NovelToon NovelToon
Istri Orang Lebih Menantang

Istri Orang Lebih Menantang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor jahat
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

"Ah...ini di kantor! Bagaimana jika ada yang tau! Kalau istrimu---" Suara laknat seorang karyawati bernama Soraya.

"Stt! Tidak akan ada yang tau. Istriku cuma sampah yang bahkan tidak perlu diingat." Bisik Heru yang telah tidak berpakaian.

Binara Mahendra, atau biasa dipanggil Bima, melihat segalanya. Mengintip dari celah pintu. Jemari tangannya mengepal.

Namun perlahan wajahnya tersenyum. Mengetahui perselingkuhan dari suami mantan kekasihnya.

"Sampah mu, adalah harta bagiku..." Gumam Bima menyeringai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Segi Empat?

Brak!

Suara pintu tertutup dengan kasar terdengar. Wanita yang tekanan darahnya naik jika berhadapan dengan Dira yang bahkan tidak selevel dengannya.

"Ibu, kenapa ibu berkata begitu pada Tante itu? Apa Tante itu orang jahat?" Tanya Pino pada ibunya.

"Pino mau jawaban jujur?" Dira bertanya balik. Dijawab dengan anggukan kepala oleh sang anak.

"Bagaimana menjelaskannya ya?" Gumam Dira sedikit berfikir kemudian mulai berucap."Karena itu perlindungan diri. Seekor semut akan mengigit ketika diinjak. Kawanan singa tidak akan berani mendekati kawanan kerbau. Intinya jika ditindas, Pino harus dapat membela diri. Jangan hanya diam dan menangis. Walaupun ada saatnya manusia memang harus menangis. Mengerti?" Tanya Dira, meletakkan nasi goreng ke dalam kotak bekal putranya.

Hal yang membuat Dira sedikit berfikir, uangnya mungkin tidak akan cukup untuk melewati bulan ini. Mengingat 1,5 juta telah diberikannya pada Heru. Apa dirinya harus meminjam uang? Tapi...

Bingung harus bagaimana... hingga suara dua buah motor terdengar. Apa itu ibu mertuanya? Entahlah, segalanya telah dilakukan olehnya, agar dicintai seperti anaknya sendiri. Tapi, tetap saja darah lebih kental daripada air bukan?

Pintu depan tiba-tiba terbuka, menampakkan Jarot, Sulis, Sutini, dan Mela yang memasuki rumah. Langsung duduk di sofa.

"Dira buatkan teh, untukku dan Mela. Untuk Jarot buatkan kopi saja." Perintah dari Sulis beristirahat di sofa.

"Aku hanya menyewa kamar di rumah ini. Itu bukan tugasku lagi. Kakak iparmu yang baru sedang ada di kamar. Sebaiknya kamu memanggilnya." Jawab Dira dengan ekspresi wajah datar. Kembali menikmati nasi goreng dengan tenang. Seperti seekor keong yang memiliki cangkang keras. Namun, hal yang ada didalamnya begitu rapuh. Itulah Dira...

"Kamu masih menjadi istri Heru! Jadi itu tugasmu! Begitu saja tidak mengerti! Pantas saja kamu diselingkuhi. Dandan tidak bisa, badan kurus seperti triplek." Sindir Jarot.

"Ibu..." Pino memegang jemari tangan ibunya erat.

Kala itulah Mela mendekat, mengamati apa yang melingkar di pergelangan tangan Pino."Jam handphone! Ibu aku mau!" Teriak Mela, menarik tangan Pino.

"Tidak boleh! Ini punyaku..." Pino menangis, pergelangan tangannya terasa sakit, ditarik dengan kasar.

"Mela! Lepas! Tangan Pino sakit!" Dira melepaskan tangan Mela. Menarik putranya ke dalam pangkuannya. Namun Mela masih saja beringas meminta jam tangan yang baru kemarin dibelikan oleh Bima. Jam tangan yang katanya hanya berharga ratusan ribu.

Namun, siapa yang tahu harga jam tangan handphone keluaran terbaru itu sebenarnya.

