Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4. TERTAWA DIBAWAH PENDERITAAN TAMARA
Alven terdiam, saat Tamara mengingatkan dirinya kala Tamara masih bekerja di satu kantor yang sama dengannya. Ia ingat betul jabatan Tamara jauh lebih tinggi dibandingkan dirinya kala itu.
Bahkan pendapatan Tamara juga jauh lebih besar darinya. Tapi karena Tamara ingin menjadi istri yang menurut akan perintah suaminya, di samping itu ia juga sayang dan cinta terhadap suaminya, sehingga ia akhirnya mengundurkan diri atas permintaan sang suami.
"Ya aku, tahu itu. Tapi itu dulu. Sekarang kau tidak ada apa-apanya dibandingkan aku. Aku yang menafkahi mu selama ini."ucap Alven dengan lantang tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
Tubuh Tamara masih terasa membeku, Seraya menatap nanar sepasang mata yang ada di hadapannya. Tak menyangka suaminya akan tega menghianati cintanya.
Tamara tidak menjawab lagi. Malas berdebat dengan lelaki yang sedang dilanda asmara bersama wanita lain.
Sedangkan Alven langsung meraih koper miliknya lalu memasukkan baju-bajunya ke dalam koper.
Sebelumnya ia sudah membawa bajunya satu coper saat dirinya membohongi Tamara pergi tugas keluar kota. Yang ternyata selama ini Alven menginap di apartemen milik Soraya.
Fitricia yang baru terbangun menatap ayahnya memasukkan baju-bajunya ke dalam coper.
"Ayah...., Ayah mau kemana? tanya Cia kepada Alven sambil memperhatikan Papanya memasukkan baju bajunya kedalam koper.
Alven seolah tak mendengar suara bocah kecil itu. Ia tak menghiraukannya sama sekali. Ia memilih langsung pergi begitu saja meninggalkan putrinya dan Tamara di sana.
Tamara menatap punggung sang suami pergi meninggalkan mereka begitu saja setelah mengucapkan kata talak.
Lelah sudah, Tamara menangis. Air matanya seolah kering sudah. Ia tidak menangisi kepergian suaminya lagi, setelah mendengar kata talak yang keluar dari mulutnya.
Cia memanggil memanggil ayahnya. "Papa.... papa mau kemana? papa jangan tinggalkan Cia dan mama."teriak bocah kecil itu. Tapi Alven sama sekali tidak peduli.
Ia memilih memasukkan koper miliknya ke dalam mobil lalu masuk ke dalam mobil melajukannya ke arah jalan raya, yang entah kemana dia akan pergi. Yang pasti Tamara dan Cia sama sekali tidak mengetahuinya.
"Ma...., Papa mau pergi kemana? tanya Cia sambil menangis karena tidak dihiraukan sang ayah.
"Sudah sayang, kamu tidak perlu menangis, lebih baik kamu istirahat saja."ujar Tamara kepada sang putri.
"Tapi Ma, apa Papa tidak akan balik lagi ke rumah ini? tanya Cia lagi-lagi membuat hati Tamara tercabik-cabik.
Sementara di tempat lain, terlihat Alven mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan tinggi. Ia pun akhirnya tiba di sebuah apartemen mewah yang ada di ibukota.
Alven sebelumnya sudah menghubungi Soraya, kalau dirinya saat ini sudah bercerai dengan sang istri. Tinggal menunggu keputusan pengadilan saja.
Ada kebahagiaan tersendiri di hati Soraya, saat mengetahui Alven akhirnya menceraikan istrinya demi dirinya.
"Lihat saja Tamara, kamu pasti kalah dariku. saat ini aku sudah berhasil merebut suami kamu. Bagaimana tidak, penampilanmu dekil seperti itu. Entah apa yang membuat memilihmu menjadi istrinya."gumam Soraya menyeringai tipis.
Tiba-tiba suara ketukan pintu berbunyi, Soraya sudah mengetahui siapa yang akan datang ke apartemen miliknya. Soraya bangkit dari tempat duduknya berjalan untuk membuka pintu.
"Sayang kamu sudah datang?"sambutnya sambil langsung memeluk dan memberikan kecupan hangat di wajah tampan Alven.
