Karya baru aku, masih dengan tema percintaan yang sama ya. Semoga pada suka dan mampir disini,aku tetap buat cerita yang sama seperti dulu. Ngak ada yang berubah,kalau mau liat sinopsis nya bisa mampir di novel ku yang berjudul percintaan panas .
Makasih buat semua nya yang masih stay disini 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keputusan 2
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Shita menatap ke arah Sheila,dia menunggu Sheila mengatakan sesuatu. Dia melihat cara kerja ponsel itu dengan jelas,memang bisa telponan dari jauh. Selama ini mereka memang ngak pernah memiliki ponsel,karena memang menurut mereka ngak begitu perlu.
Apalagi semua keluarga mereka di desa,makanya mereka ngak begitu butuh ponsel. Kalau pun ada apa apa maka mereka bisa langsung mendatangi rumah masing-masing, sehingga mereka ngak perlu ponsel .
"Kalau begitu besok beli lah,biar kita bisa saling berkomunikasi dengan baik. Nanti ayah ambil uang nya di bank,beli tiga " ucap sang ayah yang menatap ke arah Shita ,Sherry yang mendengar nya langsung tersenyum senang .
"Ngak usah yah,kita beli dua saja . Nanti mubazir kalau beli tiga " ucap Shita yang masih menahan tawa nya ,dia sudah melihat wajah Sherry yang langsung berubah.
"Kau ini,jangan menggoda adik mu ah " ucap Ibu nya dengan nada kesal.
"Ngak menggoda kok bu,hanya saja kalau beli dua gratis satu karena memang masih promo " jelas Shita yang sudah tertawa terbahak-bahak.
"Kakak....iiih....sebel ah" teriak Sherry dengan keras,dia sudah merasa kesal duluan pada Shita karena mempermainkan dirinya.
"Ha...ha....iya iya ,maaf ya " jawab Shita yang masih tertawa renyah.
Sheila hanya bisa menggelengkan kepala nya, hal seperti ini lah yang akan dia rindukan nanti nya. Mereka sering berkumpul dan bercanda bersama saat makan malam ,karena memang semua pada kumpul pada malam hari di rumah .
Sheila hanya sesekali saja berada di puskesmas saat malam hari,jika banyak pasien dan butuh penanganan ekstra disana maka dia bisa pulang larut malam atau bahkan menginap disana dan kembali pagi nya.
Sheila kembali menitikan air mata ,menatap seluruh anggota keluarga nya satu persatu hingga tatapan nya jatuh pada sang ibu yang menggelengkan kepala nya. Dia tersenyum dan menghapus air mata nya sebelum para saudari nya ikut menangis seperti tadi,dia kembali tersenyum.
Semua nya kembali ke kamar masing-masing, Sheila masih tidur dengan kedua saudari nya karena kamar mereka memang hanya ada dua dirumah itu. Jika ada anak laki laki nya ,mungkin ayah nya akan membangun satu kamar lagi tapi ternyata malah ketiga nya perempuan sehingga dia hanya bisa menjadikan semua nya menjadi satu kamar saja.
"Hhmmm.....kalian harus menjaga ayah dan ibu,jangan biarkan mereka bekerja berlebihan " ucap Sheila dengan air mata yang sudah mengalir di pipi nya.
"Siap kak,pokok nya kakak tenang saja. Kami akan menjaga ayah dan ibu,yang penting kakak sehat dan baik-baik kerja disana. Saat libur nanti,kami mau main kesana" jawab Shita yang juga sudah menangis,dia menangis sambil tertawa.
Begitu juga dengan Sherry,dia sudah menangis dari tadi. Mereka akhirnya berpelukan ,menangis bersama hingga tidur pun berpelukan. Walaupun biasa nya mereka berpelukan juga saat tidur,kini semakin mempererat pelukan nya membuat Sheila semakin enggan untuk pergi.
Malam ini mereka berbincang sedikit ,kemudian mereka memilih untuk tidur sambil berpelukan hingga pagi tiba.
Pagi nya ,Sheila sudah bersiap-siap untuk bekerja. Begitu juga dengan kedua saudari nya,mereka berangkat sekolah. Shita sudah SMA kelas dua ,sedangkan Sherry masih sekolah kelas dua SMP.
