NovelToon NovelToon
Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

WA 089520229628

Sebuah kisah tentang seorang istri yang dikhianati suami juga sahabat baiknya sendiri. Yuk mampir biar karya ini ramai kayak pasar global.

Karya ini merupakan karya Author di akun lain, yang gagal retensi. Dan kini Author alihkan di akun Hasna_Ramarta. Jadi, jika kalian pernah membaca dan merasa kisahnya sama, mungkin itu karya saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Hadiah Spesial dari Bos

    Setelah dari mall, Sauza memutuskan untuk segera kembali ke mess. Sauza berjalan menuju mess, bersamaan dengan itu sebuah mobil mewah yang tentu saja sudah Sauza kenal membunyikan klakson untuknya dua kali.

"Tid tid."

    "Pak Kendra?" Sauza membalikkan badan lalu menatap mobil mewah itu. Pemilik mobil segera turun dan menghampiri Sauza.

    "Kamu dari mana? Habis belanja?" tanyanya seraya melihat kantong yang dijinjing oleh Sauza. Sauza mengangguk.

    "Kamu duluan masuk mess, nanti saya menyusul," ujar Pak Kendra seraya kembali masuk ke dalam mobilnya. Sauza sejenak termenung, mau apa Bosnya itu nyusul ke mess? Tanpa pikir panjang, Sauza segera menuju mess karena memang ia tujuannya ke sana.

    Tiba di mess, Sauza merapikan belanjaannya ke dapur dan kamar, setelah itu ia menuju kamar mandi membasuh wajahnya yang terlihat lelah.

    Untuk beberapa saat Pak Kendra yang tadi janji akan menyusul ke mess, masih belum muncul juga, Sauza lega dan berharap bosnya itu tidak jadi ke mess.

    "Lagian buat apa Pak Kendra mau ke mess, gimana kalau ada orang yang melihat lalu mereka curiga dan menuduh kita melakukan hal tidak senonoh?" pikir Sauza sejauh itu.

    Sampai Sauza selesai ganti baju dengan pakaian tidur dan mencuci mukanya dengan pencuci wajah, Pak Kendra belum ada tanda-tanda muncul.

    Sauza tidak peduli, justru ia senang. Ingatannya justru kini kembali pada foto pernikahan mantan suami dan Mira mantan sahabat yang kini jadi pengkhianat.

    "Kalau ingat akan pengkhianatan mereka, ingin rasanya aku membalas. Tapi membalasnya seperti apa aku tidak tahu. Kalian itu tidak punya perasaan, kalian pasti tidak akan bahagia." Sauza mendengus kecewa. Rasa sakit itu kembali terasa semakin nyeri di dadanya.

    "Mira, Pak Kendra. Ternyata mereka anak dan ayah. Lalu kenapa Mira bertahun-tahun memilih tinggal bersama neneknya di Bandung dan memilih jadi perebut suami orang? Padahal Pak Kendra kurang apa, dia harta banyak dan cukup bisa membahagiakan anak yang hanya satu?" pikirnya.

    "Apa aku terima saja ungkapan cinta Pak Kendra tempo hari yang menyatakan sukanya sama aku? Hitung-hitung aku membalas sakit hatiku pada Mira dan Mas Bima. Tapi, apakah mereka akan sakit hati jika melihat aku bersanding dengan Pak Kendra, yang notabene ayah kandung Mira? Tapi, aku tidak menyukai Pak Kendra, aku hanya menghormatinya sebagai Bos." Sauza masih merenung sampai suara ketukan pintu terdengar.

    "Tok, tok, tok!"

    Suara pintu terdengar diketuk beberapa kali di depan, Suaza yang tengah termenung, seketika tersentak dan heran siapa gerangan yang mengetuk pintu di jam yang hampir menuju ke jam 21.00 itu.

    Ketukan itu terdengar lagi seperti tidak sabar, terpaksa Sauza bangkit dari kursi riasnya. Ia segera menuju pintu, sebelum dibuka, Sauza membuka gorden untuk melihat siapa yang bertamu.

    "Apakah Pak Kendra?" duganya sembari melihat ke arah luar dari jendela kaca. Benar dugaannya, ternyata orang itu memang bosnya.

    Dengan perasaan yang tidak enak, Sauza akhirnya membuka pintu lebar-lebar. Sengaja pintu itu dibuka lebar sekali supaya keberadaan dia bersama bosnya di dalam bisa diketahui orang lain dan tidak timbul fitnah.

