka matanya dan melihat Chang Moi mengeluarkan sebuah gaun dari dalam jubahnya.
“Cepat gunakan ini dan kita segera meninggalkan tempat ini,” bisik Chang Moi.
Chang Luo tersenyum dan segera mengikuti apa yang adiknya itu arahkan. Dia segera berganti dan berjalan mengikuti langkah Chang Moi. Sesekali mereka menggunakan kekuatan mereka hingga bisa lolos dari ruangan tersebut.
Chang Luo tidak bisa menggunakan kekuatan bayangannya karena ruangan tersebut sudah disegel oleh mantra dan dia tidak bisa menggunakan kekuatan tersebut. Hanya Chang Moi yang bisa menggunakan kekuatan menyamarkan wajah miliknya, karena itu Chang Luo terlihat seperti seorang prajurit yang berjalan melakukan tugasnya.
“Pangeran,” hormat para prajurit yang tanpa sengaja mendapati gerak-gerik Chang Moi yang aneh.
“Cepat pergi, jangan menatapku. Kalian mau kuberi hukuman?” ucap Chang Moi dengan gagah berani, yang membuat Chang Luo hampir tertawa. Dia merasa adiknya itu masih terlihat seperti anak lelaki yang manis.
Saat dia berada jauh dari kerajaan, mereka berdua berlari memasuki hutan. Chang Luo memberikan siulan untuk memanggil hewan peliharaannya, Bianfu. Tidak berselang lama, dia muncul dan kembali merubah wujud, memberi hormat dan menunggu perintah Chang Luo.
“Kakak, cepatlah pergi. Jangan kembali dalam waktu dekat, biarkan ayah meredakan amarahnya dulu, aku yakin dia akan memaafkanmu dengan cepat,” jelas Chang Moi.
“Bagaimana denganmu, jika kau ketahuan meloloskan aku dari penjara?” tanya Chang Luo.
“Kakak tenang saja, ayah mungkin marah tapi dia tidak akan menghukumku. Kau tahu sendiri ayah sangat menyayangiku dan tidak pernah melukaiku,” jelas Chang Moi dengan percaya diri.
Chang Luo tersenyum dan mengangguk, dia kemudian meminta Bianfu membawanya keluar dari istana Klan Iblis. Sebelum Chang Moi melangkah pergi, dia berbalik. Dia meminta jika Chang Luo bertemu dengan Fengyi, dia harus menyampaikan salamnya.
Chang Luo yang mendengar itu pun mengangguk dan tersenyum.
“Tuan Putri, kita akan bersembunyi di dunia manusia dan…”
“Tidak. Kita akan ke lembah lotus,” ucap Chang Luo.
“Tapi Putri, Lembah lotus tanah suci klan langit, kita tidak akan bisa memasukinya,” timpal Bianfu.
Chang Luo mendengar itu kemudian menghentikan langkahnya dan cepat menggunakan kekuatannya menyembunyikan aura kegelapan ditubuhnya dengan memunculkan tanda merah di kening, dengan lambang mawar hitam di tengah keningnya.
“Bagaimana?” tanya Chang Luo kemudian tersenyum.
Bianfu kemudian tersenyum dan mengangguk, mereka berdua akhirnya dengan cepat mengubah wujudnya menjadi hewan mistis dan meminta Chang Luo duduk di atas punggungnya, dan segera meninggalkan tempat tersebut agar tidak ketahuan oleh para prajurit istana.
...----------------...
Lembah Lotus.
Sudah beberapa hari setelah Fengyi mendapatkan kultivasi dewi tertinggi tingkat satu, dia mulai giat belajar hingga para murid yang berada di Lembah Lotus merasa kagum dengannya. Dia membaca, menyalin kitab dan juga menghafal banyak mantra. Dia juga berlatih dengan sendirinya berbagai macam jurus dan dengan cepat menguasainya.
Semua buku yang diberikan kepada Fengyi berasal dari Dewi Xuanwu, dia sangat berkonsentrasi menguasainya sebelum Dewi Xuanwu keluar dari gua tersebut. Dia harus membuktikan janjinya.
Kekuatan Fengyi kini melampaui banyak murid. Kekuataannya persis sama dengan Lingxiu bahkan lebih dari Lingxiu karena memiliki kipas Zonggua di tangannya.
Fengyi berada di perpustakaan membawa beberapa buku. Tiba-tiba Lingxiu datang membawa kudapan dan meminta Fengyi beristirahat sejenak.
“Cicipilah makanan buatanku ini, aku tidak ingin kau sakit dan bobot tubuhmu akan menurun,” ucap Lingxu.
Mendengar itu, Fengyi kemudian tersenyum dan membatin jika mustahil bobot tubuhnya bisa berkurang sedangkan yang ada pada tubuhnya saat itu semuanya di tutupi oleh mantra.
“Fengyi…
“Ah. Iya kakak perguruan,” ucap Fengyi yang tersadar dari lamunan.
“Jika kau serajin ini, tingkatan dewa untuk kultivasi selanjutnya kau pasti bisa menghadapi petir langit kembali tanpa bantuan guru,” ucap Lingxiu.
