NovelToon NovelToon
ONE NIGHT STAND ( Cinta Satu Malam)

ONE NIGHT STAND ( Cinta Satu Malam)

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Emily

Pengkhianatan yang di lakukan Mike, membawa Aleena bertemu dengan seorang pria tampan yang tidak di kenalnya sama sekali di sebuah club mewah yang berada di pusat kota London.

Minuman alkohol yang di teguk Aleena malam itu benar-benar mempengaruhi dirinya. Gadis polos itu seketika menjadi liar bahkan dengan berani merayu pria yang saat itu berada di dekatnya.

Pria tampan pemilik rahang tegas itu terlihat semakin gelisah, ketika merasakan aliran panas tubuhnya tidak wajar. Terlebih gadis muda pemilik wajah cantik dengan rambut warna karamel bergelombang indah itu merayunya dengan gerakan begitu seksi.

Dalam keadaan setengah sadar Aleena menyerahkan tubuhnya pada pria asing yang tidak di kenalnya sama sekali.

Keduanya menghabiskan malam panas dengan liar layaknya pasangan yang sedang di mabuk cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEDATANGAN SANG AYAH

Mobil taksi yang membawa Aleena melintasi jalanan kota London. Semakin malam, salah satu kota terbesar di dunia tersebut semakin ramai. Orang-orang seakan tak henti beraktivitas.

Aleena mengalihkan perhatiannya keluar kaca jendela. Ia baru saja selesai menerima ajakan Stella makan malam bersama di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor mereka setelah pulang bekerja tadi.

Beruntung nya, apartemen Aleena satu jurusan dengan Harley company. Memudahkan Aleena beraktivitas.

Kini hari sudah gelap ketika taksi yang di tumpangi nya berhenti di depan bangunan apartemen dua puluh lantai itu. Aleena langsung masuk ke lobby menuju unit tempat tinggalnya di lantai lima belas.

Tiba di lantai lima belas, Aleena di kejutkan kehadiran ayahnya Ferdinand, Gladys dan Nicole. Ternyata mereka tidak hanya bertiga saja namun ada Mike juga di antara mereka.

Ferdinand melihat Aleena dengan tatapan penuh amarah seperti tujuh tahun yang lalu saat mengetahui ia memutuskan pergi melanjutkan pendidikan di kota ini. Sekaligus melihat kesedihan dari wajah yang semakin tampak guratan-guratan usia.

Aleena menguatkan diri. Berusaha tersenyum pada ayahnya meskipun pahit. Aleena hendak menekan password pintu ketika Gladys menarik lengannya dengan kasar.

"Kami tidak ingin masuk. Cepat tanda tangan surat ini. Kau bebas hidup sesuai keinginan mu. Perkebunan dan peternakan domba akan di jual", ketus Gladys dengan suara cukup keras.

Deg..

Apalagi ini. Aleena melihat kertas yang di sodorkan Gladys padanya.

"Papa..apa maksudnya?"

Aleena meminta penjelasan sang ayah yang berdiri dengan tangan berlipat di depan dadanya.

Ferdinand hanya diam membisu. Namun Aleena tahu dari sorot mata, ayahnya menyimpan sejuta kesedihan di sana.

Aleena menarik nafas dalam-dalam. Tubuhnya lelah namun ia ingin mendengar alasan ayahnya sampai ingin menjual perkebunan dan peternakan yang sangat ia sayangi sejak dulu.

"Aku akan menandatangani surat itu, jika papa ku memberikan penjelasan", tegas Aleena menatap tajam satu persatu orang yang menuntut nya.

Terlebih melihat Mike dan Nicole yang terang-terangan menunjukkan hubungan mereka. Nicole bergelayut manja pada lengan laki-laki pengkhianat itu.

"Kau tidak perlu penjelasan apapun. Kau bukan siapa-siapa lagi bagi kami karena keputusan mu pergi tujuh tahun yang lalu, Ale", ujar Nicole sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Mike.

"Kalau begitu, sampai kapan pun aku tidak akan memberikan tanda tanganku satu titik pun!", tegas Aleena melangkah masuk ke dalam apartemen nya.

Namun lengannya di tahan Ferdinand. "Papa sakit Ale. Papa membutuhkan uang untuk pengobatan papa", ucapnya lirih.

Sesaat Aleena terdiam, tersirat kesedihan di wajahnya mendengar pengakuan Ferdinand.

