Pernikahan Impian Ayank, ternyata membawanya masuk ke dalam gulungan ombak yang menghantamnya berkali-kali tanpa perasaan.
Alex tak pernah menyangka, sekam basah yang terlihat seperti tumpukan sampah kotor dimatanya, bisa membakar habis seluruh kehidupannya yang sempurna.
Seperti apa pernikahan keduanya akan berjalan, jika mereka sama-sama menyimpan sekelumit rahasia pelik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeyra_S Antonio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harapan seorang ayah
Alex memarkirkan mobilnya di garasi kecil rumah baru nya. Bukan tanpa alasan dia membeli rumah minimalis tersebut dan bukan di perumahan mewah. Karena rumah itu hanya akan menjadi rumah singgah sementara baginya. Setelah dia mulai melancarkan rencana nya, maka rumah itu akan dia jual dengan mudah.
Terlihat lampu ruang tamu sudah padam, jelas saja sekarang sudah pukul 1 malam. Bi Siti pun pasti sudah terlelap berbaur dalam alam mimpi.
Saat melewati ruang keluarga, kening Alex mengernyit heran. Kala melihat seseorang tengah meringkuk dalam selimut usang di atas karpet kecil di depan sofa.
"Bi Siti? Ngapain tidur di sini?" Gumam Alex merasa aneh.
Perlahan Alex membangunkan wanita setengah abad itu, wanita yang sudah seperti ibu kedua baginya.
"Bi, bi Siti.." Alex menggoyang pelan lengan lebar bi Siti dengan sopan. Wanita itu mengerjab kemudian duduk perlahan. Di tatap nya sang majikan lalu menoleh ke segala arah.
"Nyari siapa bi? Ngigo apa gimana?" Tanya Alex tertawa kecil. Bi Siti sering menemani nya tidur kala masih kecil, Alex memiliki ketakutan tersendiri kala mendengar suara hujan. Semacam traumatis pada sesuatu yang tak pernah dia sampaikan kepada kedua orang tua nya.
"Tidak tuan muda, bibi cuma lagi nyari non Ayank. Kok tidak ikut pulang kemari, padahal udah larut malam." Ujar wanita itu menguap kecil dengan menutup mulut nya menggunakan punggung tangan.
Alex tersentak, seharian dia melupakan istri nya karena terlalu sibuk berbagi kemesraan dengan kekasih nya di rumah sakit. Lekas Alex meraih ponsel nya, lalu menghubungi pihak hotel tempat mereka menyelenggarakan resepsi pernikahan.
Namun sayang, pihak hotel tak tau kapan wanita itu check out. Namun berjanji akan memeriksa nya melalui rekaman CCTV hotel. Alex mengusap wajah nya gusar, bisa-bisa nya dia lupa soal istri nya sendiri. Alamat akan di bunuh sang ayah jika pria tua itu tau tentang keteledoran nya ini.
"Bi? Papa atau mama ada telepon ke rumah tidak?" Tanya Alex was-was.
"Tidak tuan muda, tuan sama nyonya besar bahkan belum mengetahui nomor telepon rumah sini." Terang bi Siti penuh keyakinan, wajah teduh nya terlihat tenang sungguh membuat Alex percaya mentah-mentah.
Benar memang, jika kedua orang tua nya tak sempat dia hubungi menggunakan telepon rumah baru nya. Jelas saja Alex langsung percaya begitu saja ucapan bi Siti. Lagipula untuk apa wanita itu berbohong kepada nya yang sudah seperti seorang putra bagi wanita itu.
"Ya sudah bi, sekarang balik tidur di kamar gih. Di sini dingin, lagian kenapa bibi tidur di sini? Apa kamar nya kurang nyaman? Pindah ke kamar bawah tangga aja kalau begitu." Ujar Alex penuh perhatian seperti biasanya. Bi Siti tersentuh dengan perhatian tuan muda nya, andai perhatian itu juga berlaku untuk sang nona muda. Hati nya pasti akan semakin bahagia.
"Bi? Ya elah, kok malah ngelamun. Abis mimpi ketemu Lee min Ho tadi sampai meleng gini di ajak ngomong?" Canda Alex tertawa kecil.
"Bibik kepikiran sama non Ayank, entah-entah nginep di mana non Ayank sekarang." Ujar wanita itu sendu. Bi Siti meraih selimut usang nya lalu memeluk untuk di bawa kembali ke kamar nya di dapur.
Setelah menaruh kembali bantal sofa yang dia gunakan, bi Siti meninggalkan Alex tanpa bertanya apa pria itu sudah makan atau belum. Biasanya bi Siti akan menanyakan nya sebelum wanita itu kembali tidur, jika mengetahui sang majikan baru tiba di rumah.
