NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Duda Hot

Terjerat Cinta Duda Hot

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:35.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: ummi asya

Warning!!
Bacaan Area dewasa 21+ , bijaklah dalam memilih bacaan...
Kirana adalah seorang mahasiswa akhir, dia membutuhkan biaya untuk mengerjakan skripsinya. Seorang teman memberinya sebuah pekerjaan sebagai guru les privat dari anak seorang konglomerat.
Kirana pikir anak yang akan di les privat adalah anak usia sekolah dasar, tapi ternyata anak usia tiga tahun. Dan lebih kagetnya lagi, ayah dari anak yang dia les privat adalah seorang duda tampan dan seksi.
Bagaimana Kirana menghadapi anak dan ayah itu? Apakah dia akan terjerat oleh pesona sang duda?
Yuk kita pantau terus perjalanan cinta Kirana dan sang duda..😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Pagi Menggoda

Satu bulan sudah Kirana dan Bryan pulang ke rumah, mereka belum melakukan hubungan suami istri, bahkan pembantunya Mimin belum tahu meski dia sudah menebak bahwa Kirana dan Bryan punya hubungan khusus. Atau sebagai suami istri. Entah dari mana tebakan Mimin itu, namun gelagat Bryan jika pagi hari berbeda dari biasanya.

Ingin di layani Kirana meski pun kadang Kirana agak rewel meladeni Bryan. Bryan sendiri masih membiarkan Kirana tidur di ruang tamu, karena dia sedang sibuk mengurusi proyek baru. Hingga kadang dia pulang larut malam dan merasa lelah ketika sampai di rumah.

"Tuan Bryan, bukankah anda lebih baik menikah saja? Karena anda butuh seseorang untuk melayani anda." kata Mimin memancing kedua sejoli itu bicara, memberitahu sesuatu.

"Oh ya, Mimin. Saya lupa kasih tahu kalau saya dan Kirana sudah menikah." ucap Bryan santai.

Uhuk! Uhuk!

Kirana makan hampir tersedak, dia segera mengambil air minum dan meminumnya dengan cepat. Dia kaget dengan penuturan Bryan mengenai statusnya itu adalah istrinya.

Sedangkan Mimin tampak gembira dengan berita itu.

"Benarkah tuan? Waah, selamat ya mbak Kiran." ucap Mimin dengan senang.

"Apa sih pi? Tante Kiran kok tadi kesedak kenapa?" tanya Missel.

"Ngga sayang, tante ngga apa-apa kok." kata Kirana.

"Hemm, tante Kiran itu sekarang jadi mami Missel." kata Bryan.

"Eh, benarkah?" tanya Missel berbinar.

"Iya, panggil saja maminya. Tanyakan benar tidak." kata Bryan pada anaknya.

"Asyiiik, sekarang Missel benar-benar punya mami baru ya pi?" kata Missel.

"Tentu sayang."

"Tapi, kenapa mami Kiran tidurnya masih di kamar bawah pi?"

"Emm, itu juga tanyakan sama mami Kiran." jawab Bryan masih dengan santainya dan melirik pada Kiran.

"Mami, kenapa tidurnya masih di kamar bawah? Bukan di kamar papi?" tanya Missel.

"Itu, engg karena tante .."

"Mami, jangan tante lagi." ralat Missel dengan wajah cemberut.

Membuat Bryan dan Mimin tersenyum dengan ucapan Missel.

"Eh, iya. Karena mami emm masih suka tidur di kamar bawah sayang." jawab Kirana.

Kini Kirana jadi salah tingkah sejak tadi, dia tidak tahu kenapa tiba-tiba Mimin dan Bryan jadi kompak mengerjainya, apa lagi ada Missel. Sudah tentu akan di protes terus sama anak kecil itu.

"Kan di kamar papi lebih besar, mi. Enak lagi, aku pernah tidur di kamar papi." kata Missel lagi.

"Mulai nanti malam mami Kiran tidur kok di kamar papi." kata Bryan.

Dia bersiap menyelesaikan makannya dan segera pergi ke kantor. Karena hari ini akan meninjau proyek barunya di luar kota.

