NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:34.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Permintaan maaf

"To ... long, to ... long," lirih suara Orin tapi masih terdengar oleh Aydin.

Keluarga Orin dan Aydin menunggu di luar pintu ruangan UGD. Aydin semakin tak tega mendengar rintihan Orin. Dengan sopan Aydin meminta izin kepada orang tua Orin untuk masuk ke dalam. Aydin bilang ingin meringankan kesakitan Orin. Orang tua Orin tidak mengerti tapi mereka mengizinkan Aydin untuk masuk ke dalam.

Dokter dan Perawat berusaha melakukan yang terbaik untuk mengobati Orin. Tapi Orin masih terlihat menahan sakit. Aydin mengucap salam kepada Dokter dan meminta izin untuk berdiri di samping Orin dan memegang tangannya.

Saat Aydin memegang tangan Orin, sakit Orin berangsur hilang. Orin merasakan seperti ada aliran listrik yang masuk ke dalam tubuhnya. Orin semakin erat memegang tangan orang yang disampingnya tanpa tahu siapa orang itu. Orin merasa nyaman, sakitnya hilang.

Dokter dan Perawat keluar ruangan UGD dan menemui keluarga Orin. Dokter mengatakan saat ini hanya pria yang ada di samping Orin yang bisa meringankan sakitnya. Keluarga Orin masuk ke dalam ruangan UGD. Aydin melepaskan pegangannya. Orin membuka mata dan menatap di sekelilingnya.

"Ma, Pa, Bang Omar, Ka Ezar, dan kamu ...." Orin tak menyangka Aydin ada disampingnya.

"Orin sayang, Nak Aydin yang membawamu ke sini," kata Mama.

"Terima kasih," Orin perlahan bangun dan duduk di atas tempat tidur pasien.

"Aydin, sekali lagi aku mohon maaf ya." Orin memohon.

"Aydin, bolehkah Om bicara sebentar?" Papa Thoriq mengajak Aydin keluar dari ruangan UGD.

"Ada apa Om?" tanya Aydin sopan.

"Maaf Aydin, Om ingin membantu Orin. Kebetulan di kantor Om ada lowongan pekerjaan di bagian administrasi. Dan untuk kamu Om juga akan menyediakan tempat untuk kamu tinggal. Om sangat berharap kamu memikirkan tawaran Om. Ini ada nomor telepon yang bisa kamu hubungi. Katakan Om Thoriq yang menyuruh mu." Om Thoriq memberikan kartu nama kepada Aydin.

"Terima kasih Om. Apa sekarang saya bisa menghubunginya?" tanya Aydin.

"Biar Om yang menghubunginya. Terima kasih Aydin, terima kasih," Om Thoriq menepuk pundak Aydin dan menghubungi assistennya.

Orin diperbolehkan pulang. Di dalam mobil Papa memberitahu Orin tentang Aydin yang mulai bekerja di kantor Papa besok pagi. Dan sekarang mereka akan ke tempat Aydin untuk mengambil barang-barangnya dan mengantar Aydin ke tempat tinggalnya yang baru. Betapa bahagianya Orin, Orin sangat berterima kasih kepada Aydin dan juga kepada keluarganya.

Sampailah mereka di tempat tinggal baru untuk Aydin. Rumah kos-kosan milik Papa Thoriq yang baru dibangun untuk mahasiswa. Kebetulan kos-kosannya dekat dengan kampus. Orin keluar dan melihat sekelilingnya.

Orin dengan hati-hati meminta izin kepada keluarganya untuk tinggal di sana. Tentu saja keluarganya terkejut mendengar permintaan Orin. Orin kemudian memberitahu mereka alasan Orin tinggal di sana. Sebentar lagi kelulusan dan Orin akan kuliah. Di tempat baru Orin ingin orang-orang melihat Orin sebagai orang biasa. Bukan seorang putri anak orang kaya. Karena Orin tidak ingin dimanfaatkan orang lagi.

Papa dan Mama tentu saja sangat keberatan. Tapi Omar dan Ezar juga bersedia tinggal di sana untuk menemani Orin. Orin secara halus menolak, kalau Abang dan Kakaknya ikut tinggal di sana siapa yang akan menemani Papa dan Mama di rumah. Lagi pula Orin akan mendapatkan teman baru di kos-kosan.

"Jangan khawatir Om, Tante dan kalian berdua. Saya di sini akan menjaga Orin," kata Aydin.

"Benarkah? Terima kasih Aydin." Wajah Orin memancarkan kebahagiaan.

