Jasmin Renata Luis, wanita cantik, mandiri dan tangguh, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah terbiasa hidup susah setelah kematian kedua orang tuanya. Membanting tulang setiap harinya demi menghidupi kebutuhannya dan ke tiga anak kembarnya, Rio Putra Luis, Reno Putra Luis, dan si cantik Riana Putri Luis.
Memiliki Triple bagi Jasmin adalah anugrah yang di kirim Tuhan untuknya, Triple sek olah-olah di kirim untuk menjadi pengganti kedua orang tuanya. Dia selalu menikmati semua moment berharga bersama ke tiga buah hatinya setiap hari.
Ya akibat perbuatan yang di lakukan oleh lelaki yang dia sendiri tidak tau itu membuahkan hasil tiga malaikat bayi-bayi kecil yang tak berdosa, yang tumbuh menjadi anak-anak cerdas, suka menolong dan genius. Di tengah-tengah hinaan, cacian yang selalu dia terima karena hamil tanpa seorang suami dan menganggap Jasmi seorang perempuan nakal.
Akan kah triple berhasil mencari keberadaan ayahnya? dan mampukah tripel menyatukan kembali mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Puspitasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Jasmin Bangun.
Di ruang rawat Jasmin, pagi ini juga sedikit kehebohan antara Reno dan Riana. Sejak bangun tidur tadi pagi Riana, terlihat bad mood di sebabkan oleh Reno, yang jahil padanya saat membangunkan dirinya dengan air dan mengenai rambut menjadi sedikit berwarna putih. Bahkan hingga saat ini dia menatap Reno, dengan permusuhan. Padahal tadi Reno, sudah meminta maaf pada dirinya dan sudah di hukum sama Abang Rio, tapi tetap dia masih terlihat sebal terhadap Reno.
"Ayo duduk dulu cucu cucu Oma. Ini di minum dulu susunya sambil menunggu Opa, baru kita ke bawah beli sarapan," Ucap Mama Diana sambil menyerahkan susu kotak pada ketiga cucunya.
"Lama tali Opa na? Tayak pelawan aja mandi na lama," Sindir Reno sambil meminum susunya di samping sang Oma.
"Camu itu belicik tekali cih Leno na," Sahut Riana yang duduk di pangkuanku Daddy na.
" Bialin dali pada Citu!!! Cengeng na jadi Olang," Ujar Reno senget menatap Riana.
" Sudah sayang, jangan berdebat lagi," Pinta Daddy Bima mencoba menghentikan keduanya.
"Daddy Mommy bangun!!!! Cepat panggil dokter," Teriak Abang Rio yang duduk di samping Jasmin sedari tadi.
Mendengar ucapan dan teriakan Abang Rio, lalu semuannya segera mendekat ke arah Jasmin, terlihat di sudah membuka matanya dan tersenyum melihat semuanya. Lalu Tripel segera mendekat dan memeluk Jasmin, sambil menangis.
"Mommy cudah bangun? Hiks.....hiks....hiks.... Dangan lama lama Liana endak cuka talau Mommy tidul na lama," Ucap Riana sambil menangis di pelukan Jasmin.
"Iya Leno duga cedih Mommy na? Leno danji endak nakhal nakhal ladi deh," Ucap Reno sambil menangis di samping Jasmin.
"Maaf, ya ? Mommy sudah buat kesayangan Mommy sedih," Jawab Jasmin sambil melihat ketiga anaknya dengan senyum diwajahnya.
"Jas, dokternya sebentar lagi ke sini. Kamu butuh apa? Tanya Bima yang berada di belakang Riana.
"Kamu kenapa di sini?" Tanya Jasmin setalah melihatnya sekelilingnya.
"Nanti aku ceritakan semuanya Jas, sekarang yang penting kamu sembuh dulu. Ini Mama dan Papaku," Ucap Bima mengenalkan Kedua orang tuanya pada Jasmin.
" Maaf, Tante dan Om, Jasmin benar-benar tidak tau kalau ada Om dan Tante juga di sini," Jelas Jasmin sambil tersenyum di wajah pucat nya.
" Tidak apa-apa nak. Tante dan Om, senang kamu sudah sadar kembali. Gimana keadaan mu nak? Mau minum tidak nak," Ucap Mama Diana yang sudah berada di belakang Abang Rio.
" Iya aku sedikit haus," Jawab Jasmin.
"Ini minum dulu Jas," Ucap Bima sambil membantu Jasmin untuk minum.
"Apa aku lama tidurnya? Soalnya badanku terasa sakit semua," Tanya Jasmin pada Bima.
"Kamu setelah operasi tertidur 2 hari Jas, aku akan menjelaskan semua nanti sama kamu. Masih ada anak-anak tidak baik mendengar pembicaraan kita nanti," Jelas Bima pada Jasmin.
