Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.
Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.
Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yah begitu lh ygy
Karin dan Alfist terbebas dari perhatian orang orang. Karin merasa lega tapi tidak nyaman dengan perhatian tetangga, dia memutuskan untuk mengabaikan gosip gosip yang gak perlu di dengar.
Saat perjalanan, Alfist memandang Karin dengan senyum. "Aku senang kamu memberi aku kesempatan kedua, Baby," katanya lembut. Karin mem balas, "Hemm jangan menjadi penguntit Al" pintah nya. "Aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja, Baby. Aku tahu aku telah membuat kesalahan besar, dan aku berjanji akan memperbaikinya," ucap Alfist dengan lagi dengan tulus.
Karin hanya menunduk, tetapi dalam hatinya ia merasa lega. Meskipun sebagian hatinya masih ragu, namun ia juga masih mencintai Alfist. Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan diam, tetapi ada kehangatan yang terasa di antara keduanya.
Di tengah perjalanan, mobil mereka tiba-tiba mengalami kerusakan mesin. Mereka terpaksa berhenti di pinggir jalan yang sepi. "Wait, Baby" Tanpa ragu, Alfist keluar dari mobil dan mulai memeriksa mesin mobilnya. Karin hanya duduk di dalam mobil, merasa cemas dengan situasi yang mereka hadapi.
Setelah berusaha keras, akhirnya Alfist berhasil memperbaiki mobil mereka. "Sorry, Baby, kamu menjadi telat gara-gara aku" sesal Alfist, "No problem, Al" Mereka melanjutkan perjalanan dengan hati-hati, tetapi kejadian tadi membuat hubungan mereka semakin erat. Mereka saling menyadari betapa pentingnya keberadaan satu sama lain dalam hidup masing-masing.
Karin akhirnya tersenyum kecil pada Alfist, "Terima kasih, Alfist. Aku menyadari bahwa kamu telah berusaha untuk mengubah dirimu, dan aku memberimu kesempatan kedua karena aku percaya pada kamu."
Alfist tersenyum bahagia, "Aku berjanji akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu, Baby. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua ini."
Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan penuh harapan dan cinta yang tumbuh di antara mereka. Perjalanan ini menjadi awal dari kisah cinta baru yang penuh warna dalam kehidupan mereka.
Setelah beberapa menit, mereka tiba di sekolah. Sinar matahari pagi memancar hangat. Alfist menghentikan mobil di depan gerbang sekolah dan memandang Karin dengan penuh cinta. Dengan lembut, Alfist mengangkat wajah Karin dan memandangnya dalam-dalam. Karin merasa jantungnya berdegup kencang. Alfist kemudian mencium kening Karin dengan lembut.
"Sampai jumpa nanti, Baby Semoga hari ini berjalan lancar," katanya sambil mencium kening Karin. Karin linglung untuk membalas jadi "Hemm" sambil tersenyum
Alfist menatap Karin yang berlari menjauh menggunakan pakaian olahraga nya, merasa bahagia dan lega, Burung Kenari nya masih bisa di jinakkan. Saat Karin dan Alfist berpisah, beberapa siswa dan guru termasuk pak satpam memperhatikan Karin keluar dari mobil mewah tersebut tapi kok mogok wkwk.
anak anak lain yang melihat secara kasat mata "Wah, Karin, itu mobil pacar mu?" ucap siswa kelas sebelas, memandang dengan iri. "Btw, baju olahraga nya beda nih, logo nya lihat, SMA College Le Rosé apa pacar Karin anak SMA sana?" tanya yang lain, SMA College Le Rosé, Sekolah Internasional Elite di negeri Konoha, sekolah terbaik dan termahal di negara Konoha. Dengan biaya sekolah sekitar Rp 500 juta per tahun, yang menawarkan fasilitas dan pendidikan berkualitas tinggi. Bangunan megah dan fasilitas canggih. "Lihat nama punggung nya Alfist? Seperti pernah dengan nama itu?" ucap yang lain, Karin hanya mendengarkan malas merespon dan di salah artikan, Karin merasa sedikit malu. 'Haduh, sudah gw dugong dah' batin Karin sepanjang perjalanan menuju ke kelas.
Karin mencoba untuk tidak memperdulikan perhatian dari teman-temannya. Dia memilih untuk fokus pada pertandingan hari ini.
Sesampainya di kelas, Karin langsung duduk di bangku belakang menaruh tas nya. anak anak lain melihat pakaian olahraga yang dia gunakan. Dia tidak ingin terlalu terbawa perasaan dan terganggu dengan gosip-gosip di sekolah. Dia hanya ingin fokus pada dirinya sendiri tanpa terpengaruh oleh siapapun.
Setelah nya Gebby datang dan membawa nya kelapangan, karena perlombaan tersebut dilakukan di sekolah nya, lapangan SMK Negeri 1 Han sangat luas jadi sering digunakan untuk perlombaan antara sekolah. Hari pertandingan final kasti sekolah tiba. Karin dan Gebby dan tim nya sangat siap menghadapi lawan dari SMA Poberis. Sekilas Karin melihat Alfist yang menggunakan topi dan masker feeling Karin mengatakan itu Alfist, 'ternyata dia membuntuti gw?' ntah kenapa Karin sedikit gemes penyakit nya itu loh.
