Surat Cerai Yang Ku Layangkan
Riri Anastasya wanita cantik, berusia 25 tahun menjadi istri seorang sultan, yang memiliki sebuah perusahaan besar di kota Jakarta, yaitu Samuel Malio Edwin yang berusia 29 tahun, seorang laki-laki yang tampan, mempunyai badan tegap, dan tentu sangat berwibawa.
Riri adalah wanita karir, yang menaungi perusahaan keluarganya sendiri, ia menjadi salah satu CEO wanita tersukses di kota Jakarta. Memiliki kepribadian yang tegas, pemberani, dan tidak pantang menyerah membuat Riri menjadi penerus di perusahaan keluarganya.
Riri yang terlahir dari keluarga kaya raya, dan memiliki suami yang begitu tajir, namun tidak membuat Riri berpangku tangan kepada mereka, justru Riri begitu mandiri dan pekerja keras, karena menurut Riri, selama ia masih muda dan masih sehat, ia harus banyak menabung untuk bekal masa tuanya nanti, dan juga untuk calon anak-anaknya nanti.
Sebagai wanita karir Riri juga tidak pernah lupa akan kewajiban nya sebagai seorang istri, setiap hari ia tetap melayani suaminya, seperti memasak, membuatkan kopi, dan menyiapkan perlengkapan yang lainnya. Bahkan Riri setiap waktu Weekend juga menyempatkan untuk berlibur bersama sang suami, dan juga keluarganya.
Usia pernikahannya bersama Samuel sudah memasuki umur 1 tahun, namun belum juga di karunia seorang baby, karena Samuel memutuskan untuk fokus bekerja dan fokus pada perusahaannya terlebih dahulu, dan meminta Riri untuk menunda kehamilannya dalam waktu kurun yang cukup lama. Padahal Riri sudah ingin sekali menimang dan mempunyai seorang baby, namun karena itu keinginan suaminya ia hanya bisa menurut saja, mungkin fikir Riri suaminya belum siap untuk mempunyai seorang anak.
"Tap.. Tap.. Tap..." langkah kaki yang terus melangkah menuju ruang Direktur, Riri baru saja tiba di ruang Direktur, dengan sesekali tersenyum kepada karyawan yang memberi hormat kepadanya.
"Selamat pagi, ibu Riri?." sapa Mita sekretaris Riri di kantor.
"Selamat pagi juga Mita." Riri yang sudah berjalan masuk ke dalam ruang Direktur, dan di ikuti oleh Mita di belakangnya.
Riri pun sudah menjatuhkan di kursi kebesarannya. "Apakah hari ini ada meeting Mit?." tanya Riri sedikit menoleh ke arah Mita.
"Tidak buk, ibu hanya menghadiri makan siang bersama tuan Alexsander, sambil membahas proyek yang kita jalankan bersama perusahaan tuan Alexsander." jawab Mita yang masih berdiri di depan meja bosnya.
"Baiklah." jawab Riri yang sedikit menganggukkan kepalanya.
Mita pun sudah berjalan untuk duduk di kursinya, sedangkan Riri sudah membaca beberapa laporan di atas meja, namun saat Riri sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya, ponsel terus saja bergetar di sampingnya. Riri yang melihat ponsel bergetar pun segera mengambilnya. Di layar ponsel tertera jelas nama Adel, yaitu sahabat Riri.
"Ri.. apa kemarin kamu ikut perjalanan bisnis dengan suamimu?." tanya Adel pada pesannya.
"Tidak.. memang kenapa Del?." tanya Riri balik membalas pesan dari Adel.
"Kemarin saat aku pulang dari Bali, aku melihat suamimu turun dari pesawat sedang menggandeng seorang wanita, aku kira itu kamu, mau aku panggil, tapi suamimu sudah berjalan cukup jauh."
"Aku tidak ikut dengan mas Sam, karena pekerjaanku di kantor kemarin sangat banyak." balas Riri.
"Apakah suamimu pergi dengan sekretarisnya? mereka terlihat begitu sangat dekat." balas Adel lagi.
Riri yang mendapat pesan dari Adel seketika berfikir, Riri juga tau bahwa suaminya hanya memiliki satu sekretaris itu saja laki-laki bukan perempuan.
"Mungkin suamiku pergi dengan rekan bisnisnya Del, kemarin mas Sam bilang kepadaku bahwa rekan bisnisnya adalah wanita." balas Riri.
"Oh yaudah.. aku cuman tanya itu saja, maaf sudah mengganggu mu, pasti kamu sangat sibuk."
"No problom." balas Riri, dan Riri pun kembali menaro ponsel di sampingnya, sambil memijat keningnya. Yang mengadu kepadanya bukan hanya Adel, bahkan Mita sekretaris Riri juga pernah melihat suaminya sedang bersama wanita saat malam hari, dan Mita kira itu adalah Riri atasannya, karena wanita itu begitu mirip dengan bosnya.
"Apa aku harus menyelediki mas Samuel, tapi kalau aku menyelidiki itu sama saja aku tidak percaya dengan suamiku, dan lebih percaya kepada orang lain." ucap Riri di dalam hati.
"Namun jika tidak aku selidiki, aku juga penasaran, siapa wanita yang bersama mas Sam? Apa itu benar rekan bisnisnya?." Riri yang terus bertanya-tanya dalam fikiran nya.