Bryan bangkit dari duduknya dan langsung menuju tangga, dia akan bersiap untuk pergi ke kantor. Namun, dia berhenti di tengah jalan dan memanggil Kirana.

"Mami Missel!" teriak Bryan membuat Kirana kaget.

Namun Kirana pura-pura tidak mendengar saja, dia terus makan dan meladeni Missel.

"Maminya Missel, kemari dong." kata Bryan lagi sambil berteriak ke arah meja makan.

"Mi, itu di panggil papi." kata Missel mengingatkan.

"Iya sayang, nanti kan Missel belum selesai makannya." kata Kirana.

"Biar non Missel sama saya aja mbak, eh nyomya Kiran. Heheh ...." ucap Mimin merebut piring dari tangan Kirana.

Kirana hanya melongo, dia bingung harus melakukan apa untuk menghindari Bryan. Tapi Bryan malah terus memanggilnya.

"Maminya Missel, tolong papi ini ...!"

"Mami, cepetan! Itu kasihan papi." kata Missel dengan keras.

Mau tidak mau Kirana pun beranjak dari duduknya, dan langsung menuju tangga. Di sana Bryan menunggu dengan senyum mengembang. Dia senang mengerjai istrinya itu.

Dan tentu saja Kirana datang dengan wajah cemberut, dia tidak melihat Bryan tampak kesusuahan apa pun.

"Ada apa sih, teriak-teriak?!" tanya Kirana ketus.

"Ayo ke kamar kita." kata Bryan meraih tangan Kirana untuk masuk ke kamarnya.

"Mau apa?"

"Pasangkan dasi suamimu ini."

"Ck, kan biasanya pasang dasi sendiri. Aku juga ngga bisa."

Bryan terus membawa Kirana masuk, dia mengambil beberapa dasi untuk di pilih Kirana dan di pasangkan padanya.

"Coba kamu pilih warna apa yang pantas di pakau olehku?" tanya Bryan.

"Aku ngga bisa memilih warna, pilih aja sendiri."

"Ayo cepat."

Kirana mendengus, dia lalu mengambil dasi asal dan di berikan pada Bryan.

"Pakaikan di leherku."

Kirana menurut, Bryan pun agak menunduk sebentar lalu berdiri tepat di depan Kirana. Dia melihat Kirana sedang mencoba membuat simpul dasi berkali-kali, namun Bryan melihat itu sangat lucu.

Di tatapnya wajah Kirana yang sudah merona sejak tadi karena kedekatan itu. Dia ingin mencium bibir Kirana, namun dia tahan karena sudah pasti Kirana akan marah-marah dan pergi begitu saja.

"Kamu mau panggil aku sebutan apa?" tanya Bryan.

Kali ini Bryan akan lebih mendekat pada Kirana, setelah satu bulan mereka menikah belum ada kemesraan sama sekali karena kesibukan Bryan.

"Aku ngga tahu." jawab Kirana.

Bryan menarik pinggang Kirana, tentu saja Kirana kaget. Dia memundurkan wajahnya agar wajah Bryan tidak terlalu dekat padanya.

"Biasanya panggilan orang Jawa itu mas, atau panggilan orang Sunda itu aa, akang. Jalau orang Betawi panggilnya abang, sama dengan orang Melayu. Kamu mau panggil aku apa?"

"Aku ngga tahu, papinya Missel mungkin." jawab Kirana.

"Kenapa panggil papi? Kita bukan anak dan ayah. Aku ngga mau."

"Ish, kayak anak kecil banget sih?"

"Biarin, kita sedang berusaha saling mengenal dan dekat satu sama lain. Mulai dari panggilan."

"Ngga mau! Aku tetap panggil tuan Bryan."

Cup

Satu kecupan cepat Bryan yang mendadak di bibir Kirana membuat Kirana kaget. Dia berusaha mundur, tapi kedua tangan Bryan sudah mengunci pinggangnya.

"Ayo panggil aku apa? Kalau masih tidak mau, aku lebih suka menciummu berkali-kali." kata Bryan tersenyum senang.