"Sebaiknya kita bicarakan berdua. Tanpa orang lain yang ikut campur. Aku menyayangi papa sampai kapan pun. Pasti ada jalan keluarnya tanpa harus menjual perkebunan dan peternakan yang papa bangun bersama mama", ucap Aleena.

"Kau..

"Cukup Gladys!!!"

Gladys langsung bungkam ketika Ferdinand membentaknya.

"Sebaiknya kalian turunlah. Aku akan bicara dengan putri ku", tegas Ferdinand yang membuat Gladys dan Nicole tidak bisa menutupi kekesalan di wajah mereka.

Sekuat apapun yang mereka lakukan untuk mempengaruhi Ferdinand, nyatanya laki-laki yang sudah nampak senja itu tetap saja menyayangi anaknya.

*

"Apa kabar mu, nak? Maafkan papa tidak pernah mengunjungi mu" ucap Ferdinand seraya melihat tempat tinggal putri nya yang begitu sederhana. Berbanding terbalik dengan kamar Aleena di perkebunan. Berukuran luas dengan furniture terbaik yang di pilih Rubi kala itu untuk sang putri kesayangan.

Kedua mata Aleena sudah mulai berembun kala mendengar Ferdinand memanggilnya lembut seperti dulu. "Aku baik pah, seperti yang papa lihat sekarang", ucapnya sambil mengalihkan perhatiannya pada tempat lain. Menghindari tatapan Ferdinand yang duduk di sofa.

Aleena tidak kuat lagi. Gadis itu menghambur memeluk sang ayah. "Aku sangat merindukan papa", ucapnya berlinang air mata.

"Aku tidak pernah menjenguk papa, karena aku takut papa masih marah padaku", ucapnya sesenggukan.

Ferdinand tidak bisa menahan harunya setelah sekian lama bisa mendekap erat lagi putri satu-satunya.

Ferdinand mengusap air mata yang jatuh membasahi wajah Aleena. "Papa sangat menyayangimu Ale, bagaimana mungkin papa tidak menerima mu, nak. Kau satu-satunya kenangan berharga mama mu selain perkebunan dan peternakan".

"Namun sekarang papa sudah sakit-sakitan. Papa di vonis mengindap kanker prostat stadium 3, butuh pengobatan serius yang biayanya tidak sedikit. Sementara hasil perkebunan dan peternakan kita terus menurun beberapa tahun belakangan ini, Ale", ucap Ferdinand terlihat sedih.

Aleena mengusap air mata dengan punggung tangan nya. "Aku akan berusaha mencari biaya pengobatan papa. Mulai besok aku menjadi sekertaris pemilik perusahaan tempat ku bekerja. Tentunya gaji yang aku terima bisa untuk pengobatan papa", ucap Aleena yakin.

Ferdinand mengusap lembut wajah cantik putrinya. "Sayang...kau membutuhkan uang itu. Pengobatan papa bukan tanggungjawab mu. Papa hanya menginginkan, kamu bisa mengunjungi papa saat waktu mu luang. Setidaknya kau menelepon papa", ucapnya penuh kasih sayang.

Aleena kembali memeluk Ferdinand. "Aku janji akan sering mengunjungi mu pah.."

...***...

To be continue

1
Kesya Tri Sulasmi
Luar biasa
Santi Sukmawati
ingat Sean dia bukan lagi
Fitri Yuluaningsih
Luar biasa
Safa Almira
suka
Sunarti Sunarti
Luar biasa
Sunarti Sunarti
Lumayan
Eka Yuliana Ahmad
menyimak dulu
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Sintia Dewi
seriusan? udah lupa nih critanya sm mantan sean? jngan sampek km buat anak orang terbang melayang trus hadir lg si mantan
Sintia Dewi
taiii satu2nya konon, tp km selingkuh mike...aneh ada orang2 modelan gini/NosePick/
Yuni Harti
Luar biasa
Fitria Mauliza
Kecewa
Fitria Mauliza
Buruk
Emily: Kenapa kau masih lanjut baca maimuna... sampai bab 75 masih lanjut juga, hadehhhh
total 1 replies
Sri Widjiastuti
bercanda pake obat... sukurin dah
Sri Widjiastuti
nyesel juga sdh terjadi lee
Sri Widjiastuti
baru nyesel setlh kejadian
Eneng Haerani
Luar biasa
Sri Widjiastuti
nyimak
Virgo Girl
Luar biasa
Virgo Girl
Salah pilih lawan kau Lona😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!