Pertandingan kasti antara Tim Karin dan Tim Poberis semakin sengit. Karin, sebagai pemukul handal, siap membantu timnya. Dia memantau lawan-lawannya dengan tajam, menunggu kesempatan yang tepat.
Saat giliran Karin memukul, dia melihat Alfist di lapangan lawan, memotret dengan kamera. "Cih, apa-apaan bayangan ini?" Karin gumam, terkejut. Karin fokus kembali pada permainan dan memukul bola dengan kuat. Bola tersebut mengenai pemain lawan, Rinitawinata, dan terpental jauh ke belakang. "Yeay! Karin, kamu hebat!" seru Gebby, teman Karin.
Anggota Tim Karin bersorak, bangga dengan pencapaian Karin. Gebby berlari menuju base ketiga, memanfaatkan kesempatan emas.
Wasit berseru, "Home Run! Tim SMK 1 Han mendapat poin!, Situasi Skor, Tim SMK 1 Han 3 poin, Tim Poberis 0 poin.
Pertandingan kasti antara Tim SMK 1 Han dan Tim Poberis semakin sengit. Kapten Tim Poberis, Rinitawinata, memanggil anggota timnya untuk strategi.
"Kita harus menghentikan Karin! Dia terlalu berbahaya!" Rinitawinata berseru. "Kita perlu fokus pada pertahanan. Jangan biarkan Karin memukul bola lagi!"
Andini, pemain Tim Poberis, menyarankan, "Kita pasang pemain tambahan di belakang base. Jadi, Karin tidak bisa memukul bola jauh."
Wasit berseru, "Pertandingan dilanjutkan!" Tim Poberis menerapkan strategi baru. Mereka memasang dua pemain di belakang base untuk menghadang Karin. Karin, tidak terpengaruh, fokus pada permainan. "Aku tidak akan kalah!" dia gumam. Dia memantau lawan-lawannya dengan tajam.
Giliran Karin memukul tiba. Dia mengambil napas dalam-dalam dan memukul bola dengan kuat. Bola tersebut mengenai pemain Tim Poberis dan terpental ke samping. Karin memukul selalu mengenai mungkin Karin merasa Alfist yang sedang memotret nya jadi ingin menghajarnya.
Anggota Tim Karin bersorak, bangga dengan pencapaian Karin. Gebby berlari menuju base kedua, memanfaatkan kesempatan emas.
"Skor Tim SMK 1 Han 4 poin, Tim Poberis 0 poin"
Tim Poberis tidak menyerah. Mereka melakukan serangan balik yang agresif. Akhirnya tim Karin terkena, tim Poberis memimpin, Kapten Rinitawinata memukul bola dengan kuat, mengarah ke base ketiga. Pemain Tim Karin, Ayu, berlari cepat untuk menangkap bola.
Ayu berhasil menangkap bola, tapi terjatuh dan tergelincir. Bola terlepas dari tangannya. Wasit berseru, "Safe!" Rinitawinata mencapai base ketiga dengan selamat.
Anggota Tim Poberis bersorak, bangga dengan pencapaian Rinitawinata. Sementara itu, Karin dan Gebby masih bertahan dengan kejadian tersebut.
"Skor Tim SMK 1 Han 4 poin Tim Poberis 2 poin"
Tim Karin memutuskan untuk melakukan serangan balik dan mereka memimpin lagi, Karin memukul bola dengan kuat, mengarah ke base pertama. Gebby berlari cepat, mencapai base kedua.
Kapten Rinitawinata berseru, "Tangkap bola! Jangan biarkan mereka mencetak poin!" Pemain Tim Poberis berlari ke segala arah untuk menangkap bola
Bola yang dipukul Karin mengenai pemain Tim Poberis dan terpental ke belakang. Gebby dan tim nya melihat kesempatan dan berlari menuju base.
Skor Tim SMK 1 Han 5 poin, Tim Poberis 3 poin
Tak lama kemudian, skor menjadi semakin ketat, dengan kedua tim saling bertukar poin. Pertandingan semakin menegangkan dan penonton pun semakin seru menyaksikan pertarungan sengit antara kedua tim.
Sampai akhirnya, pada menit terakhir pertandingan, Tim Karin berhasil mencetak poin lagi dan memenangkan pertandingan dengan skor akhir 6-4. Anggota Tim Karin bersorak keras, merayakan kemenangan mereka dengan bangga.
Karin dan Gebby saling berpelukan, merasa senang dengan pencapaian mereka. Mereka bersyukur atas kerja sama yang baik antara seluruh anggota tim, yang membuat mereka berhasil meraih kemenangan.
Setelah pertandingan selesai, Tim Karin dan Tim Poberis saling berjabat tangan sebagai bentuk sportivitas. Mereka mengakui keunggulan masing-masing tim dan siap untuk bertanding lagi di pertandingan selanjutnya.
Pertandingan pun berakhir dengan suasana yang penuh kegembiraan dan kedamaian. Tim Karin pulang dengan bangga, sementara Tim Poberis bersiap untuk latihan lebih keras demi memperbaiki kekurangan mereka.
Dan begitulah kisah pertandingan softball antara Tim Karin dan Tim Poberis yang menjadi salah satu pertandingan yang tak terlupakan bagi kedua tim tersebut.