Alven tersenyum."Apa kamu sudah puas aku sudah menceraikan istriku? aku sudah tidak sabar lagi ingin langsung menikahi mu."ucap Alven tersenyum sambil langsung meraup bibir manis Soraya hu
"Iya dong Sayang, dengan begini kita akan bebas melakukan apa saja. Tanpa harus bersembunyi-sembunyi dari orang-orang. segeralah nikah ya aku. Aku sudah tidak sabar ingin menjadi pendamping hidupmu."ucap Soraya sambil bergelut manja di lengan Alven.
"Kamu tenang saja, Aku akan segera menikahimu setelah sidang perceraian ku dengan Tamara selesai. "sahutnya Sambil tertawa.
Pria itu benar-benar tidak punya akhlak sama sekali. Dia tertawa dan bahagia di atas penderitaan Tamara dan juga Fitricia putrinya.
****
Beberapa hari kemudian, Alven tak kunjung kembali ke rumah yang selama ini ditempati oleh Alven dan Tamara selama membina biduk rumah tangga.
Tak ada pertanyaan dari Fitricia lagi, seolah-olah Fitricia sudah memahami apa yang terjadi padahal dirinya masih sangat kecil.
Kini Tamara harus menelan pil pahit berjuang untuk menafkahi Putri semata wayangnya.
"Ya Allah, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku sama sekali tidak ada penghasilan. Sisa uang pemberian Mas Alven saja tinggal segini."gumamnya dalam hati sembari melihat uang tunai beberapa lembar uang pecahan seratus ribu
Sisa uang belanja yang diberikan oleh Alven sebelum dirinya dikatakan pergi tugas keluar kota. Tamara sudah membayar tagihan air dan listrik, jadi sisa uang tak seberapa.
Tamara memutar otak, Bagaimana dirinya bisa bertahan hidup bersama dengan putrinya tanpa uluran tangan sang suami.
Tiba-tiba suara deringan ponsel milik Tamara berdering. Ia melihat di layar ponselnya nama Marissa yang menghubunginya. Marissa merupakan teman lama Tamara, yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan ternama di kota ini.
Tamara menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya, agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada Maris.
"Halo assalamualaikum Marissa." sapa Tamara di dalam sambungan telepon selulernya.
"Waalaikumsalam, Apa kabar Tamara?
"Alhamdulillah aku baik. Bagaimana dengan kamu disana? ucap Tamara
"Alhamdulillah aku juga baik di sini, Maaf aku ingin bertanya sesuatu kepada kamu. tapi ini sedikit sensitif, jika aku tanya mungkin kamu merasa aku terlalu ikut campur dengan urusan kamu. Tapi jika tidak aku tanya mengganjal di hati.
"Ada apa Marissa? tanya aja Tidak apa-apa kok."sahut Tamara.
"Maaf nih sebelumnya, sebenarnya menanyakan hal ini Aku merasa tidak enak. Aku hanya ingin bertanya, Apa hubungan kamu baik-baik saja dengan suami kamu?
"Kok kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?"tanya Tamara
"Beberapa kali aku melihat suami kamu berjalan mesra dengan wanita lain, aku kwatir suami kamu bermain di belakangmu."ucap Marissa yang mampu membuat Tamara terhenyak.
Ternyata sang sahabat sudah mengetahui perselingkuhan suaminya.
"Apa?
"Kamu serius melihat suamiku jalan dengan wanita lain?
"Iya aku serius, Bahkan aku sempat merekam video pembicaraan mereka dan juga mengambil potret mereka saat berada di salah satu restoran. Terus suami kamu juga, saya melihatnya, masuk ke sebuah apartemen yang kebetulan apartemen itu berdampingan dengan apartemen kekasihku."ucap Marissa memberitahu.
"Bolehkah kamu kirimkan kepadaku rekaman video dan juga foto yang kamu ambil itu?"
"Boleh saja tapi aku tidak ingin ini memicu keretakan rumah tangga kalian. Aku ingin kamu bertanya baik-baik kepada suami kamu Alven."ucap Marissa.
"Kami tidak akan baik-baik lagi Marissa,Karena Mas Alven sudah menalak aku dan dia sudah tidak tinggal di rumah ini lagi. Dia memilih pergi bersama wanitanya."ucap Tamara yang mampu membuat Marissa benar-benar terkejut.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