NovelToon NovelToon
Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Gadis Amnesia / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:366.7k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Edward terkejut saat istrinya yang hilang ingatan tiba-tiba mengajukan gugatan cerai kepadanya.

Perempuan yang selama empat tahun ini selalu menjadikan Edward prioritas, kini berubah menjadi sosok yang benar-benar cuek terhadap apapun urusan Edward.

Perempuan itu bahkan tak peduli lagi meski Edward membawa mantan kekasihnya pulang ke rumah. Padahal, dulunya sang istri selalu mengancam akan bunuh diri jika Edward ketahuan sedang bersama mantan kekasihnya itu.

Semua kini terasa berbeda. Dan, Edward baru menyadari bahwa cintanya ternyata perlahan telah tumbuh terhadap sang istri ketika perempuan itu kini hampir lepas dari genggaman.

Kini, sanggupkah Edward mempertahankan sang istri ketika cinta masa kecil perempuan itu juga turut ikut campur dalam kehidupan mereka?

*Sedang dalam tahap revisi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dalang empat tahun lalu

"Hari ini, jadwal sidang pertama kamu, kan? Kamu nggak datang?"

Nana yang sedang duduk didekat jendela sambil memeluk kedua lututnya hanya menghela napas panjang. Tatapannya tertuju pada deretan kendaraan yang terjebak kemacetan dibawah sana.

"Aku malas. Aku hanya ingin semuanya cepat selesai. Dan, tanpa kehadiranku, ku harap semua berjalan sesuai dengan yang aku inginkan."

"Kamu... benar-benar nggak akan menyesal, kan, Na?" tanya Rossa. "Maksudku, setelah ingatan kamu kembali, kamu nggak akan menangisi semua keputusan kamu, kan?"

"Ini sudah yang keberapa kali, kamu menanyakan hal yang sama, Ros?" tanya Nana sambil tersenyum. Dan, Rossa hanya ikut tersenyum menanggapi.

Wajar jika Rossa merasa khawatir. Waktu empat tahun yang dihabiskan Nana bersama Edward tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilepas begitu saja.

Rossa tahu bagaimana bucinnya Nana yang dulu. Sahabat baiknya itu, bahkan telah mengesampingkan logika dan rela terluka berkali-kali hanya demi lelaki itu.

"Nggak akan. Aku sudah cukup dengan semua kegilaan ini, Ros! waktunya aku berhenti. Edward..." Nana mengepalkan tangannya dengan erat.

"Dia nggak pantas mendapatkan cinta sebesar cintaku," lanjut Nana sambil tersenyum getir.

"Ya, kamu benar. Kamu terlalu berharga untuk Edward yang terlalu murahan," angguk Rossa sambil memeluk Nana dari belakang.

*

*

*

"Selamat pagi, Pak Edward!"

Pada sidang berikutnya, Shera tetap datang sendiri. Nana tak terlihat dimana-mana sehingga membuat Edward lagi-lagi merasa kecewa.

"Nana... dia dimana?" tanya Edward lagi.

Sekali saja!

Edward hanya ingin bertemu Nana meski hanya sekali. Sebelum putusan cerai benar-benar final, ia ingin sekali berbicara empat mata dengan wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu.

Banyak hal yang ingin Edward sampaikan. Tentang penyesalannya. Tentang perasaannya. Dan, juga tentang kesempatan kedua yang sangat ingin dia dapatkan.

"Mbak Nana masih berhalangan hadir. Kondisi kesehatan beliau masih belum pulih. Dia..."

"Sebenarnya, separah apa alergi Nana sampai-sampai harus dirawat begitu lama?" pangkas Edward tak sabaran.

Shera pun tersenyum. Dia tahu jika Edward sebenarnya tak mempercayai alasan yang dia kemukakan barusan.

"Seharusnya, Pak Edward sudah bisa mengerti, kan?" Shera tersenyum tipis. "Kalau Mbak Nana nggak mau menghadiri sidang, itu berarti..."

Shera sengaja menggantung kata-katanya. Ia memperbaiki letak kacamatanya sebelum meninggalkan Edward sendirian di lorong pengadilan.

Biarkan pria itu meratapi kebodohannya. Dia seharusnya tahu bahwa perselingkuhan dalam bentuk apapun, tak akan pernah dibenarkan.

