NovelToon NovelToon
Zehya The Misterius Painter

Zehya The Misterius Painter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Cerai / Kaya Raya / Keluarga / Putri asli/palsu
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: yunacana

Cinta yang datang dan menetap di relung hati yang paling dalam tanpa aba-aba. Tanpa permisi, dan menguasai seluruh bilik dalam hati. Kehadiran dirimu telah menjadi kebutuhan untukku. Seolah duniaku hanya berpusat padamu.

Zehya, seorang gadis yang harus bertahan hidup seorang diri di kota yang asing setelah kedua orang tuanya berpisah. Ayah dan ibunya pergi meninggalkan nya begitu saja. Seolah Zehya adalah benda yang sudah habis masa aktifnya. Dunianya berubah dalam sekejap. Ayahnya, cinta pertama dalam hidupnya, sosok raja bagi dunia kecilnya, justru menjadi sumber kehancuran baginya. Ayahnya yang begitu sempurna ternyata memiliki wanita lain selain ibunya. sang ibu yang mengetahui cinta lain dari ayahnyapun memutuskan untuk berpisah, dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata Zehya bukanlah anak kandung dari wanita yang selama ini Zehya panggil ibu.

Siapakah ibu kandung Zehya?

yuk, ikuti terus perjalanan Zehya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunacana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian dan pilihan

Reyhan terbangun dari tidurnya dengan keadaan bugar dan sangat baik. Seolah beban yang menghimpitnya selama ini terangkat begitu saja. Lelaki itu menggeliat dalam selimut yang menutupi tubuh polosnya. Alangkah terkejutnya Reyhan kala mendapati dia tidak sendiri. Ada seorang wanita yang juga terlelap di sampingnya. Reynan gegas bangun dan mengernyit. Reyhan segera memakai semua pakaiannya yang tercecer di hampir seluruh kamar hotel.

Setelah semua pakaiannya terpasang dengan rapi, Reyhan memberanikan dirinya untuk memastikan siapa wanita yang telah dia peluk semalam suntuk. Reyhan bukan lelaki bejat yang tidak mau bertanggung jawab, meski ini bukan seratus persen kesalahannya.

" Oh tuhan... " Reyhan membekap mulutnya sendiri. Pikirannya kacau begitu melihat wanita cantik itu, yang tak lain adalah Reni. Istri dari sahabatnya, sepupu jauhnya dari sang ayah. Reyhan merasakan pijakanya pada bumi melemah. Dengan langkah gontai, lelaki itu keluar dari kamar dan berpapasan dengan Bagas yang juga sama kacaunya dengannya.

Berbeda dengan Reyhan yang terbangun di atas ranjang yang hangat dan empuk. Bagas terbangun di depan pintu, di atas lantai dengan pakaian berantakan dan seorang wanita yang sama polos dengannya, serta ceceran darah di bagian bawah tubuhnya dan kepalanya, juga banyak bekas kebiruan di hampir sekujur tubuhnya. Bagas merasa di rampok.

Saat Bagas terbangun, wanita yang merenggut keperjakaannya itu juga terbangun, keduanya diam dalam waktu yang lama, hingga sang wanita berkata.

" Maaf... " Dengan suara bergetar. Bagas menyahut jas miliknya dan menyelimuti tubuh polos wanita di depannya.

" Aku akan membersihkan diriku, setelah itu mari kita berbicara." tanpa menunggu jawaban, Bagas gegas membersihkan dirinya di kamar mandi.

Setelah mereka sudah mulai tenang dan memakai kembali pakaian mereka, keduanya berbicara dengan serius.

" Tadi malam adalah malam pernikahanku" Penjelasan Bagas sontak membuat wanita di sampingnya menunduk, penuh sesal.

" Sungguh.. maafkan aku"

" Cukup meminta maaf, Nona. Aku akan bertanggung jawab padamu" Tegas Bagas.

" Tapi.. bagaimana dengan istrimu? lalu apa yang akan terjadi pada karirku? " Tanya nya dengan nada sedih dan penuh penyesalan karena telah merusak hubungan orang lain.

" Mari kita pikirkan ini pelan-pelan. Kita cari solusi terbaik untuk kita berdua dan juga karirmu. Dan untuk istriku, aku akan jujur padanya. Saya Bagas" Bagas mengulurkan tangannya. sang Wanita menyambut tangan Bagas dengan pelan.