Riri pun memutuskan untuk membuat janji malam ini dengan Alexsa yaitu sahabatnya dan juga sahabat Adel. Mereka bertiga bersahabat cukup lama dari dulu kuliah, Dan Riri akan mencoba bertanya kepada Alexsa, apakah Alexsa juga pernah melihat Samuel bersama dengan wanita lain di kantor, secara Alexsa bekerja satu kantor dengan Samuel.
Riri kembali fokus menatap pekerjaannya, dan menyingkirkan fikiran soal wanita yang bersama suaminya tersebut. Riri juga tetap berpositif tingkhing bahwa suaminya tidak mungkin berselingkuh dengan wanita lain, mungkin Adel dan Mita hanya salah orang.
Jam istirahat makan siang pun telah tiba, semua karyawan pun sudah meninggalkan ruang kerjanya masing-masing, tidak terkecuali Riri dan Mita. Riri sudah berjalan menuju lestoran mewah milik perusahaan, yang di peruntukan untuk staf-staf penting saja. Riri sudah masuk ke dalam lestoran bersama Mita untuk menemui Alexsander rekan bisnisnya, Riri terus berjalan mendekat ke arah Alexsander yang sudah duduk di ujung lestoran.
"Apa kabar tuan Alexsander, lama tidak berjumpa." Riri yang sudah mengulurkan tangannya.
"Baik, nona Riri yang terhormat." jawab Alexsander atau yang biasa di sapa Alex juga mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Riri.
Riri pun sudah duduk di depan Alex."Kamu bisa tinggalkan kita sekarang Mit." perintah Riri kepada sekretarisnya.
"Baik buk, kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang." Mita yang sedikit menundukan kepalanya untuk memberi hormat, dan Riri pun hanya mengangguk pelan.
Mita sudah berjalan keluar dari lestoran, dan sekarang hanya tinggal Alex dan Riri saja, dan tidak lama makan siang pun sudah di sajikan dengan rapi di atas meja.
"Bagaimana kabar suamimu?." tanya Alex sambil memotong stik di depannya.
"Baik, dia sedang sibuk akhir-akhir ini karena proyek barunya." jawab Riri yang menjadi berbicara formal, karena Alex adalah teman kuliah Riri dulu, dan mereka masih berteman baik hingga sekarang, bahkan perusahaan mereka saling bekerja sama, jarang bertemu karena Riri berada di Jakarta, sedangkan Alex berada di Bali.
"Kamu ini sudah punya suami tajir melintir, masih aja bekerja, apa uang suamimu masih kurang untuk perawatan wajah cantikmu itu?." tanya Alex dengan heran.
Riri yang mendengar ucapan Alex menjadi tersenyum. "Bukan begitu, kamu kan tau sendiri aku orangnya tidak bisa kalau di suruh diam di rumah." jawab Riri sambil menyantap makan siangnya.
"Kapan mau punya momongan? bukankah pernikahan kalian sudah menginjak umur 1 tahun?."
"Sebenarnya aku sudah ingin sekali mempunyai seorang bayi Lex, karena teman-teman ku yang dulu nikah tidak jauh dariku sudah pada punya anak, tapi mau bagaimana lagi, Samuel belum mau." Riri yang menampilkan raut wajah sedih.
"Suamimu memang aneh, anak kan rezeki, dan jangan di tunda-tunda terus tidak baik, nanti tuhan malah marah, gak mau ngasih kepercayaan sama kalian." ucap Alex.
"Ahh.. lo.. doa yang baik-baik ngapa?." Riri yang sedikit memukul tubuh Alex dengan tas kecilnya.
Alex yang mendengar ucapan Riri seketika tersenyum. Alex terus menatap wanita cantik di depannya, wanita yang memiliki sejuta pesona, terlihat sangat sempurna di semua mata lelaki yang melihatnya.
"Lo sendiri kapan nikah? udah umur 30 tahun gak nikah-nikah, lo masih kurang tua, atau bagaimana?." tanya Riri balik.
"Belum nemuin yang cocok, Lo kira nikah hanya sekedar nikah?." jawab Alex.
"Lo tinggal nunjuk aja kalik, wanita yang seperti apa, lo kan tajir, wajah juga tampan, masa depan juga jelas, mana mungkin wanita yang kamu pilih akan menolaknya?."
"Kalau gue pilih lo, lo bakal nolak enggak?." tanya Alex secara tiba-tiba.
"Ya kalau gue masih jomblo ma, ayo-ayo aja, sayangnya gue udah ada yang punya." jawab Riri.
"Seandainya kamu tau, bahwa dulu aku juga mengagumimu Ri, tapi aku lebih keduluan Samuel, dan mau tidak mau aku harus mengiklaskanmu secara paksa." ucap Alex di dalam hati terus menatap wajah cantik Riri.
ig:coretandc_21
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Endang Supriati
nikah baru 1 thn itu msh baru,masih pengaten baru, sy dgn suami 1 thn terasa 1 minggu.
apalagi klu nikah sama 2 dasar cinta!
itu mah samuel dan pelakornya manusia laknat.
2024-02-25
1
Yunerty Blessa
apakah Samuel selingkuh dengan di belakang Riri
2024-01-07
1
Aida Alifatunaya
restoran kak bukan lestoran🤣
2023-12-01
1