NovelToon NovelToon
Oh My Savior

Oh My Savior

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:280.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aku menyukaimu! Tapi, Aku tahu Aku tak cukup pantas untukmu!

Cinta satu malam yang terjadi antara dia dan sahabatnya, membawanya pada kisah cinta yang rumit. Khanza harus mengubur perasaannya dalam-dalam karena Nicholas sudah memiliki seseorang dalam hatinya, dia memilih membantu Nicholas mendapatkan cinta sang gadis pujaannya.

Mampukah Khanza merelakan Nicholas bersama gadis yang di cintai nya? Atau dia akan berjuang demi hatinya sendiri?

Ayo ikuti kisah romansa mereka di sini! Di Oh My Savior

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 : Kembalinya Cherry

Tak...Tak...Tak...

Suara benturan yang tercipta dari langkah Khanza menggema di lorong sebuah gedung perkantoran, Ia berjalan dengan langkah terburu-buru, sapaan dari para karyawan lain dia jawab dengan anggukan beserta seulas senyuman tipis. Sebuah berkas Ia jinjing di tangan kanannya.

Ceklek... Dia masuk ke dalam ruangan Nic, "Nic, dia menyetujuinya!" ujarnya dengan penuh semangat.

Nic mendongak menatap dengan sedikit heran, "menyetujui apa?"

"Tentu saja, Nona Cherry! Dia sudah setuju untuk membintangi merek kita." Seketika Nic mengingat semuanya tentang rencananya merekrut Cherry sebagai model iklannya, kejadian kemarin sedikit membuatnya teralihkan.

"Ah bagus, sangat bagus! Kapan dia akan datang kemari untuk tanda tangan kontrak?"

"Mungkin siang ini, Manager nya menghubungiku tadi." Nic mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ehem... Khanza, bagaimana penampilanku?" tanyanya.

"Seperti biasa kau sangat tampan!" Khanza mengangkat ibu jarinya.

"Apa perlu menyiapkan baju baru?" tanyanya sedikit tak percaya diri.

"Hey, kau bertemu dengannya untuk membicarakan pekerjaan bukan untuk kencan, untuk apa berganti baju. Begitu saja sudah cukup." Tukas Khanza, yang tak ingin menambah pekerjaannya.

"Hmh... Kau benar," gumamnya.

"Sudah ya, aku pergi dulu aku masih ada pekerjaan lain." Setelah menyampaikan laporannya Khanza keluar dari ruangan tempat Nic berada, seketika ekspresinya berubah. Wajah ceria yang sering Ia tunjukan jika tengah bersama orang lain lenyap begitu saja, saat sendiri jiwa rapuhnya keluar.

"Tahanlah Khanza kau pasti bisa, aku sangat kuat." gumamnya pelan.

Sebuah mobil mewah berhenti di depan gedung tersebut, seorang pria bertubuh kekar serta mengenakan jas serba hitam membukakan pintu mobil dengan sopan. Sesosok wanita berpakaian modis dan mengenakan sepatu berhak tinggi, keluar dari sana. Tubuhnya yang tinggi semampai, memiliki body yang sexy, serta berambut panjang dan indah tersenyum manis menyapa semua orang seraya melambaikan tangan ciri khas seorang bintang.

'Pemeran utama sudah datang, lalu siapa aku? Aku hanya seorang pemeran pembantu yang hanya tampil untuk menyempurnakan kisah mereka.' Batin Khanza, dia tersenyum miris.

Khanza maju untuk menyambut kedatangan Cherry, "selamat datang Nona Cherry Tomlinson, semoga anda akan betah bekerja sama dengan kami." Khanza menyalami Cherry sambil tersenyum ramah. Dia lantas mengajak Cherry ke ruangan Nicholas.

Ceklek...!! Khanza masuk kedalam ruangan bersama Cherry dan juga Manager nya. Terlihat Nic tengah berdiri membelakangi mereka, entah apa yang dia tatap di luar jendela.

"Ehem! Tuan, Nona Cherry sudah di sini." Khanza mengingatkan.

"Nona, silahkan duduk terlebih dahulu, buat diri anda nyaman." Khanza berusaha bersikap profesional.

Nic berbalik dan memandang Cherry yang baru saja duduk di sopa yang tersedia di sana. Pandangan mereka seketika bertemu, Cherry nampak tertegun, namun tidak dengan Nic. Dia langsung memutus kontak mata dan duduk di sopa tunggal yang saling berhadapan dengan sopa yang Cherry gunakan.

"Ha-halo, Nona Cherry." Sapa Nic dengan nada canggung.

"Halo juga," Cherry membalas sapaan canggung Nic. Khanza yang menyaksikan pasangan kekasih masa kecil itu saling menyapa hanya bisa membisu walau dalam hati merasa terganggu.

"Apa kabarmu Cherry?" tanya Nic berusaha mengubah suasana.

"Aku baik, Nici!" Dia tersenyum, Nic nampak terkejut dengan panggilan Cherry. Sudah lama tak ada yang memanggilnya dengan nama itu selain Ayah dan Ibunya. Tantu saja bukannya tidak suka, hanya saja panggilan itu agak sedikit kekanakan.

"Ternyata kau masih ingat," Nic terkekeh.

"Ya, aku ingat semuanya," Cherry tersipu, mereka pun berbincang banyak membuat Khanza berasa menjadi obat nyamuk, seharusnya dia tidak berada di sini.

Khanza mundur perlahan agar tak di sadari Nic jika dia hendak pergi, satu langkah, dua langkah, saat Khanza mengambil langkah ke tiga, "Khanza, kemari lah!" panggil Nic.

'Uh, sial.' gumam Khanza dalam hati.

