Pernikahan Kedua Suamiku

Selamat Membaca....💔💔💔💔💔💔💔💔

Ross hanya bisa menangis segugukan menahan sakit dikepala dan perutnya. Wanita itu berdoa agar bayi dalam kandungan nya baik-baik saja.

"Mama".

Jacky dan Jackson berhambur menghampiri Ross.

Jacky menatap Herdianto tajam. Sampai kapanpun Jacky akan ingat apa yang dilakukan Papanya pada Ross.

"Papa jahat". Bentak Jacky

Herdianto terdiam mendengar bentakkan putranya. Baru kali ini Herdianto melihat kemarahan di mata Jacky biasanya putranya itu banyak diam.

"Ayo Ma".

Jacky dan Jackson memapah Ross keluar dari kamar mandi. Tubuh Ross habis basah akibat siraman dari Herdianto. Suami kejam seperti Herdianto tidak pantas dipertahankan.

Jacky dan Jackson membawa Ross masuk kedalam kamarnya. Kedua saudara itu kasihan melihat kondisi Ross yang basah.

"Mama ganti baju dulu". Suruh Jacky "Takut Mama sakit". Ujarnya lagi.

"Makasih ya Nak".

Setidaknya masih ada kedua putranya yang peduli padanya. Ross akan tetap bertahan. Dia tidak mau kedua putranya tumbuh tanpa seorang Ayah meski ada Ayah terasa tidak ada.

Ross membersihkan diri dikamar mandi. Dia menangis dibawah shower. Melepaskan semua emosi yang mengendap dalam dadanya. Entah cobaan apa lagi yang dihadapi sekarang? Dia harus hamil disaat keadaan seperti ini. Suaminya menikah lagi. Ibu mertuanya begitu jahat padanya.

Ross menangis bersama percikkan air shower yang membasahi tubuh polosnya. Beberapa bekas tamparan terlihat diwajah Ross. Bekas tamparan Herdianto yang memaksa nya mengatakan jika anak dalam kandungan Ross bukanlah anaknya. Sumpah demi Tuhan Ross tidak pernah melakukan hubungan intim selain suaminya. Dia juga heran kenapa dia bisa hamil.

Setelah cukup lama Ross membersihkan dirinya. Ross keluar dari kamar mandi tubuhnya berbalut kimono. Wanita itu mengeringkan rambut basahnya.

Ross memakai piyama tidurnya. Dia mengusap memar wajahnya. Wanita itu berusaha kuat dan tersenyum. Ross harus bisa melewati ini, ada dua malaikat kecil yang harus dia perjuangkan untuk hidup, serta satu malaikat lagi didalam perut nya.

Ross memejamkan matanya. Berusaha menepis segala tuduhan yang terus terngiang dikepalanya.

"Selamat datang ya Nak dirumah kami".

Ross membuka matanya ketika mendengar dan suara Ibu Mertuanya yang seperti berbicara dengan seseorang.

Ross keluar dari kamar untuk memastikan pendengaran nya. Sedangkan Jacky dan Jackson sudah kembali ke kamar mereka sesuai dengan perintah Ross.

Ross mendekatinya Ibu mertuanya yang sedang berbicara dengan seorang wanita yang memunggungi Ross.

"Bu, siapa?". Tanya Ross penasaran.

Wanita yang membelakangi Ross itu menoleh. Kening Ross berkerut. Bukankah ini istri kedua suaminya?

"Ehhh Ross mulai hari ini, Yuli akan tinggal sama kita. Karena rumah Herdi sedang direnovasi. Jadi kamu perlakuan Yuli dengan baik. Apalagi dia sedang hamil". Ucap Ligina "Awas kalau kamu gak layani dia". Ancam Ligina menatap Ross tajam.

Yuli tersenyum smirk dan licik. Dia merasa berhasil menggeser posisi Ross. Dia akan membuat wanita ini menderita. Dia akan merebut segala milik Ross.

"Sayang, maaf menunggu lama".

Sejenak langkah Herdianto terhenti saat melihat ada Ross disana. Entah kenapa kakinya seakan enggan melangkah. Ada perasaan tidak nyaman, ketika melihat ada Ross disana.

"Gak apa-apa sayang". Yuli bergelut manja dilengan Herdianto. Sengaja membuat Ross panas.

"Ross mulai sekarang Yuli tinggal sama kita". Ucap Herdianto "Tolong kamu terima dia". Ucap Herdianto lagi.

Ross hanya mengangguk "Baik Mas". Sahut Ross.

Ross masuk kedalam kamarnya. Dia mengunci pintu kamarnya. Lalu menangis tersedu-sedu. Hati siapa yang tidak akan luka, ketika suami membawa istrinya keduanya tinggal dirumah yang pernah menjadi saksi bisu perjalanan rumah tangga mereka.

"Hiks hiks hiks. Kenapa kamu tega Mas?". Ross menangis begitu lirih. Hatinya remuk redam "Kenapa kamu lakuin ini sama aku? Apa salah aku sama kamu Mas?". Gumam Ross.

Wanita itu berbaring dan memeluk bantal guling nya sambil menangis. Apa yang harus dia lakukan? Bertahan atau pergi? Ross sangat mencintai Herdianto rasanya dia tidak sanggup untuk bercerai dengan Herdianto. Apalagi kondisi nya sedang mengandung.

.

.

.

.

Pagi tiba. Seperti biasa Ross akan menyiapkan sarapan pagi untuk orang rumah terutama kedua putranya.

Ross memang tidak memiliki assisten rumah tangga dia mengurus semua keperluan anak dan suaminya sendiri.

"Makan ya Nak". Ross menyuapi Jackson

"Iya Ma". Jackson menurut

Sedangkan Jacky makan sendiri dalam diam.

Ligina, Hilda, Herdianto dan Yuli datang menghampiri meja makan. Mereka seperti Boss yang hanya tahu makan saja.

"Dia siapa Pa?". Tanya Jackson heran melihat Yuli. Dia baru pertama kali melihat wanita itu

"Dia.....".

Lidah Herdianto terasa kelu. Rasanya tidak sanggup menjawab pertanyaan putranya.

"Dia istri Papa kamu juga". Sahut Ligina ketus.

Jacky yang tadi asyik menyantap makanan menoleh kearah Herdianto dan Yuli. Dia melihat tangan Yuli yang melingkar dilengan Ayahnya. Jacky mengepalkan tangannya. Papa nya adalah orang yang akan dia ingat sampai mati.

"Kenapa Papa punya istri lagi? Papa kan sudah punya Mama?". Tajya Jackson heran. Herdianto hanya diam

"Ross anak tuhh diajarin, biar gak ngomong sembarangan". Sindir Hilda.

"Maaf Mbak". Ross menunduk.

Dada Ross terasa sesak sekali. Pasokkan udara dalam paru-paru nya mulai menipis. Sakit sekali rasanya. Ingin berteriak. Ingin menangis sepuasnya.

"Ayo Nak Yuli makan aja. Gak usah malu-malu yaaa". Ligina tersenyum hangat pada menantu keduanya itu.

"Iya Bu. Makasih". Yuli tersenyum manis. Dia senang bisa mengalahkan Ross.

Mereka melanjutkan makan. Ross sekuat tenaga menahan tangisnya saat melihat Herdianto dan Yuli saling suap-suapan dimeja makan. Seolah kedua orang itu tak menyadari kehadiran yang lainnya.

Bersambung....