" Syeina" ujarnya dengan suara lembut. " em.. Bagas, mari kita lupakan kejadian malam ini jika aku tidak hamil... sungguh, aku tidak ingin menjadi perusak rumah tangga orang lain. Terlebih orang yang membantuku"

Bagas diam sesaat.

" Baiklah.. ini nomor teleponku. Tapi berjanjilah padaku, Syeina. Jangan pernah berniat untuk menggugurkan janinmu jika kamu hamil"

" Ya. aku berjanji" Jawab Syeina dengan senyum yang terukir di bibir indahnya.

Bagas menceritakan apa yang dia alami tanpa satupun yang dia tutup pada Reyhan. Begitupun dengan Reyhan. Kedua lelaki itu duduk terdiam dengan punggung bersandar pada pembatas rooftop hotel dengan wajah kusutnya.

" Apa yang harus kita lakukan, Reyhan... "

" Kita tunggu hingga satu bulan kedepan. Jika Syeina hamil, mari kita jelaskan semua pada Reni."

" Tapi aku tak ingin menyakiti nya, Rey! dia sahabatku, orang yang berarti dalam hidupku" Tolak Bagas.

" Bagas. dengarkan aku! Reni mencintaimu! dia akan hancur saat mengetahui kebenaran ini sekarang. Terlebih jika perbuatan kami semalam membuatnya hamil" Reyhan mengguncang bahu Bagas.

" Lalu bagaimana jika Syeina juga hamil anak ku, Rey?" Bagas kini menatap Reyhan dengan pias.

Reyhan menatap Bagas dengan tegas.

" Bagas, tenanglah. Mari kita cari solusi ini bersama"

Hari berganti, genap sebulan kemudian Syeina menghubungi Bagas dan mengatakan bahwa dirinya tengah mengandung. Entah mengapa tapi ada rasa bahagia di hati Bagas. Namun, kebahagiaan itu menjadi momok baginya, Reni juga mengandung anak Reyhan.

Bagas sudah berjanji pada Syeina juga pada Reyhan, bahwa dirinya tidak akan pernah menyentuh Reni. Terkesan jahat. Tapi Bagas menerima konsekuensi jika Reni membencinya. Sungguh, korban sesungguhnya dalam kondisi ini adalah Bagas.

Sesuai janjinya, Bagas menikahi Syeina tanpa sepengetahuan siapapun kecuali Reyhan. Hanya mereka bertiga pulalah yang mengetahui kejadian malam itu, dan mereka bertiga mencoba mencari solusi terbaik untuk mereka.

sembilan bulan berlalu dengan tenang, Bagas membagi waktunya dengan penuh perjuangan, untuk Syeina, Reni dan juga pekerjaannya.

Hari itu, Reni mengalami kecelakaan dan harus menjalani operasi sesar, para dokter yang menangani kasus Reni meminta Bagas untuk membuat pilihan, Reni atau bayinya.

Karena bayi itu bukan hanya miliknya. Bagas berdiskusi panjang dengan Reyhan, dan juga Syeina yang kebetulan ada di rumah sakit karena hati ini adalah hari perkiraan bayi mereka akan lahir.

" Selamatkan ibunya" Tegas Reyhan dan Syeina bersamaan. Bagaspun juga akan memilih seperti itu, apapun kondisinya.

" Dan, ambil anak kita Bagas, Rawat dia bersamamu. Kamu tau aku belum bisa memberikan yang terbaik untuknya saat ini" Pinta Syeina.

Bagas termenung.

" Bagaimana denganmu? Bagaimana jika dia tidak mengetahui bahwa kamu adalah ibu kandungnya?" Tanya Bagas tidak setuju. Syeina menggenggam kedua tangan Bagas.

" Cinta kami tidak sedangkal itu, percayalah"

Setelah perdebatan yang alot, akhirnya mereka mengambil keputusan.

Bayi lelaki yang Reni lahirkan sudah tidak bernafas saat Reyhan menerimanya. Dengan berat hati, dan kesedihan yang luar biasa Reyhan membawa serta bayi itu bersamanya.

" Aku akan membawanya bersamaku. Sampai jumpa Bagas"

Bagas mengelus lembut pipi bayi yang sudah tak bergerak itu dengan sedih. Meski dia bukan ayah kandung bayi itu, tapi rasa sayangnya sama besar dengan bayi yang kini tengah berjuang bersama Syeina untuk lahir kedunia.

" Pergilah.."