"Iya tidak apa-apa? Abang kenapa hanya diam saja nggak kangen Mommy," Ucap Jasmin yang melihat anak pertamanya hanya diam sambil melihatnya dari tadi.
" Abang senang Mommy, sudah bangun lagi? Jangan seperti kemarin lagi Mommy, Abang takut kehilang Mommy," Jawab Abang Rio dengan mata berkaca-kaca.
"Mommy, tidak akan meninggalkan kalian. Terima kasih sudah menjaga dan mengatur kedua adikmu yang super nakal itu? Abang hebat Mommy, bangga sekali," Ucap Jasmin sambil tersenyum pada Abang Rio.
" Terima kasih Om dan Tante, sudah menjaga dan merawat Tripel selama Jasmin, belum sadar. Maaf, pertemukan pertama kita malah dalam keadaan seperti ini," Ucap Jasmin.
"Sudah tidak usah di pikirkan. Sekarang kamu harus banyak istirahat agar cepet sembuh," Jawab Papa Adam sambil mengelus kepala Jasmin.
Jasmin, merasa seperti sedang berbicara dengan Papanya. Dia senang keluarga kandung Daddynya, Tripel begitu menerima dirinya dan Tripel dia benar benar sangat bersyukur sama Tuhan. Ternyata di balik kepahitan hidupnya dulu sekarang dirinya mendapat balasan yang manis.
"Endak jadi ya beli matanan di bawah citu? " Tanya Riana yang sudah menunggu dari tadi.
"Astaga Oma na lupa sayang maaf? Ya sudah ayo kita ke bawah dulu, sana minta uang tunai sama Daddy," Jawab Oma menyuruh Riana meminta uang sama Bima yang terlihat baru bicara dengan dokter Jasmin.
"Nak kami akan ke bawah beli sarapan dan jajan mereka sebentar ya? Kamu sama Bima, dulu soalnya sebentar lagi dokternya akan mengecek keadaanmu. Kami hanya sebentar soalnya tadi malam Opanya, susah janji pada mereka bertiga kalau mau tidur cepet besok di ajak ke bazar di samping rumah sakit," Ucap Mama Diana panjang lebar pada Jasmin.
"Tidak apa-apa Tante? Maaf, mereka pasti merepotkan dan nakal sekali. Tolong untuk Reno di perhatikan makanannya, kalau bisa yang sehat dia punya imun yang lemah dari kecil," Pinta Jasmin pada Mama Diana.
"Iya nak, Abang Rio sudah berbicara semua tentang kalian jadi jangan khawatir. Apa kamu bubur ayam nak? Kalau mau nanti Mama, belikan apa pun keinginan mu," Tanya Mama Diana.
"Boleh Tante. Maaf, merepotkan Jasmin nya." Apa Cantika dan keluarganya belum ke sini? Ucap Jasmin pada Mama Diana.
"Tidak sama sekali nak. Kamu boleh panggil Mama, kalau tidak keberatan, Tante malah senang nak. Soal itu biar Bima, yang menjelaskan karena Mama, tidak begitu tau tentang semua ini," Jawab Mama Diana.
"Apa boleh panggil Tante, Mama?" Tanya Jasmin dengan mata berkaca-kaca.
"Boleh dong? Anggap lah kami orang tuamu mulai sekarang nak," Jawab Diana setelah memeluk Jasmin dan menghapus air matanya Jasmin.
"Liat Oma, uang na banak banak di kacih Daddy cam Om Dilang. Ayo tita tesana nanti kebulu habis dadan na Oma," Pinta Riana setelah di samping Oma Diana.
" Baik-baik ayo kita berangkat, sebentar Oma ambil tas," Ucap Oma Diana sambil mengelus rambut Riana, yang terlihat cantik dengan dress pink dan jepit pita di rambutnya.
"Jangan banyak-banyak jajannya ya Riana ?Mommy, nggak suka kalau Riana, nggak nurut sama ucapan Oma, nanti. Apa lagi sampai nakal nanti di sana beli banyak makanan," Ucap Jasmin sambil melihat anaknya yang terlihat menggemaskan.
"Ciap Mommy nya, endak banak banak. Tan yang matan ma banak banak Leno gemblot," Jawab Riana sambil melirik Reno.
" Awas ya tamu!!! Dasal gentong si cengeng," Ucap Reno pada Riana dengan tatapan sebalnya.
Sedangakan Jasmin dan Mama Diana, hanya biasan tersenyum dan menggeleng kepala meraka masing-masing. Sedangkan Abang Rio, terlihat sedih siap dengan jaketnya yang berdiri di samping Opa nya. Tapi tiba-tiba pintu ruangan Jasmin, terbuka dengan kasarnya, terlihat beberapa orang masuk kedalam.