Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perubahan Baru Arman
Setelah bekerja bersama sambil memakan cemilan, aku pun membereskan berkas ku karena esok aku juga sibuk.
"Kak aku duluan ya soalnya aku ngantuk dan sedikit lelah boleh?? Aku meminta izin kepada suamiku ini
"Iya silahkan saja duluan aku masih banyak pekerjaan yang harus ku selesai kan. Jangan lupa rapikan kamar sebelum tidur, tidak enak diliat jika berantakan". Aku memperingatkan istriku karena aku tak suka kotor dan berantakan
"Iya kak" . Dia meninggalkanku sendirian
"Mmm". Aku memandang istriku yang berjalan menjauh dariku.
Aku segera masuk kekamar untuk bersih-bersih dan sholat 2 rakaat dulu sebelum tidur. Ya aku sangat menjaga sholat ku wajib dan sunnah. Mumpung kami belum memiliki anak karena nantinya waktu ku akan terkuras jika memiliki nya. Setelah sholat dan merapikannya. Aku bergegas untuk istirahat sedangkan suamiku belum masuk kekamar karena mungkin dia memiliki pekerjaan banyak karena cuti kemaren.
Aku tertidur dengan posisi yang membelakangi pintu kamar. Saat tertidur aku terganggu karena ada yang menyentuh kulitku. Aku melihat suamiku membelai badanku. Aku gemetaran saat disentuh ya tentu saja ini pertama kalinya ada lelaki menyentuhku selama hidupku. Ayahku saja jarang berinteraksi.
"Aku ingin mengambil hak ku malam ini, bisakah kita melakukannya??
"Kak?? ". Ucapku gemetaran
"Bagaimana? Tanya suamiku dengan suara serak.
Aku menganggukkan kepalaku tanda memberi izin to dia adalah suamiku, aku wajib melayaninya terutama urusan nafkah bathin seperti ini.
"Kak??
"Mmm". Ucapku mulai mencumbu istriku dengan penuh hasrat
"Bisaka kakak wudhu dulu sebentar sebelum melakukannya??". Tegur ku dengan lembut sambil membelainya
"Kenapa??". Aku sedikit kesal karena aktivitas ku terganggu.
"Aku hanya ingin melakukannya dalam keadaan baik, agar kelak keturunan kita juga lahir dengan baik dan sempurna.. Mau kan?? Tanyaku dengan lembut
"Baiklah, aku akan wudhu sebentar tunggulah!!". Aku meninggalkan istriku dan mengikuti kemauannya
Setelah wudhu dia mendatangiku dan ya tentu saja kami melakukannya. Aku bersyukur dia melakukannya perlahan karena aku belum pernah tersentuh. Dia memberikan pengalaman pertama yang mengesankan..
Aku mengajari dia ketika akan masuk, kami berdoa bersama sebelum melakukan penyatuan ya itu disunnahkan berdoa agar keturunan kami dilindungi dari syaitan.
Keesokan harinya aku terbangun aku melihat jam di dinding ternyata jam 4.30 pagi.
"Ya allah aku kesiangan". Aku segera bangun tapi dibawah sangat perih. "astagfirullah.. Desisku menahan perih.
"Kenapa??". Tanyaku tiba-tiba terbangun karena guncangan disebelahku.
Aku melihatnya tidak mengenakan baju ya kami sama-sama tidak memakai busana karena semalam kami bertempur habis-habisan.
Pipiku memerah menyaksikan dirinya bertelanjang dada.. Ku tundukkan pandanganku karena teringat kisah panas semalam.
"Kamu kenapa?? Tanya suamiku heran.
"Itu kak dibawah sakit sekali". Ucapku dengan cemberut.
"Iya kan memang pertama kali jadi pasti sakit dan perih. Itu liat ada darahnya juga".. Aku menyinggap selimut memperlihatkan istriku.
"Ist Kakak ma aku malu tau!!". Ucapku makin cemberut dan malu sekaligus karena kami hanya memakai pakaian dalam saja.
"Ya sudah aku gendong kamu aja, ya kan susah jalannya. Jangan lupa mandi air hangat agar lebih rileks".
"Makasih kak". Aku kembali menunduk tak sanggup menatapnya.
"Mmm"..
