NovelToon NovelToon
Aku Menyerah, Mas!

Aku Menyerah, Mas!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Rita Tatha

Hanya karena ingin membalas budi kepada Abram, lelaki yang telah menolongnya, Gisela memaksa menjadi istri lelaki itu meskipun ia harus mendapat perlakuan kasar dari Abram maupun mertuanya. Ia tetap bersabar.


Waktu terus berlalu, Gisela mengembuskan napas lega saat Abram mengajak tinggal di rumah berbeda dengan mertuanya. Gisela pikir kehidupan mereka akan lebih baik lagi. Namun, ternyata salah. Bak keluar dari kandang macan dan masuk ke kandang singa, Gisela justru harus tinggal seatap dengan kekasih suaminya. Yang membuat Gisela makin terluka adalah Abram yang justru tidur sekamar dengan sang kekasih, bukan dengannya.

Akankah Gisela akan tetap bertahan demi kata balas budi? Atau dia akan menyerah dan lebih memilih pergi? Apalagi ada sosok Dirga, masa lalu Gisela, yang selalu menjaga wanita itu meskipun secara diam-diam.

Simak kisahnya di sini 🤗 jangan lupa selalu dukung karya Othor Kalem Fenomenal ini 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMM 04

Gisela mengerutkan kening saat melihat satu pack obat diberikan kepadanya. Ia berusaha mencermati obat tersebut dan membaca tulisan yang tertera di sana. Ketika telah mengetahuinya, Gisela langsung menatap Abram dengan terheran.

"Bukankah ini pil KB, Mas? Kenapa kamu memberikan ini padaku? Apa maksudnya?" tanya Gisela begitu menuntut jawaban. Nada bicaranya menyiratkan sebuah kekecewaan.

"Kamu tahu itu pil KB, seharusnya kamu juga tahu apa kegunaannya! Kenapa kamu senang sekali menanyakan hal yang tidak penting!" dengkus Abram. Menatap kesal ke arah Gisela yang masih terpaku di tempatnya.

"Mas, memangnya kamu tidak ingin memiliki anak denganku?" Suara Gisela begitu lirih dan penuh permohonan. Ia menatap suaminya penuh iba, tetapi Abram justru tersenyum sinis.

"Punya anak denganmu? Cih! Aku tidak sudi."

Air mata Gisela tidak mampu lagi ditahan saat mendengar ucapan Abram. Terdengar sangat enteng, tetapi mampu meremukkan hati Gisela saat itu juga. Wanita mana yang tidak sakit hati ketika suaminya dengan tegas menolak memiliki anak dengannya. Namun, seberapa keras pun suara isakan Gisela takkan pernah mampu meluluhkan hati Abram. Lelaki itu justru mengomel dan meminta Gisela agar segera mempersiapkan air hangat untuknya.

Gisela sekuat tenaga menghalau cairan bening yang terus saja mengalir. Seolah tidak sekalipun memberi kesempatan bagi Gisela untuk mengusapnya. Tatapan wanita itu tampak nanar ke arah air di dalam bath-up yang begitu tenang dan menghangatkan.

Aku harus bersabar sebentar lagi. Aku yakin kalau Mas Abram pasti akan berubah. Ingat, tujuanmu menikah dengannya adalah untuk balas budi. Jadi, jangan sekalipun menyerah, Gis.

***

Gisela menolak saat harus meminum pil tersebut secara rutin, tetapi Abram sangat memaksa bahkan Abram memberi ancaman akan menyakiti orang tua Gisela jika wanita itu sampai lupa minum satu kali saja. Gisela pun hanya bisa pasrah dan menuruti kemauan Abram. Ia takut ancaman Abram benar-benar akan menjadi nyata.

Ketika Gisela sedang sibuk di kamar, tiba-tiba ia mendapat sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Jemari Gisela pun dengan lincah segera membuka dan ia terkejut saat melihat foto Abram sedang bersama wanita lain. Bahkan, mereka terlihat begitu intim. Hati Gisela mendadak panas seperti terbakar dan air matanya hampir saja tumpah. Sakit? Tentu saja hati Gisela terasa sakit bak tertusuk sembilu.

Dengan gerakan cepat, Gisela membalas pesan tersebut. Namun, tidak bisa sama sekali karena nomornya telah diblokir. Hal itu membuat Gisela mendadak curiga dan berusaha menerka siapakah pemilik nomor tersebut. Gisela menyimpan ponselnya kembali dan mendes*hkan napas kasar. Ia berusaha untuk menenangkan diri dan meyakinkan hatinya bahwa semua terkadang tidak seperti apa yang ada dalam pikirannya. Gisela berusaha untuk tidak berburuk sangka, tetapi pikiran buruk tetap saja menguasainya.

Rasanya Gisela tidak sabar saat harus terus menunggu kepulangan Abram. Ia mendengar penjelasan yang sejelas-jelasnya dari mulut Abram sendiri. Ingin sekali Gisela menyusul ke kantor, tetapi ia tidak memiliki keberanian. Ia khawatir Abram justru akan marah padanya menilik bagaimana sikap Abram yang belum juga baik kepadanya.