Apalagi, jelas-jelas bahwa Edward selalu menempatkan Silva pada prioritas utama sementara Nana yang merupakan istri sah malah diabaikan dan tak pernah dianggap ada.

"Nana..." Edward tersenyum miris. Air matanya menetes tanpa diminta.

"Ah, cengeng sekali aku." Edward mengusap air matanya. Tak pernah ia sangka bahwa dia akan menangis suatu saat karena terancam kehilangan Nana.

*

Setelah sidang selesai, Edward memutuskan untuk berangkat ke kantor. Dia harus tetap bekerja meski kehidupan pribadinya sedang sangat berantakan.

Sesampainya di kantor, dia dibuat mematung oleh kehadiran Ibu dan adiknya. Tak ia sangka, jika mereka akan datang untuk menemuinya.

Edward sudah bisa menduga jika kabar perceraiannya dan Nana pasti sudah sampai ke telinga keluarga besarnya.

"Mama? Elliot?"

Perempuan dengan rambut disanggul itu pun langsung berdiri. Syal dari merk Gu*ci yang ia jadikan selendang tampak terayun anggun mengikuti langkah kakinya.

Plak!

Tanpa aba-aba, perempuan paruh baya itu langsung menampar putra sulungnya begitu sampai di hadapannya.

"Apa yang sedang kamu lakukan, Ed? Kenapa Nana tiba-tiba menggugat kamu, hah?" tanya perempuan paruh baya itu dengan tatapan yang begitu sengit.

"Kalian... sudah tahu?" Edward memegang pipinya seraya menatap sang Ibu penuh rasa bersalah.

"Tentu saja kami sudah tahu," sahut sang Ibu. "Galeri yang dipinjamkan untuk Elliot, hotel bintang empat, serta lima toko retail yang dikelola oleh Paman kedua dan ketigamu sekarang sudah kembali diambil alih oleh Tuan James. Dia mengambil semuanya, Ed. Dan, orang-orang Tuan James bilang, itu semua karena kamu dan Nana akan bercerai."

Mata Edward langsung terbelalak kaget. Bukan karena semua aset yang dipinjamkan oleh sang Ayah mertua yang diambil kembali. Akan tetapi, karena ternyata sang Ayah mertua ternyata sudah tahu soal perceraian mereka.

"Mama nggak mau tahu, Ed! Apapun yang terjadi, kamu nggak boleh cerai dari Nana! TITIK! Mama nggak akan pernah menerima perempuan manapun sebagai menantu Mama selain Nana. Kamu paham?"

Mulut Edward hanya bisa membisu. Dia tidak tahu harus bereaksi bagaimana.

Inginnya sih, juga begitu. Dia tak mau bercerai dengan Nana. Namun, apa yang bisa ia katakan?

Sekadar bertemu Nana saja, untuk saat ini, Edward benar-benar kesulitan.

"Kakak kenapa nggak bisa mensyukuri keadaan, sih? Padahal, aku sudah susah payah untuk membuat Nana jadi kakak iparku. Tapi, Kak Edward malah dengan bodohnya membuang kesempatan yang ada," gerutu Elliot frustasi.

"Apa maksud kamu?" tanya Edward tak mengerti.

Elliot pun tersenyum licik. "Empat tahun yang lalu, kalau bukan karena aku yang mencampur minuman Nana dengan obat, dia mana mungkin mau tidur dengan Kakak."

Degh!

Mendengar pengakuan sang adik, Edward langsung merasa syok. Sepasang tungkai tiba-tiba melemas. Dia nyaris kehilangan keseimbangan.

"Jadi... Kejadian empat tahun yang lalu adalah ulah kamu?" tanya Edward.

"Tentu saja," angguk Elliot. "Aku sudah kenal Nana sejak lama. Meski kami nggak dekat, tapi aku tahu semua informasi tentangnya. Dia cewek yang populer. Selain cantik, dia anak tunggal dari pengusaha kaya raya. Dan, karena kebetulan perusahaan kita sedang collapse saat itu, maka aku berpikir untuk menggunakan Nana saja sebagai jimat keberuntungan kita. Dan, hasilnya benar-benar nyata, kan? kita semua mendapatkan keuntungan yang luar biasa."

Elliot tersenyum lebar sebelum kembali memperlihatkan ekspresi wajah yang benar-benar frustasi.

