NovelToon NovelToon
Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Gadis Amnesia / Pelakor jahat
Popularitas:45.9k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Edward terkejut saat istrinya yang hilang ingatan tiba-tiba mengajukan gugatan cerai kepadanya.

Perempuan yang selama empat tahun ini selalu menjadikan Edward prioritas, kini berubah menjadi sosok yang benar-benar cuek terhadap apapun urusan Edward.

Perempuan itu bahkan tak peduli lagi meski Edward membawa mantan kekasihnya pulang ke rumah. Padahal, dulunya sang istri selalu mengancam akan bunuh diri jika Edward ketahuan sedang bersama mantan kekasihnya itu.

Semua kini terasa berbeda. Dan, Edward baru menyadari bahwa cintanya ternyata perlahan telah tumbuh terhadap sang istri ketika perempuan itu kini hampir lepas dari genggaman.

Kini, sanggupkah Edward mempertahankan sang istri ketika cinta masa kecil perempuan itu juga turut ikut campur dalam kehidupan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dalang empat tahun lalu

"Hari ini, jadwal sidang pertama kamu, kan? Kamu nggak datang?"

Nana yang sedang duduk didekat jendela sambil memeluk kedua lututnya hanya menghela napas panjang. Tatapannya tertuju pada deretan kendaraan yang terjebak kemacetan dibawah sana.

"Aku malas. Aku hanya ingin semuanya cepat selesai. Dan, tanpa kehadiranku, ku harap semua berjalan sesuai dengan yang aku inginkan."

"Kamu... benar-benar nggak akan menyesal, kan, Na?" tanya Rossa. "Maksudku, setelah ingatan kamu kembali, kamu nggak akan menangisi semua keputusan kamu, kan?"

"Ini sudah yang keberapa kali, kamu menanyakan hal yang sama, Ros?" tanya Nana sambil tersenyum. Dan, Rossa hanya ikut tersenyum menanggapi.

Wajar jika Rossa merasa khawatir. Waktu empat tahun yang dihabiskan Nana bersama Edward tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilepas begitu saja.

Rossa tahu bagaimana bucinnya Nana yang dulu. Sahabat baiknya itu, bahkan telah mengesampingkan logika dan rela terluka berkali-kali hanya demi lelaki itu.

Dan, ketika Nana mengambil sebuah keputusan besar setelah dirinya kehilangan ingatan, tentu Rossa tak bisa langsung bahagia. Ia tak mau jika belakangan saat ingatannya kembali, Nana justru kembali berlari kepada Edward.

"Nggak akan. Aku sudah cukup dengan semua kegilaan ini, Ros! waktunya aku berhenti. Edward..." Nana mengepalkan tangannya dengan erat.

"Dia nggak pantas mendapatkan cinta sebesar cintaku," lanjut Nana sambil tersenyum getir.

"Ya, kamu benar. Kamu terlalu berharga untuk Edward yang terlalu murahan," angguk Rossa sambil memeluk Nana dari belakang.

*

*

*

"Selamat pagi, Pak Edward!"

Pada sidang berikutnya, Shera tetap datang sendiri. Nana tak terlihat dimana-mana sehingga membuat Edward lagi-lagi merasa kecewa.

"Nana... dia dimana?" tanya Edward lagi.

Sekali saja!

Edward hanya ingin bertemu Nana meski hanya sekali. Sebelum putusan cerai benar-benar final, ia ingin sekali berbicara empat mata dengan wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu.

Banyak hal yang ingin Edward sampaikan. Tentang penyesalannya. Tentang perasaannya. Dan, juga tentang kesempatan kedua yang sangat ingin dia dapatkan.

"Mbak Nana masih berhalangan hadir. Kondisi kesehatan beliau masih belum pulih. Dia..."

"Sebenarnya, separah apa alergi Nana sampai-sampai harus dirawat begitu lama?" pangkas Edward tak sabaran.

Shera pun tersenyum. Dia tahu jika Edward sebenarnya tak mempercayai alasan yang dia kemukakan barusan.

"Seharusnya, Pak Edward sudah bisa mengerti, kan?" Shera tersenyum tipis. "Kalau Mbak Nana nggak mau menghadiri sidang, itu berarti..."