    "Kamu belum tidur, Za? Saya minta maaf karena datangnya malam. Tadi saya mau segera nyusul kamu, tapi tidak jadi karena klien saya tiba-tiba menghubungi. Saya boleh masuk, Za?" ujar Pak Kendra menjelaskan.

    "Eee, masuk, Pak. Silahkan. Tapi, saya tidak enak kalau pertemuan kita ini justru timbul fitnah," ucap Sauza merasa riskan.

    "Tidak akan Za, mereka tidak akan pedulikan kita. Lagipula mereka sudah tidur. Lihatlah mess sepi begini," tukas Pak Kendra seraya meletakkan sebuah kantong di atas meja.

    "Silahkan duduk dulu, Pak. Saya akan bawakan minum untuk Bapak." Sauza bermaksud menuju dapur untuk membawa minum.

    "Jangan, Za. Duduklah! Saya datang kemari hanya untuk memberikan sesuatu untuk kamu."

    Sauza kemudian duduk berhadapan dengan Pak Kendra. Pak Kendra tersenyum senang melihat Sauza mengikuti perintahnya.

    "Ini, terimalah." Pak Kendra memberikan kantong di atas meja itu pada Sauza. Sauza bengong dan kaget kenapa Pak Kendra memberikan sesuatu untuknya.

    "Apa ini, Pak?" heran Sauza seraya menatap kantong itu yang di dalamnya ada goodie bag dan sebuah kotak perhiasan.

    "Buka dan pakailah!" titah Pak Kendra. Sauza tidak bisa membantah, ia segera membuka melihat kantong itu. Di dalam goodie bag itu terdapat gaun mewah yang elegan panjang semata kaki berwarna krem mencolok.

    "Pakailah!" Sauza sampai mengerutkan kening, kenapa harus dipakai? Sauza menggeleng.

    "Kenapa tidak?" tanya Pak Kendra menatap dalam ke arah mata Sauza. Sauza segera melepas tatapan bosnya itu ke arah lain untuk menghindar.

    "Baiklah, gaun itu bisa dipakai besok saat kita akan makan malam. Sekarang buka kotak perhiasan itu." Perintah Pak Kendra beralih pada kotak perhiasan.

    Sauza ragu dan merasa tidak enak menerima pemberian bosnya itu. Pikirannya melayang-layang tentang kenapa bosnya itu memberikan hadiah sebagus dan semahal itu.

    "Bukalah! Atau perlu saya bukakan dan pakaikan?" Sauza langsung menggeleng. Dia segera membuka kotak perhiasan itu. Perlahan dan dengan jantung yang berdebar, Sauza membuka kotak perhiasan itu.

    Sauza tercengang dengan apa yang dilihatnya. Kotak perhiasan itu bukan hanya sekedar emas melainkan berlian.

    "Kenapa Bapak memberikan ini semua? Saya tidak butuh, Pak," ucap Sauza terkesan menolak. Pak Kendra tersenyum penuh arti, dia sudah bisa menduga kalau perempuan muda di hadapannya ini pasti akan menolak pemberiannya.

    "Karena, kamu spesial buat saya. Mari saya pakaikan kalung ini. Kamu pasti sangat cantik dengan kalung ini."

    "Tidak usah, Pak. Saya tidak butuh semua pemberian ini. Bapak sudah baik menerima saya bekerja dan membiarkan saya tinggal di mess ini. Jadi, pemberian ini buat saya terlalu berlebihan." Sekali lagi Sauza menolak pemberian Pak Kendra, dia tidak enak dan kurang nyaman. Saat akan menolak, Pak Kendra sudah meraih kalung berlian itu lalu memasangkannya di leher Sauza.

    "Sangat cantik. Perempuan cantik, baik, pekerja keras seperti kamu pantas mendapatkan ini."

   "Tapi, untuk apa, Pak. Saya tidak pantas dapatkan ini. Lebih baik semua ini Bapak berikan pada orang spesial dalam hidup Bapak," ujar Sauza kembali menolak.

    "Tidak ada lagi orang spesial selain kamu, jadi terimalah itu semua. Kamu pantas mendapatkannya," tekan Pak Kendra membuat Sauza melongo. Apa yang dikatakan Pak Kendra membuat dia tersentak. Tidak ada orang spesial dalam hidupnya kecuali dirinya.

    Sauza masih bengong dengan ungkapan Pak Kendra barusan, dia benar-benar tidak percaya.

    "Pak, mohon maaf, bukan saya menolak pemberian Bapak. Tapi, saya benar-benar tidak pantas menerima semua ini. Saya ini baru menyandang status janda yang pernah tersakiti oleh orang yang pernah saya cintai. Saya masih trauma jika mengingatnya," tutur Sauza masih menolak pemberian Pak Kendra.