"Cherry ini adalah Khanza dia sekertaris dan juga asisten ku, dia juga teman baik ku." Khanza menganggukkan sedikit kepalanya sembari tersenyum.

"Ya, Asistenku sudah menceritakannya." Ucapnya tak berminat, Khanza terdiam dia tahu kalau keberadaannya hanya menjadi pengganggu acara reuni kedua orang ini.

"Nic, aku ada pekerjaan lain yang harus aku urus, apa kau bisa menangani situasi di sini?" Tanya Khanza, sebetulnya itu hanya sebuah alasan, agar dia bisa pergi dari ruangan ini.

Nic mengangguk, "oke! pergilah, aku bisa menanganinya."

Khanza pun akhirnya bisa lolos dari tempat itu, namun hatinya masih saja terasa berat. Khanza masuk kedalam ruangannya, membaringkan kepala di atas meja, pikirannya melayang pada apa yang di lakukan Nic dan juga Cherry jika mereka di tinggal berdua di satu ruangan yang sama.

Khanza kembali duduk tegak sembari membuang napas kasar, berharap rasa resah di hatinya ikut terbuang juga. Dia mencoba kembali fokus pada pekerjaan yang sebetulnya tidak terlalu terburu-buru. Namun, dalam situasi sekarang akan lebih baik untuk mengalihkan perhatiannya.

Jam makan siang pun tiba, Khanza memilih untuk makan terlebih dahulu sebelum berkutat kembali dengan pekerjaannya. Dia sengaja tak ingin buru-buru kembali keruang Nic, Khanza keluar sembari meregangkan otot-ototnya dia tak memerhatikan jalan hingga suara seorang wanita terdengar jelas di rungunya.

"Nona Khanza, mari makan siang bersama," ajaknya yang seketika membuat Khanza menoleh.

Hah? Dia memekik saking terkejutnya, dua orang yang paling Ia hindari kini berada tepat di hadapannya.

"Haha, Nona Cherry bukannya saya tidak ingin menerima itikad baik anda, namun pekerjaan saya terlalu banyak jadi saya tidak bisa ikut bergabung dengan kalian." Khanza memberi alasan.

Nic melempar pandang penuh tanya, pasalnya dia tahu betul jika Khanza sama sekali tidak memiliki pekerjaan yang begitu penting sampai dia harus melewatkan makan siangnya, "kalian pergilah, aku akan mengcopy dokumen ini." Khanza berlalu secepat mungkin.

Khanza meminta di belikan makanan dan juga minuman pada salah satu Office girl yang kebetulan lewat di depannya. Hari ini dia tidak akan pergi kemana pun dia akan berdiam diri di ruangannya hingga jam kerja berakhir.

Khanza kembali duduk di kursi kerjanya, dia melihat layar ponselnya yang tiba-tiba menyala, ternyata pesan dari Nic. Dia mengirimkan fotonya dengan Cherry yang tengah berada di salah satu cafe dekat kantor.

Khanza melempar pelan ponsel agar menjauh darinya, dia sama sekali tak ingin melihat dimana Nic dan Cherry berada dan apa yang tengah mereka lakukan.

Dada Khanza tiba-tiba terasa sesak, dia tidak suka, dia cemburu, "Ah hati sialan! Kendalikan dirimu, kendalikan," gumam Khanza pada diri sendiri sembari membuang napas kasar.

Saat ini dia tampak seperti orang bodoh, sembunyi dari semua orang, tenggelam dalam pekerjaan yang sejatinya hanya sebagai penghibur dikala hatinya hancur. Ingin rasanya dia mati saja pikir Khanza, tapi hal itu bukanlah sebuah solusi, namun hanya sebuah bentuk penyiksaan diri.

1
Ririn Nursisminingsih
nick ini ceo kok boodinng banget yaa grgeten a
Muna Junaidi
Hadir thor💃💃💃
Whidie Arista 🦋: Terimakasih kak. semoga suka sama ceritanya 😊
total 1 replies
Zikran Zikran
Luar biasa
Madura Sby
akhirnya masalah selesai jugaa
Waseng Susanti
crt yg menarik
Mom Q
super
Ndhut
.
Anonymous
bukannya tes dna biasany bth wkt 2 mgg an kan?
Whidie Arista 🦋: dalam dunia halu apa sih yang gak mungkin kak wkwk🤭
total 1 replies
mudah hartatik
suka ceritanyA... sepertinya bagus..
Nuraeni Nur
menarik
Kadek Bella
terima kasih thoor,,, ceritanya nggak bertele-tele
Whidie Arista 🦋: sama2 kak, makasih juga udah mampir di karya aku 😊
total 1 replies
Devina Siregar
top
Nabilah Afifah
min kok gaada novel yg ini
Whidie Arista 🦋: kalau minta Kakak bisa baca nove aku yang lain, terima kasih🙏
Whidie Arista 🦋: Mohon maaf ya Kak🙏 novel ini gak jadi aku lanjutin jadi aku hapus🙏😊
total 2 replies
Doraita Veriani
aku padamu Risa....meleleh air mataku
Agus Tina
Luar biasa
Tris Santini
bonchap nya thor
Rus Siana
pPpPpppppPpp
Uswatun Hasanah
lanjut cerita yg lain dong
Whidie Arista 🦋: kalau bikin sekuel novel ini kayanya belum ada ide kak Wkwk
Whidie Arista 🦋: Cerita yang lain yang mana Kak?
total 2 replies
Anonymous
Terima kasih thor 😍🥰
Whidie Arista 🦋: sama2 Kak😊 Makasih juga buat Kakak yang sudah mendukung novel aku yang satu ini🙏
total 1 replies
Uswatun Hasanah
tamat tamat ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!