Menggoda Kirana pagi ini sangat menyenangkan baginya, mood booster bagi Bryan.

Dan Kirana masih diam, dia berusaha untuk melepas dari kungkungan suaminya. Bryan sendiri tertawa kecil dengan tingkah Kirana itu.

"Panggil aku dengan sebutan yang kamu suka, cepat maminya Missel." kata Bryan yang bersiap akan mencium Kirana.

Wajahnya sudah dekat sekali, Kirana mencoba menjauhkan wajah Bryan dengan tangannya. Namun wajah itu seolah punya kekuatan, terus saja mendekat pada bibir Kirana.

"Ayo, sayang." ucap Bryan

Membuat Kirana tertegun dan menghentikan tangannya. Dia menatap ke arah wajah Bryan yang tersenyum padanya. Wajah keduanya hanya berjarak beberapa inci saja, keduanya saling menatap.

Cup

"Aku sudah mengambil ciuman beberapa kali, kamu mau coba mencuri ciuman di bibirku?"

Sontak saja Kirana mundur, dia kaget dan malu sekali. Bryan tertawa puas menggoda Kirana sekarang menjadi hobinya.

"Hemm, kali ini aku lepas ya. Dan untuk besok aku tidak tahu." kata Bryan merapikan dasinya yang sejak tadi belum selesai oleh Kirana.

Kirana mendengus kesal, meski jantungnya berdebar kencang dia benar-benar di buat malu oleh Bryan.

Lalu Kirana pun pergi dari hadapan Bryan dan langsung keluar. Dia kesap sekaligus ingin menetralkan hati dan jantungnya yang berolah raga pagi-pagi.

"Dia hanya menggodaku saja, tenanglah Kiran. Dia laki-laki hanya mempermainkan hati wanita." gumam Kirana menenangkan hatinya.

Dia masih belum percaya dengan sikap Bryan padanya. Meski dia menyangka kalau Bryaj sesungguhnya juga menyukainya. Tapi, dia tidak mau tergoda lebih dulu.

Wajah tampannya, tubuh atletisnya dan aroma tubuhnya membuat Kirana mabuk sebenarnya. Namun dia sebagai seorang gadis sebelumnya, tentu saja tidak mau menyerahkan begitu saja. Begitu pikir Kirana.

"Dia hanya menggodaku saja, dia hanya mengerjaiku saja. Tenanglah Kirana, suatu saat akan terlihat apakah dia juga menyukaimu atau hanya ingin mempermainkanmu." gumam Kirana lagi.

"Mami?"

_

_

_

************

1
Sopiah Azzahra
Lumayan
tiaraalwiofficial
mau dong punya mertua idaman
tiaraalwiofficial
di mna2 istri sah yg menang
tiaraalwiofficial
mrtokul gk tau diri
tiaraalwiofficial
empng bisa y CEO nyangkl lucu sich😋
Atie Tea
bukankah sblomnya udh berteman lama tp pas mu dtng knp masih repot cari alamat, bukannya tinggal telpon Naya lngsung dan minta sharelok /Smirk/
tiaraalwiofficial
gk tau mau komen pa TP suka novel y
Fajar Ayu Kurniawati
.
Yuni Herwani
baik banget Bryan apa ada orang sebaik itu dijaman ini
dian suryani
Lumayan
Yuni Herwani
Luar biasa
Titin Sumarni
hebat ey
anthy
Luar biasa
Sri Puryani
yg ptg sah dl aja daniel semggu lg ijab kobul resepsi hbs skripsi jg gpp
Sri Puryani
untung misel gpp
Arida Susida
Luar biasa
Lies Atikah
emang bryan berani ⁵ sama laudya bryan kaya nya lembek gak tegas gak laki jadi kurang gereget thor
Lies Atikah
ah si brayn nya aja gak tegas tapi gak tahu deh kali s i brayn nya juga suka sama ne2k lampir genit
Kusnul Ayu Hanindita
lnjutanya mana ya
ummi a-sya: buka bab selanjutnya, geser kak
total 1 replies
melting_harmony
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!