    "Baik. Simpan saja pemberian saya ini jika kamu belum mau memakainya. Tapi, hadiah itu memang saya berikan tulus dan sengaja untuk kamu. Mengenai perasaan saya, lupakan saja. Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu."

    Pak Kendra berdiri dan akan beranjak dari kursi itu.

    "Pak," panggil Sauza yang langsung ditoleh oleh Pak Kendra.

    "Iya," sahutnya menatap Sauza dengan tatap yang menyiratkan sebuah harapan.

    "Terimakasih banyak," ucap Sauza. Pak Kendra tersenyum bahagia, lalu ia kini benar-benar berlalu dari messnya Sauza. Sauza menatap kepergian bosnya dengan berbagai kecamuk rasa di dalam kepalanya.

1
Mrs.Riozelino Fernandez
waaaah apa ini😨😨😨😨
kenapa bisa seperti itu???
lebih baik berobat pak Kendra...
Sunaryati
Semoga Pak Kendra sembuh bersamaan dengan datangnya cinta Sauza, jadi sama- sama menikmati dan bisa mendapat momongan
cinta semu
bongkar sampai habis aib Mira & Bima ...biar mereka malu setengah hidup😂😁
cinta semu
Mira kena mental 😂😁
Nasir: Hehheheheh
total 1 replies
cinta semu
ahayyy ...perang di mulai ...pasti tatapan mereka kayak gencatan senjata perang ...jangan tanya siapa yg menang ya ...sauza lah😁😂😁😂
cinta semu
kalang kabut tapi masih aja kekepin,mira pemulung laki orang ..
cinta semu
ya jijik lah ..sauza di peluk sm suami yg sudah menghamili Mira si pemulung laki orang
cinta semu
awal baca aja ..dah penuh curiga ...kayak ny ni laki kebanyakan tingkah dech
Mrs.Riozelino Fernandez
mantan mertua...
Nasir: Iya betul. Heheheh....
total 1 replies
Sunaryati
Itulah jika tidak bersyukur dan tidak setia, menyesal pun tak ada gunanya , perbaiki diri. Kau sudah menolong Sauza dari kejahatan Mira. Tekadmu sudah benar Sauza berusaha mencintai Pak Kendra suamimu, semoga bab besok sudah ada kabar baik darimu, kecebong Pak Kendra telah tumbuh. Kutunggu kehancuran Mira.
Nasir: Wkwkwkkwk
total 1 replies
Galuh Setya
bagus sauza mending diceritain skrg drpd nt jadi bumeranv
Mrs.Riozelino Fernandez
ntar kamu bakalan dapat adik dari Sauza lho Mira 😆😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
panas...??? panas...??? ya panas lah...
🤣🤣🤣🤣
Ari Randz
awas serangan jantung duo pengkhianat /Grin//Grin//Grin//Grin/
Sunaryati: Nah Pak Kendra anda akan tahu tabiat anak dan menantimu, kejutan yang tak anda bayangkan sebelumnya
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
semoga kamu punya anak dengan pak Kendra,biar nyahok tuh si Bima
Sunaryati
Ayo siap - siap ketemu ibu sambung jangan shok , ya. Bagaimana ya reaksi Pak Kendra jika menantunya mantan suami Sauza, istrinya sekarang?
Rizky Tria
bener kata" Mira kalau Sauza dipelihara om" berduit, dan om itu adalah papa mu.. awas Mira shock, siap" ambulance 🤭🤭
Sunaryati
Ya tak lama setelah nikah nanti segera mengandung bayi laki-laki
Sunaryati
Ikhlas serahkan dirimu sepenuhnya Sauza, kau akan mendapatkan perlakuan perhatian dan perlindungan istimewa dari suamimu. Mulai sekarang rubahlah panggilan pada suamimu, yang lebih mesra dan manja.
Mira kau tak berkaca siapa dirimu, berapa lama jadi simpanan Bima, sebelum hamil kau dengan siapa?
Ukur baju orang lain jangan dengan ukuran tubuhmu, ya! Kau ingin memanasi Sauza, kan. Kutunggu, dengan setia.
Sunaryati
Nah gitu Sauza semoga lukamu segera terobati, hidup bahagia dan dapat momongan cowok. Hilang dendam hidup Damai. Saya yakin mantan suamimu sangat menyesal apalagi jika ternyata Mira hamil bukan anaknya, semakin seru aku akan puas.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!