NovelToon NovelToon
ROMANTIC ACTOR

ROMANTIC ACTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cintamanis / Dijodohkan Orang Tua / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Office Romance / Romansa
Popularitas:522.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Harin Adinata, putri kaya yang kabur dari rumah, menumpang di apartemen sahabatnya Sean, tapi justru terjebak dalam romansa tak terduga dengan kakak Sean, Hyun-jae. Aktor terkenal yang misterius dan penuh rahasia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Harin terus menahan selimutnya kencan karena malu luar biasa. Kenapa dia harus mengingat kejadian semalam sih? Harusnya dia tidak ingat, harusnya dia lupakan selamanya saja.

Memalukan sekali, astagaa. Bisa-bisanya dia melakukan hal memalukan seperti itu. Seumur hidupnya, hanya saat bersama Hyun-jae kecerobohannya bertambah berkali-kali lipat.

Dulu pas bersama Sean, sekalipun dia sengaja ingin mabuk atau tidak, tidak pernah tuh terjadi hal-hal memalukan seperti itu. Tapi bagaimana bisa pada kakaknya Sean dia melakukan hal segila itu?

Ya ampun, mau taroh di mana muka aku? Aku sudah megang burungnya Hyun-jae oppa. Aduh, aduh, aduh. Ya Tuhan, bisa bikin aku menghilang aja gak sih?

Jantung Harin berdebar-debar seperti mau copot rasanya. Apalagi Hyun-jae duduk di tepi ranjang dengan tangan memegangi kepalanya yang masih terbungkus rapat dengan s selimut, hanya berhasil di buka sedikit oleh Hyun-jae. Pria itu berbisik.

"Bagaimana kau akan bertanggung jawab padaku?"

Oh ya ampun. Harin tidak tahu bagaimana menghadapinya. Kesalahannya terlalu fatal. Bukan hanya mencium, tapi menggenggam benda yang paling krusial di antara seluruh tubuh Hyun-jae.

"Kalau kau tetap bersembunyi di dalam sana, percayalah aku bisa menyentuhmu seperti yang kau lakukan terhadapku semalam."

Setelah Hyun-jae mengatakan itu, barulah Harin perlahan menyingkap sedikit selimutnya. Hanya sebagian wajahnya yang tampak, matanya besar dan penuh rasa bersalah namun lebih besar rasa malunya.

"Oppa…" suaranya kecil, hampir tak terdengar.

"Aku... aku nggak sengaja. A-aku kan mabuk, nggak sadar."

Hyun-jae menatapnya lama. Pandangan matanya tajam. Ada sesuatu di sana, antara ingin tertawa dan menahan diri.

"Tidak sengaja?" ulangnya pelan, bibirnya menahan senyum.

"Sengaja atau tidak, kau tetap telah melakukan yang tidak senonoh padaku. Dan aku akan tetap meminta pertanggungjawaban darimu."

Wajah Harin makin merah. Ia menggigit bibir bawahnya, lalu menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya lagi. Dia harus bertanggung jawab bagaimana coba? Membiarkan laki-laki itu melakukan hal yang sama yang dia lakukan semalam biar mereka impas? Tapi tidak mungkin kan?

Tidak, tidak, tidak.

Drrtt... Drttt ...

Saat Hyun-jae ingin bicara lagi, ponsel pria itu bergetar. Juno yang menelpon. Sebenarnya malas dia angkat, tapi pasti itu penting mengingat kemarin mereka meninggalkan Ibukota dalam keadaan kacau. Hyun-jae pun memilih mengangkatnya.

Ia menatap Harin sebentar.

"Buburmu hampir dingin, cepat makan. Aku menelpon sebentar." katanya lalu keluar ke balkon.

Harin menyingkap selimutnya begitu mendengar langkah kaki Hyun-jae mulai menjauh.

Begitu Hyun-jae menutup pintu balkon, Harin langsung duduk tegak. Wajahnya merah padam, tangan kirinya memukul-mukul pipinya sendiri pelan.

"Aduh, Harin! Kenapa kamu bisa sebodoh itu, hah?!" desisnya sendiri dengan nada menahan jeritan. Ia menatap bubur di meja kecil samping ranjang, bubur ayam yang kini sudah tidak mengepul lagi.

"Bahkan dia masih sempat beliin aku bubur … Ya ampuun, aku makin salah tingkah!"

Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri, tapi malah semakin ingat ucapan Hyun-jae barusan,

Bagaimana kau akan bertanggung jawab padaku?

Kalimat itu bergema lagi dan lagi di kepalanya. Suaranya dalam, agak serak, dan entah kenapa membuat dadanya bergetar hebat.

"Dia serius nggak sih ngomong kayak gitu? Aku harus tanggung jawab kayak gimana coba?" bisiknya sambil menunduk, menatap selimut yang kusut.

"Atau dia cuma mau ngeledek aku?"

Harin membuang nafas panjang, meneguk air dari gelas yang ada di samping bubur, kemudian mulai memakan bubur itu sesuai instruksi Hyun-jae tadi.

Sementara di balkon, Hyun-jae bersandar di pagar, ponsel di telinganya.

"Ada apa?" Hyun-jae bertanya tanpa basa-basi.

"Kau di mana?"

"Luar kota."

"Bersama gadis itu?"

"Mm."

"Hyun, kau masih Hyun-jae yang aku kenalkan? Kenapa sekarang kau jadi tidak berpikir panjang hanya gara-gara seorang gadis yang baru kau kenal?"