Shera sengaja menggantung kata-katanya. Ia memperbaiki letak kacamatanya sebelum meninggalkan Edward sendirian di lorong pengadilan.

Biarkan pria itu meratapi kebodohannya. Dia seharusnya tahu bahwa perselingkuhan dalam bentuk apapun, tak akan pernah dibenarkan.

Apalagi, jelas-jelas bahwa Edward selalu menempatkan Silva pada prioritas utama sementara Nana yang merupakan istri sah malah diabaikan dan tak pernah dianggap ada.

"Nana..." Edward tersenyum miris. Air matanya menetes tanpa diminta.

"Ah, cengeng sekali aku." Edward mengusap air matanya. Tak pernah ia sangka bahwa dia akan menangis suatu saat karena terancam kehilangan Nana.

*

Setelah sidang selesai, Edward memutuskan untuk berangkat ke kantor. Dia harus tetap bekerja meski kehidupan pribadinya sedang sangat berantakan.

Sesampainya di kantor, dia dibuat mematung oleh kehadiran Ibu dan adiknya. Tak ia sangka, jika mereka akan datang untuk menemuinya.

Edward sudah bisa menduga jika kabar perceraiannya dan Nana pasti sudah sampai ke telinga keluarga besarnya.

"Mama? Elliot?"

Perempuan dengan rambut disanggul itu pun langsung berdiri. Syal dari merk Gu*ci yang ia jadikan selendang tampak terayun anggun mengikuti langkah kakinya.

Plak!

Tanpa aba-aba, perempuan paruh baya itu langsung menampar putra sulungnya begitu sampai di hadapannya.

"Apa yang sedang kamu lakukan, Ed? Kenapa Nana tiba-tiba menggugat kamu, hah?" tanya perempuan paruh baya itu dengan tatapan yang begitu sengit.

"Kalian... sudah tahu?" Edward memegang pipinya seraya menatap sang Ibu penuh rasa bersalah.

"Tentu saja kami sudah tahu," sahut sang Ibu. "Galeri yang dipinjamkan untuk Elliot, hotel bintang empat, serta lima toko retail yang dikelola oleh Paman kedua dan ketigamu sekarang sudah kembali diambil alih oleh Tuan James. Dia mengambil semuanya, Ed. Dan, orang-orang Tuan James bilang, itu semua karena kamu dan Nana akan bercerai."

Mata Edward langsung terbelalak kaget. Bukan karena semua aset yang dipinjamkan oleh sang Ayah mertua yang diambil kembali. Akan tetapi, karena ternyata sang Ayah mertua ternyata sudah tahu soal perceraian mereka.

"Mama nggak mau tahu, Ed! Apapun yang terjadi, kamu nggak boleh cerai dari Nana! TITIK! Mama nggak akan pernah menerima perempuan manapun sebagai menantu Mama selain Nana. Kamu paham?"

Mulut Edward hanya bisa membisu. Dia tidak tahu harus bereaksi bagaimana.

Inginnya sih, juga begitu. Dia tak mau bercerai dengan Nana. Namun, apa yang bisa ia katakan?

Sekadar bertemu Nana saja, untuk saat ini, Edward benar-benar kesulitan.

"Kakak kenapa nggak bisa mensyukuri keadaan, sih? Padahal, aku sudah susah payah untuk membuat Nana jadi kakak iparku. Tapi, Kak Edward malah dengan bodohnya membuang kesempatan yang ada," gerutu Elliot frustasi.

"Apa maksud kamu?" tanya Edward tak mengerti.

Elliot pun tersenyum licik. "Empat tahun yang lalu, kalau bukan karena aku yang mencampur minuman Nana dengan obat, dia mana mungkin mau tidur dengan Kakak."

Degh!

Mendengar pengakuan sang adik, Edward langsung merasa syok. Sepasang tungkai tiba-tiba melemas. Dia nyaris kehilangan keseimbangan.

"Jadi... Kejadian empat tahun yang lalu adalah ulah kamu?" tanya Edward.