Jam sudah menunjuk pukul lima, Gisela sudah tidak sabar menunggu di ambang pintu. Ketika melihat mobil suaminya sudah berhenti di halaman rumah, Gisela pun segera menyambutnya. Membuat Abram merasa heran. Namun, Abram tanpa berbicara apa pun langsung bergegas masuk diikuti Gisela di belakang.

Abram makin terheran saat Gisela sudah menyiapkan segala keperluannya termasuk baju ganti dan air hangat untuk mandi. Apalagi sikap Gisela yang tidak seperti biasanya membuat Abram menaruh curiga kepada wanita itu.

"Aku yakin kamu memiliki maksud tertentu padaku," tukas Abram. Menatap penuh selidik ke arah istrinya.

"Maksud kamu apa, Mas?" Gisela justru bertanya balik.

"Cih! Jangan berpura-pura bodoh! Aku muak melihatnya!" bentak Abram. Wajahnya tampak sangat tidak bersahabat hingga membuat Gisela menghirup napasnya dalam-dalam.

"Mas, sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan padamu dan aku membicarakan dengan tenang." Gisela berusaha meredam suasana dan tidak ingin jika Abram lepas kendali karena dalam hati kecil Gisela, ia merasa tidak nyaman. Setelah melihat Abram tidak ada respon apa pun, Gisela segera menyerahkan ponselnya kepada Abram untuk menunjukkan foto tadi.

Kedua bola mata Abram membulat penuh. Lalu tangannya mencengkeram ponsel tersebut sangat kuat sebelum akhirnya membanting benda pipih itu ke lantai. Gisela sampai terjengkit karena terkejut dengan apa yang dilakukan Abram. Apalagi saat melihat rahang Abram yang mengetat hingga membuat otot di lehernya terlihat jelas.

"Kena—"

"Dari mana kamu dapat foto itu? Katakan padaku!" bentak Abram. Suaranya menggelegar bahkan sorot matanya terlihat penuh dengan kilatan amarah.

"Mas, bukankah seharusnya aku yang bertanya padamu, siapa wanita yang bermesraan denganmu itu," timpal Gisela memberanikan diri.

Tubuh Gisela terhuyung seketika saat Abram sudah mendorongnya cukup kencang. Bahkan, Gisela merasakan pantatnya sedikit nyeri karena membentur lantai hingga ia meringis kesakitan. Namun, Abram tetap saja bersikap tak acuh.

"Kamu tidak perlu tahu siapa wanita itu," ucap Abram. Nada bicaranya terdengar keras dan penuh penekanan.

"Sudah seharusnya aku tahu, Mas. Jangan lupa kalau aku adalah istrimu. Aku berhak mengetahui dengan siapa kamu pergi." Gisela bangkit berdiri sejajar dengan Abram.

"Ingat, kamu tidak berhak mengaturku!"

"Aku berhak, Mas! Aku istrimu dan aku tidak suka kamu bermesraan dengan jal*Ng seperti itu!"

"Bedebah!"

Sebuah tamparan keras terdengar memecah keheningan di kamar itu. Menambah suasana menjadi semakin tegang. Wajah Abram tampak dipenuhi amarah, sedangkan Gisela menunduk sembari memegang pipinya yang terasa panas bekas tamparan tangan Abram.

1
Ona Manek
terima kasih Thor...
Nur Ain
perempuan bodo
Nur Ain
aih cemburu ke
Anonymous
ok
Intan Carla Hasugian
ya endingnya..sedihhh..tokoh utama wanita nya pergi ke abadian..biasanya kan menyerah.tp akhirnya bahagia dgn yg lain..tp bagusss novelnya..beda u kali ni
maria handayani
/Toasted/
Ahsin
hadeh baru ini baca novel bkin emosi pemeran wanitanya yg oon
Ahsin
kalau ini anak Perempuanku pst kuhajar bkin emosi terlalu bego, Uda di kdrt masih menjd budak cinta
Ahsin
bkin emosi SM pemeran wanitanya terlalu oon
Ahsin
perempuan bodoh yg masih mau bertahan
Ahsin
bkin emosi pura2 kuat ujung2nya mewek knp hrs pingsan klu ikhlas lihat suami dan selingkuhan
Ahsin
antara bego dan pura2 kuat beda tipis
Jumaedah 82
pergilah yg jauh Gisel dan kembali dngn kesuksesan
Jumaedah 82
terlalu dibutakan cinta itu Gisela
Jumaedah 82
penjarain aja pak
Vita
gisela tolol mau aja diinjak injak suaminya
Jumaedah 82
knp masih bertahan JD emosi aku membacanya thor
Jumaedah 82
sok kuat aja ni Gisel
Jumaedah 82
mending cerai aja thor
Jumaedah 82
mending pergi aja diam2 drpd disiksa tiap hari sakit tau gak sih thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!