NovelToon NovelToon
99 Days Before Divorce

99 Days Before Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst
Popularitas:630k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mukarromah Isn.

Apa yang diharapkan Oryza pada pernikahan yang berawal dari kesalahan? Kecelakaan malam itu membuatnya terikat dengan Orion sang pebisnis terkenal sekaligus calon tunangan adiknya, bukankah sudah cocok disebut menjadi antagonis?

Ia dibenci keluarganya bahkan suaminya, sesuai kesepakatan dari awal, mereka akan berpisah setelah anak mereka berusia tiga tahun dengan hak asuh anak yang akan jatuh pada Oryza. Tapi 99 hari sebelum cerai, berbagai upaya dilakukan Oryza mendekatkan putranya dengan sang suami juga adiknya yang akan menjadi istri selanjutnya. Surat cerai tertanda tangani lebih cepat dari kesepakatan, karena Oryza tau ia mungkin sudah tiada sebelum hari itu tiba

Jangan lupa like, vote dan komen ya🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anniversary

Hidup memang kadang lucu, lucu sekali sampai membuat kita menangis. Kejutannya kadang luar biasa sekali, dan datang disaat yang benar-benar tak terduga. Hidup memang lucu dan penuh kejutan

"Halo" kegiatan wanita itu yang sedang memasak makanan terhenti saat dering telepon terdengar dari kantung apron yang dipakainya

"Oryza, bagaimana kabarmu disana?" Oryza melihat si penelpon untuk memastikan orang itu tak salah sambung

"Baik kak" jawabnya, suara kakaknya terdengar menghela nafas dari sebelah sana

"Kalian semua baik-baik saja?"

"Kami baik, kenapa? Apa ada masalah?" Jarang sekali kakaknya menelpon setelah Oryza menikah, ia sadar laki-laki itu pasti kecewa berat melihatnya saat itu. Tapi Oryza berani bersumpah kalau malam itu adalah sebuah kecelakaan. Ia dalam kondisi mabuk parah dan tak ingat apa-apa, akhirnya begitulah sampai Saga terlahir

"Perasaan kakak tidak enak, entah kenapa. Dari dulu saat kamu dalam masalah, perasaan ini selalu muncul. Biasanya tak lama setelah itu, kamu akan menelpon dan meminta kakak datang ke kantor polisi" suara diseberang sana terkekeh sedangkan Oryza menggigit bibirnya agar tak menangis, insting kakaknya tak pernah salah. Tapi sekarang Oryza tak mau mengadu, ia sudah dewasa. Biarlah ia berjuang sendiri tanpa harus selalu meminta bantuan kakaknya

"Aku baik" susah payah ia menjawab seperti itu setelah memastikan suaranya bisa sedikit normal

"Syukurlah kalau begitu, kakak tutup telponnya. Sebantar lagi kakak harus pergi ke kantor. Nanti sepulang dari sana kakak mampir"

"Baiklah, hati-hati dijalan" Oryza mengusap air yang menetes dari sudut matanya

"Kenapa kamu menangis?" Suara orang tepat dibelakangnya membuat gadis itu terlonjak namun segera menormalkan ekspresinya

"Aku memotong bawang" ia menunjuk bawang merah yang kebetulan sekali sudah diirisnya. Suaminya tak bertanya lebih jauh, laki-laki itu memilih lanjut berjalan menuju kulkas mengambil minuman dingin

"Kita pergi besok, jangan lupa hari pernikahan orang tuamu"

"Aku tak diberitau" gumamnya

"Papa menelponku kemarin, dia menitip suratnya lewat Alice"

"Baiklah"

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Memangnya aku kenapa?" Oryza menatap aneh laki-laki itu yang tumben sekali bertanya

"Kamu menangis"

"Sudah kubilang aku memotong bawang, apa kamu tuli?"

"Aku hanya memastikan alasanmu saja" Oryza mengedikkan kepala dan melanjutkan kegiatannya

Diseberang sana Orion melihat wanita itu namun dengan pikiran entah tertuju kearah mana, ia tau dan ia melihat bagaimana wanita itu menangis ketika mengangkat telpon. Mendadak ia ingin tau alasannya, bukan seperti biasa yang tak peduli

"Sebenarnya apa lagi yang kamu rencanakan?" gumamnya sambil memperhatikan tanpa beranjak sedikitpun

.

Terik matahari menyengat cukup panas, awan putih diatas sana mengambang membentuk berbagai macam bentuk yang bisa ditafsirkan dalam pemahaman manusia sendiri

"Kamu nggak bisa terus-terusan minum obat kayak gini, saran saya kamu lebih baik kemoterapi langsung dirumah sakit"

"Aku nggak bisa ninggalin putraku dirumah dok"

"Apa kamu belum bisa ngomong sama suami kamu"

"Dia masih sibuk dengan bisnisnya, aku nggak mau ngerepotin dia sementara waktu ini" tidak mungkin Oryza bilang dia akan segera bercerai, urusan rumah tangga adalah urusan hidupnya yang tak perlu orang lain tau

"Lebih baik cepat dibicarakan agar kamu bisa mendapat penanganan lebih jauh. Walau obat ini termasuk metode kemoterapi tapi lebih baiknya dirumah sakit untuk kemoterapi lanjutan agar kami bisa memantau kondisimu apalagi kamu sudah memasuki stadium akhir"