"Ck, wanita itu rupa nya sudah berhasil mencuri perhatian semua orang yang aku sayangi. Lagi pula dia bukan anak kecil lagi, ada banyak hotel di kota ini. Dan dia bukan wanita miskin yang tak mampu menyewa kamar hotel." Gumam Alex tak sedikit pun merasa bersalah atas apa yang dia perbuat.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Ayank tak bisa memejamkan kedua matanya, memikirkan nasib pernikahan nya yang baru saja mulai menapaki anak tangga pertama. Kini sudah berada di ujung tanduk. Sungguh miris, pernikahan impian nya tak seindah harapan. Alex pria yang begitu tulus dia cintai, telah menabur beling di dalam hati nya hingga meninggalkan banyak luka sayatan kecil tak terobati.
Bayangan wajah sedih kedua orang tua nya bergelayut dalam benak nya.
"Kenapa kau begitu tega padaku, Lex. Andai kau tak menginginkan pernikahan kita, kau tak perlu memaksa nya. Aku akan memahami penolakan mu tanpa drama. Kenapa harus melambung kan ku setinggi langit, jika hanya untuk kau hempas ke dasar bumi hingga tak berbentuk. Apa tujuan mu sebenarnya Lex? Mengucapkan kalimat sumpah setia bersamaku, namun kau menghabiskan waktu mu bersama wanita lain." Ayank tertawa lirih.
Wanita itu sungguh tak menyangka, pria yang dulu begitu baik dan peduli padanya. Rupanya menyimpan banyak rahasia.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Pagi menyapa Alex terbangun lebih awal, Miska akan menjalani cuci darah pukul 9 pagi ini. Dia ingin berada di samping wanita itu untuk menyemangati sang kekasih dalam proses tak mengenakkan tersebut.
"Loh tuan muda tidak sarapan dulu?" Tanya bi Siti yang baru menyiapkan sarapan pagi untuk sang majikan di atas meja.
"Tidak sempat bi, hari ini aku mau menemui seseorang. Bibi aja yang sarapan ya, biar makin sehat. Aku berangkat dulu, baik-baik di rumah. Dahh!" Bi Siti hanya bisa menatap sendu punggung lebar sang majikan. Hingga pagi tiba, Alex masih tak peduli akan keberadaan sang istri. Entah apa yang ada di pikiran pria itu.
"Padahal non Ayank sangat baik juga penyayang. Itu kenapa tuan dan nyonya besar sangat menyayangi nya. Sadarlah tuan muda, sebelum sesal menjemput." Gumam wanita paruh baya itu menatap mobil Alex yang baru saja meninggal pelataran rumah nya dari balik jendela ruang makan.
Sungguh bi Siti tak mengerti, wanita sebaik dan secantik sang nona tak mampu mengalihkan perhatian tuan muda nya, dari segala kesibukan yang entah apa.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Papa semalam bertemu dengan Alex sama Ayank? Gimana rumah baru mereka? Mama akan berkunjung ke sana hari ini, Ayank suka cake moka buatan mama." Ungkap wanita itu dengan wajah sumringah.
Antonio menatap miris keceriaan di wajah sang istri. Sungguh wanita itu akan sangat terluka saat tau jika menantu kesayangan nya, telah dengan sengaja di lukai oleh putra kedua mereka yang sangat sang istri banggakan itu.
"Kapan-kapan aja lah ma, masa pengantin baru udah mau di recokin. Ayank pasti masih berdaptasi dengan status nya yang baru, biarkan saja mereka saling mengenal semakin dalam. Kita akan berkunjung minggu depan saja sekaligus mama cek apa saja yang Ayank butuhkan di rumah baru mereka." Usul sang suami berusaha mencegah istri nya dengan cara yang halus.
Haura terlihat berpikir kemudian mengangguk paham.
"Baiklah, padahal mama sudah sangat merindukan menantu cantik kita itu." Putus Haura mengikuti saran sang suami. Menantu nya pasti sedang dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan juga status baru nya. Belum lagi wanita itu juga seorang Dokter, pasti kesibukan nya akan membuat waktu ke-dua nya sedikit terbatas.
Belum lagi perumahan tersebut jauh dari tempat kerja kedua nya. Entah mengapa putra nya memilih rumah di area yang cukup jauh jarak tempuhnya dari tempat mereka bekerja.
Selesai sarapan Antonio pamit bekerja, meski pria itu tak benar-benar pergi bekerja. Dia akan mencoba untuk menyambangi kediaman sang anak, mungkin saja Alex sudah pulang dari pelukan wanita ja la ng itu.
Itulah harapan Antonio sebagai seorang ayah, yang memupuk harapan tinggi pada sang anak kebanggaan.
Nyata nya Alex masih betah berada di sekitar wanita pilihan hati nya. Hingga pagi tiba, pria itu masih tak mencari keberadaan sang istri.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
...Tolong jejakin yah🙏🙏😚😚...
...Semoga bisa lulus kontrak di sini, jadi tidak lanjut di aplikasi lain🤲🤲...
...Luv yuu kalian yang baik hati🥰🥰🥰🥰🥰...