Dia pun menggendong ku. Ini pertama kalinya kami berdua dalam keadaan manis karena penyatuan itu sangat berarti untukku aku berharap kami bisa menjadi suami istri yang sesungguhnya. Ini perkembangan bagus untuk hubungan kami untuk kekedapannya.
Setelah mandi wajib aku membangunkan suamiku untuk mandi karena aku melihatnya tertidur kembali saat aku keluar kamar mandi.
"Kakak bangun mandi wajib dulu ya!!.. Baru sholat shubuh.. Mau ya??..
"Mmm".. Arman hanya bergumam dan bangun langsung memasuki kamar mandi syukur lah dia mulai mau mendengarkan ku.
Aku menunggunya sambil membaca al Quran
Aku melihatnya keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk.. Dan memakai pakaiannya. Aku langsung menundukkan kepalaku melihat pemandangan seperti itu.. Tentu saja aku baru melihat lelaki berganti baju didepanku..
"Kak sholat berjamaah yuk!!". Ajakku dengan ruang dan senyuman termanis yang kumiliki
"Tapi aku tidak terlalu pandai". Ucapnya membuang muka.
"Tidak apa kak, sebisa kakak saja. Itu jauh lebih baik, daripada mampu tapi tidak menunaikan nya!!". Bujukku lagi
"Baiklah".. Dia mengenakan pakaian sholat.
Aku menyiapkan tempat sholat nya dan kami pun sholat berjamaah. Aku menciumi tangannya dengan takzim karena inilah pertama kalinya kami sholat berjamaah setelah menikah hampir 2 minggu. Dan ini lah pertama kalinya aku melihat senyuman suamiku. Ya Allah semoga kami selalu dalam limpahan kasih sayang dan RidhoMu. Jadikanlah pernikahan kami sakinah, mawaddah, warahmah". Doaku memandang suamiku.
"Kenapa melihatku seperti itu?? Tanyaku saat melihat Aurora menatapku dengan wajah berbinar.
"Aku senang kakak seperti ini. Aku sangat bersyukur sekali. Ini pertama kalinya kakak mau menjadi imam sholat ku. Terima kasih!!". Aku menunduk haru..
"Maaf ya, aku bukan lelaki yang baik tapi aku ingin berusaha. Mau kan bantu aku pelan-pelan??". Aku mengusap kepala istriku dengan lembut.
Aku menganggukkan kepalaku dan berhamburan memeluknya. Ya kehidupan rumah tangga kami sesungguhnya baru dimulai hari ini. Setelah bercengkrama aku membantu suamiku untuk menghapal dzikir pagi dan petang.. Setelah selesai aku menuju dapur dan suamiku membantu ku mengurus kamar kami.
Dia juga membantuku membersihkan rumah. Ternyata dia orang yang sangat mandiri walau dia anak orang kaya. Setelah memasak dan pekerjaan rumah beres kami pun makan bersama dan berbincang-bincang hangat selayaknya suami istri yang sedang dimabuk asmara.
Kami sudah membagi tugas dalam pengerjaan rumah. Suamiku ternyata memang pintar mengurus rumah karena dia pernah kos dan tinggal sendiri atas permintaan ayahnya untuk membuat dia mandiri. Dia lulusan pulau Jawa tepatnya anak UI jurusan akuntansi. Hidup diluar pulau Jawa membuatnya menjadi anak mandiri dan bisa mengurus diri dan rumah. Aku bersyukur akan hal itu.
Setelah semua nya selesai aku dan suami bergantian masuk kamar mandi untuk bersih-nersih sebelum berangkat. Kami berjalan beriringan kedepan ya aku akan naik motor karena jam pulang kami berbeda.
"Kakak pamit yah, kamu hati-hati dijalan".
Aku mencium tangan suamiki dengan takzim dan dia mencium ubun-ubunku.Alhamdulillah aku sunggu senang luar biasa. Terima kasih ya Allah.
" Iya, kakak hati-hati yah, jangan terlalu ngebut, baca doa dulu sebelum pergi dan keluar dari rumah". Peringatku.
"Kamu belikan aku buku untuk doa-doa yang benar yah!! ". Pinta suamiku.
" Tentu kak, aku akan membelinya nanti kalau sudah mengajar dan memberikannya pada kakak".
Setelah suami ku pergi aku mengeluarkan motorku dan tak lupa mengunci semua pintu rumah dan berdoa untuk keluar rumah. Agar tempat tinggal kami terjaga sampai nanti.