Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berakting
"Chang'er kami pulang" Suara Ehuang Baiye memecah kesunyian di rumah. Dia kemudian masuk ke dalam dan mencari anak semata wayangnya itu.
Ehuang Baiye kemudian melihat Boqin Changing sedang membaca sebuah buku dengan urat urat yang terlihat di wajahnya.
"Chang'er kamu sedang apa?"
"Ah ibu mengagetkanku saja. Chang sedang membaca buku ini bu. Cuma Chang tidak paham." Ucap Boqin Changing pura pura terkejut.
Dia kemudian berakting menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal untuk menambah kesan kebingungannya. Boqin Changing sedang berakting seolah-olah dia tertarik dengan sebuah buku.
Sebelumnya dia berfikir keras bagaimana caranya agar dia bisa mulai belajar membaca dan menulis. Satu satunya hal yang masuk akal baginya adalah dia harus membuat ibunya mengajari dia membaca dan menulis. Dengan begitu maka ketika suatu saat nanti dia terlihat menulis sesuatu maka orang tuanya tidak akan curiga.
"Oh anak ibu sudah mulai tertarik membaca ya. Apa mau ibu ajarin untuk mengenal huruf dan tulisan?"
"Mau bu mau bu" Boqin Chang pura pura antusias saat ibunya menawarkannya untuk belajar membaca dan menulis.
"Baik nanti malam kita mulai belajarnya ya?" ucap Ehung Baiye sambil mencubit pipi anaknya ini. Boqin Changin hanya tersenyum getir mendapatkan perlakuan itu. Sebagai seseorang yang bermental kakek kakek, tindakan ini masih diterimanya jika orang tersebut masih orang terdekatnya.
Ehuang Baiye kemudian mengajak Boqin Changing untuk tidur siang namun ditolak Boqin Changing.
"Ibu, bolehkah mulai sekarang Chang tidur sendiri di kamar tamu? Chang sudah besar jadi mau tidur sendiri"
Boqin Changing ingat di kehidupan pertamanya, dia baru tidak tidur dengan orang tuanya ketika berusia tujuh tahun. Saat itu dia dibawa gurunya ke sekte yang terletak kurang lebih dua hari perjalanan dari desanya. Bahkan malam terakhir sebelum dia dibawa gurunya. Dia masih tidur bersama kedua orang tuanya.
Boqin Changing kemudian berakting kembali dengan mimik menggemaskan. Jika para pasukannya dulu melihat kelakuan tuan mereka ini, mungkin mereka akan muntah karena ini benar benar menjijikkan.
"Heh apa ibu gak salah dengar? Anak ibu merasa sudah besar?" Ehuang Baiye mentowel hidung Boqin Changing karena permintaan gemas anaknya.
"Boleh ya bu. Chang mulai belajar tidur sendiri" Chang berakting meminta ijin kepadanya ibunya. Walaupun ibunya terus menolak keinginannya, Boqin Changing tetap tidak patah semangat dan terus merajuk. Sampai akhirnya ibunya mengeluarkan kata kata terakhir.
"Kalo ayahmu boleh? Ibu setuju." katanya dengan ketus.
"Ibu makasih yaaaa... Ayah dimana bu?" Ucap Boqin Changing dengan air mata yang seolah berkaca kaca.
"Coba kamu cari di gudang sepertinya tadi ayah ke arah sana" Nada suara Ehuang Baiye menjadi lebih ramah melihat air mata anaknya.
Boqin Changing kemudian mencari ayahnya dan berakting meminta ijin untuk mulai tidur terpisah dari mereka berdua. Hal yang mengejutkan ternyata ayahnya langsung mengijinkan permintaan Boqin Changing tersebut.
Dalam hati Boqin Changing merasa aktingnya sangat sempurna karena berhasil meyakinkan ayahnya. Padahal dia tidak tahu bahwa ayahnya sudah memendam keinginan sedari lama agar anaknya mulai tidur terpisah.
Dari dulu dia ingin mengatakan hal ini kepada istrinya tapi takut istrinya marah. Boqin Feng tahu istrinya sangat menyayangi Boqin Changing.
Boqin Feng tentunya ingin waktu berduaan dengan istrinya lebih lama. Adanya Boqin Changing di kamar mereka berdua membuat aktivitas ayahnya menjadi lebih terbatas.
Ibunya yang telah dikabari Boqin Changing kemudian terlihat marah kepada Boqin Feng karena menyetujui keinginan anaknya ini. Ehuang Baiye terpaksa menyetujui keinginan anaknya tersebut karena dia telah berjanji. Namun dia baru menjanjikan hal tersebut baru akan dimulai nanti malam. Siang ini Boqin Changing masih harus tidur siang dengan ibunya.
Boqin Changing tersenyum getir dan terpaksa menuruti keinginan ibunya. Siang itu mereka beristirahat bersama. Namun muka Ehuang Baiye masih cemberut ketika melihat suaminya. Boqin Feng hanya tersenyum canggung dan terus berusaha memberikan penjelasan kepada Ehuang Baiye.
Sesudah makan malam, sesuai janinya Ehuang Baiye mulai mengajarkan membaca dan menulis kepada Boqin Changing. Boqin Changing masih terus berakting seolah olah ini baru pertama kalinya dia belajar membaca dan menulis. Boqin Changing harus belajar berakting seperti ini agar orang tuanya tidak curiga. Boqin Changing telah bertekad dalam hatinya agar tidak memberi tahu siapapun bahwa ini kehidupan keduanya. Dia percaya langkah ini adalah langkah terbaiknya saat ini.
Hari sudah larut malam, Ehuang Baiye menghentikan kegiatan belajar anaknya. Dia cukup puas dengan pencapaian Boqin Changing malam ini. Tiba tiba dia merasa anaknya sangat berbakat dan pintar. Dia berfikir mungkin anaknya cocok menjadi pejabat pemerintahan atau sastrawan suatu saat nanti.
Di kamarnya yang baru, Boqin Changing menghela nafas sambil merebahkan dirinya. Hari pertama ini sangat melelahkan kesehatan mentalnya. Dia harus melakukan berbagai kepura-puraan kepada orang tuanya.
Namun dia juga tersenyum puas. Dia merasa aktingnya hari ini sangat luar biasa. Boqin Changing hampir tidak percaya dia mampu meyakinkan orang tuanya untuk rencana yang dia susun di hari ini. Pada saat kehidupan pertamanya dia beberapa kali melihat pertunjukan theater. Hal itu menjadi inspirasinya dalam berakting hari ini.
"Mungkin jika aku menjadi pemain theater di masa ini aku juga bisa menjadi aktor terbaik" gumam Boqin Changin sambil tersenyum.
Di sisi lain kedua orang tuanya juga sedang membicarakan Boqin Changing. Mereka merasa tingkah laku Boqin Changin sangat aneh hari ini. Kelakuannya sangat berbeda jauh dengan hari sebelumnya. Jika Boqin Changing mengetahui hal ini, mungkin dia merasa bahwa dia sama sekali tidak berbakat sebagai seorang aktor.
Di dalam kamarnya Boqin Changing mulai bersila dan memejamkan matanya
"Hmmm baiklah mari kita mulai"
LIST BAJU YG HADIR KARENA DPT KAOS ASMIPA DARI SPONSOR
1. Sugeng ( L)
2.
3.
4.
5.
TERUSKAN
KUSUS YG HADIR SEGERA MAU SAYA SETOR KE PUSAT
bukannya sbgai pendekar terhebat di kehidupan pertama Dan begitu mudah bagi² tehnik kepada org² terdekat di kehidupan kedua nya
Naif...sungguh naif