"Aku hanya mencoba memperpanjang hidupku dokter, satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, satu menit atau bahkan satu detik lebih panjang hanya untuk melihat putraku"

"Aku tau sudah tak ada kemungkinanku untuk sembuh, aku hanya berharap tuhan bisa sedikit memberi hidup lebih panjang dari prediksi dokter"

"Benar, selalu berdo'a dan yakin, kami para dokter hanyalah manusia, urusan hidup dan mati itu kehendak-Nya sekalipun kami sudah berusaha"

"Terima kasih dokter"

"Kalau suamimu sudah pulang, segeralah konsultasi lebih jauh, orang tercinta adalah penyemangat terbesar untuk sembuh" Oryza hanya tersenyum menanggapi tanpa menyanggah, orang tercintanya katanya? Oryza ingin tertawa sekeras-kerasnya

.

Bintang dengan jutaan formasinya yang biasa menghias langit tak nampak satupun malam itu, awan mendung menutupnya, sekaligus menutup indahnya cahaya rembulan sebagai satu-satunya satelit alami bumi

"Ayo turun" setelah melewati lima belas menit yang hening tanpa suara akhirnya mobil mereka berhenti didepan gerbang putih bercorak emas dengan desain yang indah

"Mama?" Saga melihat ibunya yang menunduk masih berdiam diri didalam mobil, sedang ia sudah digendong ayahnya turun

"Maaf sayang, perut mama sedikit sakit" sakit perut tapi yang dipegang adalah bagian dada, apakah Oryza masih normal?

"Saga jalan aja ya, digandeng papa" sekuat tenaga perempuan itu terus tersenyum dan berusaha menarik nafas berkali-kali untuk meredakan rasa sakit yang mendera

"Ayo" Oryza pikir ketika suaminya mengatakan itu maksudnya adalah mengajak Saga berjalan lebih dulu, tapi laki-laki itu malah mengulurkan lengannya, artinya mutlak harus di gandeng Oryza demi nama baik keluarga kecil mereka dan mengelabui semua orang dari bahtera mereka yang hampir tenggelam

"Tuhan, tolong jangan disini. Aku akan pergi, tapi bukan membawa kekacauan diacara yang membuat orang tuaku semakin membenciku" mencoba menarik nafas sekali lagi, akhirnya rasa itu berkurang, terasa jauh lebih baik

"Apa kamu baik-baik saja?" Orion merasakan genggaman tangan istrinya yang terasa lebih erat

"Aku baik-baik saja" Selamanya akan begitu, Oryza akan bilang dia baik-baik saja sekalipun dokter memvonis usianya dalam hitungan bulan saja

"Saga"

"Bibi Alice" Saga menyapa perempuan itu dengan semangat, Oryza tersenyum walau dalam hatinya perih, ia hanya berharap orang lain bisa menyayangi putranya seperti ia menyayanginya

"Bagaimana kabarmu Orion?" Seorang pria paruh baya menyapa suaminya, mengabaikan dirinya yang jelas sebagai putri kandung

"Aku baik-baik saja ayah"

"Baguslah, ayo kita kesana, banyak teman-temanmu juga disana" dengan begitu tinggalah Oryza sendiri, bagai orang asing dalam keluarganya

"Dek"

"Kak Andra" tak butuh waktu lama baginya mengenali suara itu, ia menangis sesenggukan, mendekap erat tubuh laki-laki itu

"Hey, kenapa menangis?" Oryza menggeleng membantah, ia tak bisa menahan diri. Sungguh, rasanya sesak sekali ketika harus berjuang dan melawan segala egonya

"Aku rindu kakak"

"Dasar cengeng" bukan Andra yang menjawab, tapi kakak iparnya, istri dari laki-laki itu

"Maaf, aku hanya terbawa suasana"

"Oh wow, sejak kapan anak manja dan tukang buat ulah ini meminta maaf?" Kakaknya menggodanya

"Mungkin dia sudah dapat hidayah, syukurlah kalau dia sudah kembali ke jalan yang benar" Sakura, kakak iparnya memberikan tisu. Oryza mengambilnya cepat, bukan membersihkan air mata namun darah yang menetes dari hidungnya

1
Alivaaaa
syukurlaahh 🥰🤧
Alivaaaa
banyak bawang dinovel ini 😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
semoga kalian menyesal 😡
Oryza 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
🤧🤧
Alivaaaa
nyeseeeek 😭😭😭😭😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
Aslii kereeen Thor ceritamu ❤
Alivaaaa
nah loh
Alivaaaa
mewek terus ini tengah malam 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
oalaaahhh begitu toh ceritanya 🤦🏻‍♀️🤔
Reza Muna
Luar biasa
Alivaaaa
😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭
Alivaaaa
sedih aku 🥺
Alivaaaa
Hai Thor aku mampir 😊
Ayu Wulansari
Luar biasa
Ramlah Usman
ibarat daging rendang d uli sebati tuk rasanya.
begitulah versi cerita ni... semua feeling jg ada d situ d uli sebati ole author. huhhh sedih bnget ya
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Tri Wulandari
kenapa Allah SWT mengambil sesuatu yg kita suka????
karena Allah lebih tahu bahwasanya kita tidak boleh terlalu terlena & memuja yg ada di dunia ini tanpa mengingat penciptanya... Allah mengambilnya supaya kita selalu mengingat & berdoa kepada sang pencipta
Tri Wulandari
😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!