Tania Ayuningsih( 17tahun), gadis lulusan SMP datang ke kota berniat menggantikan sang ibu menjadi pembantu rumah tangga di kediaman keluarga Kendra Ardiansyah.
Siapa sangka setelah tiba disana dirinya justru diminta untuk menjadi simpanan majikannya demi mendapatkan seorang putra.
Cantik, seksi, populer, berkelas dan baik hati. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang Zaskia Ardiansyah bagi suaminya. Namun, satu hal yang menjadi kekurangannya, dia belum menginginkan kehadiran seorang anak.
Karirnya sebagai Diva sedang naik daun. Wanita yang selalu menjaga hati untuk sang suami berharap pria itu mau mengerti keinginannya.
" Aku mohon mengertilah. Kita masih muda dan kita bisa menundanya dua atau tiga tahun lagi. " pinta Zaskia menghiba.
" Tapi kita sudah menikah selama lima tahun! Apakah waktu yang kuberikan masih kurang bagimu? Aku kehabisan akal untuk menjelaskan pada kedua orang tuaku. Mereka sangat mengharapkan seorang cucu.
Ikuti kisah mereka ya..Selamat membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Tania begitu bahagia malam ini, jika digambarkan mungkin saat ini ada ribuan kupu-kupu cantik yang berada di sekelilingnya.
Kendra mengajaknya melakukan banyak hal, pria itu ingin menunjukkan hal-hal apa saja yang biasa dilakukan anak muda di malam minggu. Mungkin sedikit terlambat, tetapi setidaknya malam ini jadi malam yang sangat berkesan bagi Tania.
Kendra mengajaknya jalan-jalan, nonton bioskop, ke taman hiburan layaknya pasangan anak muda pada umumnya. Perasaan Tania begitu hangat kala pria itu selalu menggandengnya dimanapun mereka berada. Baru kali ini Tania merasakan kasih sayang dari lawan jenis, bisa dikatakan jika Kendra merupakan cinta pertamanya.
Namun, satu hal yang mengganjal hati dan pikirannya sedari tadi. Awalnya ia enggan bertanya, tetapi rasanya lebih baik disampaikan dari pada dirinya tidak bisa tidur semalaman.
Tania tiba-tiba berhenti saat mereka sedang berjalan menuju parkiran mobil.
" Ada apa? Kenapa berhenti? Apa kau belum mau pulang? " Kendra memang berniat untuk kembali lantaran malam sudah cukup larut, tetapi jika Tania belum mau pulang dirinyapun tidak masalah. Ia hanya takut Tania kecapekan sebab biasanya subuh gadis itu sudah bangun dan mulai bekerja.
Kening Kendra berkerut melihat wajah Tania yang ditekuk. Ia menarik dagu Tania hingga netra keduanya saling bertemu.
" Tuan? Kenapa dari tadi anda menutup wajah dengan topi dan masker? Apa Tuan malu jalan denganku?"
Ucapan Tania berhasil membuat Kendra terkesiap. Jika dulu mungkin iya, Kendra tipe pria yang selektif ketika memilih kekasih. Pria itu pasti tidak akan mau berkencan dengan wanita yang terkesan kampungan.
Akan tetapi, dengan Tania ia tak pernah berpikir sejauh itu. Semakin mengenal gadis tersebut, entah mengapa jiwa ingin melindungi, menyayangi dan mengayomi gadis itu tumbuh begitu saja di hati Kendra.
" Kau jangan salah paham. Aku bukannya malu berjalan denganmu. Hanya saja aku takut ada sahabat atau kerabat bahkan rekan bisnisku yang melihat kita. Sebagian mereka sudah mengenal siapa istriku. "
DEG..
Hati Tania seakan tercubit mendengar hal itu. Itu sebuah tamparan baginya agar tidak terlalu berharap pada Kendra. Ia harus ingat jasa-jasa Zaskia dan Kendra, dan dirinyapun suatu saat harus rela melepas pria itu jika perannya telah selesai.
" Hei..Hei..Kau kenapa? Apa aku salah bicara? " Kendra menggoyang telapak tangannya tepat diwajah wanita itu.
" Oh..Tidak..Aku tidak apa-apa, Tuan. Mari kita pulang. " ajak Tania gantian.
Kendra merasa sedikit aneh, tetapi dirinya tak mau terlalu memikirkannya. Yang terpenting ia masih dapat melihat senyum bahagia diwajah Tania.
Keduanyapun akhirnya masuk ke dalam mobil. Kendra mulai membuka topi dan masker yang menutupi wajahnya. Ia tanpa sengaja melihat Tania yang terus saja menatapnya.
" Kau lihat kan? Aku sudah melepas semuanya. Apa kau senang hari ini?"
Dengan cepat Tania mengangguk, ia begitu bahagia telah menghabiskan waktu bersama Kendra. Pria itu sampai terkekeh melihat respon Tania yang begitu cepat.
" Baiklah. Kalau begitu apa aku boleh meminta upah atas semua yang aku lakukan hari ini? " tanya Kendra tersenyum menggoda.
" Upah? Upah apa yang anda minta, Tuan? " tanyanya polos.
Kendra memperhatikan wajah Tania lamat-lamat, hingga tatapannya bertumpu pada bibir mungil Tania yang begitu menggemaskan.
" May I Kiss you? " ucapnya lirih namun terdengar seksi ditelinga Tania.
Kalau bahasa Inggris sedikit -sedikit ia mengerti. Yang ia tahu Kiss artinya ciuman. Gadis itupun memejamkan matanya, bersiap menerima kecupan manis dari Kendra.
Kendra geli sekali dengan tingkah sarkas Tania, jika boleh ia ingin sekali menerjang gadis itu diatas ranjangnya.
Lantaran Tania telah memberikan lampu hijau, iapun mulai melabuhkan bibirnya di kening Tania, turun di kedua mata, pipi, hidung dan terakhir berlabuh di bibir ranum yang selalu membuatnya candu.
Taniapun membalas ciuman sang suami, diam-diam dirinya juga dibuat ketagihan berciuman dengan suami sirinya.
" Biarkan, biarkan kali ini semua mengalir. Selama aku masih menjalani peranku, selama itu aku akan menikmatimu sebagai milikku . Aku milikmu seutuhnya. "
Batin Tania semakin menggebu, ia tak ingin menahan lagi gejolak yang tersimpan di dadanya selama ini. Ia membiarkan lelaki itu menyalurkan hasrat kepadanya.
Tania bisa merasakan bagaimana tangan Kendra menyentuh dua aset berharga miliknya dan tentu saja tanpa melepas ciuman keduanya.
Sentuhan Kendra begitu memabukkan, membuat Tania seakan terbang melayang di angkasa. Ia semakin membusungkan dadanya saat pria itu bermain didaerah itu.
Tin...Tin..Tin...
Bunyi Klakson mengagetkan keduanya, ternyata mobil yang dibelakang Kendra juga ingin keluar dari parkiran. Tania jadi salah tingkah, ia segera membenahi pakaiannya yang sedikit berantakan.
Kendrapun sama saja, bagaimana bisa ia lupa jika mereka belum keluar dari tempat parkiran.
" Astaga! " gumamnya panik, untung saja kaca mobilnya tak tembus dari luar.
" Kita cari tempat yang aman saja."
Kendra tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, ia rasa Tania sudah mulai membuka diri untuknya. Barangkali besok wanita itu kembali berubah pikiran.
Bersambung..
Jangan lupa tinggalkan jejak like, koment, rate n vote seikhlasnya buat karya terbaruku ya. Dukungan kalian semangat author untuk terus berkarya. Makasih dukungannya😍
