NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 : Gilet Ironwood

"Hah? Servo dirawat inap, Tan?" tanya Silvia terkejut. Padahal dirinya baru saja ingin mengerjai sahabat jahilnya itu.

"Iya, kamu bisa hubungi Kendra? Saya ga tau nomornya?!" ucap Renata. Tanpa diketahuinya, Silvia tampak sedikit geram mendengar nama Kendra. Namun dia berusaha menyembunyikan emosinya saat ini. Belum waktunya baginya untuk berbucin ria.

"Itu gampang, Tan, nanti Silvi bilangin deh!" setelah itu sambungan pun ditutup. Silvia pernah mengunjungi toko milik Kendra. Harus diakui olehnya Kendra memiliki aset jauh lebih sempurna dibanding dirinya, yang kalo istilah Amerika, berbodi petite. Dia bahkan sejak saat itu berusaha tampil dan berpakaian mirip Kendra agar Servo berpaling. Namun apa daya, mungkin Servo masih utamakan fisik sejauh ini.

Dengan kesal, Silvia mendatangi kulkas, membukanya dan meminum lagi beberapa teguk susu.

"Puaah! Segerrr!!" celetuknya. Dia pun kembali ke kamarnya untuk berfokus kembali ke tugas kuliahnya. Mencoba menyingkirkan rasa iri dalam dirinya.

****

Seorang pemuda jangkung terdiam menatap sebuah buku. Buku tersebut cukup tua, mengingat betapa hampir semua halamannya tampak terbuat dari perkamen, semacam kertas yang menurut info orang jaman dahulu kala, terbuat dari kulit kayu. Bagi sebagian besar manusia di usia pemuda itu, pastilah menganggap Gilet, seorang yang luar biasa Nerd.

Hanya karena dirinya kemana-mana sering membawa buku. Namun apabila buku itu absen, Gilet tampak lebih seperti manusia remaja pada umumnya. Seperti manusia? Benar sekali. Sayangnya Gilet Ironwood, begitu nama lengkapnya, adalah seorang Wood Elf yang telah menetap di bumi selama hampir 12 tahun bersama ibunya. Dikarenakan darah Wood Elf-nya, membuat Gilet sangat lambat dalam berkembang secara fisik alias awet muda.

Kini setelah dia di usia 362 tahunnya, fisiknya mirip seperti pemuda kuliahan. Ibunya, Rosalind, yang mendengar itu, menganggap ini sebuah kesempatan bagi Gilet untuk belajar mengenai pengobatan tradisional ala manusia. Berkat gemblengan ibunya selama di Bumi, membuat Gilet tak menolak untuk didaftarkan di universitas ternama di Los Angeles, Amerika.

Walau dirinya dan sang Ibu telah tinggal secara mandiri, namun mereka masih di bawah pengawasan seorang wanita renta bernama Bernadette. Berkat wanita inilah, membuat hidup Gilet dan Rosalind, setidaknya lebih terjamin. Rosalind yang menyamar sebagai bidan herbology, dapat membuka jasa penyembuhan alternatif. Sehingga membuat Gilet juga tak bisa menghindar untuk tidak mendaftar kuliah.

"DARR!!" seseorang membuyarkan lamunan dan mengangetkannya. Gegas dia menoleh dan mendapati seorang gadis cantik namun jahil itu menyapanya, "Ngapain lo, Gil! Jangan kelamaan ngelamun! Nanti kesambet, gw ga nanggung ye!" seru gadis itu sambil tetap melanjutkan perjalanannya menuju kampus.

Gilet hanya salah tingkah dan dirinya juga merutuki diri sendiri mengapa dia tak merespon. Gadis itu, Silvia namanya, adalah teman seangkatannya, walau jurusan mereka berbeda. Gilet mengambil jurusan Kedokteran, sementara Silvia, di fakultas Deep Science atau secara gamblangnya, Silvia ingin menjadi ilmuwan.

Tersenyum, Gilet hanya dapat menatap punggung gadis itu dengan detak jantung tak teratur di dadanya. Bergegas, dia pun menyusul mengikuti Silvia. Penampilan Gilet saat ini, dia dituntut untuk selalu menyamarkan telinganya yang agak lebih panjang, baik secara sihir maupun menggunakan hoodie. Namun karena kini dia sedang berada di kampus, dia lebih memilih menggunakan sihirnya agar tak terlihat mencurigakan.

Hidup selama dua belas tahun cukup mengajarinya, bahwa manusia selalu "penasaran" dengan apa saja yang berbeda dari yang lain. Karena itu untuk menghindari keadaan tersebut, Gilet memilih berbaur layaknya mahasiswa normal berkulit agak gelap.

1
Xiao Lianhua
hai, kak, mau saling dukung ga?
AldoArt85: Oke. Tapi saya msh newbie nulisnya hihi. Cuma bnyk ide aja 😅
Xiao Lianhua: ohh kalo begitu, bisa follback aku kak? mau ngobrol banyak, soalnya karya kaka menarik:)
total 3 replies
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!