"Tapi, sayang... Kak Edward terlalu bodoh. Kakak malah mau melepaskan Nana begitu saja. Memangnya, Kakak sudah siap jadi bangkrut lagi?" lanjut Elliot.

Sebenarnya, Nana cukup disukai oleh seluruh keluarga besar Edward. Tak ada yang berani menindas Nana karena tahu bahwa Ayah kandung Nana adalah orang yang sangat berpengaruh.

Justru, karena semua anggota keluarganya terlihat terang-terangan selalu mencari muka pada Nana, maka Edward jarang sekali mengajak Nana bertemu keluarganya.

Dia tak suka jika keluarganya meminta ini dan itu kepada Nana.

"Elliot, kamu serius dengan ucapan kamu?" tanya Edward memastikan. "Kamu... Kamu yang membius Nana waktu itu?"

"Tentu saja," angguk Elliot. "Bahkan, aku sendiri yang mengantar Nana ke kamar Kak Edward malam itu."

Telapak tangan Edward langsung terkepal dengan erat. Salah satu penyebab dia sangat membenci Nana adalah karena masalah yang satu ini.

Dia pikir, Nana yang sengaja menjebaknya. Tapi, ternyata pelaku yang sebenarnya justru adalah adik kandungnya sendiri.

"Sialan kau, Elliot!!" geram Edward yang langsung memukul sang adik penuh emosi.

1
Amriati Plg
Awas aja klo nanti nana luluh sama edward lagi n ngk jadi cerai
Sulati Cus
cerita yg bagus walaupun ada typo dikit
Memyr 67
𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝗅𝖾 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗌𝗂𝗁 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝗅𝖾?
Memyr 67
𝖺𝗅𝗂𝗄𝖺 𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝖽𝗒𝗅𝖺𝗇 𝖺𝗍𝖺𝗎 "𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝗋𝖺𝗌" 𝗁𝖺𝗋𝗍𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖽𝗒𝗅𝖺𝗇?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝖻𝖺𝗍. 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗋𝗂𝗇𝗀 𝖽𝗂𝖻𝗈𝗁𝗈𝗇𝗀𝗂 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝗅𝖺 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗅𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁? 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖺𝗐𝖾𝗍 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖽𝖺𝗇𝗂 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁? 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺, 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀
Memyr 67
𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁𝖺𝗇 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖻𝖺𝗇𝖽𝗂𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺.
Memyr 67
𝗂𝗇𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗍𝗂𝖻𝖺 𝗍𝗂𝖻𝖺 𝗂𝗄𝗎𝗍?
Memyr 67
𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝖾? 𝖺𝖽𝖺 𝗁𝗎𝖻𝗎𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝖾 𝖽𝖺𝗇 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁. 𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗆𝖾𝗋𝖾𝖻𝗎𝗍 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝖻𝖾𝗋𝗌𝗂𝗄𝖺𝗉 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝗅𝖺 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺.
Memyr 67
𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁. 𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗂𝗍𝗎 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗍𝖺𝗇𝗉𝖺 𝖻𝖺𝗇𝗍𝗎𝖺𝗇 𝗎𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗋𝗂𝗅𝗂𝗎𝗇𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺, 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗂𝗍𝗎 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗆𝗂𝗌𝗄𝗂𝗇.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗍𝗎𝗃𝗎 𝖺𝗄𝗎, 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝖽𝗂𝗍𝗎𝗋𝗎𝗇𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗉𝗈𝗌𝗂𝗌𝗂 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝗂 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇.
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝗌𝖺𝖽𝖺𝗋 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖽𝗂𝖺 𝖻𝗈𝖿𝗈𝗁?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗄𝗎𝗂 𝗇𝖺𝗇𝖺 𝗒𝗀 𝗍𝖾𝗋𝗁𝖾𝖻𝖺𝗍, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖾𝗋𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺? 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀
Memyr 67
𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗍𝗈𝗄𝗈𝗁 𝗍𝗈𝗄𝗈𝗁 𝗒𝗀 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗒𝖺? 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽, 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀, 𝗒𝖺𝗇𝖺, 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗁𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇𝗇𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗌𝗂𝖺𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽. 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗅𝖺𝗅𝗎, 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗅𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗐𝖺𝗍 𝖻𝖺𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗅𝗂.
Evy
Dapat ATM zonk...emang enak?
Evy
Teman yang tidak tahu diri memang harus digituin...
Evy
Apa Silva pura pura hamil ya...
Evy
Pasti ketemu mantan tuh...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!