"Baiklah, ini kunci kamarmu. Dan nanti di sebelah ini akan ditempati oleh Orin. Aydin beristirahatlah kami permisi dulu." Papa Thoriq menyerahkan dua kunci kepada Aydin.

"Terima kasih Om," Aydin melepas kepergian Orin dan keluarga.

Aydin bersyukur karena sudah bertemu dengan Orin. Walaupun sebelumnya sengsara tinggal di bekas gudang tua, setiap malam ditemani nyamuk, tikus, kecoa bahkan makhluk astral yang kadang-kadang menampakkan dirinya. Kini setidaknya Aydin mempunyai tempat tinggal yang layak.

Aydin memasuki kos miliknya yang kalau diperhatikan tempatnya dan tempat Orin lebih besar dari kos-kosan di samping mereka. Kos-kosan itu terdiri dari dua kos-kosan besar yang ada di depan. Di depan kos-kosan Aydin ada parkiran luas dan taman kecil. Di samping taman ada empat buah kamar yang saling berhadapan. Total semuanya sepuluh kamar dan masih kosong.

Aydin membersihkan kamarnya dan membersihkan kamar Orin. Aydin akan memulai kehidupan baru esok hari sebagai karyawan perusahaan Om Thoriq.

"Maaf ya saya orang baru di sini. Tolong jangan ganggu saya mau tidur." Aydin menutupi dirinya dengan selimut ketika melihat sesosok wanita melayang di atas tempat tidurnya.

Waktu terus berlari, Orin merayakan kelulusan bersama teman-temannya di SMA. Dan Aydin juga mengisi hari-harinya bekerja di kantor Om Thoriq. Aydin sangat cerdas, dia selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Om Thoriq sangat bangga padanya. Aydin bahkan menjadi assisten Omar di kantornya.

Sementara itu Orin, Phia, Rafan dan Wila pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman mereka yang beda kelas sudah hampir dua bulan tidak masuk sekolah. Orin mendengar cerita dari teman yang lain Dina sempat mengalami depresi karena selalu di bully Orin dan teman-teman nakalnya.

Orin yang tidak kenal Dina meminta foto Dina dari temannya. setelah melihat foto Dina, Orin baru sadar Dina adalah orang yang waktu itu suka dengan Tio. Dina memberikan surat cinta kepada Tio. Tapi secara kasar ditolak Tio karena menurut Tio, Dina jelek. Sejak itu Dina selalu menjadi bahan bullyan teman-temannya. Tapi mengapa Dina juga membenci Orin. Orin berniat meminta maaf kepada Dina.

Akhirnya Orin datang untuk menjenguk Dina dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Orin dan teman-teman masuk ke dalam ruangan Dina. Tapi ruangan itu kosong. Orin dan teman-teman bertanya kepada perawat yang baru saja lewat di depan mereka.

Perawat itu mengatakan Dina barada di rooftop rumah sakit dan keluarganya juga ada di sana. Orin dan teman-teman langsung masuk ke dalam lift dan memencet tombol RT.

Setiba mereka di tempat paling tinggi di rumah sakit, mereka melihat Dina berdiri di atas pagar pembatas rooftop dengan tatapan kosong. Anggota keluarganya berteriak memanggil dan mencoba menghentikan aksi nekatnya. Tapi Dina seolah tidak perduli. Orin berlari memanggil nama Dina.

"Dinaaaaaaa!"

Dina kenal betul suara itu. Dina menatap tajam ke arah Orin. Emosi yang selama ini Dina pendam memuncak. Gemuruh panas dan api kemarahan seakan meledak-ledak. Dina turun dari pagar pembatas rooftop. Dengan langkah sedikit berlari Dina menuju ke arah Orin.

"Dina," Orin tersenyum menyapa Dina.

Dina menatap tajam ke arah Orin, kedua alisnya mengerut, hidung serta bibirnya menyempit. Dina semakin tidak dapat mengendalikan dirinya.

"Gara-gara kamu! Gara-gara kamu, Tio selalu membanding-bandingkan gue dengan loe Orin. Gue benci, gue benci loe Orin!" teriak Dina di depan Orin.

PLAK!

PLAK!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
Queen
ok²
Queen
ooohhhh
Queen
nah lho
Queen
waduh
Queen
😱
Queen
/Tongue//Facepalm/
Queen
raja copet
Queen
tokcer 😂
Queen
ihhhh gemesssss
Queen
kenapa lagi ini 🤔
Queen
bener juga
Queen
kesambet apa di negara orang 😜
Queen
/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!