"Tentu saja," angguk Elliot. "Aku sudah kenal Nana sejak lama. Meski kami nggak dekat, tapi aku tahu semua informasi tentangnya. Dia cewek yang populer. Selain cantik, dia anak tunggal dari pengusaha kaya raya. Dan, karena kebetulan perusahaan kita sedang collapse saat itu, maka aku berpikir untuk menggunakan Nana saja sebagai jimat keberuntungan kita. Dan, hasilnya benar-benar nyata, kan? kita semua mendapatkan keuntungan yang luar biasa."

Elliot tersenyum lebar sebelum kembali memperlihatkan ekspresi wajah yang benar-benar frustasi.

"Tapi, sayang... Kak Edward terlalu bodoh. Kakak malah mau melepaskan Nana begitu saja. Memangnya, Kakak sudah siap jadi bangkrut lagi?" lanjut Elliot.

Sebenarnya, Nana cukup disukai oleh seluruh keluarga besar Edward. Tak ada yang berani menindas Nana karena tahu bahwa Ayah kandung Nana adalah orang yang sangat berpengaruh.

Justru, karena semua anggota keluarganya terlihat terang-terangan selalu mencari muka pada Nana, maka Edward jarang sekali mengajak Nana bertemu keluarganya.

Dia tak suka jika keluarganya meminta ini dan itu kepada Nana.

"Elliot, kamu serius dengan ucapan kamu?" tanya Edward memastikan. "Kamu... Kamu yang membius Nana waktu itu?"

"Tentu saja," angguk Elliot. "Bahkan, aku sendiri yang mengantar Nana ke kamar Kak Edward malam itu."

Telapak tangan Edward langsung terkepal dengan erat. Salah satu penyebab dia sangat membenci Nana adalah karena masalah yang satu ini.

Dia pikir, Nana yang sengaja menjebaknya. Tapi, ternyata pelaku yang sebenarnya justru adalah adik kandungnya sendiri.

"Sialan kau, Elliot!!" geram Edward yang langsung memukul sang adik penuh emosi.

1
tini 06
pengen kaya krj woy/ortu u suruh jd kaya jgn punya org diambil berasa tuan putri
Uthie
Wadduuhhhh...hama baru niii Na... 🤨😡
gaby
Belum jadian sm Dylan, tp calon bibit pelakor baru dah dtg aja. Kliatan bgt kalo sepupu nana ini menginginkan smua milik Nana.
Diah Susanti
emangnya tuh tak dikunci sebelumnya. kok ada yang bisa masuk seenaknya
Uthie
Lanjut Dylan 💪💪🤗
Elizabeth Zulfa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku slalu suka kata2 pedas Elliot zg ngehina si uket buluk z😜😜😜
Elizabeth Zulfa
2jt tuh cuma khusus buat minta doang Na... klo buat orang lain za jdi 200jt bkhn mungkin bisa jdi 2M...krna zg byr bokapmu jdi kamu kebagian bus ujung bungsunya aja yaitu 2jt, entah depannya brapa angka zg hilang 😅😅😅
tini 06
edward2 tuh otak terbuat dari apa sih nyesel2 tp selalu bela silva dikasih tinggal disitu jg lg.....bagus nana mending sma laki2 yg bener2 cinta sma dia
Uthie
Diiihhh... gak tau malai banget 😡😡😡
sihat dan kaya
bagus.... tu dlm Islam tiada Edahnya... cerai hari ni...esok boleh nikah dgn org lain... kihkihkih
Uthie
up lagiiii 😍🤗
Diah Susanti
giselle 🧐🧐🧐🧐
Uthie
double up besok ya Thor 🤩🙏
Umi Kulsum
Luar biasa
Uthie
sering up 👍🤗
mery harwati
Silva buta infokah? Sampai² Silva gak tau siapa James & bagaimana kekuasaan James? Bersiap siap blangsak Edward & keluarganya
Atika Sari
ceritannya lumayan seru
Atika Sari
otw kismin,kekepin dah tuh si edward/Facepalm/
Riaaimutt
kirain mau di lepas di tempat wkwkwk
Uthie
Rasain tuhh Pelakor gak tau malu 😝😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!