"Karena dia penting Juno. Ini pertama kalinya aku menemukan seseorang yang ingin aku lindungi. Kalau kau jadi aku, kau akan mengerti bagaimana rasanya di posisiku sekarang." Hyun-jae membalas perkataan Juno dengan tegas. Tanpa basa-basi dia menekankan betapa pentingnya Harin dalam hidupnya.

Di seberang saja Juno terdiam. Ia bisa merasakan Hyun-jae benar-benar tulus.

"Kau menelpon hanya untuk menanyakan keberadaanku?"

"Tidak. Manajemen cukup kacau karena pemberitaanmu dan gadis itu. Wartawan ada di mana-mana. Untungnya mereka tidak menemukan di mana tempat tinggalmu. Hanya kau yang bisa membereskan kekacauan ini. Kau harus kembali secepatnya. Kau juga harus memberikan penjelasan kepada media masalah kau ingin menggantikan si aktris bernama Luna itu. Aku sudah menyebarkan kalau wanita itu adalah pemilik akun gosip, tapi sepertinya dia memiliki orang yang cukup berkuasa di belakangnya. Dengan cepat dia bisa membungkam wartawan dan media, beritanya hilang dengan cepat sebelum tersebar luas. Karena itu satu-satunya jalan adalah kau harus muncul. Mereka semua butuh penjelasan darimu." Juno menjelaskan panjang lebar. Hyun-jae tetap tenang.

"Baiklah. Aku akan kembali ke sana segera." setelah mengatakan itu, panggilan mereka berakhir.

Hyun-jae tidak langsung kembali ke kamar. Dia masih berpikir. Orang di belakang Luna cukup berkuasa? Siapa? Apa keluarganya? Lebih tepatnya ayah Harin. Hyun-jae ingat Sean pernah bilang Harin itu putri dari keluarga kaya raya. Tapi papanya lebih membela ibu tiri dan anaknya dibanding dia.

Hyun-jae mendengus dan tersenyum miring. Dia ingin tahu seberapa berkuasa ayah Harin dibandingkan dengannya. Dan dia paling benci ada orangtua yang lebih menyukai orang lain dibandingkan dengan darah dagingnya sendiri.

Aku pasti akan membereskan semua orang yang mengganggu hidupmu.

Gumam Hyun-jae sambil menatap lurus ke depan. Dari tempatnya berdiri ia bisa melihat Harin yang sibuk menikmati bubur ayamnya. Ia tersenyum. Gadis seimut itu harus bertarung dengan orang-orang yang ingin menjatuhkan dia.

Begitu Hyun-jae masuk, Harin dengan cepat menaruh kembali buburnya di atas meja dan buru-buru berbaring lagi dengan selimut menutupi seluruh badannya. Hyun-jae tertawa kecil. Sampai di tempat tidur, ia langsung menarik Harin hingga terduduk. Kalau tadi ia tidak menggunakan tenaganya karena ingin bermain-main dengan gadis ini, sekarang dia menggunakan setengah tenaganya. Hanya setengah dan Harin langsung terduduk kembali.

Gadis itu tampak kaget.

"Jangan langsung berbaring kalau baru habis makan. Tidak baik untuk pencernaan dan kesehatanmu."

Harin menekuk wajahnya. Hyun-jae tersenyum lagi. Tangannya terangkat mengacak rambut Harin. Ia lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Harin dan berucap pelan.

"Masalah semalam akan kita bahas nanti. Sekarang kita harus kembali ke Jakarta. Aku perlu menyelesaikan masalah kemarin, kau ... Tinggal di apartemen. Jangan ke mana-mana. Paham?"

Hyun-jae mengatakan itu dengan tangan yang terus berada di atas kepala Harin. Dengan cepat Harin mengangguk.

1
Hanima
🙏👍
irma hidayat
semangat,kuat harin buat bangkit ada hyum mendampingi, orang2 yg menghianati mulai menuai atas kejahatannya
Ilfa Yarni
siiplah bangun harin skr pimpinlah perusahaan ibumu buktikan klo km bisa dan km bisa menutup mulut orang2 yg merendahkan km
Enok Royatun
thor up nya 2 bab donk kayak thalia up nya banyak
Yanti Yanti
lelaki idaman hyin jae😍
Mineaa
fighting Harin......kamu pasti bisa....
buktikan pada dunia bahwa kamu bisa berdiri sendiri di atas kaki mu sendiri....💪
WiWinMochi1213
Semangat,,, semangat 👍👍👍👍
Anna
yg kuat Harin..
jangan menangis..
Sii JunJun
ayo harin bangkit
abcd
pertama nih up lgsg baca
Bola nasi
semua yg bukan milikmu akan kembali ke pemilik aslinya
Bola nasi
aduhhh pantes aja Ferdinan bersikap kejam sama harin
Sri Aminah
lanjutttttt 💃💃💃
Wahab Abdi
Harin yg d cintai, aku yg meleleh 🤣
Ilfa Yarni
laki2 yg gentle dan romantis
*Septi*
cieee Harin
*Septi*
tetep narsis ya memuji diri sendiri 🤣
*Septi*
mungkin awalnya Harin akan kecewa..
*Septi*
walahhh ternyata Ferdinand pamannya Harin
*Septi*
bener kan bukan ayah kandung Harin.. trus Harin anak siapa 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!