"Mela...jangan, itu punya Pino. Kita minta pada ibu dan ayahmu ya?" Ucap Sutini pelan membujuk cucunya.

"Dira, berikan saja untuk Mela. Pino terlalu kecil untuk memakai jam tangan. Lagipula tahu cara melihat jam saja tidak." Sindir Sulis.

"Benar! Mela lebih cocok menggunakannya. Ibu juga, seharusnya biarkan Mela meminta pada Pino. Mela akan cantik menggunakannya." Ucap Jarot masih duduk di sofa membiarkan putrinya.

"Dira berikan jam itu pada Mela ya? Kasihan Mela---" Kalimat Sutini dipotong.

"Ibu tidak kasihan pada Pino? Hampir setiap mainan yang dibawa Pino selalu diminta oleh Mela." Dira menghela napas panjang."Apa ibu pernah menganggap Pino cucu ibu?"

Kalimat yang membuat Sutini tertegun, ada sedikit rasa bersalah. Namun, suara rengekan memekik kembali terdengar."Aku mau jam tangan itu! Aku mau!" Teriak Mela, meronta-ronta, hendak menyerang Pino."Itu punyaku."

"Dira! Aku stress mendengar Mela berteriak. Mengalah sedikit kenapa? Lagipula anakmu tidak akan merengek." Teriak Sulis.

"Jadi apa tujuan kalian kemari. Seperti kataku sebelumnya, kakakmu akan menggugat cerai padaku. Jadi aku bukan kakak iparmu lagi." Dira berucap dengan bibir bergetar, masih memeluk putranya nya.

"Aku mau jam-nya!" Rengekan Mela lagi.

"Mela! Diam!" Bentakan Jarot menggelegar. Seketika anak itu terdiam. Berhenti merengek, namun memilih keluar kemudian kembali menangis.

"Mela..." Sutini hendak menyusul cucunya.

"Ibu tetap di sini!" Tegas Jarot."Sekarang ibu cepat jelaskan alasan kami datang kemari."

"Di...Dira jika kamu ingin bercerai dengan Heru. Kamu harus mengembalikan mahar pernikahan yang---" Kalimat Sutini disela.

"Apa keperawananku dan hasil kerja kerasku bisa dibayar hanya dengan 100 juta?" Tanya Dira berusaha tegar, benar-benar berusaha tersenyum."Ibu mertuaku tersayang, tau bukan aku dan Heru menikah karena perjodohan. Apa 100 juta cukup untuk membeli perasaanku?"

"Kami sudah membeli mu dengan 100 juta. Dan sekarang kamu ingin cerai bukan? Kembalikan uang kami? Jika tidak bisa, maka kamu tidak dapat bercerai dengan kakakku." Ucap Sulis, tidak ingin kehilangan bagian uangnya. Anggap saja itu adalah warisan mendiang ayah mereka.

"Baik! Kalian minta saja pada kedua orang tuaku. Bukankah mereka yang menerima uang kalian?" Tanya Dira ingin menghentikan percakapan.

"Dira! Jangan bercerai dengan Heru! Masih ada jalan lain. Ji...jika kamu tidak dapat mengembalikannya. Maka tinggal membiarkan Soraya menjadi istri kedua. Sementara kamu menjadi istri pertama. Ibu janji! Heru akan adil pada kalian." Air mata Sutini mengalir, tidak ingin kehilangan Pino dan Dira.

Dira menghirup napas dalam-dalam dirinya tidak memiliki rencana. Tapi jika terus berada di tempat ini, entah akan menjadi apa anaknya nanti."Baik, itu artinya aku membeli diriku sendiri. Itu artinya, ibu mertua tidak akan memiliki hubungan darah dengan Pino, karena Pino lahir dari rahimku. Begitu juga dengan Heru, tidak memiliki hak bertemu dengan Pino lagi."

Bibir Sutini bergetar mendengar segalanya. Matanya menatap ke arah Dira yang menggendong tas ransel putranya. Bersiap-siap untuk mengantarkan Pino ke sekolah.

"Itu artinya kamu setuju mengembalikan 100 juta?" Tanya Jarot memastikan. Dijawab dengan anggukan kepala oleh Dira.