Sheila memperhatikan apa yang di lakukan oleh Dokter mala ,dokter Mala merasa senang sekali melihat sheila makanya dia ingin sekali sheila ikut bersama nya ke rumah sakit di kota sebagai asisten nya sehingga dia ngak perlu lagi mencari perawat lainya .
Apalagi dokter Mala ingin sekali Sheila dekat dengan adik nya ,adik nya juga seorang dokter. Dia hanya ingin mendekatkan kedua nya saja,untuk urusan jodoh. Dokter Mala ngak pernah ingin memaksakan mereka ,yang penting sama sama suka saja .
"Jadi bagaimana La? Mau kan kamu ikut sama saya ke kota ?" tanya dokter Mala yang sudah tak sabar menunggu jawaban dari Sheila selama ini,makanya saat makan siang .Dia langsung menanyakan nya, karena dia ingin mengabari adik nya.
"Hhmmm....Apa ngak menyusahkan dokter disana ?" tanya Sheila dengan tak enak,dia takut nanti nya merepotkan dokter Mala.
"Ya ngak lho La,karena disana nanti saya malah terbantu dengan kedatangan mu. Saya ngak perlu mencari perawat lain lagi,biar kamu saja yang jadi perawat yang bantuin saya " jelas dokter Mala dengan penuh harap
"Benarkah dok?" tanya Sheila ingin memastikan kalau memang dia benar-benar tidak akan menyusahkan dokter Mala.
"Tidak sama sekali "jawab dokter Mala dengan senyuman yang mengembang dibibir nya
"Mau ya La,kamu udah ngambil keputusan kan . Minggu depan kita akan berangkat,naik mobil saya saja "rayu dokter Mala,dia sudah begitu tak sabar ingin mengenalkan Sheila dengan adik nya yang bernama Oscar .
Sheila menganggukan kepala nya, dia pun menjelaskan kalau dia sudah membicarakan semua nya pada kedua orang tua juga kedua saudari nya. Mereka setuju dan mendukung keputusan nya, makanya dia akan ikut ke kota dan bekerja di rumah sakit terbesar di kota.
Sheila pun mendapatkan pengalaman disana,dia pun menanyakan keadaan disana dan mengatakan kalau kedua orang tua nya atau pun saudari nya akan datang sesekali kesana . Dokter Mala menganggukan kepala nya, disana memang bisa berkunjung .
Sheila juga bisa membawa keluarga nya untuk menginap di mess dan mengajak mereka jalan saat sheila mendapatkan libur,yang penting ngak mengganggu pekerjaan sheila saja .
Sheila merasa senang dan tenang,karena dokter Mala menjelaskan semua nya. Mereka akan berangkat minggu depan,jadi masa kerja dokter Mala dan sheila hanya tinggal beberapa hari lagi. Mereka akan menunggu saat itu sambil sesekali berpamitan dengan para warga yang datang untuk berobat,mereka meminta maaf apabila ada salah pada mereka.
Hampir semua warga desa yang datang menangis karena mendengar kalau dokter Mala akan pergi dan kembali ke kota,mereka merasa akan kehilangan dokter yang baik hati seperti dokter Mala. Apalagi perawat yang selalu ramah dan baik seperti sheila,mereka tak menyangka kalau sheila akan ikut ke kota.
Sheila pulang keruamh nya dan mengatakan pada kedua orang tua nya mengenai keputusannya untuk ikut ke kota,mereka akan berangkat minggu depan. Semua sudah disiapkan oleh dokter Mala,dokter mala juga membawa kedua orang tua dan kedua saudari sheila agar ikut mengantar ke rumah sakit dikota.
Dokter Mala juga mengatakan kalau nanti keluarga sheila akan diantarkan lagi ke desa oleh supir dokter Mala setelah dua hari tinggal disana,mereka merasa senang dan bersyukur akan kebaikan dokter Mala.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
hanya menceritakan kenakalan sang dokter yg keenakan aja.
apalagi shita, masih sekolah kan, masa udah diperlakukan begitu sih sama Oscar.