Reyhan melangkah pergi meninggalkan rumah sakit dengan tetap mendekap bayinya dengan penuh kasih sayang.

" Tuan kita akan naik jet untuk berangkat ke Sumatra, tolong izinkan saya meletakkan jenazah tuan muda ke peti" Pinta Jo. Namun Reyhan bergeming. karena tidak mendapatkan jawaban dari Reyhan, akhirnya Jo membiarkan Tuannya mendekap bayinya.

" Tuan, kita sudah sampai" Jo memanggil Reyhan.

Reyhan menatap bayinya dengan lembut, berbicara padanya seolah bayi itu sanggup mendengar semua perkataannya.

" boy, terimakasih telah hadir dalam hidup papa walau sesaat. Papa harap kita bisa berjumpa di surga kelak, selamat jalan boy" Setelah memantapkan hatinya, Reyhan hendak menyerahkan jenazah bayinya yang aneh nya masih hangat pada Jo. Tapi, mereka semua di kejutan dengan tangisan bayi dalam gendongan Reyhan. Keajaiban menyapa mereka. BAYI ITU HIDUP.

" Kembali kerumah. panggil dokter Brian. Segera!" perintah Reyhan sembari berlari kembali ke dalam jet pribadinya.

sesampainya di rumah, Reyhan meletakkan bayi mungilnya di ranjang King size yang ada di kamarnya dan mempersilahkan Brian untuk memeriksa kondisi bayinya.

" Bagaimana? " tanyanya memburu begitu Brian menegakkan punggungnya.

" Kondisinya sangat baik, Rey. Tuan muda Satriago hanya perlu susu dan istirahat." Jawab Brian setengah menggoda.

" Bagaimana kau tahu?" Tanya Reyhan penuh selidik.

" Haha.. dia sangat mirip denganmu, Rey. Oh. Ayolah"

" Pastikan dia mendapatkan apa yang dia butuhkan. Aku akan menghubungi Bagas"

" Baiklah.. Baiklah. Kau bisa pergi"

Tanpa menjawab, Reyhan bergegas keluar dari kamarnya dan menghubungi Bagas. Menceritakan apa yang terjadi pada sahabatnya.

" Syukurlah... terimakasih tuhan. Rey, jaga bayi itu. Syeina telah melahirkan bayi perempuan kami dengan selamat. Bayi itu tengah menyusu pada Reni... terlambat bagi kita untuk menukar kembali bayi-bayi kita sekarang"

Reyhan mendesah, namun lebih banyak bersyukur atas apa yang terjadi pada mereka.

" Lalu bagaimana dengan Syeina? dia sudah vakum hampir satu tahun"

" Berkat campur tanganmu, Rey. Karirnya baik-baik saja. Syeina akan kembali fokus pada karirnya" Bagas menjelaskan pada Reyhan.

" Lalu bagaimana dengan pernikahan kalian? " Lagi, Reyhan memastikan keadaan sahabatnya dan istri-istrinya.

" Kami memutuskan untuk menyembunyikan pernikahan kami hingga Reni mengetahuinya Rey.. aku tak tau lagi harus bagaimana"

" Semoga Tuhan mengampuni kita, Bagas".

1
Sea
tiba tiba takut Zehya kenapa napa
Sea
wah. tikus rakus
Sea
hayooo Axcel. pernah ciuman ma sapa luu
Sea
tiba tiba nikah aja si selsong
Sea
wah. siap siap miskin lu selsong.
Sea
udah kaya banget si Zehya. aku jugaaaa mau tuhaan
Sea
sombong bener si selsong
Sea
bau bau konflik mulai berdatangan
Sea
sampe sini Zain masih sus sih. dia bisa jadi temen baik, atau musuh. semangat othooor
Sea
akhirnya Zain sadar kalo lagi di kerjain trio bapak bucin
Sea
mau kasian sam Zain.
Sea
sebesar apa penderitaan Zehya thooor?
Sea
woaaaaaa. mafia dong si Axcel
Sea
oh. tidaaaak. Axcel kamu apain thoo? bisa bisanya Zehya laper. hahahah
Sea
Setenang itu tinggal di Put Garten/Drool/
Sea
kan... kan...
Axcel apa Zain ini Thoor
Sea
Ayoo semangat Zain
Sea
Ssayang itu Teo sama kakaknya
Sea
Parah. Ngatain anak haram. sok suci
Sea
Keluarga kedua yang begitu hangat. Kok lebih keren Papa Rey yaaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!