"Ini kekecewaan terakhirku pada ibu. Tidak bibi Sutini..." Nama panggilan yang dirubah sendiri oleh Dira.

"Di... Dira! Bukan begitu! Jangan bercerai dengan Heru! Jangan tinggalkan ibu! Ibu sudah tua..." Sutini memegang pergelangan tangannya. Menghentikan kepergian Dira.

Namun, kekecewaan terlihat jelas dalam raut wajahnya."Aku sudah berusaha menunjukkan baktiku sebagai menantu yang baik. Selalu berharap ibu menganggapku seperti anak ibu. Mungkin karena mulutku yang sering marah-marah, ibu tidak bisa mencintaiku. Tapi...aku dan Pino menyayangimu."

Dira tetap melangkah pergi. Sedangkan Sutini masih terisak. Kenapa segalanya jadi seperti ini? Bukan ini keinginannya.

Brak!

Suara benda terjatuh terdengar dari luar sana, diiringi dengan tangisan Pino. Kala Sutini keluar, terlihat Dira mendekap putranya yang menangis. Akibat Mela mendorong Pino, kala ingin merebut jam tangannya. Jam tangan yang pada akhirnya retak, akibat terbentur batu.

Mela ikut menangis, karena merasa tidak dapat merebut jam tangan Pino. Saat itu Sutini segera berlari memeluk Mela. Terlihat bukan? Siapa yang lebih disayangi Sutini.

Karena itu.

"Bibi aku berangkat." Dira menatap dingin melajukan motornya. Wanita yang memikirkan beberapa hal. 100 juta, dimana dirinya mendapatkan uang sebanyak itu?

Nuyul? Ngepet? Pesugihan siluman yang luar biasa tampannya, tapi masih perjaka. Entahlah...

Namun.

Mungkin hanya satu yang mungkin dapat membatu nya. Apapun akan dilakukan olehnya, sekalipun harus bekerja dengan potongan gaji seumur hidupnya.

Viola... hanya nama itu yang terbayang. Ada alasan tersendiri mengapa dirinya tidak meminta bantuan pada Bima.

1
Uthie
wadduuhhhh.... ada anak setan ikutan ada di resort 😡😡😡
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ya ampuunnn.. ketemu lagi sama keluarga pulu pulu 🙄
KOHAPU: 😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Miss Typo
hahaha,,, yg akan hidup menderita bukan Dira dan Pino, tapi kamu Heru hidupmu akan sengsara setelah pisah dari Dira juga Pino
ummah intan
astaga??Jan ampe Mela dan ortunya membuat ulah kemudian Pino hilang dr pantauan bima
p
luar biasa
nhadian
hadeuh kenapa harus ketemu sama mela sihhh..
gedek banget sama tu anak
,😡
👍🌹❤️🙏
Abimanyu Rara Mpuzz
sempit sekali dunia Pino 😒
Abimanyu Rara Mpuzz
cah kok cepat respon e😜
🌠Naπa Kiarra🍁
Tukang rusuh datang 😒
Eka suci
Pino ingat pelajaran dari paman terasi jangan pernah mau mengalah
Nur Wahyuni
kenapa dunia sempit sekali... dari sekian banyak resort kenapa para parasit juga berkunjung ke situ
Rahma Intan
lanjut makin seru
mang tri
mela lagi mela lagi, nnt eskrim nya pino disabotase sm dia 😡
༄༅⃟𝐐Dena🌹
yaa kenapa ada mela dan keluarga nya 😒😒😒
yesi yuniar
waduuuh... akankah ada kekacauan setelah bertemu mereka ???
Indar
ya ealah kenapa hrs ketemu sama saudara durhaka sih 😠 ayo pino lawan mela jgn mengalah terus
Yani Setyani
Itu hama kenapa ada di mana mana, thor...
🌸Ar_Vi🌸
kok ketemu mereka lg siiihh.. sebel.. baru mau seneng2..
imau
g sabar nunggu kelanjutan nya, apakah Mela membuat keributan lagi?
imau
jadi serba salah ya Bima 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!